LAPORAN
1
ARIMATEA
(Advokasi Rehabilitasi Imunisasi Aqidah Terpadu Efektif & Aktual)
-Sampaikan Islam, Cegah Pemurtadan-
2. Sesuai kesepakan dengan ketua Umum & semua tim ARIMATEA yang
menjadi saksi dengar dari kesaksian Imam Safari tsb, maka diputuskan untuk
menyelidikinya. Penyelidikan ini dilandaskan sesuai petunjuk Al-Qur’an ketika
kita menerima sebuah berita/informasi (QS.49:6=menyelidikinya).
2
ARIMATEA
(Advokasi Rehabilitasi Imunisasi Aqidah Terpadu Efektif & Aktual)
-Sampaikan Islam, Cegah Pemurtadan-
2007, Sally menjawab lepas, karena dikaitkan dengan pertanyaan lain
seputar akomodasi ceramah Irena”
Catatan; untuk urusan ini AR menggunakan beberapa no Hp baru, menurut
pertimbangannya sebagai jaga-jaga agar ia tidak mudah dilacak.
c. Sebagian dari beberapa rekaman VCD saat laporan AR dihadapan
ARIMATEA Pusat dan ARIMATEA malang pada tgl 30 Desember 2007,
disertakan dalam lampiran -2 (file film 1).
d. Beberapa minggu setelah sms yang terakhir, AR melaporkan via tlp
langsung, bahwa ia sudah meminta bantuan secara pribadi ke orang
Imigrasi, bahwa ada tercatat nama Irena ke Singapore pada bulan mei
2007, ketika oleh AR ditanya nama panjangnya, orang imigrasi tsb, hanya
menjawab pokoknya Irena H. Terkait pengakuan AR yang sudah melakukan
pengecekan ke orang kantor imigrasi tsb disertakan dalam rekaman VCD
yang sama dengan diatas, dalam lampiran -2 (file film 2).
e. Kebenaran bahwa AR sudah benar-benar datang ke Irena Centre dan
ketemu dengan Sally Sety, dibuktikan Sally bertanya ke Iwan Setiawan (Wk
Sekjen ARIMATEA) dan mungkin yang lain, tentang apakah kenal dengan
sosok AR. Karena Sally mengakui ke Iwan Setiawan ada seseorang yang
akan mengundang Irena, namun banyak bertanya. Sehingga Sally mungkin
merasa perlu bertanya keberbagai pihak.
3
ARIMATEA
(Advokasi Rehabilitasi Imunisasi Aqidah Terpadu Efektif & Aktual)
-Sampaikan Islam, Cegah Pemurtadan-
Mungkin karena Didiet ini tidak tahan untuk bicara, akhirnya Irane tahu adanya
pertemuan tsb.
7. Bulan Januari 2009, dalam sebuah acara pengajian di Bali, Irena dihadapan
jamaah membantah fitnah tentang dirinya tsb. Seluruh pengurus ARIMATEA
Bali yang diundang dan hadir, menyesalkan penyataan Irena tersebut yang
sudah dipublikasikan ke publik/jamaah yang tidak tahu apa-apa. Sebab
ARIMATEA sampai saat itu, belum pernah bicara ke publik. Kecuali pengurus
ARIMATEA, itupun orang-orang tertentu saja. Maka tim ARIMATEA sempat
beradu argumentasi dengan Didiet ini.
8. Tidak cukup disitu, pada tanggal 15 Februari 2009 Irena Handono bicara di
Koran Republika terkait fitnah tersebut. Guntingan Koran Republika, disertakan
dalam lampiran -3.
10. Setelah selesai blog tsb dibuat, Sekjen ARIMATEA mengirim SMS ke ARIMATEA
daerah. Dengan kalimat SMS sbb;
“Yth pengrs ARIMATEA dislrh daerah; Saat ada pengaduan ttg Irena
Handono,kita meresponnya sesuai petunjuk QS.49:6 (menyelidiki). Kr nada yg
mengadu ke Irena,maka sejak akhir ’08 Irena salah langkah dgn bicara
kepublik yg tdk tahu apa2. Untuk tidak jadi fitnah mhn buka; www.forum-
arimatea.blogspot.com. (Ttd.Ketum&Sekjen-0818866978)”
11. Tidak pernah terpikir oleh Sekjen ARIMATEA bahwa blog tsb akan dibuka oleh
semua pihak, selain oleh teman-teman ARIMATEA daerah. Jadi tidak benar
tujuan blog tsb dengan tujuan yang direncanakan untuk mendiskreditkan/
pembunuhan karakter Irena Handono.
12. Setelah Sekjen ARIMATEA kembali dari safari dakwah di Australia selama
hampir 1 bulan dan baru kembali tanggal 27 Mei 2009. Sehingga baru
4
ARIMATEA
(Advokasi Rehabilitasi Imunisasi Aqidah Terpadu Efektif & Aktual)
-Sampaikan Islam, Cegah Pemurtadan-
mengetahui bahwa blog itu telah banyak diakses pihak diluar pengurus
arimatea, maka diputuskan blog tsb ditutup.
14. Sudah ada sekitar 4-5 tokoh/pihak yang menghubungi Sekjen ARIMATEA
untuk dipertemukan langsung dengan Irena Handono. Sekjen ARIMATEA selalu
menjawab; SIAP DAN DENGAN SENANG HATI. Namun kelihatannya setelah
bicara ke Irena Handono semua kandas. Entah mengapa jadi kandas !.
15. Munculnya berita di Sabili edisi 23 yang sangat terlihat MEMBUAT BERITA,
bukan yang seharusnya dilakukan insan pers yaitu seharusnya; MENULIS
BERITA. Salah satu contoh, menampilkan pengakuan seseorang yang
MENGAKU mantan pengurus/muallaf, yang isinya tidak ada kaitan dengan
berita yang dimuat tentang perseteruan Irena dan ARIMATEA. Pembelaan dari
Wk Sekjen II ARIMATEA Pusat, terkait pengakuan orang tsb, di sertakan dalam
Lampiran -4
KESIMPULAN ;
2. Irena Handono & Cs saat ini justru memfitnah diri sendiri, sebab opini
fitnah itu disampaikan oleh sendiri Irena Handono & Cs, yang terbukti
ARIMATEA adalah pihak yang justru ingin mencari kebenaran sebuah informasi
dari Imam Safari yang sudah berani membuat surat pernyataan diatas materai
dan disaksikan oleh 6 orang saksi. Dan yang lebih penting lagi tidak pernah ada
pernyataan dari ARIMATEA bahwa Irena Handono sudah dipastikan benar
seperti yang informasi oleh Imam Safari tsb.
3. Justru pihak Irena Handono lah yang jauh sebelum kasus ini ada/muncul,
telah banyak memfitnah pihak ARIMATEA (data fitnah ada tulisan; Setelah 5
tahun diam, saatnya kami bicara). Pihak ARIMATEA tidak pernah menggugat/
mempermasalahakannya, sebab Irena Handono tidak masuk hitungan yang
akan membahayakan perjuangan ARIMATEA, bukan lawan dan yang terpenting
ARIMATEA sudah terbiasa menerima fitnah/opini negatif.
Jadi sangat tidak benar (fitnah) bahwa pihak ARIMATEA kepada pihak Irena
Handono melakukan ;
1. Fitnah,
2. Pembunuhan Karakter,
3. Melemahkan Irena karena persaingan dakwah,
4. Dll.
Untuk apa pentingnya bagi ARIMATEA membunuh karakter Irena Handono? Perlu
ditegaskan Irena bukan saingan/lawan bagi ARIMATEA? Sebab;
1. ARIMATEA banyak bergerak dilapangan dalam menangni kasus, bahkan
yang tersulit, misalnya menyangkut gerakan intelijen Salibis. Sedangkan Irena
Center & Cs, dari informasi orang-orang yang pernah dekat dengannya, tidak
pernah terjun dalam menangani kasus yang menimpa umat, kecuali hanya
sekedar memberikan advis.
2. ARIMATEA banyak melakukan dakwah langsung kepada umat non muslim,
sedangkan Irena Center & Cs tidak terlihat melakukan misi dan langkah tsb.
3. ARIMATEA sudah kewalahan (overload) menerima/menangani pengaduan
kasus, jadi tidak ada waktu dan tidak pernah sedikitpun terpikir untuk
melakukan gerakan pembunuhan karakter kepada siapapun termasuk kepada
Irena Handono & Cs.
Aneh, mereka anggap pembunuhan karakter, ketika ARIMATEA membela diri
dan menyampaikan peristiwa sebenaranya. Jadi ketika Irena Hadono/mereka
memfitnah/ membunuh karakter ARIMATEA itu boleh (lihat tulisan; Setalah 5
thn diam, saatnya kami bicara), namun ketika ARIMATEA membela
diri/klarifikasi, disebut fitnah&pembunuhan karakter.
Sangat jelas, dari uraian tsb diatas, Ketua umum (Hb Muhsin Ahmad Alatas) &
sekjen ARIMATEA pusat (Diki Candra) dilaporkan ke kepolisian dengan tuduhan
pencemaran nama baik, hanya berdasarkan opini, bukan Fakta. Yang lebih tepat,
Irena Handono melakukan pencemaran dirinya sendiri alias memfitnah diri sendiri.
6
ARIMATEA
(Advokasi Rehabilitasi Imunisasi Aqidah Terpadu Efektif & Aktual)
-Sampaikan Islam, Cegah Pemurtadan-
7
ARIMATEA
(Advokasi Rehabilitasi Imunisasi Aqidah Terpadu Efektif & Aktual)
-Sampaikan Islam, Cegah Pemurtadan-