Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Mirabilis jalapa L. adalah tumbuhan herba yang banyak ditanam
(batang),
pengaruh
kapiler
pada
pengembangan
secara
menaik
I.2.1
Maksud Percobaan
Mengetahui dan memahami prinsip kerja, cara perlakuan, cara
Tujuan Percobaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.
Teori Umum
Kromatografi lapis tipis merupakan suatu metode pemisahan yang
adalah
metode
analisis
instrumental
yang
kromatografi
menggunakan
instrumen
TLC
scanner,
fluoresensi
untuk
lapisan
yang
mengandung
bahan
penggunaannya
didasarkan
pada
pengukuran
sinar
yang
mengalami
hambatan
oleh
pendukung
lempeng
dan
dipantau jumlah sinar yang diserap. Sinar ini sangat sensitif, maka untuk
setiap senyawa dapat dicari dengan serapan maksimalnya. Susunan optik
densitometer ini tidak banyak berbeda dengan spektrofotometer tetapi
pada densitometer digunakan alat khusus yaitu reflection photomultiflier,
sebagai pengganti photomultiflier pada spektrofotometer yang dapat
memperbesar
tenaga
beda
potensial
listrik
sehingga
mampu
merkuri (Hg) atau xenon (Xe). Lampu D2 digunakan untuk analisa pada
jangkauan panjang gelombang 190-400 nm, lampu W pada jangkauan
350-800 nm, sedangkan lampu HG pada jangkauan panjang gelombang
254-578 nm (5).
Densitometer
Single beam
Sinar yang keluar dari sumber cahaya dihimpun oleh bagian yang
disebut kondensor. Agar diperoleh sinar dengan panjang gelombang
tertentu sinar dilewatkan pada monokromator. Sinar monokromatis
kemudian diarahkan pada lempeng KLT. Sebagian sinar yang direfleksikan
oleh lempeng kemudian disejajarkan oleh bagian yang disebut kolimator.
Setelah melalui kolimator sinar tersebut akan diseleksi oleh bagian yang
disebut filter optik sehingga hanya panjang gelombang tertentu saja yang
dapat masuk ke detektor. Pada bagian akhir sinar akan diubah menjadi
arus-arus listrik oleh photo multiplier. Arus-arus listrik inilah yang kemudian
dikonversi menjadi puncak-puncak (5).
Dalam penggunaan densitometri ada beberapa yal yang harus
dipertimbangkan, antara lain : (5)
a. Sinar yang masuk tidak perlu tepat pararel, namun sudut datang
sinar harus dipertahankan konstan