OLEH
2015
DAFTAR ISI
1
Halaman
DAFTAR ISI......................................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN ..........................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................
1.4 Manfaat Penelitian .....................................................................
1
1
6
6
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................
2.1 Teori Pesinyalan (Signaling Theory)..........................................
2.1.1 Saham ...............................................................................
2.1.1.1 Pengertian Harga Saham..........................................
2.1.1.2 Standar Pengukuran Harga Saham...........................
2.1.1.3 Faktor-Faktpr yang Mempengaruhi Harga Saham...
2.1.2 Return On Asset (ROA).....................................................
2.1.3 Current Ratio (CR)............................................................
2.1.4 Long Debt Equity Ratio (LDER).......................................
2.1.5 Total Asset Turnover (TATO)............................................
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu..........................................................
2.3 Kerangka Konseptual.................................................................
2.4 Hipotesis.....................................................................................
8
8
9
10
11
13
14
15
17
19
21
24
25
26
26
26
27
28
29
30
30
BAB IV
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
........................................... 40
iv
BAB I
PENDAHULUAN
faktor eksternal seperti tingkat suku bunga, tingkat resiko, laju inflasi, kebijakan
pemerintah, keadaan makro ekonomi, politik keamanan suatu negara. Sedangkan
faktor internal yang berpengaruh terhadap kekuatan permintaan dan penawaran ini
adalah kinerja keuangan perusahaan bersangkutan.
Informasi keuangan haruslah akurat dan bebas dari salah saji agar dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi investor dalam menentukan pilihan
investasi. Contoh alat yang dapat digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan
adalah analisis rasio keuangan. Melalui rasio-rasio keuangan ini, pemakai
informasi keuangan dapat mengetahui kondisi dan posisi keuangan perusahaan,
serta kinerja ekonomis perusahaan di masa depan. Kemudian dengan
mengasumsikan investor adalah pelaku yang rasional, maka aspek fundamental
akan menjadi dasar penilaian yang sangat berharga. Hal ini didasarkan pada
argumen bahwa nilai keseluruhan saham mewakili nilai perusahaan, tidak hanya
nilai intrinsik pada saat itu saja, namun juga merupakan harapan akan kemampuan
perusahaan dalam meningkatkan nilai kekayaan perusahaan di kemudian hari.
Rasio keuangan perusahaan yang1baik umumnya akan meningkatkan nilai
saham perusahaan tersebut, dan sebaliknya apabila kinerja keuangan perusahaan
buruk maka hal ini akan mempengaruhi nilai saham perusahaan tersebut karena
hilangnya kepercayaan dari investor. Rasio keuangan dalam penelitian ini diukur
melalui rasio profitabilitas yaitu ROA (Return On Asset), rasio likuiditas yaitu CR
(current ratio), solvabilitas yaitu LDER (Long debt to equity ratio) dan rasio
perputaran aktivitas yaitu TATO (total asset turnover).
LDER
Lambey (2013) dengan hasil penelitian TATO bepengaruh positif terhadap harga
saham pada perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Lambey (2013) yang
menguji pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham bank yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2008 sampai 2011. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian terdahulu adalah periode tahun penelitian dimana periode penelitian
terdahulu adalah 2008 sampai 2011, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan
periode 2009 sampai 2013, objek penelitian dimana objek penelitian terdahulu
pada Bank, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan objek penelitian pada
perusahaan minyak dan gas bumi.
Motivasi peneliti dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui sejauh
mana rasio-rasio keuangan yang dipilih peneliti akan mempengaruhi harga saham
pada periode sejalan dengan pergerakan harga minyak dunia yang berdampak
pada pasar modal Indonesia. Pemilihan rasio keuangan diatas juga didasarkan atas
suatu fenomena yang terjadi pada perusahaan Radiant Utama Interisco Tbk
dimana pada tahun 2013 nilai ROA 2.32%, nilai LDER 1,41%, nilai CR 111,80
TATO 1,40% yang kemudian menyebabkan harga saham mengalami penurunan di
tahun 2012 sebesar Rp195 menjadi Rp 192 di tahun 2013.
Berdasarkan fenomena dan kondisi diatas serta adanya ketidakkonsistenan
hasil penelitian, membuat peneliti tertarik untuk meneliti kemungkinan rasio
keuangan mempengaruhi harga saham yang terdaftar di BEI. Oleh Karena itu
peneliti menuangkannya dalam sebuah karya tulis ilimiah yang berbentuk skripsi
dengan judul Pengaruh Return On Asset (ROA), Long debt to equity ratio
(LDER), current ratio (CR) dan Total Asset Turnover (TATO) Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Minyak Dan Gas Bumi Yang Terdaftar Di
BEI.
2.
Bagi kalangan akademik dan praktisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi pemahaman rasio keuangan dan pengaruhnya terhadap
harga saham.
3.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
keputusan
investasi.
mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu
pengumuman tersebut diterima oleh pasar.
Pada waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah
menerima informasi tersebut, pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan
dan menganalisis informasi tersebut sebagai signal baik (good news) atau signal
buruk (bad news). Jika pengumuman informasi tersebut sebagai signal baik bagi
investor, maka terjadi perubahan dalam volume perdagangan saham.
Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat
menjadi signal bagi pihak di luar perusahaan, terutama bagi pihak investor adalah
laporan tahunan. Informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat
berupa informasi akuntansi yaitu informasi yang berkaitan dengan laporan
keuangan dan informasi non-akuntansi yaitu informasi yang tidak berkaitan
dengan laporan keuangan. Laporan tahunan hendaknya memuat informasi yang
relevan dan mengungkapkan informasi yang dianggap penting untuk diketahui
oleh pengguna laporan baik pihak dalam maupun pihak luar. Semua investor
memerlukan informasi untuk mengevaluasi risiko relatif setiap perusahaan
sehingga dapat melakukan diversifikasi portofolio dan kombinasi investasi dengan
preferensi risiko yang diinginkan. Jika suatu perusahaan ingin sahamnya dibeli
oleh investor maka perusahaan harus melakukan pengungkapan laporan keuangan
secara terbuka dan transparan.
2.1.1 Saham
Saham sebagai salah satu bentuk investasi, merupakan suatu tanda
penyertaan modal pada suatu perusahaan yang banyak dipergunakan dalam pasar
modal. Saham yang diperdagangkan di pasar modal tersebut dapat diperoleh
melalui pembelian atau cara lain yang kemudian memberikan hak atas dividen
sesuai dengan besar kecilnya investasi modal pada perusahaan tertentu.
Pengertian saham menurut Anoraga (2006:54) ialah sebagai tanda
penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas dan memiliki manfaat diantaranya
dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian dari keuntungan
10
11
12
price earning ratio (PER). Rumusnya adalah harga per saham dibagi dengan laba
per saham, adapun hasilnya dinyatakan dalam "kali". Tapi, perhatikan, laba di sini
bukanlah laba total tapi laba per saham. Ini adalah total laba bersih perusahaan
yang telah dibagi dengan total rata-rata jumlah saham perusahaan. Dengan rumus
seperti itu kita bisa mengukur mahal-murahnya suatu saham. Jika PER suatu
saham sudah tinggi, biasanya, para analis mengatakan bahwa harga saham itu itu
sudah mahal. Tapi, agar lebih akurat, investor harus membandingkan PER
perusahaan tersebut dengan PER perusahaan-perusahaan lain yang ada di dalam
industri yang sama.
Ambil contoh PER saham Bank Untung adalah 2 kali. Dengan PER segitu,
saham Bank Untung bisa dikatakan mahal jika PE rata-rata saham perbankan
lainnya ternyata hanya 1,5 kali.Selanjutnya ada dividen per saham dan imbal hasil
dividen atau dividend yield. Dividen per saham dihitung dengan membagi total
dividen yang dibayarkan perusahaan dengan total jumlah saham yang beredar.
Angka ini menggambarkan nilai dividen yang akan diterima oleh setiap pemilik
satu saham perusahaan.
Adapun dividend yield adalah hasil pembagian dividen per saham dengan
harga per saham. Dari rasio ini kita bisa mengukur berapa besar tingkat
keuntungan dividen yang bisa kita peroleh dari suatu saham. Semakin tinggi
dividend yield, semakin bagus saham tersebut.
Rasio harga saham terhadap nilai buku per saham atau price to book value
(PBV) sama pentingnya dengan price-earning ratio (PER). Dengan menggunakan
13
PBV, investor juga bisa mengukur apakah harga suatu saham masih murah atau
sudah kemahalan. Karenanya, selain price earning ratio (PER), investor juga harus
mencermati rasio nilai buku per saham atau book value per share (BV). Untuk
menghitungnya, kita harus membagi ekuitas dengan rata-rata jumlah saham yang
beredar. Hasilnya dinyatakan dalam rupiah. Misalnya total ekuitas PT Maju Jaya
Rp 100 miliar sedangkan jumlah rata-rata saham beredarnya 1 miliar. Dengan
kondisi seperti ini artinya nilai buku (BV) per saham Maju Jaya adalah Rp 100 per
saham (100/1).
Lantas apa bedanya BV yang Rp 100 per saham itu dengan harga saham
Maju Jaya di bursa saham yang, misalnya, Rp 300 per saham? Hati-hati, nilai
buku (BV) memang bisa jadi sangat berbeda dengan harga saham di pasar. Nilai
buku per saham menggambarkan nilai setiap saham tersebut dalam hitungan
akuntansi. Adapun harga saham menggambarkan ekspektasi investor atas nilai
setiap saham.
14
15
16
17
nilai total passiva lancarnya tidak mengalami perubahan, sehingga rasio lancar
tidak mengalami perubahan.
Akan tetapi jika penumpukan persediaan dilaksanakan dengan cara dibiayai dari
pinjaman jangka pendek, maka ketika volume penjualan tinggi, rasio lancar
perusahaan akan menurun.
Rasio
lancar
secara
luas
sebagai
ukuran
likuiditas
mencakup
ketidakpastian
dan
kejutan
atas
arus
kas
perusahaan.
18
19
20
perusahaan
menghasilkan
penjualan
berdasarkan
efektifitas
21
industri seperti industri yang mempunyai proporsi aktiva tetap yang tinggi, rasio
ini cukup penting diperhatikan. Sedangkan pada beberapa industri yang lain
seperti industri jasa yang mempunyai proporsi aktiva tetap yang kecil, rasio ini
barangkali relatif tidak begitu penting untuk diperhatikan.
22
asset ratio, return on asset, return on equity, gross profit margin tidak bepengaruh
signifikan terhadap harga saham. Oktanto dan Nuryatno (2014), Pengaruh mikro
ekonomi Terhadap Harga saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011. Hasil penelitian tersebut adalah secara
parsial quick ratio, total asset turnover, tidak berpengaruh terhadap harga saham,
Secara simultan quick ratio, debt to equity ratio, debt to total asset, total asset
turnover, inventory turnover berpengaruh secara serempak terhadap harga saham.
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
No
1
Peneliti
Thaussie
Nurvigia
(2010)
Judul
Analisis Rasio Rasio
Keuangan Terhadap Harga
saham pada Perusahaan
Otomotif yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia
Variabel
current ratio,
quick
ratio,
working capital
to total asset,
debt to equity
ratio,
profit
margin, harga
saham
Hasil Penelitian
Hasil
penelitian
tersebut
adalah
current ratio, quick
ratio,
working
capital to total
asset, debt to equity
ratio, profit margin
secara
simultan
memiliki pengaruh
yang
signifikan
terhadap
harga
saham,
secara
parsial current ratio
tidak berpengaruh
secara
signifikan
dan
negatif,
working capital to
total
asset
berpengaruh
signifikan
dan
positif,
debt to
equity ratio tidak
23
berpengaruh secara
signifikan
dan
positif, serta profit
margin berpengaruh
secara
signifikan
dan positif
Peneliti
Widya
Ningsih
(2010)
Judul
Variabel
Hasil Penelitian
current ratio,
debt to equity
ratio, debt to
asset
ratio,
total
asset
turnover,
return
on
equity, return
on
asset,
gross profit
margin,
inventory
turnover,
harga saham
Hasil
penelitian
tersebut
adalah
berdasarkan
uji
simultan
current
ratio, debt to equity
ratio, debt to asset
ratio, total asset
turnover, return on
equity, return on
asset, gross profit
margin,
inventory
turnover berpengaruh
signifikan terhadap
harga
saham,
berdasarkan
uji
parsial current ratio,
total asset turnover,
inventory
turnover
bepengaruh
signifikan, debt to
equity ratio, debt to
asset ratio, return on
24
asset,
return
on
equity, gross profit
margin
tidak
bepengaruh
signifikan terhadap
harga saham
3
Adi Prana
Dipa (2013)
Current
Ratio, Debt to
Equity Ratio,
Debt to Asset
Ratio,
Net
Profit
Margin, dan
Gross Profit
Margin,
Harga Saham
Hasil
penelitian
tersebut secara parsial
CR, DER, DAR,
NPM, dan GPM
berpengaruh terhadap
harga saham, Secara
simultan CR, DER,
DAR, NPM, dan
GPM
berpengaruh
secara
serempak
terhadap harga saham
H1
ROA
(X1)
CR
(X2)
H2
H3
LDER
(X3)
H4
TATO
(X4)
H5
Harga Saham
(Y)
25
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
26
Total Asset Turn Over merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah
penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva. Apabila rasio ini tinggi,
penjualan akan semakin besar sehingga laba yang akan diperoleh semakin besar
dan meningkatkan harga saham.
Rasio keuangan perusahaan yang baik umumnya akan meningkatkan nilai
saham perusahaan tersebut, dan sebaliknya apabila kinerja keuangan perusahaan
buruk maka hal ini akan mempengaruhi nilai saham perusahaan tersebut karena
hilangnya kepercayaan dari investor.
2.4 Hipotesis
Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah sebegai berikut : ROA, CR ,
LDER, TATO berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun simultan
terhadap harga saham pada perusahaan minyak dan gas bumi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.
BAB III
METODE PENELITIIAN
27
September
1 2 3 4
November
1 2 3 4
1.Pengajuan judul
2.Pembuatan
Proposal
3. Bimbingan
Proposal
4. Seminar
Proposal
5. Pengumpulan
Data
6. Bimbingan
Skripsi
7. Sidang Meja
Hijau
Variabel independen
Maret
2
3
28
ROA=
b. CR
Current Ratio merupakan rasio antara lancar dengan hutang lancar
yang dimiliki oleh perusahaan. rasio ini mengukur aktiva yang dimiliki
perusahaan dalam hutang lancar perusahaan.
CR=
Asset Lancar
Hutang La ncar x100%
c. LDER
Long Debt To Equity Ratio menandakan struktur permodalan usaha lebih
banyak memanfaatkan hutang-hutang relatif terhadap ekuitas. Semakin
besar Long Debt To Equity Ratio mencerminkan risiko perusahaan yang
relatif tinggi akibatnya meningkatkan jumlah utang juga membuat ekuitas
lebih beresiko.
LDER=
d. TATO
Perputaran total aktiva merupakan rasio antara jumlah aktiva yang
digunakan dalam operasi (Operating Asset) terhadap jumlah penjualan
yang diperoleh selama periode tertentu.
29
TATO=
Penjualan
x 1 kali
Total Asset
2. Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan adalah harga saham. Harga saham
merupakan harga suatu kepemilikan yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu
yang ditentukan oleh pelaku pasar dan oleh permintaan dan penawaran saham.
Harga Saham yang dipakai adalah harga pasar per lembar saham pada saat
penutupan (closing price) tahun 2009-2013.
3.4. Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan minyak dan
gas bumi yang terdaftar di BEI selama tahun 2009-2013 yaitu berjumlah 8
perusahaan. Berikut adalah data populasi pada penelitian ini :
Tabel 3.2
Populasi Penelitian Perusahaan Minyak Dan Gas Bumi
No
Nama Perusahaan
Emiten
1
ENRG Energi Mega Persada Tbk
2
ELSA Elnusa Tbk
3
ARTI Ratu Prabu Energi Tbk
4
RUIS Radiant Utama Interisco Tbk
5
MEDC Medco Energi Internatioanal Tbk
6
INCO Vale Indonesia Tbk
7
ANTM Aneka Tambang Tbk
8
PSAB J.Resource Asia Pasifik Tbk
Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive sampling,
dengan kriteria sebagai berikut :
1. Perusahaan minyak dan gas bumi yang terdaftar di BEI dari tahun 20092013.
30
1
2
3
4
5
6
7
8
Emiten
ENRG
ELSA
ARTI
RUIS
MEDC
INCO
ANTM
PSAB
Dari hasil penarikan sampel diatas maka sampel yang digunakan dalam
penelitian berjumlah 7 perusahaan minyak dan gas bumi yang terdaftar di BEI.
3.5. Jenis Dan Sumber Data
Menurut jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Menurut Umar (2008 : 60), Data sekunder merupakan data primer
yang telah diolah lebih lanjut, misalnya dalam bentuk tabel, grafik, diagram
gambar dan sebagainya sehingga lebih informatif jika digunakan oleh pihak lain.
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia
yaitu www.idx.co.id dan data dari ICMD (Indonesia Capital Market Directory).
Menurut waktu pengumpulannya, data yang digunakan termasuk dalam
Pooling Data. Pooling data merupakan gabungan dari data yang melibatkan urutan
31
waktu (time series) dan data yang melibatkan satu waktu tertentu dengan banyak
sampel (cross sectional) (Jogiyanto, 2004 : 54).
3.6 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan
merupakan data sekunder yang informasinya diperoleh secara tidak langsung dari
perusahaan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi,
yaitu metode mengumpulkan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan
perusahaan dan informasi lain yang berkaitan dengan penelitian. Data yang
digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mengunduh data-data yang
diperlukan dari www.idx.co.id dan ICMD (Indonesia Capital Market Directory).
3.7. Teknik Analisis Data
Teknik data pada penelitian ini dilakukan dengan studi dokumentasi yaitu
dengan mempelajari, mengklasifikasikan, dan mengalisis data sekunder berupa
catatan catatan, laporan keuangan, maupun informasi lainnya yang terkait
dengan lingkup penelitian ini. Data penelitian mengenai ROA, CR, LDER, TATO
dan harga saham.
3.7.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan analisis yang paling mendasar untuk
menggambarkan keadaan data secara umum. Statistik deskriptif ini meliputi
beberapa hal sub menu deskriptif statistik seperti frekuensi, deskriptif, eksplorasi
data, tabulasi silang dan analisis rasio yang menggunakan Minimum, Maksimum,
Mean, Median, Mode, Standard Deviasi.
3.7.2 Pengujian Asumsi Klasik
32
33
VIF>10. Apabila nilai tolerance > 0,10 atau nilai VIF < 10 maka dapat
disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.
3.7.2.3 Uji Autokorelasi
Adapun
uji
yang
dapat
digunakan
untuk
mendeteksi
adanya
penyimpangan asumsi klasik ini adalah uji Durbin Watson (D-W stat) dengan
ketentuan sebagai berikut (Sujianto, 2009:80) :
1. 1,65 < DW < 2,35 maka tidak ada autokorelasi.
2. 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 maka tidak dapat
disimpulkan.
3. DW < 1,21 atau DW > 2,79 maka terjadi auto korelasi.
3.7.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedasitas. Metode
yang dapat dipakai untuk mendeteksi gejala heterokedasitas antara lain: metode
grafik, park glejser, rank spearman dan barlett.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mendeteksi gejala
heteroskedasitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat
(ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedasitas
dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antara ZPRED dan SRESID dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan
sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang terletak di
Studentized ketentuan tersebut adalah sebagai berikut:
34
1) Jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur maka
mengidentifikasikan telah terjadi heterokedasitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedasitas.
3.7.3. Regresi Linier Berganda
Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh hubungan antara variabelvariabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan analisis
regresi linear berganda. Statistik untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan metode regresi linier berganda dengan rumus:
Y= a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 +e
Dalam hal ini,
Y
= Harga Saham
b1,b2,
= koefisien regresi
x1
x2
= CR (Current Ratio)
x3
x4
= Eror
35
Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel bebas secara bersamasama terhadap variabel tidak bebas. Tahapan uji F sebagai berikut:
1). Merumuskan hipotesis
H0 : ROA (Return On Asset), CR (Current Ratio), LDER (Long Debt To Equity
Ratio), TATO (Total Asset Turnover) berpengaruh signifikan baik secara
parsial maupun simultan terhadap harga saham pada perusahaan minyak dan
gas bumi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.
H1 : ROA (Return On Asset), CR (Current Ratio), LDER (Long Debt To Equity
Ratio), TATO (Total Asset Turnover) tidak berpengaruh signifikan baik
secara parsial maupun simultan terhadap harga saham pada perusahaan
minyak dan gas bumi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20092013.
2). Membandingkan hasil Fhitung dengan Ftabel dengan kriteria sebagai berikut:
Jika F hitung > F tabel berarti = 5%, Ho diterima
Jika F hitung F tabel berarti = 5%, H1 diterima.
3.7.4.1.2 Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel
independen yang terdiri atas ROA (Return On Asset), CR (Current Ratio), LDER
(Long Debt To Equity Ratio), TATO (Total Asset Turnover) terhadap harga saham.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam uji ini adalah sebagai
berikut
1). Merumuskan hipotesis
36
BAB IV
36
37
Tabel 4.1
38
Minimum
-14,93
47,19
,07
,11
70,00
ROA
35
CR
35
LDER
35
TATO
35
Saham
35
Valid N
35
(listwise)
Sumber: Data diolah penulis (2015)
Maximum
19,97
1064,23
4,08
1,84
4875,00
Mean
4,9306
246,6131
,8409
,6463
1195,4571
Std.
Deviation
7,61149
217,55449
,79782
,45994
1302,36017
39
d. variabel TATO memiliki nilai minimum 0,11 dan nilai maksimum 1.84
dengan rata-rata TATO 0,6463 dengan jumlah sampel sebanyak 35
perusahaan.
e. variabel harga saham memiliki nilai minimum 70.00 dan nilai
maksimum 4875 dengan rata-rata harga saham 1195,4571 dengan
jumlah sampel sebanyak 35 perusahaan.
40
Mean
Std. Deviation
35
1,3369
CR
35
5,2269
LDER
35
-,5589
TATO
35
-,6811
Saham
35
6,3617
1,16596
,73718
,91464
,73289
1,28886
Absolute
,144
,093
,126
,093
,191
Positive
,078
,093
,123
,093
,191
Negative
-,144
-,070
-,126
-,085
-,159
Kolmogorov-Smirnov Z
,854
,552
,743
,548
1,133
,459
,921
,639
,925
,154
Gambar 4.1
Histogram
41
Gambar 4.2
Grafik P-Plot
4.1.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolonearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan korelasi antara variabel independent. Jika terjadi korelasi maka
terdapat masalah multikolonearitas sehingga model regresi tidak dapat digunakan.
Mendeteksi ada tidaknya gej ala multikolinearitas adalah dengan melihat nilai
tolerance dan variance inflation factor (VIF), serta menganalisis matrik korelasi
variabel-variabel independen. Besarnya tingkat multikolinearitas yang masih
42
dapat ditolerir, yaitu: Tolerance > 0.10, dan nilai VIF < 5. Berikut ini disajikan
tabel hasil pengujian multikolonearitas:
Tabel 4.3
Uji Multikolinearitas
Model
1
(Constant)
ROA
CR
LDER
TATO
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
B
Std. Error
-1,397
1,292
,177
,144
1,428
,253
,267
,212
-,307
,215
Beta
,160
,817
,189
-,175
Collinearity Statistics
t
-1,081
1,228
5,646
1,259
-1,428
Sig.
,288
,229
,000
,218
,164
Tolerance
,812
,663
,614
,927
VIF
1,231
1,509
1,629
1,079
43
.764a
R Square Square
.584
.529
Std. Error
of the
.88485
DurbinWatson
2.495
Tabel 4.4 memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 2,495 (d). Nilai ini
akan peneliti bandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan signifikansi
5%, jumlah pengamatan (n) sebanyak 35 perusahaan dan jumlah variabel
independen 4 (k = 4). Berdasarkan tabel Durbin Watson didapat nilai batas atas
(du) sebesar 1,7814 dan nilai batas bawah (dl) 1,2546. Oleh karena itu, nilai dw
dapat dinyatakan 1,7814 (du) < 2,459 (d) < 2,7454 (4 du). Berdasarkan
pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif
maupun autokorelasi negatif.
44
(Constant)
ROA
CR
LDER
TATO
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
B
Std. Error
1,397
1,292
,177
,144
1,428
,253
,267
,212
-,307
,215
Beta
,160
,817
,189
-,175
Collinearity Statistics
t
-1,081
1,228
5,646
1,259
-1,428
Sig.
,288
,229
,000
,218
,164
Tolerance
,812
,663
,614
,927
VIF
1,231
1,509
1,629
1,079
45
tetap,
4) 3 sebesar 0,267 menunjukkan bahwa setiap LDER sebesar 1% akan diikuti
oleh penurunan harga saham sebesar 0,267 dengan asumsi variabel lain tetap,
5) 4 sebesar 0,307 menunjukkan bahwa setiap kenaikan TATO sebesar 1% akan
diikuti oleh penurunan harga saham sebesar 0,307 dengan asumsi variabel lain
tetap,
4.1.3.2. Analisis Koefisien Regresi
Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa besar korelasi atau
hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen.
Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila data nilai R berada diantara 0,5 dan
mendekati 1. Koefisien determinasi (R Square) menunjukkan seberapa besar
variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R Square adalah 0
sampai dengan 1. Apabila nilai R Square semakin mendekati 1, maka variabelvariabel independen mendekati semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R
Square maka kemampuan variabel-variabel independen untuk menjelaskan
variasi variabel dependen semakin terbatas. Nilai R Square memiliki kelemahan
yaitu nilai R Square akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel
dependen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
Tabel 4.6
Koefisien Determinasi
46
.764a
of the
R Square Square
.584
.529
.88485
Watson
2.495
(Constant)
ROA
CR
LDER
TATO
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
B
Std. Error
1,397
1,292
,177
,144
1,428
,253
,267
,212
-,307
,215
Beta
,160
,817
,189
-,175
Collinearity Statistics
t
-1,081
1,228
5,646
1,259
-1,428
Sig.
,288
,229
,000
,218
,164
Tolerance
,812
,663
,614
,927
VIF
1,231
1,509
1,629
1,079
47
thitung
1,228 dengan nilai signifikan 0,229, sedangkan ttabel adalah 1,68, sehingga th i t u n g <
tt a b e l (1,228 < 1,68), maka ROA secara parsial tidak mempengaruhi harga saham.
Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka > 0,05 (0,229 > 0,05), maka H0
diterima dan Ha ditolak, artinya ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap harga
saham.
CR memiliki thitung sebesar 5,646 dengan nilai signifikan 0,000, sedangkan
ttabel adalah 1,68, sehingga th i t u n g > tt a b e l (5,646 > 1,68), maka CR secara individual
mempengaruhi harga saham. Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka <
0,05 (0,000 < 0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya CR berpengaruh
signifikan terhadap harga saham.
Nilai dari LDER menunjukkan besarnya thitung untuk variabel LDER sebesar
1,259 sedangkan ttabel adalah 1,68, sehingga th i t u n g < tt a b e l (1,259 < 1,68), maka
48
Sum of
Squares
32,990
23,489
56,479
df
4
30
34
Mean Square
8,248
,783
F
10,534
Sig.
,000(a)
Dari uji ANOVA atau F test, diperoleh Fhitung sebesar 10,534 dengan tingkat
signifikansi 0,000, sedangkan Ftabel sebesar 2,69 dengan signifikansi 0,05.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ROA, CR, LDER, TATO
secara simultan berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham karena Fh i t u n g
> Ft a b e l (10,534 > 2,69) dan signifikansi penelitian < 0,05 (0,000 < 0,05).
thitung
1,228 dengan nilai signifikan 0,229, sedangkan ttabel adalah 1,68, sehingga th i t u n g <
tt a b e l (1,228 < 1,68), maka ROA secara parsial tidak mempengaruhi harga saham.
Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka > 0,05 (0,229 > 0,05), maka H0
diterima dan Ha ditolak, artinya ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap harga
saham.
49
50
belum tentu dapat meningkatkan nilai harga saham nya. Faktor-faktor lain,
misalnya struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, likuiditas, dsb. Selain faktor
internal dan laporan keuangan, keputusan investasi seorang investor yang
berdampak pada peningkatan harga saham dapat dilihat dari faktor eksternal
seperti, tingkat inflasi, tingkat kurs.
51
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan
dalam Bab IV, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
1. Secara simultan, ROA, CR, LDER, TATO berpengaruh signifikan positif
terhadap harga saham
2. ROA secara parsial tidak mempengaruhi harga saham. Signifikansi penelitian
juga menunjukkan angka > 0,05 (0,229 > 0,05).
3. CR secara individual mempengaruhi harga saham. Signifikansi penelitian juga
menunjukkan angka < 0,05 (0,000 < 0,05).
4. LDER tidak berpengaruh terhadap harga saham secara individual. Signifikansi
0,218 menyimpulkan bahwa sig penelitian >0,05 (0,218 > 0,05)
5. TATO secara individual tidak berpengaruh terhadap harga saham. Signifikansi
penelitian juga menunjukkan angka > 0,05 (0,164 > 0,05)
2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mencoba memberikan saran bagi
penelitian selanjutnya. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk memanfaatkan
informasi laporan keuangan yang lebih lengkap yang telah dipublikasikan oleh
perusahaan seperti size perusahaan, pertumbuhan perusahaan, kualitas laba dan
variabel lain yang mempengaruhi harga saham. Peneliti selanjutnya juga
diharapkan untuk menambah tahun pengamatan dan menggunakan sampel yang
50
52
lebih besar sehingga hasil penelitian yang diperoleh lebih valid untuk mengetahui
variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi harga saham suatu perusahaan.
53
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suhendro (2001), Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi Empat,
PT. Bhakti Profesindo, Yogyakarta
Alwi, Iskandar. Z., (2003), Pasar Modal, Teori dan Aplikasi, Cetakan. Pertama,
Yayasan Pancur Siwah, Jakarta
Anoraga, Pandji. (2001). Pengantar Pasar Modal. Cetakan Kelima. Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
Baridwan, Zaki., 2000. Intermedite Accounting, PT. Bhakti Profesindo,
Yogyakarta
Bodie, Kane, Marcus. (2002) Investment. Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta
Fabozzi, Frank J. (1999). Manajemen Investasi. Salemba empat dan Simon &
Schuster (Asia) Pte.Ltd.Prentice-hall.
Cahyono, Tri Bambang dan Adi Sugiyono, 2000, Manajemen Industri Kecil,.
Liberty, Yogyakarta
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhrudin, (2006) Pasar Modal di Indonesia
Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Jakarta : Salemba Empat
Darminto,Dwi Prastowo, 2000, Analisis Laporan Keuangan Hotel, Penerbit.
Andi, yogyakarta
Fabozzi, Frack J. 2000. Manajemen Investasi buku 2. (Invesment Mangement).
Jakarta: Penerbit Salemba. Empat
Fitrijanti, Tettet dan Hartono, Jogiyanto. 2002. Set Kesempatan Investasi:
Konstruksi dan Analisis Hubungannya dengan Kebijakan Pendanaan dan
Dividen. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 5, No. 1: 35 63.
Gujarati, Damodar N. 1995. Basic Econometrics. Singapore: Mc Graw Hill,
Inc.
Hair Joseph F; Anderson Rolph E; Tatham Ronald L; and Black William C. 1998.
Multivariate Data Analysis. Fifth Edition. Prentice-Hall International,
Inc.
54