Agama
Untuk Ulangan Blok
Tanggal 2. Maret
2010
Mikael Pratama
Kristyawicaksono
mikael.pratama@yahoo.com
i. Hak Milik
ii. Dijamin kehidupannya
iii. Mendapatkan hasil atas apa yang telah
mereka lakukan.
majikannya.
iii. Menghindari kekacuan dan
kekerasan.
iv. Berhemat.
I. Hak:
i. Milik pribadi.
kekuatan mereka.
v. Membayar gaji dengan adil.
kebutuhannya terpenuhi.
dan air.
i. Kemiskinan Absolut
• set standart
Kemiskinan yang mengacu pada
pendidikan keluarga.
o Penyebab sub-budaya yang menyebabkan hidup
ekonomi.
• Menghilangkan kemiskinan
o Bantuan kemiskinan, membantu secara langsung
terhadap orang miskin.
DARI WEB:
APP 2010: “Mari Bekerjasama Memerangi Kemiskinan”
Setelah melalui studi pendahuluan dan diskusi panjang, Keuskupan
Agung Jakarta memutuskan tema Aksi Puasa Pembangunan (APP)
tahun 2010 “Mari Bekerjasama Memerangi Kemiskinan”. Keputusan
itu dinyatakan oleh Julius Kardinal Darmaatmadja, SJ, Uskup Agung
Jakarta, dalam Raker Komisi-komisi dan Pemikat KAJ di Vila Erema,
Cisarua (9-11/10/2009).
Sebelum diputuskan, tema APP tahun 2010 tersebut dibahas sebagai salah satu agenda Raker
oleh seluruh wakil Komisi-komisi dan Pemikat KAJ bersama Bapak Uskup dan para staf beliau
dalam kelompok-kelompok diskusi.
Pembahasan Tema
Dalam pembahasan diskusi kelompok, para peserta Raker mencermati kerangka gagasan dasar
dan sejumlah “kata kunci” rumusan tema seperti “kerja sama”, “kebaikan bersama” atau “bonum
commune”, “kesejahteraan bersama” dan “habitus”. Menurut sejumlah peserta Raker, “kebaikan
bersama” atau “bonum commune” dan “kesejahteraan bersama” mengandung makna yang luhur
dan mendalam, namun masih terlalu luas atau kurang terfokus pada agenda perubahan apa yang
ingin diperjuangkan Gereja KAJ secara konkret di tengah masyarakat.
“Kalau kita sedikit flash back, tema-tema APP terdahulu lebih menggugah, misalnya Adilkah
Aku?, Korupsikah Aku?, Mari Bertanggungjawab. Maka, tema APP 2010 seputar kerjasama
untuk kesejahteraan bersama perlu dirumuskan lebih menggugah,” usul Paulus Krissantono,
Ketua Komisi Kerasulan Awam KAJ. Sedangkan Pst. Ignas Tari, MSF, Ketua Komisi Kerasulan
Sementara itu, Pst. Yohanes Subagyo Pr, Vikaris Jenderal KAJ, mengusulkan agar perumusan
tema sekaligus memperjelas sasaran gerakan APP itu sendiri. “Soal kesejahteraan umum,
kebaikan bersama, bonum commune ... sebenanrya apa yang ingin dituju? Kita perlu
memperjelas sasaran yang lebih terukur dan memiliki indikasi yang jelas,” katanya.
Fokus tema menjadi semakin jelas ketika pembahasan tema dilakukan dalam diskusi kelompok.
Pst. Purbo Tamtomo Pr, Sekretaris Keuskupan, mewakili kelompok pembahas yang dilibatinya,
mengusulkan masalah kemiskinan dimasukkan dalam rumusan tema sebagai sasaran gerakan
kerjasama. “Target yang ingin kita bawa setiap tahun adalah membangun kerjasama, tapi fokus
pertama (di tahun 2010) adalah memerangi kemiskinan,” jelasnya.
Bapak Uskup setuju dengan usulan satu tema untuk geraakan APP dalam beberapa tahun. Hanya
saja, bahan-bahan sosialisasi dan pendalamannya perlu diremajakan dengan dasar yang lebih
luas. ”Tapi temanya adalah tetap, Mari Bekerjasama Memerangi Kemiskinan,” tegas beliau.
Gerakan ”ke dalam” berarti menggerakkan umat Gereja KAJ untuk melaksanakan tema tersebut.
”Misalnya keluarga Katolik diajak untuk berefleksi ... bagaimana meningkatkan kemampuan diri
(anggota keluarga) sebagai orang yang masih bisa bekerja untuk memberdayakan dirinya.
Bagaimana dalam keluarga (terjadi upaya) saling memberdayakan untuk meningkatkan
kesejahteraan (misalnya) memikirkan bagaimana menanam buah dan sayuran, memelihara ayam.
Supaya ada kemampuan keluarga untuk bekerjasama, dalam arti (anggota keluarga) yang satu
sedang keluar mencari rejeki yang tak banyak, (anggota keluarga) yang di rumah harus juga
bekerja. Laki-laki atau perempuan harus bekerjasama memerangi kemiskinan dalam keluarganya
sendiri,” jelas Bapak Uskup.
http://kaj.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=99&Itemid=50
Rerum Novarum
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rerum Novarum adalah sebuah ensiklik yang diterbitkan oleh Paus Leo XIII pada 15 Mei
1891. Ini adalah sebuah surat terbuka yang diedarkan kepada semua uskup yang membahas
kondisi kelas pekerja. Leo mendukung hak-hak buruh untuk membentuk serikat buruh, namun ia
menolak sosialisme dan mengukuhkan hak milik pribadi. Paus membahas hubungan antara
pemerintah, bisnis, buruh, dan gereja mengusulkan suatu struktur sosial dan ekonomi yang
belakangan disebut korporatis.
Bersama dengan karya Leo lainnya dan masa kepemimpinannya sebagai Paus yang panjang
(1878–1903), salah satu akibatnya yang mendalam adalah mendorong Gereja Katolik dan
hierarkhinya ke dalma dunia modern. Pada saat itu dukungannya kepada serikat buruh dan upah
yang layak dipandang sebagai pandangan kiri yang radikal.Namun pernyataan-pernyataan yang
lain tampaknya juga menentang kapitalisme. Banyak dari posisi dalam Rerum Novarum
didukung oleh ensiklik-ensiklik lainnya, khususnya Quadragesimo Anno (1931) dari Paus Pius
XI, Mater et Magistra (1961) dari Paus Yohanes XXIII dan Centesimus Annus (1991) dari Paus
Yohanes Paulus II. Uskup Agung Westminster, Kardinal Henry Edward Manning memainkan
peranan yang paling berpengaruh dalam penyusunan ensiklik ini. Sebelumnya ia adalah seorang
pendeta Anglikan yang mempunyai kecenderungan evangelikal. Ia membawa pengaruh yang
berasal dari karya John Wesley ke dalam Gereja Katolik modern.
http://id.wikipedia.org/wiki/Rerum_Novarum
[sunting] Pembukaan
1. Perarakan Pastor/Imam Selebran dan pelayan lainnya menuju altar diiringi lagu
pembukaan atau antifon pembukaan, pada hari raya dilakukan pendupaan.
2. Tanda salib
o Selebran membuka perayaan Ekaristi dengan memimpin Tanda Salib
3. Salam pembukaan dan Pengantar
o Perayaan ekaristi diawali dengan salam "Tuhan bersamamu" (Dominus
vobiscum) dan dijawab umat dengan "Dan bersama rohmu" (Et cum
spiritu tuo)
o Pengantar digunakan untuk mengarahkan umat pada inti dan misteri
perayaan.
4. Doa Tobat dan pernyataan Tuhan Kasihanilah Kami
o Dapat menggunakan rumusan umum Doa Tobat dilanjutkan dengan
Tuhan Kasihanilah Kami
o Dapat juga menggunakan rumusan pujian kepada Yesus dan memohon
belas kasihNya yang dipadukan dengan Tuhan Kasihanilah Kami
o Dapat juga menggunakan pemercikan air suci sebagai peringatan akan
pembaptisan
o Diakhiri dengan seruan absolusi "Semoga Allah yang mahakuasa
mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup
yang kekal" yang dijawab umat dengan "Amin"
5. Madah Kemuliaan
o Kemuliaan hanya diucapkan/dinyanyikan pada hari Minggu dan hari
raya yang disetarakan dengan hari Minggu, di luar masa Prapaskah dan
Adven
6. Doa Pembukaan
• Pada hari Minggu atau Hari Raya, dibacakan tiga bacaan dari kitab suci. Pada
hari biasa, dibacakan dua bacaan saja.
1. Bacaan Pertama
o Bila terdapat tiga bacaan maka Bacaan Pertama diambil dari Perjanjian
Lama atau Kisah Para Rasul pada masa Paskah. Bila hanya dua bacaan
pada hari biasa, Bacaan Pertama diambil dari Perjanjian Lama atau
Perjanjian Baru selain Injil
o Pada akhir bacaan, Lektor menutup dengan rumusan "Demikianlah
Sabda Tuhan" dan umat menjawab dengan "Syukur kepada Allah"
2. Mazmur Antar Bacaan
o Pemazmur mendaraskan refren dan ayat-ayat Mazmur dan umat
mengulang bagian refren
3. Bacaan Kedua, dari Perjanjian Baru selain Injil atau Wahyu Yohanes
1. Persiapan Persembahan
o Diawali dengan kolekte
o Wakil-wakil umat menghantar bahan-bahan persembahan: roti dan
anggur yang akan dikuduskan, dan persembahan lain untuk keperluan
Gereja
o Dalam misa sederhana, roti dan anggur dapat sudah berada di bagian
lain dari altar
o Roti hosti terbuat dari gandum tanpa ragi, diletakkan dalam piala,
diletakkan di atas patena dan ditutup dengan korporal
o Anggur, dipersembahkan dalam ampul terpisah dengan air
2. Penghunjukkan Persembahan
o Selebran mengatur susunan piala dan patena di atas korporal, kemudian
mencampurkan beberapa tetes air ke dalam anggur dalam piala
[sunting] Penutup
http://id.wikipedia.org/wiki/Misa
Sekian.
Mikael Kristya
mikael.pratama@yahoo.com