ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT
KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI
HEMODIALISA DI RSUD GAMBIRAN KEDIRI
Penyakit kronik sangat banyak terjadi pada setiap manusia di Indonesia, salah
satunya yaitu gagal ginjal kronik yang mempengaruhi keterbatasan dalam
melakukan fungsi harian. Kondisi ini memerlukan pengobatan khusus serta terapi
dalam beberapa bulan. Dukungan keluarga pada pasien gagal ginjal kronis yang
menjalani hemodialisa sangat penting dilakukan dalam menjalani kehidupan
sehari-harinya, yaitu meliputi dukungan instrumental, dukungan informasional,
dukungan emosional, dukungan pengharapan dan dukungan harga diri Taylor
(1999). Kualitas hidup adalah keadaan dimana terpenuhinya kebutuhan fisik
psikologis sosial spiritual. Tujuan penelitian ini menganalisa hubungan antara
dukungan keluarga dengan tingkat kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani hemodialisa di RSUD Gambiran Kediri. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analitik cross sectional, dan pengambilan sampel dilakukan
dengan systematic random sampling sehingga didapatkan 40 responden dari
populasi rata-rata pasien bulan juni sampai Agustus didapat 47 orang.
Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner data demografi, dukungan
keluarga dan kualitas hidup sebagai instrumennya. Dari analisa data dengan
menggunakan uji korelasi Rank Spearman diperoleh nila p value sebesar 0,007 <
= 0,05, ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien gagal
ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Nilai korelasi sebesar 0,419 yang
berarti tingkat hubungan sedang. Semakin baik dukungan keluarga maka semakin
tinggi pula kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.
Kata Kunci: Dukungan keluarga, Kualitas hidup, Gagal ginjal kronis, Hemodialisa
PENDAHULUAN
Penyakit
kronik
sangat
banyak terjadi pada setiap manusia di
Indonesia, salah satunya yaitu gagal
ginjal kronik yang mempengaruhi
keterbatasan pada kesehatan fisik,
psikologis atau kognitif dalam
melakukan fungsi harian atau kondisi
yang memerlukan pengobatan kusus
serta terapi dalam beberapa bulan.
Kualitas hidup pasien gagal
ginjal kronik yang menjalani
hemodialisa
masih
merupakan
masalah yang menarik perhatian para
profesional kesehatan. Pasien ginjal
kronik masih dapat bertahan hidup
dengan menjalani terapi hemodialisa,
namun berdampak pada fisik dan
psikologis pasien setelah menjalani
hemodialisa (Ibrahim, 2009).Pasien
diartikan gagal ginjal kronik bila
menjalani hemodialisa dengan 1 atau
2 kali seminggu, sekurang-kurangnya
sudah berlangsung selama 3 bulan
secara berlanjut. Hemodialisa sangat
bermanfaat bagi penderita gagal
ginjal kronik dalam mempertahankan
kelangsungan hidupnya, namun
hemodialisa
memiliki
beberapa
dampak atau resiko (Brunner &
Suddarth, 2001). Berbagai masalah
atau komplikasi dapat terjadi pada
pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani hemodialisa, komplikasi
dapat
menimbulkan
ketidak
nyamanan, meningkatkan stress
kecemasan dan kualitas hidup pasien
yang meliputi kesehatan fisik,
psikologis, spiritual, status sosial,
ekonomi, dan dinamika keluarga
(Ventegodt, 2003).
Penyakit
Ginjal
Kronik
(PGK) kini telah menjadi masalah
kesehatan serius di dunia. Menurut
(WHO, 2002) dan Burden of
Disease, penyakit ginjal dan saluran
kemih telah menyebabkan kematian
sebesar 850.000 orang setiap
dan
Pasien hemodialisis
pasien yang bersedia menjadi
responden.
Menjalani terapi hemodialisa 1-2 kali
dalam 1 minggu ( Rawat Jalan atau
Ambulantory).
Pasien yang telah menjalani terapi
hemodialisa minimal 6 bulan.
Pasien dapat berkomunikasi dengan
baik, jelas, dan mudah dimengerti.
Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini dibuat dalam
bentuk
kuisioner.
Instrumen
penelitian terdiri dari tiga bagian
yaitu kuisioner data demografi,
kuisioner dukungan keluarga dan
kuisioner kualitas hidup.
Prosedur penelitian
Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data
primer yang dikumpulkan secara
langsung menggunakan instrumen
berupa kuesioner. Kuesioner tersebut
dibagi menjadi dua bagian, yaitu
Dukungan Keluarga dan Tingkat
kualitas hidup. Cara pelaksanaan:
1. Memilih responden berdasarkan
kriteria inklusi dan eksklusi
2. Responden
mengisi
lembar
kuesioner
3. Peneliti melakukan wawancara
untuk pengisian kuesioner selama
15 menit
Analisa dalam penelitian ini
yaitu analisa bivariate spearman
merupakan analisa statistik yang
dapat digunakan oleh peneliti untuk
menerangkan keeratan hubungan
antara dua variabel. Analisa data
dilakukan pada data yang terkumpul
menggunakan uji korelasi spearman
yaitu untuk menentukan hubungan
antara dua skala ordinal.
HASIL
Penelitian
dilakukan
di
Ruang
Hemodialisa
RSUD.
Gambiran Kediri jawa timur. Rumah
Sakit terletak di Jalan Wakhid
Hasyim No.64 Kota Kediri, Provinsi
Jawa Timur. Ruang Hemodialisa
terdapat 2 bilik ruangan dengan 8
bed. Di depan ruang hemodialisa
terdapat 2 kursi untuk tempat tunggu
antri masuk pasien untuk menjalani
hemodialisa, disamping kanan pintu
ruangan terdapat timbangan untuk
menimbang berat badan pasien
hemodialisa, ruang untuk kepala
ruangan terletak di depan samping
kiri yang 1 ruangan berisi 1 unit
komputer untuk rekap seluruh data
pasien hemodialisa, kamar mandi
terletak di luar samping, untuk di
belakang bilik 1 berisi perlengkapan
untuk
mesin
hemodialisa,
di
belakang bilik 2 terdapat musholla
untuk sholat dan fasilitas 4 AC untuk
masing-masing bilik 2 AC, kemudian
terdapat 1 kulkas untuk penyimpanan
obat injeksi pasien hemodialisa serta
air mineral bagi keluarga pasien yang
mendampingi selama dilakukannya
terapi hemodialisa. peneliti telah
menganalisa dari 40 responden
pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani hemodialisa, didapatkan
berumur 56 - 61 tahun sebanyak 14
orang (35 %), dari 40 responden.
Sedangkan jumlah responden umur
32 37 tahun 1 orang (2,5%). jenis
kelamin sebanyak 30 orang (75%)
dari 40 responden. status menikah
sebanyak 35 orang (87,5%) dari 40
responden. beragama islam sebanyak
37 orang (92,5%) dari 40 responden.
suku bangsa jawa sebanyak 40 orang
(100%)
responden.
pendidikan
perguruan tinggi sebanyak 21 orang
(52,5%) dari 40 responden. pekerjaan
PNS sebanyak 20 orang (50%) dari
tambahkan
spiritualnya.
tentang
kebutuhan
DAFTAR PUSTAKA
Ali,
Keperawatan, Jakarta
Salemba Medika
Yuliaw, A.
2009.
Hubungan
Karakteristik Individu dengan
Kualitas Hidup Dimensi Fisik
pasien Gagal Ginjal Kronik di
RS Dr. Kariadi Semarang.
Diakses
daridigilib.unimus.ac.id/files/di
sk1/106/jtpunimus-gdlannyyuliaw-5289-2-bab2.pdf
pada tanggal 29 April 2014.