Refleksi kasus
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
Ikterus Neonatorum
Disusun oleh:
Andi Amalia Nefyanti (1410029033)
Pembimbing:
dr. Hendra, Sp. A
BAB I
Tutorial Kasus
Identitas pasien
-
Nama
: By. Ny. F
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 9 hari
Alamat
Anak ke
:1
MRS
: 31 Maret 2015
Nama Ayah
: Tn. TR
Umur
: 25 tahun
Alamat
Jl.
Soekarno
Hatta
Km
1,
Samarinda
-
Pekerjaan
: Swasta
Pendidikan Terakhir
: SMA
Ayah perkawinan ke
:1
Riwayat kesehatan
Nama Ibu
: Ny. FA
Umur
: 23 tahun
Alamat
Pekerjaan
: Swasta
Pendidikan Terakhir
: SMA
Ibu perkawinan ke
:1
Riwayat kesehatan
Anamnesis
: 37-38 minggu
Letak bayi
: Persentasi kepala
Ketuban pecah
: Jernih
Jenis pesalinan
: 3000 gram
: 50 cm
Lingkar kepala
: 34 cm
Lingkar dada
: 32 cm
Panjang lengan
: 13 cm
: 29 cm
Symphysis kaki
: 14 cm
Anus
: (+)
Cacat
: (-)
TOTAL 20
TOTAL 14
PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada tanggal 4 Maret 2015
Kesan umum
Tanda Vital
Frekuensi nadi
Frekuensi napas
Temperatur
Antropometri
6
Berat badan
: 3000 gram
Panjang Badan
: 50 cm
1. Kulit
o Kemerahan pada seluruh tubuh dan ekstremitas
o Tidak sianosis
2. Kepala
o Ubun ubun teraba dan tidak cekung
o Tidak ada tanda trauma kelahiran
o Tidak ada kelainan kongenital
3. Wajah
o Simetris
o Tidak ada kelainan wajah yang khas
o Tidak ada kelainan wajah akibat trauma lahir
4. Mata
o Anemis (-/-)
o Ikterik (-/-)
o Jumlahnya 2 sepasang
o Kornea tidak keruh
o Tidak didapatkan trauma
5. Telinga
o Sekret (-)
o Jumlahnya 2
o Bentuk sempurna
6. Hidung
o Tidak terdapat sekcret
o Tidak ada pernafasan cuping hidung
7. Mulut
o Sianosis (-)
o Bibir simetris
o Langit langit utuh
8. Leher
o Trakea teraba ditengah
o Tidak ada pembesaran KGB
9. Dada
o Pergerakan dinding dada bersama dinding perut saat bernafas
o Retraksi (-)
10. Payudara
o Tampak areola berbintil kecil
o Tidak ada tanda peradangan
11. Paru
o Rhonki (-/-)
o Wheezing (-/-)
o Fekuensi nafas 41x/menit
12. Kardiovaskular
o Frekuensi denyut jantung 134x/menit
13. Abdomen
o Dinding perut lebih datar, tidak kembung
14. Genitalia eksterna
o Labia mayora besar
o Tidak terdapat trauma
15. Anus
o Terdapat anus
16. Ekstremitas
o Akral hangat
o Gerakan ekstremitas aktif
Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap (31 / Nilai normal
3/15)
Leukosit
Hb
MCV
MCH
MCHC
Hematokri
12,5
18
107
38,9
35,5
51 %
4.800-10.800 /uL
11,3-14,1 gr/dl
80-100
27-34
32-36
33-41 %
t
Platelet
GDS
312.000
54
150.000-450.000
50-150 mg/dl
1/4/15
Bilirubin total
Bilirubin direct
Bilirubin
indirect
Albumin
20,4
1,3
19,1
4,3
BAB II
PEMBAHASAN
Anamnesis
Teori
Kasus
Riwayat persalinan traumatik dapat
Bayi lahir dengan sectio caesarea
berpotensi
menyebabkan
panjang
badannya
Awalnya
pasien
ketidakmampuan
hati
atau
ketuban
asfiksia
dapat
memetabolisme
mengalami
bilirubin
cm.
melakukan
pecah,
terjadi
dirujuk
dilakukan
akibat
kurangnya
ke
RS.
Moies
tindakan
sectio
caesarea.
Apgar score pasien 7.
Pada usia 5 hari, pasien dirujuk
dari RS. Moeis karena kuning
kejang,
mengantuk,
atau
>
nafas
60x/menit,
Pemeriksaan Fisik
Teori
dan
asupan ASI.
<20x/menit
pasien
50
Kasus
10
Ikterus dapat dideteksi secara Keadaan umum bayi ini bergerak aktif
klinis dengan cara mengobservasi dan menangis kuat
warna kulit setelah dilakukan Tanda Vital
penekanan
menggunakan
jari.
cukup, reguler
sefalokaudal.
demikian inspeksi
tidak
indikator
dapat
yang
memprediksi
dijadikan
andal
kadar
Penilaian
bilirubin
ikterus
41
: 36,5o C
Temperatur
per axila
Antropometri
untuk
serum.
Frekuensi napas
x/menit
secara
Walaupun
neonatorum
Berat badan
: 3000 gram
Panjang Badan
: 50 cm
dengan Kramer
seluruh
0 Tidak ada
pemeriksaan
4,3-7,8 mg
2 Dada dan punggung, kadar
saat
fisik
dilakukan
bayi
sudah
bilirubin : 5,4-12,2 mg
kaki,
pasien
belum
lepas
dan
umbilikus)
16,5 mg
Perut
(dibawah
Penunjang
11
Teori
Kasus
Hiperbilirubinemia fisiologis
-
31/3/2015
Leukosit 12.500
Hb 18
MCV 107
MCH 38,9
MCHC 35,5
HCT 51%
PLT 312.000
GDS 54
1/4/2015
Bilirubin total 20,4
Bilirubin direct 1,3
Bilirubin indirect 19,1
Albumin 4,3
Hiperbilirubinemia nonfisiologis
-
jam
Peningkatan bilirubin serum >5
mg/dL/24 jam
Kadar bilirubin terkonjugasi >2
mg/dL
Bayi menunjukkan tanda sakit
(muntah, letargi, kesulitan minum,
penurunan berat badan, apneu,
Penatalaksanaan
Teori
Kasus
12
Kebutuhan
cairan
pada
neonates
hari
ke
3,
kemudian
(1,2-1,5 kali).
Pantau jumlah ASI yang diberikan,
apakah sudah mencukupi atau belum.
Pemberian ASI sejak lahir minimal 8
kali sehari.
Terapi sinar jika : ikterus pada hari ke
1, ikterus berat meliputi telapak tangan
dan telapak kaki, ikterus pada bayi
kurang
bulan
dan
ikterus
yang
di
Departemen
IKA
berat,
beri
ampisilin
(atau
13
14
15