Expectancy Violations Theory

Noveline Caesaria – 0906524721

Salah satu bagian penting dalam komunikasi adalah peran dari komunikasi nonverbal.
Cara penyampaian dapat memegang peranan yang lebih penting dibandingkan dengan apa
yang disampaikan. Untuk dapat memahami komunikasi nonverbal dan efeknya terhadap
pesan yang disampaikan dalam sebuah percakapan dan interaksi, Judee Burgoon
mencetuskan Expectancy Violations Theory. EVT melihat bahwa manusia dalam
percakapannya memeiliki ekspektasi tertentu mengenai perilaku nonverbal dari lawan
bicaranya.

Salah satu komunikasi nonverbal yang dibahas dalam EVT adalah jarak. Ilmu yang
mempelajari penggunaan jarak oleh manusia disebut proxemics. Proxemics mencangkup
penggunaan jarak dalam sebuah percakapan serta persepsi orang akan penggunaan jarak oleh
orang lain. Borgoon memulai dengan premis bahwa manusia memiliki dua kebutuhan yang
saling bersaing yaitu jarak pribadi dan afiliasi. Jarak pribadi dimaksudkan sebagai variabel
yang digunakan oleh tiap orang akan penggunaan ruang dan jarak. Borgoon dan ahli EV
lainnya percaya bahwa tiap orang menginginkan adanya kedekatan dengan orang lain akan
tetapi juga menginginkan jarak.

Jarak tersebut dibagi klasifikasinya menjadi tiga. Jarak intim, jarak personal, jarak
sosial, dan jarak publik Jarak intim berkisar antara 0-18 inci. Digunakan oleh orang dengan
hubungan yang intim seperti pasangan hidup sebagai contohnya. Jarak personal berkisar
antara 18 inci hingga 4 kaki. Contonhya pada sales penjualan. Jarak sosial berkisar antara $
kaki hingga 12 kaki, seperti pada boss dan pegawainya. Jarak publik digunakan contohnya
antara dosen dan mahasiswa saat belajar di kelas, jaraknya lebih dari 12 kaki.

Pembahasan mengenai jarak mencangkup akan jarak teritorial. Karak teritorial adalah
area atau objek yang dimiliki oleh seseorang. Teritori dibagi menjadi primary territories,
secondary territories, dan public territories. Primary territories menandakan bahwa seseorang
memiliki kepemilikan eksklusif akan seatu area atau objek. Secondary territories menandakan
seseorang memiliki afiliasi tertentu akan suatu area atau objek. Public territories melihat
bahwa area yang dimaksud adalah area terbuka dan dapat diakses oleh masyarakat luas,
pantai misalnya.
 EVT memiliki 3 asumsi yaitu ekspektasi mempengaruhi interaksi, ekspektasi akan
perilaku manusia adalah hal yang dapat dipelajari, dan tiap orang memprediksi perilaku
nonverbal orang lainnya. Ekspektasi adalah pikiran atau perilaku yang diantisipasi dalam
interaqksi dengan orang lain. Ada dua jenis ekspektasi. Ekspektasi pra-interaksi dimaksudkan
sebagai pengetahuan atau kemampuan yang dimiliki komunikator untuk dibawa ke interaksi.
Ekspektasi interaksi adalah kemampuan orang melanjutkan percakapan.

Ketika ekspektasi tidak terpenuhi, orang akan mendeviasi kejadian tersebut dengan
berbagai cara. CRV contohnya, merupakan jumlah atas nilai positif dan negatif dari
seseorang dan potensi mereka untuk diberi reward atau punishment. Ada juga arousal value
dimana kita akan meningkatkan perhatian kita jika ditemukan deviasi dari ekpektasi muncul.
Toleransi dari pelanggaran jarak disebut dengan threat threshold. Saat ekspektasi tidak
terpenuhi maka orang akan merujuk kepada positif atau negatif nilai dari perilaku yang tidak
diharapkan tersebut, proses ini disebut dengan violation valence.

Teori ini termasuk dalam salah satu teori yang menekankan terhadap ekspektasi
seseorang dan reaksi orang lain dalam sebuah percakapan. Pada awalnya teori ini terlihat
terlalu luas cakupannya, akan tetapi Borgoon memiliki parameter-parameter tertentu yang
dikonsepkan olehnya sehingga teori ini memiliki cakupan yang lebih jelas. EVT sangat
praktis digunakan karena pembahasan mengenai pelanggaran jarak dan implikasinya
mempengaruhi banya kejadian dalam sebuah percakapan. Secara testability, EVT termasuk
teori yang testable. Testability membutuhkan teori yang spesifik dalam konsepnya. Bugoon,
dalam kasus ini dapat disebutkan sebagai salah satu ahli teori yang menjelaskan teorinya
secara jelas.