Anda di halaman 1dari 44

Standar Akreditasi PPI,

Pengorganisasian &
Keselamatan Paisen
Andaru Dahesihdewi 2015

TUJUAN PPI :
PRINSIP DASAR memutus siklus transmisi
penyakit
melindungi pasien, petugas,
keluarga/pengunjung,
masyarakat & lingkungan

DILAKSANAKAN BERDASARKAN PANDUAN PPI


(WHO, CDC, KEMENKES, PERDALIN,
berbasis bukti)
9/9/15

Tujuan Program PPI RS


UMUM :
Meningkatkan mutu layanan RS melalui PPI
dilaksanakan oleh semua bagian/unit di RS meliputi :

KKHH
UUSS
UUSS

manajemen risiko, clinical governance,


kesehatan dan
keselamatan kerja

Terbentuknya organisasi PPI oleh direktur RS


tugas, program, wewenang, tanggung jawab
Dimanfaatkannya semua sumber daya RS
secara efektif & efisien
Angka kejadian infeksi di RS < bermakna
9/9/15 RS
Pemantauan & evaluasi program PPI

Standar Akreditasi Rumah Sakit yang Baru

Bab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)


Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Bab 3. Asesmen Pasien (AP)
Bab 4. Pelayanan Pasien (PP)
Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
6. Manajemen
danPelayanan
Penggunaan
Obat (MPO)
I.Bab
Kelompok
Standar
Berfokus
pada Pasien
Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit
Bab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP)
Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)
Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
24

Standar Akreditasi Rumah Sakit yang Baru

Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien


Sasaran
II :Keselamatan
Peningkatan komunikasi
yangSakit
efektif
III.
Sasaran
Pasien Rumah
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
(high-alert)
Sasaran lV
operasi
: Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien
Sasaran V
Sasaran VI
IV. Sasaran Milenium
Development
Goals
: Pengurangan
risiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan
risikoKematian
pasien jatuh
Sasaran I :: Pengurangan
Penurunan Angka
Bayi dan Peningkatan
Kesehatan Ibu
Sasaran II : Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS
Sasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB

ORGANISASI
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI RSS
DIREKTUR UTAMA /
DIREKTUR MED WAT

KOMITE
PPI

TIM PPI
IPCN
IPCLN

DIREKTORAT

DIREKTORAT

DIREKTORAT

KOMITE

terdiriatas
atas::
terdiri
WkBid
BidYanmed,
Yanmed,Yanwat,
Yanwat,Dr
Drwk
wkSMF,
SMF,Dr
Drahli
ahli
Wk
epidemiologi,Mikrobiologi
Mikrobiologi/PatKlin,
/PatKlin,Panitia
Panitiamutu
mutu
epidemiologi,
RS,Tim
TimClinical
Clinicalgovernance,
governance,PPI
PPITB,
TB,PPRA,
PPRA,staf
staf
RS,
farmasi,perawat
perawatPPI/IPCN,
PPI/IPCN,IP2S/CSSD,
IP2S/CSSD,Laundry,
Laundry,
farmasi,
IPSRS,
RS,Sanitasi,
Sanitasi,Gizi,
Gizi,Bagian
BagianRT,
RT,K3,
K3,petugas
petugaskm
km
IPS
jenazah
jenazah

IPCO

P2TB, HIV, DBD, AF


9/9/15

IPCO
( Infection Prevention and
Control Officer )
Kriteria :
1.

Ahli atau dokter yang mempunyai


minat dalam PPI.

2.

Mengikuti Diklat dasar PPI.

3.

Memiliki kemampuan leadership.

Tugas dan tanggung jawab IPCN


Antara lain :

Memonitor kejadian infeksi di ruangan setiap


hari ;

Memonitor
penerapan
kewaspadaan isolasi ;

Melaksanakan surveilans infeksi RS ;

Melakukan investigasi thdp KLB & bersamasama Komite PPI memperbaiki kesalahan yg
terjadi.

PPI,

SOP

&

Tata Hubungan &


Koordinasi
SELURUH
BIDANG/BAGIAN
UNIT MUTU

Pertemuan
Pertemuan rutin
rutin
setiap
bulan
setiap bulan
(mg-4)
(mg-4)

TIM
KESELAMATA
N PASIEN

PANITIA
dan TIM
PPIRS

UNIT
TEKNOLOG
I
INFORMASI
UNIT
K3RS
PPRA

SELURUH SATUAN
KERJA RS
updated PPI RS

KEBIJAKAN
Pedoman Manajerial
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS
dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya
mendukung pelaksanaan PPI

Kebijakan Nasional : SK No. 270/Menkes/SK/III/2007

Kebijakan RS
PANDUAN Tatalaksana PPI RS
9/9/15

10

PROGRAM
PENGENDALIAN INFEKSI
RS
Pencegahan transmisi infeksi
Pencegahan
transmisi
infeksi
Kewaspadaan
standar &
isolasi
Kewaspadaan
standar & isolasi
Surveilans
Surveilans
Pemantauan resistensi antimikroba

ACC, PFR, AOP,


COP, ASC, PS, PFE,
MMU, QPS, GLD,
SQE, FMS, MCI

Pemantauan
resistensi antimikroba
Kesehatan karyawan

Kesehatan
karyawan
Diklat
Diklat

B
T
PPI

KOMITE MUTU RS ; KESELAMATAN


PASIEN

9/9/15

11

SIKLUS TRANSMISI
Infectious Source

vaksinasi

Kemo
profilaksis

SELURUH AREA

PROFESIONAL AHLI INFEKSI


SELURUH
PPRA
PPI
SIVITAS
Unit K3

Diagnosis dini
Terapi adekuat

PENGUNJUNG

Environmental
Control

Contac
t

9/9/15

12

STRATEGI TATALAKSANA PPI RS


ASESMEN RISIKO ; BUKTI KLINIK
(EVIDENCE BASED)
Kebijakan PPI
Program PPI
Panduan Tatalaksana PPI
SPO - IK
Monev :

Input : RKT (PPI Satker), Alokasi


Anggaran
Proses : daftar tilik PPI, IP2S, ISLRS, Linen
Keluaran (outcome) : angka IRS, K3
DISEMINASI & FEED BACK
--- >Strategy for prof behaviour changes

ASESMEN RISIKO

ZONA RISIKO INFEKSI


Rendah : area perkantoran, kantin, dll
Sedang : R.rawat biasa, Rajal
Tinggi : R. Infeksi, IGD, R. tindakan
Sangat Tinggi : R. Isolasi airborne, OK

Asesmen

Risiko ?

Kekerapan kejadian
Dampak
Kebijakan Panduan SPO, dll

PRIORITAS
PROGRAM
PPIRS

9/9/15

14

Skoring Prioritas

MENENTUKAN JENIS KELOMPOK RISIKO


PROGRAM 1 :
Tidak terlaksananya SPO kebersihan tangan
Tidak tersedia fasilitas kebersihan tangan scr
memadai
Tidak terlaksananya SPO etika batuk

PROGRAM 2 :
Tidak terlaksananya kohorting
Tidak tersedia APD yang dibutuhkan
Tidak terlaksana SPO untuk infeksi MDRO

PROGRAM 3 :
Tidak terlaksananya input data RL 6
Tidak terlaksananya surveilans aktif

PROGRAM 4 : dst
PROGRAM 5 : dst

Skoring Prioritas

MENENTUKAN SKOR SETIAP KOMPONEN


PROBABILITAS :

5
4
3
2
1

:
:
:
:
:

sering
; frekuensi > 10x/thn
agak sering ; frekuensi 6 n 10x/thn
kadang ; frekuensi 3-5x/thn
jarang
; frekuensi 1-2x/thn
tidak pernah

RISIKO/IMPAK :

5
4
3
2
1

:
:
:
:
:

kehilangan nyawa/ekstremitas/fungsi
hilangnya fungsi
masa perawatan memanjang
klinis dan keuangan sedang
klinis dan keuangan minimal

SISTEM YANG ADA :

5
4
3
2

:
:
:
:

tidak ada regulasi


ada regulasi, fasilitas tidak ada, tidak dilaksanakan
ada regulasi, fasilitas ada, tidak dilaksanakan
ada regulasi, fasilitas ada, tidak selalu dilaksanakan

Skoring Prioritas

MENENTUKAN PRIORITAS PROGRAM


SKOR : nilai probabilitas x nilai risiko x nilai
sistem
PRIORITAS PROGRAM :
Urutan skor tertinggi
Pertimbangan tambahan
peraturan yg berlaku
mampulaksana
praktikabilitas

E
C
N
E
D
I
V
E
D
E
S
BA

PROGRAM JANGKA PANJANG : sesuai


RENSTRA RS
PROGRAM JANGKA MENENGAH : 3 THN-an
PROGRAM JANGKA PENDEK : TIAP TAHUN

STRATEGI MANAJEMEN
RISIKO

IDENTIFIKASI dan UPAYA MANAJEMEN RISIKO BERDASARKAN


PELAYANAN
Risiko proses

Intervensi invasif
Kateter IV
CVP
Ventilator
Kateter urin
Operasi
Kontak petugas
Kebersihan tangan
Etika batuk & higiene respirasi
Kolonisasi patogen pada petugas
Pengelolaan peralatan
Sterilisasi sentral
Flash sterilization
DTT di satuan kerja
Penyimpanan & pemakaian alat steril
Penempatan Pasien
Pasien MDRO
Pasien Blood borne pathogen
Pasien infeksi airborne
Pasien imunokompromise
Antibiotika rasional
Pengendalian lingkungan
Pembersihan
lingkungan
ruang
perawatan
Pembersihan lingkungan kamar operasi
Lingkungan kamar operasi
Lingkungan ruang isolasi
Penggunaan APD
Masker dan respirator
Sarung tangan
Gaun, apron, baju operasi
Pengelolaan limbah & benda tajam

Kebijak
an

Pandua
n

SPO

PROSES dan INTERVENSI

Edukasi
Staf

Perubah
an
Praktik

Ket

Panduan dalam proses


Finalisasi revisi
Transparant dressing 2012
Almed 2013

Dimulai 2009
Dimulai 2010
2013

Uji coba BMPH


pH test 2013

SPO dilengkapi

HIV

Proses : PPRA

Menekankan pada usap

Permukaan lingkungan
Dengan desinfektan

Memperkuat sosialisasi
Supervisi, pembinaan
langsung di lapangan
Kontainer benda tajam

ROUTE
TRANSMISI
KEWASPADAAN STANDAR
Pertimbangan praktis Pelaksanaan Kewaspadaan Standar
Perlakukan baik pasien atau petugas sebagai individu yang potensial
menularkan dan rentan terhadap infeksi. Pertimbangkan penggunaan alat
pelindung diri sesuai penilaian risiko pada awal setiap aktivitas pelayanan
11 komponen
kepada pasien.

Kontak

K. Tr. kontak

Droplet

K. Tr. droplet

Udara

K. Tr. udara

PENEMPATAN PASIEN : KOHORTING --- LABEL


9/9/15

19

RISIKO TRANSMISI --- PRINSIP K.


ISOLASI
ISOLASI
ISOLASI
ISOLASI
ISOLASI

KONTAK
DROPLET
UDARA
PERLINDUNGAN

Pasien immuno compromise


Kondisi klinis berat

9/9/15

20

PRINSIP PEMISAHAN &


KOHORTING

Pemisahan area batuk triase


batuk
Rawat Jalan, IGD

Alur & proteksi transportasi pasien

Setiap bangsal : bisa kohorting

R. Infeksi

Isolasi

airborne
9/9/15

21

KOHORTING

9/9/15

22

Ventilasi Natural, bisakah ?


PRINSIP :
UDARA DI-DILUSI
PAPARAN CHY MATAHARI
DIDORONG : bersih -- < bersih
Doctor

Patient

Doctor
Patient

9/9/15

23

Natural Ventilation
furniture

Doctor

Patient

Doctor
Patient

9/9/15

24

Most hospital

acquired infections
are spread by
contaminated
hands

25

Hand
Hygiene

Proper hand hygiene removes microorganisms

Hand

hygiene: the simplest and most effective


measure for preventing nosocomial infections

Increase

the rate of hand hygiene compliance


(14% to 81.2%) Reduce the rate of nosocomial
infection (47.5 to 27.9 per 1000 patient-days)

(Gould et al, 2008; Roshental et al,


2005; Allegranzi and Pittet, 2009)

Edukasi Pasien &


Pengunjung
- Pasien : Orientasi Pasien
form PFE (HH, Etika btk,
sampah)
- Pengunjung : PKMRS

PROGRAM KEBERSIHAN TANGAN .

1.
2.
3.
4.
5.
6.

SAAT-1
Fluktuatif Keselamatan Pasien

Membangun komitmen
71.8%
76.7%
71.7%
Regulasi dan fasilitas
54.7%
54.7%
Edukasi dan reminder Baselin
e
30%
Audit dan feedback
(Mei09
Aksi interaktif, partisipatif )
Skills Lab, UKDI, studi perubahan Re-fokus 2014
perilaku

PROGRAM PPI TB
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

100%
Skrining batuk
90%
80%
Area tunggu batuk
70%
Loket pendaftaran khusus
60%
50%
Akses dan alur yan khusus
40%
Renovasi ruang rawat jalan 30%
20%
10%
Renovasi ruang rawat inap
0%
Renovasi ruang isolasi - IGD
Membangun jejaring palayanan
Monev PPITB

95.9%
93.9%

Treshold : 80%
71.2%

77.3%

76.5%
64.2%

100.0%
100.0%
87.1%
87.1%

100.0%

75.0%
66.7%
56.8%

55.8%
40.0%
Asesmen
2010
Monev 2012
Monev 2013

Re-fokus 2014 : lingkungan

PROSES BERKELANJUTAN : MEMBUDAYAKAN KEBERSIHAN


TANGAN

Komite Medik

DPJP

Manajemen RS

Champion

INSKA

KSM -KFK

Pemangku kepentingan
Kampanye kebersihan tangan : Sluku-Sluku Bathok

IRNA 1
Non Medis

Mahasiswa Blok-1

Champion

INDIKATOR PENCAPAIAN SASARAN IPSG 5


( KEPATUHAN dan KETEPATAN KEBERSIHAN TANGAN )
RUANG / INSTALASI : No Hari/Tg Jumlah
Jumlah yg
Jumlah
momen
melaksanaka yang tepat
BULAN & TAHUN
:

SISTEM
UTI

wajib HH
(x)

n HH sesuai
momen wajib
(a)

prosedur
(b)

% HH
(a)/(x) x
100

%
ketepata
n
prosedur
HH
(b)/(x) x
100

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

TOTAL

HH audit at Sardjito Hospital


100

Dec-12

90
80
70
60

50
40
30
20
10
0

Mar-13

Juni-13

S ep-13

Okt-13

Nop-13

Des -13

Jan-14

Peb-14

HH COMPLIANCE BY ROOM
100.00%

n = 2896 opportunities

90.00%

80.00%

70.00%

60.00%

50.00%

Jan
40.00%

30.00%

20.00%

10.00%

0.00%

Pebr

Faktor, yang berpengaruh yatu :


- pemahaman;
-Ketersediaan fasilitas yang belum terjamin kontinu ;
-Titik akses fasilitas pendukung yang dianggap masih kurang ;
-Titik penempatan handrub perlu ditambah ;
- Belum ada mekanisme manajerial untuk menyinergikan praktik ini dalam penilaian kinerja I
ndividu maupun unit kerja9reward disreward) ;
-Bagi peserta didik, belum ada mekanisme menyinergikan dalan standar penilaian proses
pendidikan
R. Perhatian : ESTELLA, IMP, ICU, ICCU, DAHLIA (di luar PD), CENDANA

Rencana tindak lanjut triwulan-1 2014 :


1. Menambah titik akses handrub
2. Berkoordinasi dengan Institusi Pendidikan --- > standar
penilaian peserta didik
3. Berkoordinasi dengan DIrektorat SDM --- > penilaian
kinerja individu dan unit
4. Mengumumkan secara rutin dalam forum general RS
(RTM, RKM, Rakor Keperawatan, Mutu, dll) hasil audit
kebersihan tangan
5. Studi perubahan perilaku --- >rencana intervensi sesuai
kondisi riil (tahun 2014-2015).

PANITIA PPI RSUP DR. SARDJITO


Audit Kepatuhan Pelaksanaan PPI RS
Ruang / Instalasi
: __________________________
Tanggal dan Waktu Audit : __________________________
Auditor
: ___________________________
Pengkajian Faktor- Faktor Pengendalian Infeksi RS
A Penggunaan APD (O/IP)
Ya
1
2
3
4
5

Petugas menggunakan sarung tangan ketika kontak darah / cairan


tubuh
Sarung tangan segera dilepas setelah selesai kontak bahan
infeksius
Petugas memakai masker sesuai analisis risiko (percikan /
transmisi udara)
Gogle digunakan ketika ada risiko percikan ke mata
Apron digunakan ketika ada risiko percikan

Sub total
B Pencegahan infeksi pada pemasangan kateter vena perifer (O/IP)

1 Handhygiene sebelum dan sesudah tindakan

2 Antiseptik permukaan kulit secara adekuat


3 Tempat penusukan infus tidak ada tanda kemerahan
4 Dressing tempat penusukan infus bersih
5 Tanggal pemasangan infus didokumentasikan dan tidak expired
6 Tidak ada keluhan nyeri dari pasien pada lokasi insersi

Sub total
Saran :

Tdk Nila
i

C
1
2
3
4
5
6

D
1
2
3
4
5

E
1

Pengkajian Faktor- Faktor Pengendalian Infeksi RS


Pencegahan infeksi pada pemasangan kateter menetap

(O & D)
Handhygiene sebelum dan sesudah tindakan

Kateter urine difiksasi dengan tepat


Urine bag diletakkan di bawah bladder pasien /tdk
dilepas /tdk menyentuh lantai
Ada dokumentasi tanggal pemasangan kateter
Urine bag tidak terlalu penuh (dikosongkan isinya max.
2/3 secara aseptik)
Kateter urin segera dilepas saat tidak ada indikasi pasien
Sub total

Penatalaksanaan Linen Kotor di Ruangan (O/IP)

Ada pemisahan linen terkontaminasi dan tidak

terkontaminasi
Linen terkontaminasi ditempatkan pada plastik warna
kuning
Linen pasien kotor tidak diletakkan di lantai
Feces yang terdapat di linen kotor dibuang dulu ke kloset
Petugas menggunakan sarung tangan pada
penatalaksanaan / pemilahan linen kotor
Sub total

Penanganan alat / instrumen paska pakai (O/IP)

Proses perendaman alat / instrumen paska pakai sesuai

PENGHITUNGAN KEBUTUHAN SARUNG TANGAN


BERDASARKAN KOMPLEKSITAS TINDAKAN KEPERAWATAN :
Minimal care : ADL pasien mandiri, tindakan pengobatan minimal
Contoh tindakan keperawatan : pengambilan darah vena, ps infus
(b/p)
Kebutuhan sarung tangan : 2 pasang /hari
Moderate care : ADL sebagian dibantu, pasien terpasang infus,
perawatan luka, persiapan dengan prosedur, pasien perlu observasi
intake output
Contoh tindakan keperawatan : ambil darah, ps infus, menolong
bab/bak, perawatan luka, memberikan inj. sitostatika
Kebutuhan sarung sarung tangan : 5 pasang / hari
Maximal care/total care/Intensive Care : ADL dibantu penuh oleh
perawat, pasien dengan penurunan kesadaran, pasien terpasang
kateter, infus, NGT, terapi IV, observasi intake out put, suction,
merawat luka, kontak mukosa/cairan tubuh, menolong bab-bak
Kebutuhan sarung tangan : 12 pasang / hari

PENYIMPANAN APD DI RUANGAN

Penyimpanan APD di ruangan direkomendasikan


tersendiri dalam almari kaca agar mudah
diakses bila dibutuhkan (dgn sistem buffer) ;

Apabila tidak ada almari khusus,


direkomendasikan diletakkan dalam almari linen
ditempatkan dengan penempatan yang rapi,
bersih dan kering ;

Minimal : sarung tangan, masker ;

Gaun pelindung/apron, visor : di ruang tindakan

Ruang Isolasi : APD lengkap

MONEV
9/9/15

36

SURVEILANS
HAIs, MDRO, data infeksi endemik
Spesimen klinik : pola kuman & resistensi,
MDRO
Spesimen lingkungan
Audit kepatuhan HH, ketepatan APD
Audit ketepatan pengeolaan peralatan : re-used
Audit ketepatan pembersihan lingkungan
Audit ketepatan dekontaminasi tumpahan
Audit ketepatan pengelolaan sampah
Audit ketepatan pengelolaan linen
Diseminasi &

Feedback

LINTAS PROGRAM
Kajian risiko infeksi akibat renovasi bangunan
RS
Kajian PPI untuk seluruh
perencanaan/pemeliharaan tatakelola fisik &
lingkungan RS
Metode menyeluruh di bawah koordinasi &
pengawasan PPI :

Sterilisasi
Linen
Sanitasi : sampah/limbah, tumpahan, limbah tajam
Kebersihan lingkungan
Gizi : sanitasi persiapan sd penyajian makanan
Kamar jenazah

K3RS :

prakarya berkala khusus ppp - surveilans

Contoh data surveilans --diseminasi


LAJU IRS 2011-2012
RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

PROPORSI IRS RSS TW III 2012

2.5

CAUTI; 14%

C AUTI
ILO

P NEU MONIA
SEP SIS

Dekubitus; 40%

Pneumonia; 16%

FLEBITIS

1.5

ILO; 5%

DEKUBITU S
LAIN-2

Flebitis; 10% Sepsis; 14%

0.5

TREND IRS ICU 2012


0
TW I-11

TW II-11

TW III-11 TW IV-11

TW I-12

TW II-12

TW III-12

7
6
5

SISTEM
INVESTIGASI &
PENGENDALIAN
WABAH/KLB

4
3
2
1
0

TW1

TW2

TW3

PPI

ASESMEN RISIKO PPI

PERILAKU YANG TERINTERNALISASI


MUTU PELAYANAN : CLEAN CARE IS SAVER CARE ; ISOLASI AIRBORNE

MEMBANGUN BUDAYA PPI


BERKESINAMBUNGAN
Perjalanan
di RS

FOKUS

panjang
tanpa akhir
Komitmen,
Konsistensi, Induransi
SELURUH sivitas RS

KEBERSIHAN TANGAN (HAND HYGIENE)


KEWASPADAAN ISOLASI AIRBORNE

9/9/15

FOKUS PROGRAM PENINGKATAN MUTU PPI RS


Monev
Feedback

Mendukung MDGs TB

Standar PPI
Kuncikewaspadaan
airborne

Administratif
Lingkungan
Master Plan PPI
TB

PROGRAM
KEBERSIHAN
TANGAN

International/national
standard

Manajerial
HH
APD

HH
40%

2010

2011

Komitmen
Safety
culture
Edukasi
Reminder baseline
Monev
2012

2013

2014

41

KELENGKAPAN DOKUMEN

Tatakelola perbekalan farmasi :


vehikulum agent patogen
Obat : ED, rusak
AMHP : reused, tatakelola peralatan pasca pakai

Dokumen mutu & keselamatan pasien


RBA sd realisasi anggaran

RENSTRA mutu
alokasi anggaran untuk mendukung PPI

Dokumen SDM :
Komptensi, pelatihan, orientasi

Benchmarking angka infeksi

JEJARING PPI ; PERSI

Whats the Priority --- >


awareness & behaviour
Needs longterm & never ending

efforts

CONSISTENT IMPLEMENTATION based


on leadership, strong commitment --- >
culture changes for safety climate

IC TEAM : close supervision & monev by


documented checklist

Education : for all HCWs, patients, visitors

Teamwork, up to frontline services

Surveilance : data validity, on time


reporting & feed back

Terima Kasih

44

9/9/15

Anda mungkin juga menyukai