PERSALINAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Reproduksi II
Oleh
Kelompok 2:
1. Dwy Rohmaningsih
2. Feriyadin Satrio wibowo
3. Moch. Fathoni Utomo
4. Nurmauli Diana
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Asuhan Keperawatan Kala Dua Persalinan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Makalah ini penulis susun sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas II. Dalam penyusunan makalah ini,
penulis mendapatkan banyak pengarahan dan bantuan dari beberapa pihak, untuk itu
dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terimah kasih kepada :
1. Drs. H. Budi Utomo, Amd. Kep., M. Kes, selaku Ketua Stikes Muhammadiyah
Lamongan.
2. Arifal Aris, S. Kep. Ns, M. Kes, selaku ketua Prodi S1 Keperawatan Stikes
Muhammadiyah Lamongan.
3. Heny Ekawati, S. Kep. Ns., M. Kes, selaku penanggung jawab mata kuliah
sekaligus pembimbing pembuatan makalah Keperawatan Reproduksi II.
4. Semua pihak yang membantu kelancaran penyusunan makalah ini.
Penulis berusaha untuk dapat menyelesaikan makalah ini, dengan sebaikbaiknya. Namun demikian penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu demi kesempurnaan, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari
semua pihak, untuk menyempurnakannya.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian
Kala dua persalinan dimulai dengan pembukaan serviks secara lengkap dan
berakhir dengan kelahiran. Pembukaan serviks lengkap dapat dikonfirmasikan
dengan pasti hanya melalui pemeriksaan pervaginam. (Sharon J. Reeder : 2011 )
Kala dua persalinan dikenal sebagai fase dari dilatasi penuh serviks sampai
lahirnya bayi.(Chirtine Henderson : 2005)
Kala dua persalinan adalah proses-proses fisiologis yang terjadi mulai dari
adanya gejala dan tanda kala dua dan berakhir dengan lahirnya bayi. (Gulardi H.
Wiknjosastro : 2008)
Kala dua persalinan dimulai dengan dilatasi lengkap serviks dan diakhiri
dengan kelahiran bayi. Tahap ini dikenal dengan kala ekspulsi. (Helen Varney :
2007)
2.2
pertama dari tiga fase pada kala dua persalinan, sebagai berikut :
1. Fase 1 (Periode Tenang)
Dari dilatasi lengkap sampai desakan untuk mengejan atau awitan usaha
mengejan yang sering dan berirama
2. Fase II (mengejan Aktif)
Dari awitan upaya mengejan yang berirama atau desakan untuk mendorong
sampai bagian presentasi tidak lagi mundur diantara usaha mengejan
(crowning)
3. Fase III (Perineal)
Dari crowning bagian pertama sampai pelahiran semua tubuh bayi.
Durasi kala dua Sebagaimana direfleksikan pada buku ajar kebidanan yang
lama yeng merekomendasikan bahwa waktu kala dua adalah satu jam untuk
persalinan primigravida dan setengah jam untuk persalinan multigravida. Sampai
proses mengejan dimulai, kala dua hanyalah suatu perluasan dari kala satu denagn
tidak ada risiko tambahan. Apabila ibu didorong untuk menerapkan sebuah postur
tubuh yang mencegah kompresi aportokaval maka setelah proses mengejan dimulai,
risiko asidosis janin dapat meminimalkan. Keputusan unutk memberi bantuan guna
mempercepat kelahiran hanya boleh diambil jika kemajuan persalinan tidak terjadi,
atau jika kondisi janin atau maternal memerlukanya, dan bukan karena waktu tertentu
telah berlalu.
Kontraksi selama Kala dua terjadi secara sering,kuat dan sedikit lebih lama
yaitu sekitar setiap 2 menit,berlangsung selama 60-90 detik ,intensitas kuat dan
menjadi ekspulsif secara alamiah. Setelah kontraksi disertai nyeri hebat yang dialami
selama tahap transisi,wanita biasanya merasa lega pada saat berada di kala dua dan
mampu mendorong jika dia menginginkannya.
Subjek dari perdebatan diantara pemberi perawatan adalah tentang
bagaimana seorang wanita mengejan. Sampai sekarang, yang biasa diharapkan adalah
wanita berbaring datar atau dalam posisi setengah duduk, menarik kedua kaki ke
araha bahu, dan saat kontraksi mulai, wanita mengambil napas dalam, menahanya
dan mengejan sekuat-kuatnya selama sekurang-kurangnya sepuluh detik, melepaskan
napas, segera mengambil napas lagi dan mengulangi langkah ini sampai kontraksi
berakhir. Pemberi perawatan secara aktif, antusias dan terkadang sangat bersemangat
memimpin usaha ini.
2.3
diameter rata-rata kepala janin yang esensial. Presentasi sefalik yang terkait
ditunjukan dalam tanda kurung.
a. Biparietal (9,5 cm)
tempat
kepala
berotasi
ke
posisi
oksiput
anterior.
dibawah
simfisis
pubis,bahu
posterior
kemudian
2.4 Pathway
Serviks menipis dan pembukaan
lengkap (10cm)
Kala II persalinan
Kontraksi
uterus
Keletihan fisik
Koping individu
inefektif
Serviks membuka
Persalinan normal
Serviks menutup
keletihan
rendah
Ansietas
Nyeri
Intoleransi
aktifitas
2.6 Tanda pasti kala dua ditentukan melalui periksa dalam (informasi obyektif)
menurut Gulardi wikngosastro (2008) yang hasilnya adalah :
Posisi jongkok
Posisi jongkok memungkinkan wanita untuk merasa lebih terkontrol dan
menghasilkan refleks mengedan yang lebih ef ektif. Posisi jongkok yang
menggunakan bantal persalinan tidak hanya menyebabkan laserasi labia lebih
banyak, tetapi juga lebih banyak perineum yang utuh, hal ini dirasakan oleh
banyak wanita. Secara radiologis telah ditunjukan bahwa posisi jongkok dapat
meningkatkan diameter aluran keluar pelvi sekitar 20-30%
Mendorong ibu untuk mencoba berbagai posisi yang berbeda untuk kelahiran
membantu ia menemukan sebuah posisi yang paling nyaman dan paling cocok
untuk kebutuhan individualnya.
Memulai Meneran
1. Bila sudah mendapatkan tanda pasti kala dua persalinan, tunggu sampai ibu
merasakan adanya dorongan spontan untuk meneran
2. Teruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi
3. Lanjutkan penilaian kondisi ibu dan janin serta kemajuan persalinan selama
kala dua persalinan secara berkala
4. Periksa dan catat:
a.
b.
c.
d.
e.
Warna cairan ketuban jika selaputnya sudah pecah (jernih atau bercampur
mekonium atau darah)
f.
Apakah ada presentasi mejemuk (misalnya tangan) atau tali pusat berada di
samping atau di atas kepala
g.
h.
BAB III
Konsep Asuhan Keperawatan
1.1 Pengkajian
A. Identitas
Nama,Umur ( usia subur 15-49 tahun), suku/bangsa,agama, pendidikan,
pekerjaan, alamat, status perkawinan.
B. Riwayat Keperawatan
1. Persepsi terhadap kehamilan/persalinan nifas
a. Mengapa ibu dating ke klnik?
b. Persepsi ibu terhadap kehamilan/persalinan/nifas
c. Apakah kehamilan/persalinan/nifas ini menimbulkan
perubahan
6) Seksual.
Biasanya terjadi perubahan pola seksual yaitu perubahan dalam
hubungan seksual / fungsi dari sek yang tidak adekuat karena adanya
proses persalinan dan nifas.
6. Pemeriksaan fisik
Menurut varney (2003):
Keadaan umum: biasanya tampak lemas kesadaran: composmentis
Tekanan darah:Tekanan darah dapat meningkat lagi 15-25 mmhg selama
kontraksi
elama
kala
dua.
Upaya
mendorong
pada
ibu
juga
saat pelahiran
Suhu: peningkatan uhu tertinggi terjadi pada saat pelahiran dan segera
3.
4.
tambahan)
Biasanya tidak menggunakan otot bantu pernafasan
Sirkulasi jantung
Kecepatan denyut nadi apical: biasanya normal
Irama: biasanya teratur
Kelainan bunyi jantung: biasanya murmur/ gallop tidak ada
Sakit dada: biasanya tidak ditemukan adanya sakit dada
Sistem pencernaan
Penurunan motilitas lambung dan absorbsi yang hebat berlanjut sampai
kala dua. Biasanya mual dan muntah pada transisi mereda elama kala dua
peralinan, tetapi dapat terus ada pada beberapa wanita. Muntah, ketika
terjadi, normalnya hanya sesekali. Muntah yang konstan dan menetap
kapan saja selama persalinan merupaka indikasi komplikasi osbtetrik,
5.
6. Sistem integument/musculoskeletal
Turgor kulit : biasanya kembali < 2 detik
Warna kulit : biasanya kemerahan
Kontraktur pada persendian eksremitas : biasanya persendian dapat
bergerak bebas
Kesulitan dalam pergerakan : biasanya tidak ditemuan kesulitan dalam
bergerak
7. Dada dan axilla
Mammae : biasanya terdapat adanya pembesaran pada payudara
Areolla mammae : biasanya adanya hiperpigmentasi areola dan papila
alba / nigra
Striae : biasanya
terdapat
striae
sepenuhnya mengecil
Arah : biasanya datar
Linea : linea alba/nigra
gravidarum
masih tampak
Luka bekas operasi: Luka bekas operasi: b. Palpasi
PERINEUM
Leopold I : untuk menentukan tinggi
Utuh/laserasi:
biasanya
fundus uteri usia kehamilan aterm 3 jari
utuh
dibawah prosesus xypoideus, usia
Episiotomy:
biasanya
kehamilan prematur pertengahan pusat
tidak ada luka episiotomy
dan prosesus xypoideus
Rupture: biasanya tidak
Leopold II : punggung kiri / punggung
terjadi
kanan
Tanda-tanda
infeksi:
Leopold III : letak kepala, sudah masuk
4.
Nilai normal DJJ : 120-160x/menit
8. Pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan darah meliputi haemoglobin: nilai normal pada wanita (1214 gr) faktor Rh, Jenis penentuan, waktu pembekuan, hitung darah lengkap,
dan kadang-kadang pemeriksaan serologi untuk sifilis.
1.2 Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan poisi janin yang lebih rendah dan kontraksi uterus
2. Ansietas berhubungan dengan proses kelahiran
3.Ketidak efektifan koping individu yang brhubungan dengan keletihan fiik pada
peralinan
DIAGNOSA
RENCANA INTERVENSI
RASIONAL
KEPERAWATAN
Nyeri berhubungan
ketidaknyamanan
dapat terkontrol/berkurang
kontraksi uterus.
Kriteria Hasil :
1. Klien
mengetahui
penyebab
tingkat
nyeri
& 1. Dapat
pasien
verbal.
2. Beritahu penyebab rasa nyeri.
timbulnya nyeri
3. Atur posisi baring terlentang
2. Klien tidak cemas/raut wajah tidak
dengan kedua kaki ditekuk.
menampakkan kesakitan
4. Observasi DJJ, his, dan
3. Klien mampu melakukan teknik
kemajuan persalinan dan vital
relaksasi dan cara mengejan yang
sign.
baik
4. Skala nyeri 3-4
5. Massage painful area pinggang
5. Ibu tampak tenang menghadapi
dan bokong.
persalinan
6. Ttv dalam batas normal
b. TD : 110-120/70-80 mmhg
6. Pantau penonjolan perineal dan
0
c. Suhu: 36,5-37,5 C
rectal dan pembukaan muara
d. Nadi : 60-100x/menit
e. RR : 16-24x/menit
vagina.
ditentukan
intervensi
selanjutnya.
2. Menambah pemahaman pasien
sehingga nyeri dapat dikontrol.
3. Memudahkan proses persalinan.
4. Mengetahui kemajuan persalinan
kesejahtetraan
sehingga
janin
dapat
dan
ibu
mengambil
(Perineum
menonjol
untuk
tindakan
7. Ajarkan
klien
melakukan
teknik relaksasi.
8. Ajarkan pasien mengedan yang
baik dan efektif.
9. Lakukan
pertolongan
selanjutnya.
8. Mempercepat kelahiran bayi.
9. Tujuan
utama
dalam
asuhan
persalinan.
2
Ansietas
yang
bermanfaat
dalam
reinforcement
saat
pasien
diberikan
sehingga
proses
mengungkapkan
3.
i. RR : 16-24x/menit
perasaannya.
Ketidakefektifan koping Tujuan : setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV
individu
dnegan
pada persalinan
1. Untuk
mengetahui
penyebab
3. Ajarkan
klien
Nadi : 60-100x/menit
RR : 16-24x/menit
teknik
adanya
ibu
Kriteria Hasil :
1. Klien
memantau
proses
kelahiran
5. Meningkatkan
support
sistem
pada ibu
6. Untuk meningkatkan rasa nyaman
BAB IV
PENUTUP
1
Kesimpulan
Kala dua persalinan dimulai dengan pembukaan serviks secara lengkap dan
berakhir dengan kelahiran. Pembukaan serviks lengkap dapat dikonfirmasikan
dengan pasti hanya melalui pemeriksaan pervaginam.(Sharon J. Reeder : 2011 )
Manifestasi Klinis
1. Klien mulai mengejan sesuai kemauanya, hal ini disebabkan oleh reflex
ketika kepala mulai menekan dasar perineum
2. Mood wanita yang meningkatkan ketakutan, yang terjadi sejak kontraksi
dimulai, makin meningkat, ia menjadi lebih serius dan mungkin tampak
bingung oleh kekuatan kontraksi
Konsep Asuhan Keperawatan
Pengkajian (identitas klien, riwayat kesehatan, pola fungsi gordon,
pemeriksaan fisik)
Diagnosa Keperawatan
1
Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus dan posisi janin yang lebih
rendah
Rencana Keperawatan
Saran
Dengan disusunnya makalah ini,kami berharap kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Wiknjosastro, Gulardi H. 2008. Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. Jakarta:
Depekes RI
Doenges, Marlyn E. 2001. Rencana Perawatan Maternal / Bayi: Pedoman Untuk
Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien. Jakarta: EGC
F. Gary Cunningham, dkk. 2005. Obstetry William Ed.21. Jakarta: EGC
Helen Varney, Jan M. Kriebs, Carolin L.Gegor . 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Edisi 4. Jakarta : EGC
Henderson, Christin.2005. Buku Ajar konsep kebidanan. Jakarta: EGC
JNP-KR/POGI. 2008. Pelatihan Asuhan Persalinan Normal Edisi. 3. Jakarta:
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik
Yulianti Devi , Praptiani Wuri. 2011.Oxford handbook of midwifery . Jakarta : EGC
Riff. 2008. Keperawatan inpartu. http://www.scribd.com/. Lamongan, 09 April 2014.
12.40 WIB (access online)
Widjanarko
B.
2009.
Pertolongan
Persalinan
Kala
Dua.