Anda di halaman 1dari 9

Penelitian kalsium serum dan magnesium serum dalam hipertensi yang

diinduksi kehamilan dan kehamilan normal

ABSTRACT
Latar Belakang: Preeklampsia beserta komplikasinya adalah salah satu penyebab utama
kematian dan morbiditas ibu dan janin. Hubungan kalsium dan magnesium dengan hipertensi
yang diinduksi kehamilan dikenal sejak puluhan tahun. Bukti penurunan kalsium serum dan
penurunan magnesium serum telah diamati pada pasien dengan hipertensi yang diinduksi
kehamilan dan telah terlibat dalam etiopatogenesis preeklampsia.
Metode : Penelitian ini dilakukan pada 100 wanita hamil. Data untuk penelitian ini
dikumpulkan dari 50 wanita hamil dengan tekanan darah normal dengan usia kehamilan lebih
dari 20 minggu (kelompok kontrol) dan 50 pasien hipertensi yang diinduksi kehamilan
(kelompok studi) yang menghadiri perawatan antenatal di departemen obstetri dan ginekologi
di rumah sakit Vanivilas, Bowring dan Rumah Sakit Lady Curzon yang dekat dengan
perguruan tinggi medis dan lembaga penelitian Bangalore. Kelompok studi dan kelompok
kontrol setara. Kadar kalsium serum dan magnesium serum diperkirakan dengan metode
spektrofotometri.
Hasil : Secara signifikan nilai rata-rata kalsium serum lebih rendah pada kelompok hipertensi
yang diinduksi kehamilan (8,15 0,37 mg / dl) dibandingkan dengan kehamilan normal (9.16
0,82 mg / dl). Nilai rata-rata magnesium serum lebih rendah pada kelompok hipertensi yang
diinduksi kehamilan (1,78 0,70 mEq / L) dibandingkan kehamilan normal (2,08 0,46 mEq
/ L) dimana hasilnya cukup signifikan.
Kesimpulan : Kadar serum kalsium dan serum magnesium mengalami penurunan pada
pasien hipertensi yang diinduksi kehamilan dibandingkan dengan wanita hamil normotensif,
hal ini menunjukkan kemungkinan peran kalsium dan magnesium dalam etiopatofisiologi
hipertensi yang diinduksi kehamilan.
Kata kunci : kalsium serum, magnesium Serum, hipertensi yang diinduksi kehamilan,
kehamilan normal

PENDAHULUAN
Hipertensi pada kehamilan merupakan penyebab kedua paling umum yang menyebabkan
kematian ibu. Diperkirakan hingga 30% dari kematian perinatal berhubungan dengan
hipertensi dalam kehamilan. Insiden hipertensi yang diinduksi kehamilan sekitar 5 sampai 8%
dari semua perempuan yang hamil.
Etiologi hipertensi yang diinduksi kehamilan tidak diketahui. Mengapa kehamilan
menimbulkan atau memperburuk penyakit pembuluh darah yaitu hipertensi masih belum
terpecahkan meskipun selama beberapa dekade penelitian intensif telah dilakukan di seluruh
dunia. Dan terdapat kekeliruan tentang klasifikasi, diagnosis, dan pengobatannya. Lebih dari
100 nama telah diberikan kepada penyakit ini.
Istilah hipertensi yang diinduksi kehamilan sungguh sering digunakan dan mencakup
hipertensi, baik dengan proteinuria (Preeklamsia) atau tanpa proteinuria (hipertensi
gestasional). Dalam penelitian ini kata preeklampsia digunakan secara sinonim dengan
hipertensi yang diinduksi kehamilan
Beberapa defisiensi jenis makanan atau makan makanan yang berlebihan telah diduga
sebagai penyebab preeklamsia selama berabad-abad. Penelitian telah menunjukkan hubungan
antara kekurangan beberapa jenis makanan dan kejadian preeklampsia. Beberapa penelitian
menyimpulkan kekurangan gizi sebagai faktor risiko dalam etiologi preeklampsia karena
insiden yang lebih tinggi di negara-negara berkembang. Dan hal ini melibatkan defisit asupan
kalsium, magnesium, zinc.
Manipulasi dari asupan natrium, magnesium, kalsium, seng telah mendapatkan perhatian.
Data epidemiologi menunjukkan hubungan terbalik antara asupan kalsium dan hipertensi
yang diinduksi kehamilan. Suplemen kalsium dapat menurunkan tekanan darah dan
mengurangi timbulnya preeklampsia pada wanita hamil.
Kehamilan merupakan suatu periode dengan kebutuhan tinggi kalsium dikarenakan
kebutuhan janin. Kehamilan membutuhkan beberapa keadaan fisiologis dengan implikasi
mengenai metabolisme kalsium yaitu: cairan ekstraseluler yang bertambah, penurunan
albumin, peningkatan laju filtrasi glomerulus yang menyebabkan peningkatan kalsiuria dan

kalsium akan disingkirkan dari sistem ibu dengan melalui transfer ke janin. Mekanisme ini
semua cenderung meningkatkan penurunan konsentrasi kalsium ibu dan menjadikan wanita
hamil untuk mengatur tingkat kalsium dalam kisaran yang sempit untuk keperluan menjaga
homeostasis.
Berdasarkan keadaan fisiologis, kalsium berperan penting dalam kontraksi otot dan
pengaturan keseimbangan air dalam sel. Modifikasi dari konsentrasi kalsium plasma akan
menyebabkan perubahan tekanan darah. Penurunan kalsium serum dan peningkatan
intraseluler kalsium dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah pada ibu preeklampsia.
Umumnya hipomagnesemia pada sebagian besar ibu hamil dikaitkan dengan hemodilusi,
klirens ginjal dan konsumsi mineral dari pertumbuhan janin. Terdapat penurunan kadar
magnesium terionisasi dan jumlah total magnesium dengan meningkatnya usia kehamilan
selama kehamilan normal, serta bukti adanya gangguan kadar magnesium pada wanita yang
kemudian berkembang menjadi preeklampsia. Tingkat magnesium mungkin memiliki efek
yang signifikan terhadap rangsangan jantung dan tonus pembuluh darah, kontraktilitas dan
reaktivitas. Magnesium akan menyebabkan otot pembuluh darah relaksasi.
Hipertensi yang diinduksi kehamilan ditandai dengan vasospasme, tekanan darah tinggi dan
peningkatan iritabilitas neuromuskuler, yang terutama umumnya terjadi pada sindrom
defisiensi magnesium.
METODE
Sumber data penelitian ini dilakukan pada 100 wanita hamil. Data untuk penelitian ini
dikumpulkan dari 50 wanita hamil dengan tekanan darah normal dengan usia kehamilan lebih
dari 20 minggu (kelompok kontrol) dan 50 pasien hipertensi yang diinduksi kehamilan
(kelompok studi) yang menghadiri perawatan antenatal di departemen Obstetri dan
Ginekologi di rumah sakit Vanivilas, Bowring dan Lady Curzon rumah sakit yang dekat
dengan perguruan tinggi medis Bangalore dan lembaga penelitian.
Kasus yang dipilih secara acak. Kalsium serum dan kadar magnesium serum diperkirakan
dengan metode spektrofotometri. Kasus dan kontrol dicocokkan sejauh mungkin
Desain Penelitian

Sebuah penelitian komparatif untuk mengevaluasi kadar kalsium serum dan serum
magnesium dalam hipertensi yang diinduksi kehamilan dan kehamilan normal. Untuk
mengkorelasi kadar serum kalsium dan magnesium dengan hipertensi yang diinduksi
kehamilan.
Kriteria Inklusi
Kelompok studi :
1. Didiagnosis hipertensi yang diinduksi kehamilan berdasarkan kriteria - tekanan darah
140 / 90 mmHg yang diperiksa pada dua kesempatan terpisah yaitu setiap 6 jam,
Proteinuria dengan kadar lebih dari 300 mg dalam urin 24 jam atau +1 pada strip ukur
dalam dua sampel urin tengah yang dikumpulkan dalam 4 jam terpisah, dengan atau
tanpa edema, pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu.
2. Kehamilan tunggal
3. Usia 15-40 tahun
4. Tidak diabetes
Kelompok kontrol :
1. Usia kehamilan lebih dari 20 mingg
2. Kehamilan tunggal
3. Usia 15-40 tahun
4. Tidak diabetes
Kriteria Eksklusi
1. Hipertensi kronis
2. Diabetes melitus gestational
3. Penyakit ginjal
Subyek yang termasuk dalam kelompok ini adalah pasien yang di luar rumah sakit dan pasien
rawat inap di rumah sakit yang disebutkan di atas.
Pasien yang dipilih untuk studi berdasarkan kriteria inklusi dan dengan meminta mereka
untuk anamnesis, pemeriksaan klinis - pemeriksaan fisik umum, tanda-tanda vital,
pemeriksaan sistemik.

Protokol penelitian telah disetujui oleh komite etik perguruan tinggi medis Bangalore dan
lembaga penelitian dan persetujuan tertulis yang diperoleh dari setiap wanita sebelum
dimasukkan dalam percobaan.
Pengumpulan sampel darah
Sekitar 5 ml darah vena dikumpulkan di tempat yang bersih dan kering pada tabung
sentrifuse. Darah dibiarkan untuk menggumpal, serum dipisahkan dari bekuan dengan
sentrifugasi. Kalsium serum dan magnesium diukur dengan spektrofotometer.
Estimasi kalsium serum
Nilai normal rata-rata kalsium serum adalah 8,4-10,4 mg / dl, atau 4,25-5,2 mEq / L
Metodologi: metode Arsenazo III, titik akhir.
Prinsip: Metode Arsenazo III yaitu dengan menggabungkan ion kalsium pada pH 6,75 untuk
membentuk kromofor berwarna, absorbansi yang diukur pada 650 nm (630-660nm) dan ini
sebanding dengan konsentrasi kalsium. Arsenazo III memiliki afinitas tinggi untuk ion
kalsium dan menunjukkan tidak ada gangguan dari kation lain yang biasanya terdapat dalam
serum, plasma, urine.
Perhitungan untuk serum kalsium (mg / dl) = (absorbansi uji / Absorbance standar)
Konsentrasi standar (mg / dl)
SI Faktor konversi: 1 mg / dl = 1 mmol / L 4
Estimasi magnesium serum
Rentang normal magnesium serum adalah 1,3-2,5 mEq / L
Metodologi: Metode calmagite
Prinsip: Magnesium diggabungkan dengan calmagite dalam media alkali untuk membentuk
kompleks berwarna merah. Campuran kalsium dan protein dihilangkan dengan penambahan
chelating agen tertentu dan deterjen. Intensitas warna yang terbentuk berbanding lurus
dengan jumlah magnesium yang terdapat dalam sampel
Prosedur: Panjang gelombang / filter: 510 nm (Hg 546 nm) / green

Suhu: suhu ruangan


Jalan cahaya : 1 cm
Perhitungan: Magnesium dalam mEq / L = (Abs.T / Abs.S) 2
SI Faktor konversi: 2 mEq / L = 1 mmol / L = 2,44 mg / dl
Metode analisis statistik
Analisis statistik deskriptif telah dilakukan dalam penelitian ini. Hasil pengukuran kontinu
disajikan pada rata-rata SD (Min-Max) dan hasil pengukuran kategori disajikan dalam
jumlah (%).
Signifikansi dinilai pada tingkat signifikansi 5%, uji t (dua ekor, independen) telah digunakan
untuk menemukan makna dari parameter penelitian pada skala kontinu antara dua kelompok
Chi-square / Fisher exact test telah digunakan untuk menemukan parameter penelitian pada
skala kategoris antara dua atau lebih kelompok. Uji t telah digunakan untuk menemukan
homogenitas parameter pada skala kontinu dan uji Chi-square / Fisher eksak telah digunakan
untuk menemukan homogenitas sampel pada skala kategoris
HASIL
Sebuah penelitian klinis komparatif (studi kasus-kontrol) dengan 50 pasien (PIH) dan 50
wanita hamil normal dilakukan untuk mempelajari kalsium serum dan magnesium serum,
penelitian ini baik di cocokan pada usia antara kedua kelompok dan sebanding dengan usia
rata-rata dalam penelitian kelompok 22.80 2.28 tahun, kelompok kontrol 23,80 4,25.
Sebagian besar pasien berada dalam kelompok 21-25 tahun di kedua studi (46%) dan kontrol
(54%) (Tabel 1)

Rata-rata tekanan darah sistolik pada kelompok studi adalah 150,34 9,98 mmHg dan
kontrol 114,88 8.24 mmHg.
Tekanan darah diastolik rata-rata dalam kelompok studi adalah 100,40 9,29 mmHg dan
kontrol 74,64 6,17 mmHg (Tabel 2)

Tabel 3 menunjukkan konsentrasi kalsium serum di kelompok kontrol 9.16 0,82 dan 8,15
0,37 mg/ dl kelompok studi dengan nilai P <0,001.
Tingkat serum magnesium dalam kelompok kontrol 2.08 0,46 dan kelompok studi 1,78
4,70 mEq / L dengan nilai P 0,013.
Kalsium serum dan magnesium telah menurun secara signifikan dalam kelompok kasus
dibandingkan dengan kelompok kontrol

PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan kalsium dan magnesium serum pada 50 kasus
PIH dengan 50 kehamilan normal (sebagai kontrol) dan untuk mengkorelasikan nilai-nilai
dengan hipertensi yang diinduksi kehamilan. Kedua kasus dan kontrol klinis diperiksa,
kriteria inklusi dan eksklusi terpenuhi.
Konsentrasi rata-rata serum kalsium pada kehamilan normal adalah 9.16 0.82 mg / dl dan
pada hipertensi yang diinduksi kehamilan adalah 8.15 0.37 mg / dl. Konsentrasi kalsium
serum rata-rata pada pasien hipertensi yang diinduksi kehamilan menurun dibandingkan
dengan kehamilan normal dan penurunan ini adalah signifikansi statistik yang tinggi dengan
nilai p <0,001. Hasil penelitian ini sama dengan hasil berbagai studi lain seperti Nasser O
Malas et al, Kanchanpan Sukonpan et al, Chanvitya Punthumapol MD et al, Idogun ES et al,
Jain et al.
Hasil penelitian ini adalah tidak sejalan dengan beberapa penelitiang yang mana kadar
kalsium serum pada preeklampsia tidak berbeda dari kehamilan normal seperti A Amirabi et
al, Villanueva S et al, Magri et al.
Sebuah kecenderungan relatif terjadipada ibu hipokalsemia selama kehamilan telah diakui
selama lebih dari 40 tahun. Total kalsium cenderung menurun selama kehamilan pada wanita
normal dan menurun secara signifikan selama kehamilan pada wanita yang mengalami
preeklamsia. Penurunan kadar kalsium serum terutama melibatkan protein yang terikat dan
hemodilusi.
Belzian dan kawan-kawan pada 1.983 mencatat

penurunan kadar kalsium dalam

preeklampsia dan mencapai penurunan tekanan darah dengan suplementasi kalsium.

Dalam penelitian ini konsentrasi serum magnesium pada kehamilan normal dan hipertensi
yang diinduksi kehamilan masing-masing 2.08 0.46 mEq / L dan 1,78 0,70 mEq / L.
Konsentrasi serum magnesium rata-rata menurun pada preeklamsia dibandingkan dengan
kehamilan normal. Nilai P adalah 0,013 yang cukup signifikan.
Hasil penelitian ini dapat dibandingkan dengan laporan penelitian K. Srivastava et al, Kisters
et al. 1990, Pralhad et al, Jain S et al. Penelitian ini tidak mendukung hasil studi Idogun ES et
al, A. Amirabi et al, Chanvitya Punthumapol et al.
Cynthia A. Standly et al. 1994 melaporkan hypomagnesemia adalah sebuah bentuk konstan
dalam kehamilan. Peningkatan klirens ginjal selama kehamilan, asupan makanan yang buruk,
konsumsi mineral untuk pertumbuhan tulang janin, hemodilusi, semua berkontribusi terhadap
hypomagnesemia.
Dalam studi hipomagnesemia ini belum ditemui dalam kontrol tetapi sejumlah besar pasien
preeklampsia menunjukkan kecenderungan hipomagnesemia. Pola penyebab efek yang lain
akan dianalisa.
Beberapa penelitian seperti Sanders GT et al. 1999, Francois Beguin et al. telah menunjukkan
bahwa magnesium serum bahkan lebih tinggi pada kelompok pra-eklampsia dibandingkan
pada kehamilan normal. Perbedaannya dapat dijelaskan oleh variasi dari populasi yang diteliti
dan asupan makanan.
Data penelitian ini mendukung hipotesis bahwa kekurangan kalsium dan magnesium
mungkin menjadi penyebab dalam perkembangan preeklamsia. Konsekuensi dari kekurangan
kalsium dan magnesium mungkin bertanggung jawab untuk manifestasi klinis yang diamati
pada preeklamsia dan eklamsia pasien karena kedua ion penting dalam metabolisme sel dan
saraf serta stabilitas membran sel

Anda mungkin juga menyukai