Tim Penyusun
Buku Strategi Penerapan Standar Pelayanan Pemasyarakatan
Pengarah
M. Ali Aranoval
Dewan Redaksi
ii
KATA PENGANTAR
Keputusan
Direktur
Jenderal
Pemasyarakatan
Nomor
iii
fungsi
manajemen
dalam
upaya
optimalisasi
penerapan
layanan
iv
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
B.
C.
SASARAN
D.
RUANG LINGKUP
E.
DASAR HUKUM
BAB II
11
A.
TINJAUAN UMUM
11
1.
11
2.
12
3.
13
4.
13
B.
18
1.
21
2.
45
3.
47
4.
65
5.
76
Negara
6.
79
BAB III
87
PEMASYARAKATAN
A.
B.
PERENCANAAN
87
1.
87
2.
Penganggaran
92
3.
93
4.
Peraturan
94
96
PELAYANAN PEMASYARAKATAN
1.
2.
C.
Pola Penyelenggaraan
96
101
118
Koordinasi Penyelenggara
121
PELAKSANAAN
123
1.
123
Dasar Hukum
2.
Persyaratan Pelaksana
124
3.
124
4.
124
5.
Biaya/Tarif
125
6.
Produk Pelayanan
125
7.
126
8.
Kompetensi Pelaksana
127
9.
Pengawasan Internal
127
128
129
129
130
130
vi
D.
PENGENDALIAN
131
133
PEMASYARAKATAN
A.
134
PEMASYARAKATAN
B.
1.
134
2.
138
3.
148
4.
149
5.
Pelaksana Monitoring
149
6.
150
152
PEMASYARAKATAN
C.
1.
Definisi Evaluasi
152
2.
Teknik Evaluasi
156
3.
Pelaksana Evaluasi
167
4.
168
170
PEMASYARAKATAN
D.
BAB V
1.
Pengawasan Internal
170
2.
Pengawasan Masyarakat
172
174
1.
175
2.
177
3.
179
4.
186
187
PENUTUP
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang secara
kodrati melekat pada diri manusia, bersifat universal dan
langgeng. Oleh karena itu, harus dilindungi, dihormati,
dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau
dirampas oleh siapapun. Dalam Undang Undang Nomor 39
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia disebutkan bahwa hak
untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi,
pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan di
hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum
yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apapun dan oleh siapapun.
Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak
asasi manusia terutama menjadi tanggung jawab Pemerintah.
Kewajiban dan tanggungjawab pemerintah meliputi langkah
implementasi yang efektif dalam bidang hukum, politik,
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
ketentuan
pelaksananya
dalam
Peraturan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
menyelenggarakan
pelayanan
publik
sebagaimana
Jenderal
Pemasyarakatan
selaku
salah
satu
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
melalui
serangkaian
tahapan.
Adapun
tahapan
pelayanan
dan
perumusan
komponen
standar
Strategi
Penerapan
Pelayanan
Publik
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
pelayanan
publik
di
Direktorat
Jenderal
B.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
Teknis
Pemasyarakatan
agar
penerapan
C.
SASARAN
Strategi
Penerapan
Pelayanan
pemasyarakatan
ini
D.
RUANG LINGKUP
Ruang
lingkup
Strategi
Penerapan
Pelayanan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
E.
DASAR HUKUM
Dasar hukum yang digunakan dalam Strategi Penerapan
Pelayanan pemasyarakatan ini mengikuti hierarki Peraturan
Perundang-Undangan. Dasar hukumnya berkaitan dengan
substansi dalam Standar Pelayanan Pemasyarakatan. Adapun
uraian umum dasar hukum materi Strategi Penerapan
Pelayanan pemasyarakatan ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
Undang Undang
a.
b.
3.
Peraturan Pemerintah
a.
4.
Peraturan Menteri
a.
63/KEP.PAN/7/2003
Tentang
Pedoman
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
b.
Peraturan
Menteri
Kementerian
Pendayagunaan
Teknis
Penyusunan,
Penetapan
dan
Peraturan Menteri
Kementerian Pendayagunaan
Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM No M.55UM.06.05 Tahun 2003 Tentang Pola Pembinaan dan
Pengendalian Administrasi Departemen Kehakiman
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
e.
f.
01.PR.07.10
Direktorat
Indonesia
Jenderal
Nomor:
M.HH-05.OT.01.01
Pemasyarakatan
M.01.PR.07.03
Tahun
1997
Tentang
Dan
Tata
Kerja
Balai
Bimbingan
M.04.PR.07.03
Tahun
1985
Tentang
Keputusan
Dirjenpas
Tahun 2012
Tentang
Pengendalian
Intern
Nomor
di
PAS-07.PW.01.01
Peningkatan
Penerapan
Lingkungan
Direktorat
Jenderal Pemasyarakatan
k.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
10
BAB II
STANDAR PELAYANAN PEMASYARAKATAN
A.
TINJAUAN UMUM
1.
administratif
yang
disediakan
oleh
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
11
1995
tentang
Pemasyarakatan
terdiri
dari
pelayanan
publik
yakni
keluarga
WBP,
2.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
12
3.
penanggung
jawab
adalah
pimpinan
Rumah
Tahanan
Negara
(Rutan),
Balai
4.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
13
kebutuhan
masyarakat
dan
kondisi
menetapkan
Keputusan
Direktur
Jenderal
pelayanan
sebagai
kewajiban
dan
janji
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
14
Pemasyarakatan
terdiri
dari
14
komponen
standar
pelayanan, yakni:
1) Dasar hukum: adalah peraturan perundangundangan yang menjadi dasar penyelenggaraan
layanan.
2) Persyaratan: adalah syarat (dokumen atau hal
lain) yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu
jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun
administratif.
3) Sistem, mekanisme, dan prosedur: adalah tata
cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan
penerima pelayanan, termasuk pengaduan.
4) Jangka waktu penyelesaian: jangka waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses
pelayanan dari setiap jenis pelayanan.
5) Biaya/tarif: adalah ongkos yang dikenakan kepada
penerima layanan dalam mengurus dan/atau
memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang
besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan
antara penyelenggara dan masyarakat.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
15
dimiliki
pengetahuan,
oleh
pelaksana
keahlian,
meliputi
ketrampilan,
dan
pengalaman.
9) Pengawasan internal: adalah sistem pengendalian
intern dan pengawasan langsung yang dilakukan
oleh pimpinan satuan kerja atau atasan langsung
pelaksana.
10) Penanganan pengaduan, saran, dan masukan:
adalah
tata
cara
pelaksanaan
penanganan
Direktorat
atau
Jenderal
jumlah
petugas
yang
Pemasyarakatan
16
dalam
bentuk
komitmen
untuk
Divisi
Teknis
Pemasyarakatan,
Pemasyarakatan
dan
yakni
Unit
lembaga
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
17
dilaksanakan
digunakan
oleh
sebagai
penyelenggaraan
penyelenggara,
penyelenggara/pelaksana,
acuan
pelayanan
aparat
dalam
publik
pengawasan
penilaian
dan
kinerja
oleh
pimpinan
internal
maupun
B.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
18
penelitian
kemasyarakatan
untuk
bahan
peradilan,
(b)
kemasyarakatan
dan
pengentasan
anak,
(d)
dan
barang
rampasan
negara,
(b)
melakukan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
19
Setiap UPT
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
20
1.
Bidang
Pembinaan
Narapidana
Dan
Pelayanan
Tahanan
Layanan yang terdapat pada Bidang Pembinaan
Narapidana dan Pelayanan Tahanan yang telah ditetapkan
di dalam Kepdirjen Nomor: PAS-14.OT.02.02 Tahun 2014
berjumlah 23 layanan, antara lain:
a.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
21
tindak
pidana
tertentu
yang
telah
Didik
Pemasyarakatan
dalam
kehidupan
masyarakat.
merupakan
hak
warga
binaan
merupakan
layanan
pembinaan
yang
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
22
narapidana
dan
dalam
kehidupan
anak
didik
masyarakat.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
23
c.
upah
atau
premi
yang
besarnya
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
24
minimal
e.
kesadaran
dan
penyesalan
atas
Direktorat
atas
persetujuan
Jenderal
Direktur
Pemasyarakatan
Jenderal
25
kedalam
kehidupan
masyarakat
setelah
f.
g.
layanan
pembinaan
kepada
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
26
Negara
tindak
pidana
tertentu
kedalam
layanan
pembinaan
setelah
Narapidana
dan
Anak
Didik
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
27
Anak
Negara
yang
tidak
mendapatkan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
28
i.
layanan
pembinaan
kepada
sejak
Narapidana
atau
Anak
Didik
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
29
telah
layak
untuk
diberikan
izin
Cuti
Direktorat
diberikan
Jenderal
oleh
tim
pengamat
Pemasyarakatan
30
Anak
Didik
Pemasyarakatan,
keadaan
j.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
31
serta
penyandang
disabilitas,
sesuai
tersebut
mendampingi,
meliputi
mewakili,
menjalankan
membela,
kuasa,
dan/atau
Pelaksana
Teknis
Pemasyarakatan
kepada
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
32
Bantuan Hukum
Penerimaan
Perpanjangan Penahanan
Dalam
pelaksanaan
penahanan
yang
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
kekuatan
hukum
tetap
atas
status
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
33
l.
yang
mengajukan
izin
keluar
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
34
dilaksanakan
sesuai
jadwal
secara
dan
prosedur
sebagai
bentuk
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
35
sesuai
dengan
jadwal
secara
o.
Layanan
Konsultasi
Hukum
Bidang
Pemasyarakatan
Direktorat
memberikan
Direktorat
Jenderal
layanan
Jenderal
konsultasi
Pemasayarakatan
hukum
bidang
Pemasyarakatan
36
diberikan
Pemasyarakatan
khususnya
kepada
tahanan
pada
melalui
bidang
kuasa
hukumnya/keluarganya/masyarakat.
atau
individu)
dalam
hubungannya
penanganan
perkara
yang
Lembaga
Bantuan
Hukum
sedang
atau
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
37
binaan
pemasyarakatan,
disamping
seluruh
WBP,
juga
bertujuan
untuk
memberikan
informasi
mengenai
hukum
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
38
r.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
39
(sembilan)
bulan,telah
menjalani
s.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
40
Narapidana
kedalam
dan
kehidupan
Anak
Didik
masyarakat
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
41
t.
Layanan
Pemindahan
Atas
Permintaan
dan
prosedur
pelaksanaan
layanan
u. Layanan Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang
penting untuk membangun pendidikan di Indonesia.
Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha dasar untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan atau
keahlian dalam kesatuan organis harmonis dinamais,
di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
42
pendidikan
merupakan
layanan
yang
cq.
Kementerian
Kebudayaan
RI.
Prosedur
Pendidikan
pelaksanaan
dan
layanan
v.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
43
dan
prosedur
pelaksanaan
layanan
w. Layanan Penyuluhan
Penyuluhan
adalah
proses
komunikasi
partisipasi
masyarakat
untuk
indera
manusia.
Dengan
demikian,
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
44
Teknis
Pemasyarakatan
kepada
para
2.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
45
a.
Layanan
Kunjungan
Warga
Binaan
Pemasyarakatan
Layanan
diberikan
kunjungan
kepada
adalah
merupakan
layanan
proses
yang
kunjungan
pencatatan,
penggeledahan
barang
terkait
dengan
pemberian
layanan
dan
evaluasi
pelaksanaan
layanan
kunjungan.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
46
b. Layanan Pengaduan
Pengaduan
adalah
pemberitahuan
disertai
Undang-undang
Hukum
Acara
Pidana).
penyelenggaraan
layanan
dan
institusi
3.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
47
Kepdirjen
Nomor:
PAS-14.OT.02.02
Tahun
2014
a.
maka
kepala
UPT
Lapas
Rutan
Pemasyarakatan
dengan
melengkapi
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
48
medis
yang
bersangkutan
dari
Lapas/Rutan
4) Surat Pengantar dari Kepala Lapas/Rutan
5) Surat Pengantar dari Kantor Wilayah
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
49
c.
adalah proses
penyembuhan
yang
bermanfaat
dan mengurangi
atau
yang
mengetahui
jika
terdapat
dengan
HIV/AIDS
untuk
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
50
d. Layanan
Pengobatan
Methadone
bagi
WBP
Pengguna Napza
Warga Binaan Pemasyarakatan dalam Lapas /
Rutan
yang
dikategorikan
pemakaii
narkoba
e.
mengandung
makna pemulihan
Direktorat
Jenderal
membantunya
Pemasyarakatan
51
Seseorang
dapat
berintegrasi
memiliki
kemampuan
f.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
52
yang
diberikan
kepada
narapidana.
makanan
tersebut
diserahkan
kepada
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
53
g.
Layanan Kesehatan
Layanan kesehatan bagi narapidana / tahanan
dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang No. 12
Tahun 1995 tentang pemasyarakatan dan UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
Sebagai bagian dari pelayanan kesehatan yang bersifat
mandat
di
narapidana
masing-masing
berhak
untuk
UPT
lapas,
mendapatkan
setiap
layanan
dilakukan
penyakit
guna
di
dalam
meminimalisir
Lapas/Rutan.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
54
lingkungan
yang
sehat,
sehingga
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
55
i.
Layanan
Pemberian
Pakaian,
Perlengkapan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
56
Untuk
itu
Lapas
Rutan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
57
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
58
j.
AIDS
dilanjutkan
dengan
penatalaksanaan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
59
TB
maupun
TB
kebal
obat.
politis
dengan
peningkatan
dan
kesinambungan pendanaan
2) Penemuan kasus melalui pemeriksaan dahak
mkroskopik yang terjamin mutunya
3) Pengobatan yang standar dengan supervisi dan
dukungan bagi pasien
4) Sistem pengelolaan dan kesediaan OAT yang
efektif
5) Sistem monitoring dan pencatatan dan pelaporan
6) Penatalaksanaan TB kebal obat berdasarkan
pedoman TB kebal obat di Lapas / Rutan.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
60
l.
perawatan
yang diberikan
disesuaikan
wanita
yang
melahirkan
atau
pun
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
61
yang
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
62
n. Layanan
Perawatan
Manusia
Usia
Lanjut
(MANULA)
Layanan perawatan manula adalah layanan
perawatan kesehatan yang diberikan pihak Lembaga
Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara terhadap
Warga Binaan Pemasyarakatan dan Tahanan yang
masuk kelompok usia manusia lanjut (manula). Yang
dimaksud dengan manula menurut WHO adalah
mereka yeng telah berusia diatas 60 tahun, di dalam
Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan
Negara berhak mendapatkan layanan Kesehatan dan
perawtan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan
yang meliputi:
1) Penempatan
2) Kesehatan (Posyandu lansia, pemeriksaan berkala
tanda vital dan penyakit kronis, rekreasi)
3) Makanan
o.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
63
distress
(misalnya,
gejala
nyeri)
atau
Gangguan
jiwa
menyebabkan
mengganggu
merusak/menyakiti
dirinya
orang
sendiri
lain
atau
(Baihaqi,dkk,
2005).
Gangguan jiwa sesungguhnya sama dengan
gangguan jasmaniah lainnya. Hanya saja gangguan
jiwa bersifat lebih kompleks, mulai dari yang ringan
seperti rasa cemas, takut hingga yang tingkat berat
berupa sakit jiwa atau kita kenal sebagai gila
(Hardianto, 2009). Narapidana yang mengalami
gangguan
jiwa
merupakan
salah
satu
kendala
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
64
Tahanan
yang
terdidentifikasi
mengalami
4.
a.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
65
Jenderal
Pemasyarakatan
melakukan
Undang-undang
melalui
Balai
untuk
pendidikan
dan
memperoleh
pelatihan,
layanan,
perawatan,
pembimbingan
dan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
66
melalui
Balai
Pemasyarakatan
kepada
klien
anak
dalam
upaya
kemasyarakatan
kemasyarakatan
atau
pembantu
berdasarkan
surat
pembimbing/pembantu
pembimbing
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
67
c.
Surya
(1988)
dalam
bentuk
upaya
penanganan
anak
yang
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
68
dan
bermasyarakat.
Pemasyarakatan
dan
Pembimbingan
Warga
Binaan
Pemasyarakatan.
e.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
69
dibuat
dijadikan
oleh
bahan
pembimbing
rekomendasi
kemasyarakatan
untuk
penentuan
f.
pendidikan
layanan
khusus
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
70
Hak
untuk
mendapatkan
pelayanan
serta
pendidikan keterampilan.
g.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
71
Sesuai
dengan
aturan
perundang-undangan,
narapidana
yang
mendapatkan
asimilasi,
Cuti
Menjelang
Bebas,
Pembebasan
Bersyarat,
Cuti
penyusunan
pelaksanaan
program
program
pembimbingan,
pembimbingan
pengendalian/pengawasan
pelaksanaan
dan
program
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
72
dengan
memberikan
surat
keterangan
akhir
permintaan. Klien/kuasa
Kepala
Balai
Pemasyarakatan
melalui
rekomendasi
Kepala
Bapas
untuk
i.
Layanan
Pelimpahan
Bimbingan
Klien
Pemasyarakatan
Layanan
pelimpahan
bimbingan
klien
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
73
tujuan
untuk
mendapatkan
persetujuan
tujuan
akan
menjadi
pertimbangan
j.
layanan
yang
bersifat
permintaan.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
74
pencabutan
pembebasan
bersyarat
mandate
maupun
permintaan.
Layanan
permintaan
informasi/pengaduan
apabila
maupun
diawali
dengan
permohonan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
75
sebagai
mengusulkan
bahan
pencabutan
sidang
TPP
pembebasan
dan
bersyarat
5.
Bidang
Pengelolaan
Benda
Sitaan
dan
Barang
Rampasan Negara
Layanan yang terdapat pada Bidang Pengelolaan
Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara yang telah
ditetapkan di dalam Kepdirjen Nomor: PAS-14.OT.02.02
Tahun 2014 berjumlah 4 layanan, antara lain :
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
76
a.
Rupbasan
yang
berkewajiban
untuk
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
77
c.
dari
Ketua
Pengadilan
Negeri
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
78
publik
yang
membutuhkan
informasi
a.
Direktorat
sebagai
Jenderal
lembaga
publik
Pemasyarakatan
yang
79
yang berkaitan
dengan
kepentingan
publik.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
c.q.
Infomasi
membutuhkan
bagi
informasi
masyarakat
yang
terkait
yang
dengan
(PPID):
Informasi
yang
bersifat
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
80
informasi
Informasi
yang
ditujukan
dan Komunikasi,
kepada
Direktorat
memperoleh
informasi
tentang
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
81
informasi
yang
ditujukan
kepada
atau
melalui
Email:
humasditjenpas@yahoo.co.id
c.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
82
ditujukan
kepada
Direktur
Jenderal
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
83
2) Nama-nama
(Tim)
yang
akan
melakukan
kegiatan;
3) Lokasi kegiatan; dan
4) Waktu kegiatan.
Permohonan Izin Penelitian juga dapat melalui Email:
humasditjenpas@yahoo.co.id dan di nomor Fax: (021)
3857615.
e.
pelaksanaan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
84
4) Organisasi Pemerintah
5) LSM Dalam Negeri
f.
pembinaan
dan
pembimbingan
serta
pelaksanaan
2)
3)
UPT PAS
4)
Mitra
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
85
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
86
BAB III
STRATEGI PENERAPAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK
DI PEMASYARAKATAN
A.
PERENCANAAN
Pada tahapan perencanaan pelaksanaan standar pelayanan
pemasyarakatan, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan
oleh para pelaksana layanan, yakni:
1.
Direktorat
pelayanan
Jenderal
yang
prima
Pemasyarakatan
maka
87
untuk
memenuhi
kebutuhan
pelaksanaan
a.
jumlah
pelaksana
layanan
yang
dibutuhkan.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
88
usulan
penyelenggaraan
pelayanan.
Misalnya,
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
89
dengan
tembusan
kepada
Direktur
Jenderal Pemasyarakatan
4) Dalam hal tertentu Kanwil dapat berkoordinasi
dengan Sekjen dan Dirjen Pemasyarakatan untuk
memenuhi sebagian usulan UPT tanpa melalui
proses
rekrutmen
namun
menggunakan
c.
Kepala
UPT
dan
meneruskannya
ke
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
90
juga
dapat
meminta
Sekjen
untuk
Dirjen
perlu
menyusun
perencanaan
kapasitas
mereka,
misalnya,
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
91
2.
Penganggaran
Guna mendukung terwujudnya pelayanan publik di
Pemasyarakatan yang berkualitas, selain perencanaan
terhadap pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia,
Institusi Pemasyarakatan juga perlu memperhitungkan
perencanaan anggaran secara riil sesuai dengan kebutuhan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan di dalam merancang
anggaran terkait dengan kebutuhan penerapan standar
pelayanan pemasyarakatan di berbagai jenjang mulai dari
unit pelaksana teknis (UPT) hingga Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan adalah sebagai berikut:
a.
b.
Postur
perencanaan
penganggaran
pada
tingkat
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
92
tersebut
dibahas
oleh
Kanwil.
Hasil
Tembusan tersebut
juga harus
3.
pelayanan
yang
dapat
memuaskan
Institusi
Pemasyarakatan
perlu
mengidentifikasi
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
93
Dalam
hal
terjadinya
kekurangan
sarana
dan
4.
Peraturan
a.
Peraturan di UPT
1) Standar pelayanan publik yang ada di Instansi
Pemasyarakatan
telah
ditetapkan
melalui
Pelayanan
Pemasyarakatan.
Standar
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
94
sesuai
dengan
peraturan
yang
terbaru.
2) Setelah standar pelayanan publik ditetapkan maka
perlu diidentifikasi kembali peraturan-peraturan
yang berkenaan dengan standar pelayanan publik.
3) Setelah identifikasi, maka perlu dilakukan analisa
terhadap peraturan tersebut yang hasilnya dapat
berupa
merubah/merivisi,
memperbaharui
dengan
peraturan
standar
menghapus,
atau
yang bertentangan
pelayanan
pemasyarakatan.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
95
B.
PENGORGANISASIAN
PENERAPAN
STANDAR
PELAYANAN PEMASYARAKATAN
1.
Pola Penyelenggaraan
Berdasarkan
Keputusan
Menteri
Pemberdayaan
Fungsional
Pola penyelenggaraan pelayanan publik yang
diberikan
oleh
penyelenggara
pelayanan
sesuai
Terpusat
Pola penyelenggaraan pelayanan publik yang
diberikan
secara
tunggal
oleh
penyelenggara
pelayanan
terkait
lainnya
yang
bersangkutan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
96
c.
Terpadu
Pelayanan terpadu adalah proses pengelolaan
pelayanan terhadap beberapa jenis pelayanan yang
dilakukan secara terintegrasi dalam satu tempat baik
secara fisik maupun virtual. Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2009 pada Pasal 9 menyatakan bahwa dalam
rangka
mempermudah
bentuk
pelayanan
penyelenggaraan
penyelenggaraan
publik
sistem
dapat
berbagai
dilakukan
pelayanan
terpadu.
bahwa
sistem
pelayanan
terpadu
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
97
pelayanan
yang cepat,
Pelayanan
terpadu
harus
pula
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
98
melalui
beberapa
pintu.
Jadi,
pelayanan
untuk
dengan
tahap
penyelesaian
produk
permohonan
sampai
dengan
tahap
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
99
d.
Gugus tugas
Pola
pelayanan
publik
yang
menempatkan
Lapas
dan
Rutan
merupakan
Unit
cukup
banyak.
Sementara
itu
mereka
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
100
a.
Tabel 3.1
Pola Penyelengaran Pelayanan Publik di Lapas
Terpadu
Jenis Pelayanan Publik
(1)
Asimilasi
(2)
Bimbingan Kerja
(3)
Bimbingan
Fungsional
Terpusat
Satu
Satu
Atap
Pintu
Gugus Tugas
V
V
V
Rohani
(4)
Cuti Bersyarat
(5)
CMB
(6)
CMK
(7)
(8)
Kegiatan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
101
Terpadu
Jenis Pelayanan Publik
Fungsional
Terpusat
Satu
Satu
Atap
Pintu
Gugus Tugas
Kesenian
(9)
Kegiatan
V
Olahraga
(12) Pemindahan
(13) Pendidikan
(14) Penyediaan
V
V
Bahan Bacaan
(15) Penyuluhan
(16) Kunjungan
(17) Pengaduan
(18) Pemberian
V
Makan
(19) Kesehatan
perlengkapan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
102
Terpadu
Jenis Pelayanan Publik
Fungsional
Terpusat
Satu
Satu
Atap
Pintu
Gugus Tugas
makan, mandi,
cuci dan tidur
(22) Penatalaksanaan
V
HIV dan AIDS
(23) Penatalaksanaan
TB dan TB Kebal
Obat
(24) Perawatan bayi
sampai usia 2
tahun
(25) Perawatan
Wanita Datang
V
Bulan, Hamil dan
Menyusui
(26) Perawatan
manusia usia
lanjut
(27) Perawatan
V
gangguan jiwa
(28) Informasi
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
103
Bimbingan
Rohani,
Kerja,
Kegiatan
layanan
Kesenian,
dalam
penyelenggaraan
layanan,
merupakan
tugas,
fungsi
dan
Direktorat
dengan
Jenderal
pelaksanaan
kunjungan
Pemasyarakatan
104
layanan
terkait
dengan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
105
juga
akan
menerima
produk
dan
pengaduan.
Keluarga,
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
106
kesehatan,
layanan
jiwa
pendidikan
dan
adalah
penyelenggaraannya
layanan
layanan
layanan
yang
termasuk
ke
pola
dalam
Lapas
merupakan pegawai
pendidikan.
Dengan
demikian,
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
107
kategori
pola
pelayanan
yang
dapat
diterapkan.
Tabel 3.2
Pola Penyelengaran Pelayanan Publik di Rutan
Jenis Pelayanan
Publik
Terpadu
Fungsional
(1) Bimbingan
Rohani
Terpusat
Satu
Satu
Atap
Pintu
Gugus
Tugas
(2) Fasilitasi
Bantuan
Hukum
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
108
Jenis Pelayanan
Publik
Terpadu
Fungsional
Terpusat
Satu
Satu
Atap
Pintu
Gugus
Tugas
(3) Fasilitasi
Keterlambatan
Penerimaan
Perpanjangan
Penahanan
(4) Kegiatan
Kesenian
(5) Kegiatan
Olahraga
(6) Konsultasi
Hukum
(7) Pemindahan
(8) Pendidikan
(9) Penyediaan
bahan bacaan
(10) Penyuluhan
V
V
V
(11) Kunjungan
(12) Pengaduan
(13) Pemberian
Makan
V
V
(14) Kesehatan
(15) Pemberian air
Direktorat
V
V
Jenderal
Pemasyarakatan
109
Jenis Pelayanan
Publik
Terpadu
Fungsional
Terpusat
Satu
Satu
Atap
Pintu
Gugus
Tugas
bersih
(16) Pemberian
pakaian,
perlengkapan
makan, mandi,
cuci dan tidur
(17) Penatalaksanaa
n HIV dan
AIDS
(18) Penatalaksanaa
n TB
(19) Perawatan bayi
sampai usia 2
tahun
(20) Perawatan
wanita datang
bulan, hamil
dan menyusui
(21) Perawatan
manusia usia
lanjut
(22) Perawatan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
110
Jenis Pelayanan
Publik
Terpadu
Fungsional
Terpusat
Satu
Satu
Atap
Pintu
Gugus
Tugas
gangguan jiwa
(23) Informasi
layanan
Kegiatan
Olahraga,
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
111
dengan
pelaksanaan
kunjungan
proses
pengajuan
sampai
dengan
Direktorat
satu
Jenderal
atap
dengan
Pemasyarakatan
layanan
112
kesehatan,
layanan
jiwa
pendidikan
dan
adalah
penyelenggaraannya
layanan
layanan
layanan
yang
termasuk
ke
pola
dalam
pendidikan.
Dengan
demikian,
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
113
3) Balai Pemasyarakatan
Balai Pemasyarakatan (BAPAS) memiliki
11 (sebelas) jenis layanan. Untuk pemberian
bimbingan
kepada
kemasyarakatan
klien
merupakan
dan
penelitian
jenis
layanan
Sedangkan
untuk
layanan
ABH
dilakukan
jaksa,
oleh
polisi,
hakim,
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
114
layanan
yang
terkait
dengan
Tabel 3.4
Pola Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Bapas
Jenis Pelayanan
Publik
(1) Pemberian
Bimbingan
Terpadu
Fungsional
Terpusat
Satu
Satu
Atap
Pintu
Gugus
Tugas
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
115
Jenis Pelayanan
Publik
Terpadu
Fungsional
Terpusat
Satu
Satu
Atap
Pintu
Gugus
Tugas
Kepada Klien
(Dewasa dan
Anak)
(2) Pemberian Izin
ke Luar
Wilayah Kerja
(3) Pelimpahan
Bimbingan
(4) Pemberian Izin
ke Luar Negeri
(5) Pendampingan
Anak yang
Berkonflik
dengan Hukum
(6) Konseling Anak
(7) Pendidikan
(8) Litmas
(9) Pencabutan PB
4) Rumah
Penyimpanan
Benda
Sitaan
dan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
116
Layanan
teknis
yang
diberikan
oleh
basan
dan
baran.
Layanan
ini
yang
ingin
dan
meninjau
mengambil
permohonan
dari
sampai
barang,
proses
dengan
desk
khusus
untuk
tentunya
satu
atap
dengan
layanan
informasi.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
117
Tabel 3.3
Pola Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Rupbasan
Jenis Pelayanan
Publik
Terpadu
Fungsional
Terpusat
Satu
Satu
Atap
Pintu
(1) Peninjauan
Gugus
Tugas
barang
(2) Pengambilan
barang
(3) Pinjam pakai
barang
(4) Informasi
public
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
118
1) desk
informasi
penyelenggaraan
dan
komunikasi
layanan
informasi,
untuk
izin
Tabel 3.5
Pola Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Direktorat Jenderal
Pemasyaraatan
Unit Kerja
Direktorat
Infokom
Jenis Layanan
Fungsional Terpusat
(1) Informasi
Media Massa
(2) Informasi
Publik
(3) Izin
Penelitian
(4) Peliputan
Media Massa
(5) Izin
Kunjungan
Instansi
Direktorat
Terpadu
Satu
Satu
Atap
Pintu
Gugus
Tugas
V
V
V
V
Jenderal
Pemasyarakatan
119
Unit Kerja
Jenis Layanan
(6) Kerjasama
dalam negeri
Direktorat
Keswat
Direktorat
Kamtib
Direktorat
Binapiyantah
(7) Kerjasama
luar negeri
(1) Rujukan
Lanjutan di
Luar
Lapas/Rutan
(2) Permintaan
rekomendasi
medis
(3) Terapi ARV
(4) Pengobatan
Methadone
(5) Rehabilitasi
sosial
Fungsional Terpusat
Terpadu
Satu
Satu
Atap
Pintu
V
V
V
V
V
V
Pengaduan
Konsultasi
Hukum
Direktorat
Gugus
Tugas
Jenderal
Pemasyarakatan
120
2.
Koordinasi Penyelenggaraan
Instansi Pemasyarakatan sebagai penyelenggara
Standar Pelayanan Pemasyarakatan memiliki struktur
organisasi yang bersifat vertikal yang dalam praktiknya
harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.
layanan
pemasyarakatan
harus
guna
berkualitas
mendukung
prima.
terwujudnya
Misalnya,
guna
layanan
memenuhi
yang
berada
di
bawah
Sekretariat
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
121
b.
pihak
yang
memiliki
wewenang
untuk
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
122
C.
PELAKSANAAN
Pelaksanaan standar pelayanan pemasyarakatan mengacu
pada berbagai komponen yang tercantum di dalam UndangUndang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang
mencakup:
1.
Dasar Hukum
Di
dalam
melaksanakan
layanan
publik
di
terkait
dengan pelayanan di
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
123
2.
Persyaratan Pelayanan
Setiap layanan publik di Pemasyarakatan memiliki
persyaratan yang harus dipenuhi oleh pengguna jasa baik
itu persyaratan yang bersifat teknis maupun administratif.
Seluruh petugas pelaksana di dalam melakukan pelayanan
pemasyarakatan harus mematuhi persyaratan yang telah
ditetapkan standar pelayanan pemasyarakatan dan layanan
dapat dilaksanakan apabila semua persyaratan baik itu
teknis maupun administratif telah terpenuhi.
3.
4.
kerja
Direktorat
perlu
untuk
Jenderal
memiliki
jangka
Pemasyarakatan
waktu
124
Biaya/tarif
Layanan
pemasyarakatan
yang
tidak
ada
pada
standar
dibebankan
pelayanan
biaya/tarif,
maka
Produk Pelayanan
Produk pelayanan yang diberikan oleh petugas
pelaksana kepada penerima layanan harus sesuai dengan
produk yang ditetapkan di dalam standar pelayanan
pemasyarakatan.
makan.
Misalnya
Makanan
pada
yang
layanan
pemberian
diberikan
kepada
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
125
Dengan
dibakukannya
ketentuan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
126
8.
Kompetensi pelaksana
Institusi Pemasyarakatan dalam rangka memenuhi
pelayanan kepada publik yang berkualitas prima sangat
penting untuk memperhatikan kompetensi pelaksana
layanan. Petugas pelaksana yang ditugaskan untuk
melaksanakan
layanan
tertentu
harus
memiliki
Guna
meningkatkan
kompetensi
Pengawasan internal
Di
dalam
penerapan
standar
pelayanan
untuk
melakukan
pengawasan
internal
agar
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
127
terjadi
kesalahan/penyimpangan,
membina
dan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
128
pegawai.
Petugas
pelaksana
tidak
dengan
Penyelenggara
standar
layanan
pelayanan
tidak
pemasyarakatan.
diperbolehkan
untuk
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
129
layanan
tidak
diperbolehkan
melakukan
UPT
wajib
mengevaluasi
pencapaian
dan
dibakukan
ke
dalam
Kepdirjen
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
130
D.
PENGENDALIAN
Guna
mengatasi
resiko
atas
pelaksanaan
standar
perlu
diperhatikan
oleh
petugas
pelaksana
Masing-masing
penyelenggara
pelayanan
di
dalam
3.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
131
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
132
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI
STANDAR PELAYANAN PEMASYARAKATAN
dengan
penerapan
standar
pelayanan
publik
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
133
A.
MONITORING
STANDAR
PELAYANAN
PUBLIK
PEMASYARAKATAN
1.
diatur dalam Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan RB Nomor 38 Tahun 2012
Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik.
3
Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan RB Nomor 36 Tahun 2012 Tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan, Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
134
a.
Compliance (kesesuaian/kepatuhan)
Menentukan apakah implementasi Standar Pelayanan
Pemasyarakatan tersebut sesuai dengan standard dan
prosedur yang telah ditentukan.
b.
Auditing (pemeriksaan)
Menentukan
apakah
sumber-sumber/pelayanan
Accounting (Akuntansi)
Menentukan perubahan sosial dan ekonomi apa saja
yang terjadi setelah implementasi sejumlah Standar
Pelayanan Pemasyarakatan dari waktu ke waktu.
d.
Explanation (Penjelasan)
Menjelaskan mengenai hasil-hasil Standar Pelayanan
Pemasyarakatan berbeda dengan tujuan kebijakan
publik.
Dalam fungsi manajemen dijelaskan bahwa terdapat
evaluasi.
Monitoring
merupakan
fungsi
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
135
pelaporan tentang kemajuan dan identifikasi masalahmasalah pengelolaan dan pelaksanaan sedangkan evaluasi
dilakukan setelah kegiatan berlangsung. Berikut ini adalah
gambaran perbedaan monitoring dan evaluasi.
Tabel 4.1
Perbedaan Monitoring dan Evaluasi
Indikator
Tujuan
Monitoring
Evaluasi
Menilai kemajuan
Memberikan
dalam pelaksanaan
gambaran pada
program yang
suatu waktu
sedang berjalan
tertentu mengenai
suatu program
Fokus
Akuntabilitas
penyampaian
penggunaan
input program
sumber daya
Pembelajaran
perbaikan
tentang hal-hal
Penilaian
Direktorat
Akuntabilitas
yang dapat
keberlanjutan
dilakukan lebih
program
baik di masa
Jenderal
Pemasyarakatan
136
yang akan
datang
Cakupan
Apakah
Relevansi
pelaksanaan
Keberhasilan
sesuai dengan
Efektivitas
rencana?
biaya
Apakah terdapat
pembelajaran
penyimpangan?
Apakah
penyimpangan
tersebut dapat
dibenarkan?
Waktu
Dilaksanakan terus
Umumnya
dilaksanakan pada
pertengahan atau
Komponen/aspek/variabel/indikator
yang
akan
dimonitor
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
137
b.
2.
c.
Frekuensi/periode monitoring
d.
jaminan
pelayanan,
jaminan
keamanan,
penerapan
layanan
publik
yang
dapat
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
138
Tabel 4.1
Instrumen Monitoring Standar Pelayanan Pemasyarakatan
Kuarta/Catuwulan/Semester ke..tahun
No.
Komponen/
Standar
Pencapaian/
Kesenjangan
Aspek/
Pelayanan
Realisasi
antara
Variabel/
standar dan
Indikator
pencapaian
Masalah
Dasar hukum
Kolom ini
Kolom ini
yang memadai
dengan dasar
berdasarkan
berisi gap
berisi hasil
terhadap
hukum
hasil
atau
identifikasi
penerapan
sebagaimana
wawancara
kesenjangan
masalah apa
standar
terdapat
tentang sejauh
yang
saja yang
pelayanan
dalam standar
mana dasar
didapatkan
menyebabka
pelayanan
hukum yang
dari
n terjadinya
ada dalam
membandingk
kesenjangan
standar
an antara
antara
pelayanan
kolom
standar
sudah
standar
dengan
dipahami oleh
pelayanan
pencapaian/
pelaksana dan
dengan kolom
realisasi
diterapkan
pencapaian/r
dalam
ealiasi
penyelenggara
an pelayanan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
139
Efektivitas
Kolom ini
Kolom ini
dan efisiensi
dengan sistem,
berdasarkan
berisi gap
berisi hasil
sistem,
mekanisme
hasil
atau
identifikasi
mekanisme,
dan prosedur
wawancara
kesenjangan
masalah apa
dan prosedur
sebagaimana
dan observasi
yang
saja yang
terdapat
tentang sejauh
didapatkan
menyebabka
dalam standar
mana sistem,
dari
n terjadinya
pelayanan
mekanisme,
membandingk
kesenjangan
dan prosedur
an antara
antara
telah efisien
kolom
standar
dan efektif
standar
dengan
dalam
pelayanan
pencapaian/
penyelenggara
dengan kolom
realisasi
an pelayanan
pencapaian/r
ealiasi
Ketepatan dan
Kolom ini
Kolom ini
efisensi waktu
dengan jangka
berdasarkan
berisi gap
berisi hasil
pelayanan
waktu
hasil
atau
identifikasi
penyelesaian
pengamatan
kesenjangan
masalah apa
sebagaimana
akan waktu
yang
saja yang
terdapat
riil yang
didapatkan
menyebabka
dalam standar
dibutuhkan
dari
n terjadinya
pelayanan
untuk
membandingk
kesenjangan
melakukan
an antara
antara
pelayanan
kolom
standar
standar
dengan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
140
pelayanan
pencapaian/
dengan kolom
realisasi
pencapaian/r
ealiasi
4
Persyaratan
Kolom ini
Kolom ini
teknis
dengan
berdasarkan
berisi gap
berisi hasil
administratif
persyaratan
hasil analisa
atau
identifikasi
dalam
dan biaya
dokumen,
kesenjangan
masalah apa
pengurusan
sebagaimana
pengamatan
yang
saja yang
pelayanan,
terdapat
langsung
didapatkan
menyebabka
termasuk
dalam standar
maupun
dari
n terjadinya
biaya
pelayanan
wawancara
membandingk
kesenjangan
terkait
an antara
antara
persyaratan
kolom
standar
yang harus
standar
dengan
dipenuhi
pelayanan
pencapaian/
termasuk
dengan kolom
realisasi
adakah biaya
pencapaian/r
yang diminta.
ealiasi
Wawancara
selain
dilakukan
terhadap
petugas
pelaksana
pelayanan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
141
dapat pula
dilakukan
kepada
penerima
layanan.
5
Kesesuaian
Kolom ini
Kolom ini
antara hasil
dengan
berdasarkan
berisi gap
berisi hasil
pelayanan
produk
hasil analisa
atau
identifikasi
dengan produk
pelayanan
dokumen,
kesenjangan
masalah apa
pelayanan
sebagaimana
pengamatan
yang
saja yang
yang
terdapat
langsung
didapatkan
menyebabka
ditentukan
dalam standar
maupun
dari
n terjadinya
pelayanan
wawancara
membandingk
kesenjangan
terkait produk
an antara
antara
pelayanan
kolom
standar
yang harus
standar
dengan
diberikan.
pelayanan
pencapaian/
Wawancara
dengan kolom
realisasi
selain
pencapaian/r
dilakukan
ealiasi
terhadap
petugas
pelaksana
pelayanan
dapat pula
dilakukan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
142
kepada
penerima
layanan.
6
Keberadaan
Kolom ini
Kolom ini
sarana,
dengan
brdasarkan
berisi gap
berisi hasil
prasarana,
sarana,
hasil survei
atau
identifikasi
fasilitas dalam
prasarana,
dan
kesenjangan
masalah apa
penyelenggara
fasiitas
pengamatan
yang
saja yang
an pelayanan
sebagaimana
langsung
didapatkan
menyebabka
terdapat
terkait sarana
dari
n terjadinya
dalam standar
prasarana dan
membandingk
kesenjangan
pelayanan
fasilitas yang
an antara
antara
disediakan
kolom
standar
untuk
standar
dengan
menyelengara
pelayanan
pencapaian/
kan pelayanan
dengan kolom
realisasi
pencapaian/r
ealiasi
7
Kesesuaian
Kolom ini
Kolom ini
antara
dengan
berdasarkan
berisi gap
berisi hasil
Kompetensi
persyaratan
hasil
atau
identifikasi
pelaksana
sebagaimana
wawancara
kesenjangan
masalah apa
dengan proses
terdapat
dan analisa
yang
saja yang
dan pekerjaan
dalam standar
dokumen
didapatkan
menyebabka
pelayanan
kepegawaian
dari
n terjadinya
tentang latar
membandingk
kesenjangan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
143
belakang
an antara
antara
pendidikan,
kolom
standar
masa kerja
standar
dengan
dan diklat
pelayanan
pencapaian/
yang diikuti
dengan kolom
realisasi
pegawai
pencapaian/r
ealiasi
Efektivitas
Kolom ini
Kolom ini
pengawasan
dengan
berdasarkan
berisi gap
berisi hasil
internal pada
pengawasan
hasil
atau
identifikasi
instansi
internal
wawancara
kesenjangan
masalah apa
penyelenggara
sebagaimana
mengenai
yang
saja yang
terdapat
mekanisme
didapatkan
menyebabka
dalam standar
pengawasan
dari
n terjadinya
pelayanan
internal yang
membandingk
kesenjangan
berjalan
an antara
antara
kolom
standar
standar
dengan
pelayanan
pencapaian/
dengan kolom
realisasi
pencapaian/r
ealiasi
9
Efektivitas
Kolom ini
Kolom ini
sarana, tata
dengan
berdasarkan
berisi gap
berisi hasil
cara
penanganan
hasil
atau
identifikasi
pelaksanaan
pengaduan
wawancara
kesenjangan
masalah apa
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
144
dan
sebagaimana
dengan
yang
saja yang
penanganan
terdapat
petugas dan
didapatkan
menyebabka
pengaduan
dalam standar
penerima
dari
n terjadinya
pelayanan
layanan
membandingk
kesenjangan
mengenai
an antara
antara
mekanisme
kolom
standar
penanganan
standar
dengan
pengaduan
pelayanan
pencapaian/
yang berjalan
dengan kolom
realisasi
pencapaian/r
ealiasi
10
Kesesuaian
Kolom ini
Kolom ini
antara jumlah
dengan jumlah
berdasarkan
berisi gap
berisi hasil
pelaksana
pelaksana
hasil
atau
identifikasi
dengan proses
sebagaimana
wawancara
kesenjangan
masalah apa
dan pekerjaan
terdapat
dan
yang
saja yang
dalam standar
pengamatan
didapatkan
menyebabka
pelayanan
langsung
dari
n terjadinya
mengenai
membandingk
kesenjangan
jumlah
an antara
antara
pelaksana
kolom
standar
yang terlibat
standar
dengan
dalam
pelayanan
pencapaian/
pelayanan
dengan kolom
realisasi
pencapaian/r
ealiasi
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
145
11
Pemberian
Kolom ini
Kolom ini
jaminan dan
dengan
berdasarkan
berisi gap
berisi hasil
komitmen
jaminan
hasil survei
atau
identifikasi
pelayanan
pelayanan
dan
kesenjangan
masalah apa
oleh
sebagaimana
wawancara
yang
saja yang
penyelenggara
terdapat
terhadap
didapatkan
menyebabka
pelayanan
dalam standar
penerima
dari
n terjadinya
pelayanan
layanan
membandingk
kesenjangan
mengenai
an antara
antara
apakah
kolom
standar
pelayanan
standar
dengan
yang
pelayanan
pencapaian/
diberikan
dengan kolom
realisasi
sesuai dengan
pencapaian/r
jaminan
ealiasi
pelayanan
yang
disampaikan
12
Pemberian
Kolom ini
Kolom ini
jaminan
dengan
berdasarkan
berisi gap
berisi hasil
keamanan
jaminan
hasil survei
atau
identifikasi
oleh
keamanan
dan
kesenjangan
masalah apa
penyelenggara
sebagaimana
wawancara
yang
saja yang
pelayanan
terdapat
terhadap
didapatkan
menyebabka
dalam standar
penerima
dari
n terjadinya
pelayanan
layanan
membandingk
kesenjangan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
146
mengenai
an antara
antara
apakah
kolom
standar
pelayanan
standar
dengan
yang
pelayanan
pencapaian/
diberikan
dengan kolom
realisasi
sesuai dengan
pencapaian/r
jaminan
ealiasi
pelayanan
yang
disampaikan
13
Evaluasi
Kolom ini
Kolom ini
kinerja
dengan
berdasarkan
berisi gap
berisi hasil
pelaksana
evaluasi
hasil
atau
identifikasi
dilaksanakan
kinerja
wawancara
kesenjangan
masalah apa
berdasarkan
sebagaimana
dengan
yang
saja yang
penerapan SP
terdapat
petugas
didapatkan
menyebabka
dalam standar
pelaksana
dari
n terjadinya
pelayanan
mengenai
membandingk
kesenjangan
mekanisme
an antara
antara
evaluasi
kolom
standar
kinerja
standar
dengan
pelayanan
pencapaian/
dengan kolom
realisasi
pencapaian/r
ealiasi
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
147
3.
Metode/Teknik Monitoring
Monitoring
standar
pelayanan
pemasyarakatan
yang
dilaksanakan
melalui
kegiatan
Analisis dokumen
b.
Survei
c.
Wawancara
d.
Observasi
e.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
148
f.
4.
Frekuensi/Periode Monitoring
Monitoring pada dasarnya merupakan kegiatan
manajemen yang dilakukan pada saat kegiatan sedang
berlangsung.
Dengan
demikian
monitoring
standar
berlangsung.
Namun
demikian,
laporan
maupun
semester.
Periode
pelaporan
5.
Pelaksana Monitoring
Pelaksanaan
monitoring
standar
pelayanan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
149
Pemasyarakatan
yang
ditetapkan
dengan
6.
kemudian
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
150
kepada
pelaksana
evaluasi
penerapan
serta
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
151
B.
1.
DEFINISI EVALUASI
Evaluasi
standar
pelayanan
adalah
rangkaian
evaluasi
dalam
siklus
penerapan
standar
alur
Pemasyarakatan,
implementasi
proses/siklus
menempati
Standar
Standar
posisi
Pelayanan
Pelayanan
terakhir
setelah
Pemasyarakatan,
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
152
Standar
Pelayanan
Pemasyarakatan
dapat
Standar
Pelayanan
pemasyarakatan
dengan
menilai
apakah
sebuah
Standar
Pelayanan
b.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
153
d.
e.
Pemasyarakatan
untuk
pembuatan
Sebagai
bentuk
pertanggung-jawaban
public/
evaluasi
harus
mampu
memenuhi
esensi
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
154
a.
sebuah
Standar
Pelayanan
Mengukur
Kepatuhan,
yakni
mampu
melihat
penyimpangan
tujuan
program,
dan
pada
pelaksanaan program
d.
dan
masyarakat,
adakah
dampak
yang
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
155
2.
Teknik Evaluasi
Evaluasi terhadap kinerja pelaksana pelayanan
publik haruslah dilakukan dengan indikator yang jelas dan
terukur
dengan
memperhatikan
perbaikan
prosedur
b.
yang diterapkan
adalah bagaimana
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
156
Sejauh
mana
setiap
orang
yang diberi
tugas
Pertanyaan ini
e.
yang diterapkan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
157
yang diterapkan
sehingga
prosedur-prosedur
lainnya
yang
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
158
b.
keengganan
terhadap
penerapan
standar
Direktorat
Jenderal
pada
proses
monitoring.
Pemasyarakatan
159
e.
pelaksana
memperlancar
secara
proses
benar
sehingga
penerapan.
mampu
Evaluasi
ini
pelatihan
secara
tepat
ditetapkan,
Sejauh
mana
pelayanan
risiko
akibat
perubahan
standar
memberikan
dampak
terhadap
proses
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
160
tersebut
mempengaruhi
kinerja
organisasi
dan
bagaimana antisipasinya.
Secara garis besar ada tiga dimensi penting yang
harus diperoleh informasinya dari evaluasi Standar
Pelayanan Pemasyarakatan, yaitu:
a.
mengevaluasi
bertanggungjawab
Pelayanan
kinerja
orang-orang
mengimplementasikan
Pemasyarakatan.
Darinya
yang
Standar
kita
akan
mengevaluasi
Pemasyarakatan
Direktorat
itu
Jenderal
Standar
sendiri
serta
Pelayanan
kandungan
Pemasyarakatan
161
manfaat
Pemasyarakatan,
Pelayanan
(efek)
Standar
dampak
Pemasyarakatan,
Pelayanan
(outcome)
Standar
kesesuaian
Standar
d.
Evaluasi proses
Evaluasi
Proses pembuatan
Standar
Pelayanan
Desain
Standar
Pelayanan
yang
dipilih
sudah
merupakan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
162
hubungan antara biaya dengan manfaat (costbenefit analysis), dll yang bersifat rasional dan
terukur.
2) Evaluasi Legitimasi kebijakan, untuk menilai
derajat penerimaan suatu Standar Pelayanan
Pemasyarakatan
WBP/
oleh
masyarakat
UPT
Pemasyarakatan/
stakeholder/
kelompok
tersebut.
Metode
evaluasi
implementasi
Pemasyarakatan
Standar
sedang
Pelayanan
berlangsung. Tujuan
seberapa
jauh
sebuah
program
diupayakan
keberhasilannya.
evaluasi
formatif
pengaplikasian
Pemasyarakatan.
Direktorat
Jenderal
untuk
Dalam
istilah
meningkatkan
manajemen,
Pelayanan
Formatif
Pemasyarakatan
banyak
163
kebijakan
telah
diimplementasikan
dan
demikian,
instrumen
evaluasi
standar
Tabel 4.3
Instrumen Evaluasi Standar Pelayanan
Pemasyarakatan
No.
Pertanyaan
Substansi
1.
Proses Penerapan
Apakah standar
Apakah strategi
pelayanan yang
diterapkan dapat
dilakukan berhasil
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
164
mendorong peningkatan
mendorong penerapan
standar pelayanan
secara benar?
secara keseluruhan?
2
Apakah standar
Bagaimana tingkat
pelayanan yang
penerimaan para
diterapkan mampu
pelaksana terhadap
dipahami dan
standar pelayanan
Apakah para
pelaksana mampu
melaksanakan pelayanan
pelayanan sampai
pada proses
monitoring?
Apakah diperlukan
Apakah mekanisme
penyempurnaan terhadap
supervisi mampu
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
165
Apakah pelatihan-
diterapkan mampu
pelatihan diberikan
mengatasi berbagai
dipecahkan melalui
mampu memperlancar
penerapan standar
proses penerapan?
pelayanan?
6
Apakah standar
pelayanan yang
perubahan standar
diterapkan mampu
pelayanan dapat
menjawab tantangan
perubahan lingkungan
organisasi?
Apakah standar
pelayanan yang
diterapkan dapat berjalan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
166
Apakah standar
pelayanan yang
diterapkan dapat
memuaskan masyarakat
berdasarkan hasil survei
kepuasan masyarakat?
melakukan
evaluasi
standar
pelayanan
pemasyarakatan.
3.
Pelaksana Evaluasi
Evaluasi
penyelenggaraan
pelayanan
publik,
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
167
evaluasi
oleh
Kanwil
ini
kemudian
Jenderal
Pemasyarakatan.
Masing-masing
4.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
168
berimplikasi
pada
keberlangsungan
Standar
b.
c.
d.
e.
f.
Menolak
atau
menerima
pendekatan/teori
yang
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
169
C.
PENGAWASAN
TERHADAP
PELAYANAN
PEMASYARAKATAN
1.
PENGAWASAN INTERNAL
Pasal 35 Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik menyatakan bahwa pengawasan
penyelenggaraan
pelayanan
publik
dilakukan
oleh
pengawasan
pelayanan
pemasyarakatan
akan
yang bersifat
sebagai
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
170
langsung
atasan
karena
struktur
organisasinya
atau
oleh
masing-masing
tingkatan
instansi
pelayanan
pemasyarakatan
di
lingkungan
masing-masing
Direktur
Teknis
IV).
Kepala
Seksi
kemudian
melakukan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
171
pengawasan
penyelenggaraan
pelayanan
fungsional
publik
di
terhadap
lingkungan
2.
PENGAWASAN MASYARAKAT
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012
Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2009
Tentang
Direktorat
Pelayanan
Jenderal
Publik
dijelaskan
Pemasyarakatan
bahwa
172
upaya
membangun
sistem
penyelenggaraan
masyarakat
tersebut
salah
satunya
publik
yang
diwujudkan
dalam
bentuk
dalam
pengawasan
dan
evaluasi
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
173
rangka
evaluasi
penyelenggaraan
pelayanan
melakukan
survei
pengaduan
masyarakat
D.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
174
pelayanan
publik;
dan
produktivitas
dalam
1.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
175
berhak
mendapatkan
penghargaan
Citra
Tim Penilai
Tim Penilai bertugas melakukan penilaian terhadap
kinerja unit pelayanan secara langsung di lapangan,
melakukan tabulasi, evaluasi, dan melaporkan hasil
penilaian. Tim penilai terdiri dari:
1) Tim Penilai Pusat
Tim Penilai Pusat bertugas menyeleksi dan
menilai
hasil
kementerian/lembaga
penetapan
dan
pimpinan
gubernur,
serta
Penilai
Kementerian/Lembaga
bertugas
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
176
RB
melalui
pengusulan
pimpinan
2.
dinilai
oleh
Tim
Penilai
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
177
pengajuan
resmi
dari
pimpinan
Penilai
Kementerian/Lembaga
dan
keunggulan
unit
pelayanan
selama
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
178
Kementeria/Lembaga dan
Pemerintah Provinsi
administrasi
dilakukan
terhadap
3.
yang
memotivasi
pegawai
untuk
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
179
2) Penetapan
memotivasi
motto
pelayanan
pegawai
untuk
yang
mampu
memberikan
pelayanan terbaik.
3) Motto pelayanan diumumkan secara luas kepada
pengguna layanan.
b. Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan
(25%)
Dalam rangka memberikan kepastian, meningkatkan
kualitas, dan kinerja
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
180
c.
sertifikat
menyelenggarakan
ISO
9001:2008
pelayanan
public
dalam
dengan
Direktorat
yang
meliputi:
Jenderal
sikap
dan
Pemasyarakatan
perilaku,
181
kepekaan/
respon
pegawai
dalam
rangka
peningkatan
profesionalisme
meningkatkan
pegawai
kualitas
keterampilan/
dengan
tujuan
pelayanan
kepada
pengguna pelayanan
e.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
182
kenyamanan
kepada
pengguna
f.
pengelolaan
pengaduan
pengguna layanan
2) Petugas khusus/ unit yang menangani pengelolaan
pengaduan
3) Persentase
jumlah
pengaduan
yang
dapat
diselesaikan
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
183
Peningkatan
Kualitas
Pelayanan
Indeks
diperlukan
Kepuasan
untuk
masyarakat
Masyarakat
mengetahui
secara
berkala
tingkat
dan
(IKM)
kepuasan
mengetahui
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
184
pelayanan, wujud/bentuk
penyampaian
layanan.
Indikator
penilaian
untuk
i.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
185
4.
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
186
BAB V
PENUTUP
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
187
Divisi
Pemasyarakatan
dan
Unit
Pelaksana
Teknis
untuk
seluruh
petugas
pemasyarakatan
sehingga
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
188
Catatan :
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
189
Catatan :
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
190
Catatan:
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
191
Catatan :
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan
192