Macam-macam batuan
Dalam peledakan terlihat 2 unsur utama yang memegang peranan penting yaitu :
Bahan peledak dan peralatan yang akan digunakan disamping unsure manusia khususnya, sehingga untuk memilih metode
peledakan yang tepat diperlukan pengetahuan yang baik terutama kedua unsure tersebut berdasarkan mineral pembentuknya
batuan secara konvensional dapat dibagi menjadi : batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf.
Sedangkan menurut leonart chert yang bertitik tolak dari suatu pengertian teknik, batuan dibagi menjadi 2 yaitu :
a.
Intract rock
Bagian atau possibly goodies dari suatu batuan yang relative uniform dari suatu tipe petronik yang mengalami suatu pengerusan
mekanis berat dari keadaan geologi semula seperti patahan atau join.
b.
Insitu rock
Massa batuan dari suatu ukuran tertentu yang mengandung contoh represan tatik yang sudah mengalami kerusakan-kerusakan
berat massa batuan dapat lebih dari satu tipe.
Karakteristik dari intec rock berhubungan dengan proses seperti pemboran, pemecahan, grinding atau operasi-operasi mechanic
lainnya dimana persentase terbesar dari permukaan batuan adalah feash, sedangkn karakteristik dari insitu rock berhubungan
dengan persoalan-persoalan dalam desaing terhadap stabilitas lereng ataupun bukaan-bukaan dalam tbt
b.
Kebanyakan batuan atau bahan galian mempunyai sifat tidak merata dan homogen sifat-sifat batuan/bahan galian yang tidak
mempengaruhi hasil peledakan menurut prof. R.L Ash terutama :
1)
Structur seperti patahan, rekahan, perlapisan atau perlipatan yang akan memepengaruhi perencaan pemboran untuk keperluan
lubang tembak. Apabila hal ini kurang mendapat perhatian maka dapat terjadi hasil yang tidak diharapkan seperti boulder, back
break, dsb.
Dip dan strike dari batuan yang mempunyai struktur berlapis-lapis (bedde D dr stractified rock)
Bila peledakan searah dengan dip hal-hal yang diharapkan terjadi :
Penggunaan energy bahan peledak yang lebih baik karena strata/berlapis terletak sejajar ke lubang bor persoalan akan lebih
sedikit
Pergerakan batuan dari space lebih banyak sehingga dihasilkan profil yang lebih rendah dan lebih menguntungkan didalam
operasi terutama untuk alat pemuatan misalnya dari shovel ke frount looder. Bila peledakan berlawanan arah dengan dip maka
diharapkan terjadi :
a.
Block break lebih sedikit karena strata (pelapisan) miring kearah dinding wall
b.
c.
d.
Prgerakan batuan dari face lebih kurang sehingga menghasilkan muck yang lebih tinggi.
Bila peledakan berlawanan dengan strike diharapkan terjadi sbb :
a.
Saw-tooth floor formation, sebagai akibat dari berbagai reaksi peledakan oleh berbagai macam jenis batuan yang terletak
berselang seling pada lantai jenjang
b.
Kondisi back break tidak menentu bias baik, bias juga buruk
c.
Orientasi working face (peremukan kerja) tidak menguntungkan sehingga diperlukan suatus seri peledakan kembali untuk
mendapatkan kondisi yang baik. Baik kedalam pemboran maupun face mempunyai pengaruh langsung terhadap floor atau elevasi
dasar.
c.
Resistance
Adalah sifat batuan yang untuk mempertahankan diri menahan kejutan agar keadaannya tetap seperti semula. Sifat ini penting
diketahui untuk dapat menentukan jumlah dan jenis bahan
d.
Straight
Sifat ii biasanya dihubungkan dengan tarikan (tension) batuan sangat lemah terhadap tarikan dan lebih tahan terhadap tekanan
(compersion) pada prinsipnya compersive straigt jauh lebih besar dari pada tensile straigt (limostone : batu gamping mempunyai
kompersive straight antara 3500- 25.000 psi akan tetapi tensile straigt antara 500-2500 psi. karakteristik ini erat hubungannya
dengan peledakan.
e.
Density
Batuan atau bahan galian yang lebih erat memerlukan lebih banyak energy untuk pecah dan pindah tempat, sehingga diperlukan
bahan peledak dengan kekuatan atau jumlah muatan yang lebih besar.
f.
Velocity of energy prepagation percepatan merambatkan energy dalam batuan adalah sawah atau lebih kecil dari kecepatan reaksi
untuk bahan peledak dan akan bertambah besar dengan bertambahnya density kecepatan rambat gelombang pada batuan selalu
dicirikan sebagai kecepatan longingtudinal.
2. Bahan peledak
v Sejarah
Sejarah bahan peledak komersial yang sekarang banyak diproduksi dan dijual berasal dari penemuan dan pengembangan dari
black powder sedangkan penemu black powder adalah campuran NaNo 3 + c + s atau orang yang pertama kali menggunakan
black powder sampai sekarang tidak diketahui, catatan atau dokumen pertama mengenai salt peter atau nitrat yang merupakan
bahan dasar dari block powder ditemukan pada abad ke 13 dan ditulis oleh orang arab, bahkan sebelum itu kira-kira abad ke 10
orang-orang cina telah menggunakan salt pater. Pada tahun1242 roger balcom seorang biarawan inggris mnyebar luaskan.
v Pengertian bahan peledak
Pada dasarnya bahan peledak (eksplosive) terdiri dari campuran 3 bahan utama yaitu :
-
Zat kimia yang mudah bereaksi yang berfungsi sebagai bahan peledak dasar (eksplosive best) misalnya : NG (Nitrogileshering,
c3H5(No3)3, TNT (Trinitrowena, c6H2CH3(No3)3, Etilene Glyolnitrate c3H4(No3)2, dsb
Zat penyerap/tambahan misalnya serbuk kayu, serbuk batubara, chalt (CaCo3) kiesel guhr (SiO2) dsb
3. Alat bantu peledakan
Untukdapat suatu bahan peledak maka kita membutuhkan kelengkapan (komponen yang disebut dengan alat bantu peledakan.
Setiap bagian dn pelengkap masing-masing mempunyai fungsi tersendiri, secara umum jenis fungsi tersebut antara lain :
a.
b.
Pengantar nyala/panas arus listrik (sumbu bakar, kabel-kabel listrik disebut leg wire)
c.
d.
a.
Detonator
Dalam bidang teknik peleakan ada beberapa jenis detonator sesuai dengan cara penyalaan dan kegunaannya:
Detonator biasa (plain detonator) adalah jenis detonator yang penyalaannya dengan api/panas yang dihantarkan melalui sumbu
bakar jadi boleh dikatakan detonator biasa selalu digunakan bersama-sama dengan sumbu bakar.
keterangan :
Ramuan pembakar berfungsi untuk meneruskan nyala api dari sumbu bakar.
Isian utama bagitu tertentu oleh nyala atau panas akan menghasilkan gelombang sentakan.
Isian dasar karena pengaruh dari gelombang sentakan dari isian utama sehingga isian dasar meledak, dan kemudian menghentak
dinamik atau primer.
Isian dasar biasanya dibuat dari jenis bahan peledak yang peka dan kuat seperti :
1.
2.
Detonator biasa yang diproduksi yang ada dipasaran terdiri dari dari 2 jenis kekuatan (straigt) no.6 dan no.8 kekuatannya du kali
no.6.
-
Detonator listrik
Adalah jenis detonator yang penyalaannya dengan arus listrik yang dihantarkan melalui kabel khusus untuk itu pada kedua ujung
kabe kedalam tabung detonator listrik dilengkapi dengan jenis kawat halus yang telanjang yang apabila dilewati arus listrik akan
berpijar. Pada prinsipnya susunan dan jenis kandungan ini, detonator ini sama dengan detonator biasa, pijar dari kawat halus akan
membakar ramuan pembakar dan kemudian menyentuh isian utama sehingga menghasilkan gelombang sentak yang akan
meledakkan isian dasar, jadi terlihat disini bahwa prinsipnya detonator listrik sama dengan detonator biasa bedanya hanya pada
penyalaannya.
Keuntungan dan kerugian detonator listrik disbanding dengan detonator biasa :
1.
Keuntungan
a.
Jumlah lubang ledak yang dapat diledakkan sekaligus relative lebih banyak.
b.
c.
d.
2.
Kerugian
a.
Untuk daerah peledakan yang banyak kilat pemakaian detonator listrik kurang aman
b.
c.
Membutuhkan perlengkapan tambahan seperti sumber arus listrik dan alat penegtes dll.
Setiap detonator listrik dilengkapi kabel listrik ang berhubungan langsung dengan tabung detonator, panjang kabel ini bermacammacam sehingga dapat disesuaikan dengan kedalaman lubang ledak.
Hindari sambungan-sambugan kabel sepanjang kolam ledak untuk itu pilih detonator yang panjang kabel listriknya (ley wire)
sesuai dengan kedalaman lubang ledak, leg wire yang baik harus lebih lentur dan tahan gesekan. Tahanan listrik dari suatu
detonator listrik bervariasi sesuai dengan panjang leg wirwnya tetapi biasanya berkisar 1-5 ohm untuk leg wire 1,8 m-2.0 ohm
untuk leg wire 3,6 m. kekuatan arus listrik minimum yang diizinkan untuk dapat meledakkan detonator listrik adalah 1-1,5
ampere sehingga apabila ada arus listrik liar yang tidak diinginkan masuk kedalam detonator melalui kabel lebih kecil dari 1-1,5
A maka diharapkan detonator belum meledak. Seperti detonator biasa maka detonator listrikpun diproduksi dalam 2 jenis
kegiatan yaitu strain no.6 dan no.8 dan biasanya bahan dasar tabung dibedakan antara baja dan aluminium.
Detonator listrik terdiri dari beberapa jenis didasarkan pada tenggang waktu penyalaan antara saat penyalaan dan timbulnya
ledakan dan juga kegunaan khusus dari pemakaian detonator tersebut.
1.
Intatuneus detonator, pada intatineus detonator begit arus listrik dilepas dan mengalir dari sumber arus listrik blasting machine
maka serentak pada saat itu juga detonator langsung meledak. Tepatnya kejadian tersebut dapat diteangkan sbb, begitu arus listrik
dilepaskan dari blasting machine dengan kecepatan rambat arus yang tinggi maka hamper seketika juga itu kawat halus dalam
detonator berpijar dan membakar ramuan pembakar yang telah membakar seketika itu langsung membakar isian utama dan
menghasilkan sentakan yang berfungsi untuk menghentak isian dasar dan rangkaian kegiatan ini berlangsung cepat.
Intatuneus detonator umumnya dipakai untuk pola peledakan yang hanya satu baris (single room) dan jumlah primer didalam
kolom ledaknya hanya ada satu single primer.
2.
Delay detonator. Pada delay detonator begitu arus listrik dilepaskan dan mengalir dari sumber arus, maka kawat halus dari
detonator berfijar dan membakar delay elemen dan api atau panas tersebut menjalar sepanjang delay elemen kalau dibandingkan
dengan Intatuneus detonator
Intatuneus detonator
Deley detonator
Half second deley adalah selang (interval) satuan waktu adalah setiap detik-sekon misalnya , 1 , 1 ,2
Quanter second deley adalah selang (interval) satuan waktunya adalah detik misalnya , . 1 detik.
Willi second deley adalah satuan waktu yang dipakai adalah milli detik atau 1/1000 detik selang interval waktu tekecil yang
umum adalah 25 mili detik. Misalnya 25, 50, 75, 100, 125 milli second.
- Detonator khusus adalah detonator yang khusus dirancang untuk kegiatan tertentu diluar kegiatan untuk penambangan misalnya :
Peledakan untuk seismic dalam hal ini tenggang waktu antara saat aliran listrik dilepas dari sumber arus dengan saat timbulnya
ledakan arus sekecil mungkin
Pipa plastiknya cukup kuat terhadap gesekan dan pukulan, cukup lentur
Sebagaimana detonator lain maka nonnel juga dilengkapi dengan deley elemen satuan perhitungan waktu yang dipakai adalah
milli detik dan detik untuk milli detik selang waktunya adalah setiap 0,1, 0,4, 0,6 , 0,9. 1,1 detik. Pariasi panjang pipa plastic
adalah 4,5 dan 7 meter.
Hal-hal yang perluh diperhatikan dalam pemakaian nonnel
Hubungan pipa plastic dari nonnel dengan sumbu plastic harus benar-benar baik
Adalah sumbu yang berfungsi untuk menghantarkan nyala atau panas dalam detonator biasa sumbu bakar ini berisi bahan
peledak berkekuatan lemah seperti black powder yang dibungkus dengan bahan kedap air seperti bitumen.
-
Bila terdapat pengaruh tekanan dari luar misalnya pengaruh steitment yang terlalu padat, maka penurunan kecepatan rambat api
didalam sumbu tidak lebih 10%
6.
a.
b.
Kabel utama (leg wire) berfungsi untuk menghubungkan kedua ujung rangkaian peledak kesumbu arus (ekspowder) dengan
memakai kabel ini dibuat jarak yang cukup aman dari pemakaian ekspowder kedaerah peledakan.
7.
Primer
Berfungsi untuk menghentikan (shock) anvo atau blasting again, sedangkan primer itu sendiri dihentikan (dishock) dengan
detonator atau sumbu ledak. Primer ada yang sudah dibuat sendiri dari dinamik ukuran atau berat dari dinamik yang diperlukan
disesuaikan dengan diameter dan dalamnya lubang ledak. Untuk diameter lubang ledak yang kecil (0,3 cm) primer dapat dibuat
dari 1/3 atau dodol dinamit, dengan berat 1 dodol 2 gr, seangkan ukuran yang besar (10 cm) primer dapat dibuat 3 atau 6 dodol
disatukan dalam hal ini detonator atau sumbuh ledak hanya dimasukkan kesalah satu dodol dinamik.
8.
Proses peledakan
Pengamana selama persiapan peledakan ditunjukkan kepada orang atau karyawan yang mendekati daerah peledakan maka harus
diberi tanda peringatan sehingga orang lain tahu
9.
Steaming
Bahan steaming dari tanah liat atau pasir halus jangan memakai kertas bekas pembungkus bahan peledak atau daun-daunnan
Streaming harus dibuat cukup padat sehingga perlu dipadatkan dengan tongkat kayi
Teknik Peledakan
Posted by Rachmat Risejet Monday, 15 July 2013 0 comments
Teori singkat Peledakan
Teknik Peledakan merupakan tindak lanjut dari kegiatan pemboran, dimana tujuannya adalah untuk
melepaskan batuan dari batuan induknya agar menjadi fragmen-fragmen yang berukuran lebih kecil
sehingga memudahkan dalam pendorongan, pemuatan, pengangkutan, dan konsumsi material pada
crusher yang terpasang.
Seperti contoh Metode peledakan yang diterapkan oleh PT. Semen Tonasa adalah peledakan secara
listrik, dimana penempatan lubang bor diatur sedemikian rupa dan di ledakkan dengan pola tertentu yang
di sebut dengan pola peledakkan.
sesuai dengan peraturan dan teknik-teknik yang diterapkan, sehingga pemanfaatannya lebih efisien dan
aman.
Teknik peledakan yang dipakai tergantung dari tujuan peledakan dan pekerjaan atau proses lanjutan
setelah peledakan. Untuk mencapai pekerjaan peledakan yang optimum sesuai dengan rencana, perlu
diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :
a. Karakteristik batuan yang diledakkan
b. Karakteristik bahan peledak yang digunaka
c. Teknik atau metode peledakan yang diterapkan.
Suatu proses peledakan biasanya dilakukan dengan cara membuat lubang tembak yang diisi dengan
sejumlah bahan peledak; dengan penerapan metode peledakan, geometri peledakan dan jumlah bahan
peledak yang sesuai untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Mungkin artikel ini belum bisa memberikan apa yang kalian cari, maka dari itu untuk lebih jelas lagi
tentang Teknik peledakan, saya akan berikan untuk kalian semua miners blogger beberapa materi
tentang Teknik peledakan yang mungkin bisa membantu ..
oke buat kalian yang ingin download materinya langsung ke bawahh..