Anda di halaman 1dari 16

PT.

PLN (PERSERO)
UNIT INDUK PEMBANGUNAN
PEMBANGKIT DAN JARINGAN
KALIMANTAN
CONTRACT NO.
25.PJ/121/PIKITRINGKAL/2010

LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
Page 1 of 16

PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002

DOC. TITLE :

LAPORAN TOPOGRAFI
DOC. NO.

LOG
IN
A
B
C
I
F

PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002

PLTU MALINAU (2 X 3 MW)


CONTRACTOR DOCUMENT REVIEW
DATE :
COMM NO :
APPROVED
APPROVED AS NOTED
NOT APPROVED
INFORMATION
FINAL

APPROVAL DOES NOT RELIEVE CONTRACTOR


FROM RESPONSIBILITY FOR ERROR DEVIATIONS
FROM CONTRACT REQUIREMENTS
BY :
LOG
OUT

DATE :
DATE :
COMM NO :

R
E
V
I
E
W
D
I
S
T
R
I
B
U
T
I
O
N

CIVIL
MECH
ELECT
I&C
SUPPORT

CONTRACTOR
RECORD
UIP - KITRINGKAL

PT PLN (PERSERO) PUSAT ENJINIRING KETENAGALISTRIKAN


PLN DOC.
NO.

KONSORSIUM PAL WASKITA KARYA

0
REV
.

27 Juli 2011
DATE

Issued for approval


DESCRIPTION

JP
DESIGN
BY

RECORD OF REVISIONS

RR
CHECK
BY

IK
REVIEW
BY

AS
APPR BY

PT. PLN (PERSERO)


UNIT INDUK PEMBANGUNAN
PEMBANGKIT DAN JARINGAN
KALIMANTAN
CONTRACT NO.
25.PJ/121/PIKITRINGKAL/2010

LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002

Page 2 of 16

THE REVISIONS LISTED BELOW HAVE BEEN INCORPORATED IN THIS COPY OF THE DOCUMENT

REV.
No.

SECT
ION

PAGE
NO.

DESCRIPTION OF
CHANGES by

DAFTAR ISI

PT. PLN (PERSERO)


UNIT INDUK PEMBANGUNAN
PEMBANGKIT DAN JARINGAN
KALIMANTAN
CONTRACT NO.
25.PJ/121/PIKITRINGKAL/2010

LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002

Page 3 of 16

1............................................................................................................................. PENDAHULUAN
......................................................................................................................................................... 4
2.

3.

4.

METODE PEKERJAAN....................................................................................................................... 5
2.1

Persiapan.................................................................................................................................... 6

2.2

Metode Pengukuran.................................................................................................................... 6

PELAKSANAAN PEKERJAAN......................................................................................................... 13
3.1

Persiapan.................................................................................................................................. 13

3.2

Pemasangan Titik Tetap dan Patok Bantu.................................................................................13

3.3

Titik Referensi............................................................................................................................ 14

3.4

Pengukuran Poligon.................................................................................................................. 15

3.5

Pengukuran Detail Situasi......................................................................................................... 15

3.6

Pengukuran Cross Section........................................................................................................15

3.7

Pekerjaan Kantor Studio............................................................................................................ 16

3.8

Pelaporan.................................................................................................................................. 17

KESIMPULAN.................................................................................................................................... 18

LAMPIRAN

1.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

PT. PLN (PERSERO)


UNIT INDUK PEMBANGUNAN
PEMBANGKIT DAN JARINGAN
KALIMANTAN
CONTRACT NO.
25.PJ/121/PIKITRINGKAL/2010

LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002

Page 4 of 16

Dengan meningkatnya perekonomian di Kabupaten Malinau, memicu pertumbuhan penduduk


yang harus diimbangi dengan pembangunan beberapa sarana infrastruktur, antara lain
permintaan terhadap energi listrik di daerah Malinau.
Untuk menyediakan kebutuhan listrik penduduk Kabupaten Malinau antara lain dengan
dibangunnya PLTU Malinau 2 x 3 MW di wilayah tersebut. Dengan adanya kegiatan Survey
Topografi dan Desain PLTU di Kabupaten Malinau ini diharapkan menghasilkan desain PLTU
yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kabupaten Malinau.
1.2 Maksud dan Tujuan
Tujuan dari pekerjaan ini adalah pembuatan peta yang memuat data ketinggian dan planimetri
yang dapat memperlihatkan luasan serta pemanfaatannya secara jelas dan benar sesuai dengan
keadaan di lapangan yang diukur. Khususnya untuk memenuhi kelengkapan Detail Desain PLTU
Malinau 2 x 3 MW.
1.3 Lingkup Pekerjaan
Secara garis besar Pekerjaan Survey lnvestigasi dan Desain Bendungan Teritip terdiri dari :
1. Pencarian Patok BM referensi
2. Pemasangan patok TP di daerah survey.
3. Penentuan Koordinat X , Y diperoleh dari titik BM referensi.
4. Pengukuran Sipat Datar (Waterpass).
5. Pengukuran Profil melintang dan memanjang dengan interval tiap 10 m pada daerah galian
dan daerah timbunan.
6. Perhitungan.
7. Penggambaran.
8. Laporan.

1.4 Lokasi Pekerjaan


Lokasi survey topografi ini berada di Desa Kelapis, Kecamatan Malinau Utara, Kabupaten
malinau, Kalimantan Timur. Secara geografis, lokasi ini berada pada 033757.3 LS dan
11640.19.2 BT. Lokasi ini dapat dilihat pada peta berikut :

PT. PLN (PERSERO)


UNIT INDUK PEMBANGUNAN
PEMBANGKIT DAN JARINGAN
KALIMANTAN
CONTRACT NO.
25.PJ/121/PIKITRINGKAL/2010

LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002

Page 5 of 16

Gambar 1.1. Lokasi Pekerjaan Survey Topografi


2. METODE PEKERJAAN
2.1 Persiapan
Pekerjaan persiapan dilakukan untuk mempersiapkan segala hal yang dapat memperlancar
jalannya pekerjaan pengukuran. Pada tahap persiapan ini selain dilakukan penyiapan alat dan
personil, juga dilakukan koordinasi dengan pihak Proyek, hal ini dimaksudkan untuk

PT. PLN (PERSERO)


UNIT INDUK PEMBANGUNAN
PEMBANGKIT DAN JARINGAN
KALIMANTAN
CONTRACT NO.
25.PJ/121/PIKITRINGKAL/2010

LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002

Page 6 of 16

mengumpulkan informasi dan penegasan lokasi, batas lokasi serta untuk mendapatkan ijin baik
dari pihak proyek maupun pemerintah setempat.
2.2 Metode Pengukuran
2.2.1 Pembuatan dan Pemasangan Patok
Patok yang digunakan terbuat dari beton yang dicor dengan menggunakan pipa
berdiameter 4, dan ditengah dipasang baut 1 cm yg ujungnya digergaji secara silang.
Patok dicetak dengan panjang 70 cm, ditanam 50 cm dan muncul di permukaan tanah
sepanjang 20 cm. Pengukuran Polygon kroscek BM yang ada dibutuhkan patok referensi
2.2.2

sebanyak 10 buah.
Pengamatan Azimuth Matahari
Tujuan pengamatan Azimuth Matahari adalah menentukan lintang dan bujur suatu titik
(tempat) di bumi, yaitu koordinat astronomis titik tersebut, serta menentukan azimuth arah
antara dua titik dipermukaan bumi.
Pada khususnya penentuan azimuth suatu arah dipermukaan bumi sangat diperlukan
dalam pekerjaan-pekerjaan pengadaan titik dasar untuk pekerjaan pemetaan, baik
pemetaan cara terestris maupun pemetaan cara fotogrametris.
Azimuth diperlukan bukan saja untuk pemberian orientasi utara kepada peta, tetapi lebih

2.2.3

penting untuk mengontrol ukuran-ukuran sudut pada pengukuran poligon dan triangulasi.
Pengukuran Polygon
Pengukuran kerangka kontrol horizontal dilakukan dengan menggunakan system
pengukuran metode poligon, atau lebih dikenal dengan nama pengukuran poligon.

2.2.3.1 Pengukuran Sudut


Sudut diukur dengan menggunakan alat ukur Total Station merk TopCon.
Pengukuran sudut dapat dijelaskan dengan gambar II-1 berikut ini :

111 29 25
(Bacaan I)

Gambar. 2.1 Pengukuran Sudut Poligon


Sudut yang dipakai adalah sudut dalam yang merupakan hasil rata-rata
dari
B
111 29 24 (Bacaan
pengukuran I dan II.
II)
Bacaan I =
111 29 25

PT. PLN (PERSERO)


UNIT INDUK PEMBANGUNAN
PEMBANGKIT DAN JARINGAN
KALIMANTAN
CONTRACT NO.
25.PJ/121/PIKITRINGKAL/2010

LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
Page 7 of 16

PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002

Bacaan II =
Rata-rata =

111 29 24
111 29 24,5

Sedangkan untuk pengukuran jarak dilakukan dengan cara optis dan dicek
dengan menggunakan meetband.
2.2.3.2 Hitungan Poligon
Poligon dihitung dengan cara sebagai berikut :

5
e

d
3

d
6

c
f
d

Gambar 2.2 Poligon

= a
(n - 2) x 360

Sudut
dimana :
Sudut
n
a,b,c,d...f
d1,d2,...d6

=
=
=
=
=

jumlah sudut dalam


1
jumlah titik poligon
besar sudut
jarak antar titik poligon
kesalahan sudut yang besarnya sudut ditentukan

(104n)
2.2.3.3 Hitungan Koordinat
Koordinat masing-masing titik poligon dihitung dengan persamaan dari gambar
berikut :
Utar
a

B
(Xb,
Yb)

ab
dab
A

(Xa, Ya) Gambar 2.3 Model Matematis Hitungan Koordinat


Xb = Xa + dab Sin ab x

PT. PLN (PERSERO)


UNIT INDUK PEMBANGUNAN
PEMBANGKIT DAN JARINGAN
KALIMANTAN
CONTRACT NO.
25.PJ/121/PIKITRINGKAL/2010

LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002

Page 8 of 16

Yb = Ya + dab Cos ab y
dimana :
Xa, Ya

= Koordinat titik A

Xb, Yb

= Koordinat titik B

dab
ab

= Jarak datar antara titik A ke titik B


= Azimuth sisi titik A ke titik B

x, y

= Koreksi

Sedangkan untuk koreksi absis dan ordinat digunakan metode Bouwditch berikut
ini :
fxi =

di
fx
d

dimana :
xi, yi
x, y
di
d
2.2.4

=
=
=
=

fyi =

di
fy
d

Koreksi absis dan ordinat masing-masing koordinat


Koreksi absis dan ordinat keseluruhan
Jarak sisi - i
Jumlah jarak keseluruhan

Pengukuran Waterpass
Pengukuran waterpass dilakukan untuk mengetahui perbedaan ketinggian antara dua
titik, sehingga apabila salah satu titik diketahui ketinggiannya maka titik selanjutnya dapat
diketahui ketinggiannya, hal tersebut dapat dijelaskan dengan gambar sebagai berikut :

bb

bd

Gambar 2.4. Model Matematis Observasi Beda Tinggi

HA-BA= bb bd
dimana :
HA-B
bb
bd
A, B

=
=
=
=

beda tinggi antara titik A dan titik B


bacaan rambu belakang
bacaan rambu depan
titik yang di observasi

PT. PLN (PERSERO)


UNIT INDUK PEMBANGUNAN
PEMBANGKIT DAN JARINGAN
KALIMANTAN
CONTRACT NO.
25.PJ/121/PIKITRINGKAL/2010

LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
Page 9 of 16

PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002

Sehingga untuk mengetahui tinggi titik B dapat dicari dengan persamaan :


HB
= HA + HA-B
dimana :
HA
= tinggi titik A
HB
= tinggi titik B
HAB = beda tinggi antara titik A dan titik B
2.2.5

Pengukuran Detail Situasi


Pengukuran detail situasi dilaksanakan untuk memperoleh dan mengetahui keadaan
topografi daerah yang akan dipetakan. Pelaksanaan pengukuran detail situasi dapat
dilakukan dengan Sistem Raai dan Sistem Voorsall.
Pelaksanaan pengukuran situasi detail dengan sistem raai dilakukan dengan merajang
daerah yang akan dipetakan menjadi poligon-poligon cabang yang lebih kecil. Dengan
merajang meng array daerah yang akan dipetakan maka akan didapat jalur-jalur poligon
yang saling sejajar satu sama lain. Perhitungan poligon raai dilakukan dengan
menggunakan sistem hitungan poligon terbuka terikat sempurna, detil situasi diukur
dengan methode sudut kutub sebagai berikut :

P10
d1

d2
d3
s1

s2 s3

Gambar 2.5 Metode Sudut Kutub

dimana :
P10,P11,P12
= titik - titik poligon
S1,S2,S3
= sudut ikat masing-masing titik detil
P12
P11sisi masing-masing titik detil
d1,d2,d3
= jarak
a, b, c
= titik - titik detil
Detil-detil tersebut diukur dengan menggunakan alat Total Station dan Theodolith Wild T0.
Jarak dan beda masing-masing sisi dan titik detil diukur dengan methode Tachimetry
seperti pada gambar berikut ini :

Dm

Dtgh

ti

bt

PT. PLN (PERSERO)


UNIT INDUK PEMBANGUNAN
PEMBANGKIT DAN JARINGAN
KALIMANTAN
CONTRACT NO.
25.PJ/121/PIKITRINGKAL/2010

LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
Page 10 of 16

PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002

Gambar 2.6 Methode Tachimetry


AB
dimana :
D
h
bt
ti
AB

= Dtgh + ti bt
=
=
=
=
=

jarak datar
sudut vertikal
bacaan benang tengah
tinggi instrumen
beda tinggi antara titik A dan B

Untuk besaran jarak (D) diperoleh dengan persamaan :


D
= AY Cos2 h
dimana :
D
= jarak datar
A
= besaran konstanta alat (100)
Y
= benang atas - benang bawah
h
= sudut vertical

2.2.6

Pengukuran Cross Section


Cross Section pada akses jalan masuk dimaksudkan untuk mengetahui kondisi tampang
permukaan tanah pada posisi tegak lurus terhadap as jalan, cross section ini diukur
dengan menggunakan alat ukur Theodolith Wild-T0 seperti pada gambar berikut ini :

5
BM-0

g
a
Gambar 2.7 Pengukuran Cross Section
b
dimana :
A
1,2,3,......15

d
e
c
= penempatan instrumen
= titik detil permukaan tanah atau tempat penempatan

rambu
Untuk daerah yang datar digunakan alat waterpass.
2.2.7

Pengolahan Data dan Penggambaran

BM-1

PT. PLN (PERSERO)


UNIT INDUK PEMBANGUNAN
PEMBANGKIT DAN JARINGAN
KALIMANTAN
CONTRACT NO.
25.PJ/121/PIKITRINGKAL/2010

LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002

Page 11 of 16

Semua data diolah dan menghasilkan No Titik, Koordinat X, Koordinat Y, dan Tinggi Titik.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Software Microsoft Ecxel, dan
penggambarannya menggunakan program Auto Cad Civil 3D Land Desktop Companion
2009 untuk menghasilkan peta topografi (digital). Basis skala plot dilakukan pada skala
1:1000 dengan interval setiap 1 M. Peta hasil survey ini berupa peta digital dan di plot
pada Kertas A1 dengan skala plot 1:1000. Gambar-gambar dilengkapi dengan penunjuk
arah utara, legenda, skala, kop, judul gambar disertai dengan kelengkapan yang
diperlukan lainnya.

3. PELAKSANAAN PEKERJAAN
3.1 Persiapan
Persiapan dimaksudkan untuk memenuhi dan melengkapi aspek-aspek pendukung guna
memperlancar jalannya pekerjaan Topografi yang akan dilaksanakan, antara lain :
- Persiapan administrasi dan perijinan dari PLN UIP-KITRINGKAL dan instansi terkait.
- Pengumpulan data-data pendukung lain seperti koordinat titik-titik acuan dan referensi
ketinggian terdekat yang ada, laporan-laporan yang terkait dan sebagainya.
- Mengumpulkan peta peta dari BAKOSURTANAL skala 1 : 50.000, dan data lain yang dapat
diperoleh dari kantor kantor / instansi terkait.
- Mobilisasi personil dan alat.
- Orientasi lapangan untuk memprediksi rencana jalur pengukuran, pemasangan titik-titik tetap
serta mengantisipasi kendala yang muncul akibat keaadaan medan.
Pada kegiatan pengukuran ini peralatan yang dipakai dapat dilihat pada tabel 3.1. berikut ini :

No.

Nama Alat

Tipe - Jumlah
TS - Top Con/GTS-102N/2M9308 - 1 buah

Total Station

Auto Level

Top Con/AT-G2/6Z3081 - 1 buah

Prisma duduk

2 buah

Prisma tunggal

2 buah

TS - SOKKIA/SET520/D22877/21565 - 1 buah

PT. PLN (PERSERO)


UNIT INDUK PEMBANGUNAN
PEMBANGKIT DAN JARINGAN
KALIMANTAN
CONTRACT NO.
25.PJ/121/PIKITRINGKAL/2010

LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002

Statif

Page 12 of 16

5 buah
Tabel 3.1 Daftar Peralatan Pengukuran

3.2 Pemasangan Titik Tetap dan Patok Bantu


3.2.1 Titik Tetap
Titik tetap utama ( BM ) sudah ada didaerah rencana, yaitu BM 01, BM 02, BM 03, dan
BM 04, dimana tiap-tiap BM tersebut sudah mempunyai Nilai Koordinat dan Elevasi. Titik
tetap acuan arah azimuth yang dipasang pada pekerjaan pengukuran ini dapat dilihat
pada Lampiran 1.
3.2.2 Titik Bantu
Selain titik-titik tetap di atas, juga dipasang patok-patok di lapangan yang dijadikan
sebagai titik berdiri instrumen ( titik bantu ) berupa patok-patok kayu dengan panjang 40
cm serta di tanam kuat-kuat dengan bagian yang muncul di permukaan tanah masih
nampak secukupnya tetapi mudah untuk ditemukan kembali, hal ini dilakukan agar
keberadaan patok bantu tersebut tidak mudah terganggu atau tergeser akibat adanya
aktivitas pergerakan di sekitar patok tersebut.
3.3 Titik Referensi
Pada pekerjaan ini, titik referensi yang digunakan adalah BM 01, BM 02, BM 03, dan BM 04
sebagai acuan pengukuran awal, karena lokasi patok BM-nya berada di tempat yg aman dan
masih dalam keadaan baik.
Koordinat planimetris ( X , Y ) menggunakan Bench Mark ( BM ) diperoleh dari hasil pengukuran
terdahulu dengan harga koordinat X , Y dan Z adalah sebagai berikut :
BM 1

X : 463574.000
Y : 401520.000
Z : 3.196

BM 2

X : 463556.079
Y : 401565.790
Z : 4.168

BM 03

X : 463409.765

PT. PLN (PERSERO)


UNIT INDUK PEMBANGUNAN
PEMBANGKIT DAN JARINGAN
KALIMANTAN
CONTRACT NO.
25.PJ/121/PIKITRINGKAL/2010

LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002

Page 13 of 16

Y : 402063.348
Z : 39.451
BM 04

X : 463394.043
Y : 402013.809
Z : 38.471

3.4 Pengukuran Poligon


Pada pelaksanaan pekerjaan ini, dilakukan pengukuran Topografi pada lokasi Proyek Malinau.
Diperoleh hasil pengukuran poligondengan jalur titik-titik Poligon yang digunakan menggunakan
jalur batas pembebasan lahan, maka diperoleh hasil pengukuran poligon seperti berikut :
Terikat : BM.01 TP.2 TP.5 TP.6 TP.7 TA.1 TB.26 BM.01
Jumlah titik ( n )

39 titik

Jumlah sudut ()

7380 o 00 06

Kesalahan penutup sudut (f)

00 o 00 06

Jumlah jarak (D)

1,847.864 m

Kesalahan penutup absis (fx)

0.001 m

Kesalahan penutup ordinat (fy)

0.001 m

Kesalahan linier (fL)

1 : 635,255.191

Untuk detail dari perhitungan poligon bisa dilihat pada lampiran 2.


3.5 Pengukuran Detail Situasi
Dari

hasil

pengukuran

poligon

dikembangkan

ke

pengukuran

detail

situasi,

dengan

menggunakan titik titik jalur poligon sebagai tempat berdiri alat. Pengukuran dilakukan secara
menyeluruh sungai, rawa, maupun bukit. Maka akan diperoleh hasil pengukuran untuk
penggambaran topografi.
3.6 Pengukuran Cross Section

PT. PLN (PERSERO)


UNIT INDUK PEMBANGUNAN
PEMBANGKIT DAN JARINGAN
KALIMANTAN
CONTRACT NO.
25.PJ/121/PIKITRINGKAL/2010

LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002

Page 14 of 16

Pada pengukuran cross section ini dilakukan secara terpisah yaitu di area sungai, rawa dan bukit
dengan uraian sebagai berikut :
- Cross section pada lokasi rawa dan bukit diukur dengan interval 10 meter.
- Cross section pada lokasi sungai diukur dengan interval bebas, mengingat lokasinya sering
tergenang air sungai.
- Penampang melintang diukur dengan mengambil pengukuran detail yang mewakili.
- Pada seiap titik cross section dipasang patok kayu ukuran 3 cm x 5 cm x 40 cm.
- Pengukuran cross section dilakukan menggunakan alat Total Station.

3.7 Pekerjaan Kantor Studio


3.7.1 Pekerjaan Hitungan
Setelah hitungan awal dilakukan di lapangan, terutama hitungan kerangka kontrol
horisontal dan kerangka kontrol vertikal, maka proses selanjutnya adalah penghitungan
data secara simultan. Hitungan-hitungan yang dilakukan adalah hitungan untuk data detil
situasi dengan mengacu pada koordinat dan elevasi dari tempat berdiri alat sewaktu
pengukuran.
Tahapan pekerjaan hitungan ini meliputi :
Melakukan hitungan akhir untuk kerangka kontrol horisontal dan vertikal setelah
dilakukan perbaikan pada kesalahan yang terjadi.
Melakukan penghitungan elevasi definitif detil-detil situasi yang diukur dengan
menggunakan tinggi definitif titik berdiri alat pada pengukuran.
Melengkapi sketsa jalur pengukuran beserta hasil-hasil kesalahan dan koreksi yang
dilakukan.
3.7.2 Pekerjaan Penggambaran
Pekerjaan penggambaran dilakukan setelah pekerjaan hitungan baik untuk hitungan
poligon, ketinggian dan situasi selesai dilakukan. Penggambaran dilakukan dalam dua
tahap yaitu gambar draft dan gambar final.
Pengambaran dilakukan secara dijital dengan menggunakan bantuan sotware Auto-CAD
beserta pelengkapnya. Spesifikasi dan standar yang dipakai adalah sebagai berikut :
Garis grid dibuat setiap interval 10 cm.

PT. PLN (PERSERO)


UNIT INDUK PEMBANGUNAN
PEMBANGKIT DAN JARINGAN
KALIMANTAN
CONTRACT NO.
25.PJ/121/PIKITRINGKAL/2010

LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002

Page 15 of 16

Titik ikat maupun BM dan CP yang dipasang harus digambarkan dengan legenda
yang telah ditentukan dan dilengkapi dengan koordinat dan elevasi.
Interval kontur setiap 1 meter, serta kontur indeks yang digambar dengan garis lebih
tebal pada setiap interval 5 meter.
Petunjuk baku seperti arah aliran sungai, arah tujuan jalan, arah utara gambar,
bangunan-bangunan penting dan sebagainya harus dicantumkan secara jelas dan
teratur mengikuti standar penulisan.
Pada setiap lembar peta Skala 1 : 2000 dilengkapi dengan petunjuk lembar peta untuk
memudahkan membaca peta tersebut.

3.8 Pelaporan
Pelaporan yang disajikan terdiri dari 2 macam yaitu :
1. Buku utama pengukuran yang memuat Pendahuluan, Methode Pelaksanaan Pekerjaan,
Pelaksanaan Pekerjaan Pengukuran serta Kesimpulan dan Saran.
2. Data Ukur, Hitungan, Diskripsi Bench Mark (BM) dan Control Point (CP).

PT. PLN (PERSERO)


UNIT INDUK PEMBANGUNAN
PEMBANGKIT DAN JARINGAN
KALIMANTAN
CONTRACT NO.
25.PJ/121/PIKITRINGKAL/2010

LAPORAN TOPOGRAFI
REV. 0
PW-MCFSPP-DC-ENG-DR-002

Page 16 of 16

4. KESIMPULAN
Dari Pekerjaan Survey Topografi Proyek PLTU Malinau 2x3 MW Kalimantan Timur ini dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Ketelitian Pengukuran Poligon utama, poligon cabang, waterpas utama dan waterpass cabang
serta ketelitian penggambaran memenuhi toleransi yang ditentukan, sehingga peta yang
dihasilkan dapat dipakai sebagai bahan untuk pekerjaan selanjutnya.
2. Kondisi topografi pada daerah rencana adalah berbukit, rawa rawa dan sungai.
3. Peta yang dihasilkan dari pengukuran ini adalah peta topografi skala 1 : 2000

Anda mungkin juga menyukai