Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
JUDUL
PERENCANAAN PUSH BACK PENAMBANGAN TEMBAGA BATU HIJAU
PT NEWMONT NUSA TENGGARA
II. LATAR BELAKANG
Sektor usaha pertambangan khususnya dalam skala besar adalah salah satu
sektor usaha yang juga membutuhkan modal yang besar. Kebutuhan modal yang
besar itu menyebabkan perusahaan tambang berusaha agar kegiatan penambangan
yang akan dilakukannya dapat menghasilkan keuntungan yang sebesar besarnya
dengan
pengembalian
modal
secepat
mungkin.
Oleh
karena
itu,
untuk
penambangan
yang
dirancang
secara
baik
akan
memberikan akses ke semua daerah kerja dan menyediakan ruang kerja yang cukup
untuk operasi peralatan yang efisien.
Gambar 1
Tahapan Suatu Pit ( Mathieson,1982)
Gambar 2
Skematik Perencanaan Push Back Pada Suatu Penampang
( Crawford, 1989 )
Gambar 3
Phase I Pit Dengan Jalan Angkut
Gambar 4
Area Penambangan Pada Tiap Jenjang
Gambar 5
Bentuk Akhir Suatu Pit Model Blok Pada Jenjang 3835
Gambar 6
Area Yang Dihitung
Perencanaan untuk penanganan badan bijih yang berbentuk suatu massa batuan besar
(porphyr ) akan berbeda dengan yang berbentuk singkapan (vein) termasuk dalam hal
ini mempengaruhi penentuan geometri lerengnya.
Gambar 7
Deposit hipotetik untuk studi push back (Mathieson,1982 )
Gambar 8
Bentuk Rencana Pengembangan Deposit Hipotetik (Mathieson,1982)
6.2.2
Cutoff Grade
Termasuk dalam faktor pertimbangan ekonomi untuk menentukan batas
cadangan. Cutoff grade adalah kadar rata rata terendah yang masih menguntungkan
untuk ditambang. Dibawah Cutoff grade tidak dikategorikan sebagai cadangan tetapi
dikategorikan dalam Sumber Daya Mineral ( SDM ). Percampuran kadar ( Mixing )
dapat dilakukan pada kualitas kadar rendah dan tinggi.
Untuk tambangtambang yang mempunyai batas
keuntungan cukup
memadai, jadwal terbaik (dalam arti memaksimumkan NPV) akan dimulai pada
kadar batas yang agak lebih tinggi dari break even cutoff grade selama tahuntahun
awal, kemudian menurun ke internal cutoff grade menjelang akhir umur tambang
(Kenneth F.Lane, The Economic Definition Of
Ore,1991). Tambangtambang
dengan umur pendek dan keuntungan marginal dapat mulai pada internal cutoff
grade dan tetap pada kadar batas ini sepanjang umur tambang.
Distribusi kadar juga mempengaruhi tingkat cutoff grade yang diinginkan
untuk ditambang. Sering dalam beberapa kasus, semua conto yang mempunyai kadar
lebih besar dari cutoff grade tetapi kadar blok yang lebih kecil dari cutoff grade
ditambang meskipun kenyataannya kadarnya rendah. Sebaliknya, blokblok yang
berkadar tinggi tidak ditambang karena informasi kadar conto pada blok tersebut
yang rendah.
6.2.3
tambang yang tetap stabil dan menguntungkan. Dengan demikian, akan berhubungan
dengan geometri lereng yang direncanakan. Hal ini berarti menentukan besar
cadangan bijih yang akan ditambang ( tonase dan kadarnya ) yang akan
memaksimalkan nilai bersih total dari cebakan bijh tersebut.
Ultimate pit slope ini juga berpengaruh pada eksplorasi lanjut, tahap
evaluasi dan tahap persiapan yang didasarkan pada :
a. BESR ( Break Even Stripping Ratio )yang diperkenankan
b. Sifat fisik dan mekanik batuan
c. Struktur geologi ( sesar, kekar, bidang perlapian, bidang geser )
d. Air tanah, unsur kimia batuan dan waktu yang dibutuhkan
6.2.4
dipindahkan terhadap satu ton bijih yang ditambang. Hasil suatu perancangan pit
akan menentukan jumlah tonase bijih dan waste yang dikandung pit itu.
Perbandingan antara waste dan bijih tersebut akan memberikan nisbah pengupasan
ratarata suatu open pit. Menurut Jennings dan Black, ada 2 ( dua ) nisbah
pengupasan yang harus dibedakan :
a. Overall Stripping Ratio ( R )
R menyatakan volume waste yang harus dipindahkan untuk menyingkapkan satu
volume unit bijih.
Vpit Vbijih
Vbijih
R=
b. Break Even Stripping Ratio ( BESR )
Untuk menganalisis kemungkinan sistem penambangan yang akan digunakan,
apakah tambang terbuka atau tambang dalam, maka digunakan konsep Break Even
Stripping Ratio ( BESR ). Tinggi rendahnya BESR sangat dipengaruhi oleh :
- kadar logam dari bijh yang akan ditambang
- harga logam di pasaran
1) BESR (1) ( Overall Stripping Ratio )
yaitu perbandingan antara biaya penambangan bawah tanah dengan
penambangan terbuka.
BESR =
( A B)
=D
C
Dimana :
A = biaya penambangan secara bawah tanah / ton bijih
B = biaya penambangan secara tambang terbuka / ton bijih
C = ongkos pengupasan tanh penutup / ton waste
ini berarti hanya bagian endapan yang mempunyai BESR lebih kecil dari D
yang dapat ditambang secara tambang terbuka dengan menguntungkan. Jadi D
adalah BESR
(1)
(E F )
G
Dimana :
E = pendapatan / ton bijh
F = ongkos produksi / ton bijih
G = ongkos pengupasan tanah / ton waste
3) BESR (3)
Biasanya keuntungan maksimum dimasukkan dalam pertimbangan BESR,
sebagai berikut :
BESR (3) = E ( F + H ) / G
Dimana:
H = keuntungan minimum / ton bijih yang diharapkan
6.2.5
1)
Cadangan
Metode Block System
Metode ini membagi daerah yang akan hitung cadangannya atas blok-blok
yang sama luasnya. Blok umumnya berbentuk balok dengan panjang sisi + 1/2
- 1/3 jarak lubang bor.
Cadangan dihitung dengan menjumlahkan tonase masing-masing blok, dan
kadar rata-rata blok diperoleh dengan cara pembobotan inverse distance.
Sebaran yang tidak mempunyai data (blok A1) yang terletak di antara blokblok yang mempunyai data.
10
13
18
A1
14
19
15
16
21
20
11
Gambar 9
Pembuatan Blok Bujur Sangkar
22
6
12
17
23
Z * wi.Zi dimana
i 1
1
k
wi ndi
1
k
i 1 di
2)
= pangkat
wiZ ( s )
Z*B =
i 1
wiZ
(
s
i
)
Z
B
w im m m
i 1
i 1
E
n
w 1
i
atau
i 1
i 1
w (s , s ) =
j
.( si, B )
j 1
1
n
.(s
sj )
sjB
Variansi Kriging
B2 =
wi .( si, B) .( B, B)
i 1
.( si, B )
1
.( si s )ds
B B
.( B, B)
3)
1
B2
1
n2
.( s , s )
i
si , sjB
Z * wi.Zi
i 1
Dimana : Z*
wi
Zi
X.
JADWAL KEGIATAN
Bulan
Minggu
Studi literature
Observasi Lapangan
Pengambilan Data
Pengolahan Data
Penyusunan Draft
1
2
2
2
3
2
II
III
Pendahuluan
1.1
1.2
Tujuan Penelitian
1.3
1.4
Tinjauan Umum
2.1
2.2
2.3
Iklim
2.4
Penambangan Emas
Dasar Teori
3.1
3.2
3.2.2
Cutoff Grade
3.2.3
3.2.4
Stripping Ratio
3.2.5
Cadangan
Distribusi Kadar
4.2
Cadangan
4.3
Stripping Ratio
4.4
Penambangan
Pembahasan
5.1
5.2
VI Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
1. Hustrulid W and Kuchta M, (1995 ), Open Pit Mine Planning & Design
Volume 1, A.A. Balkema/Rotterdam/Brookfield.
2. Sulistyana W, ( 2002 ), Kursus Singkat Dua Hari Permodelan
Sumberdaya / Cadangan di Bidang Geologi Pertambangan, Bandung.
3. Adisoma G, ( 1998 ), Perencanaan Berdasarkan Waktu, Teknik
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
HETTI SAVITRI
NIM. 112.00.0007
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Melaksanakan Skripsi
Pada Jurusan Teknik Pertambangan
Oleh
HETTI SAVITRI
NIM. 112.00.0007
Mengetahui
Dosen Pembimbing I
Data singkapan
c. Data Pendukung
Data data yang dapat mendukung data data lapangan guna menganalisa
permasalahan yang ada untuk mencari alternatif penyelesaian masalah. Data
pendukung dapat diambil antara lain dari laporan eksplorasi, brosur brosur
dari perusahaan, data dari instansi terkait dan dari literatur literatur.
VIII. ANALISIS
Analisis yang dilakukan terhadap data data yang diambil tersebut di atas
diantaranya :
b. Brosur brosur
c. Peta dasar, peta geologi, topografi dan litologi
2. Penelitian Langsung di Lapangan
Hal ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu :
a. Observasi lapangan
Yaitu dengan melihat langsung kondisi lapangan daerah penelitian, luas serta
kesampaian daerah serta mencocokkan dengan data data yang diperoleh.
b. Penentuan Titik Pengamatan
Yaitu dengan menentukan batas batas penyebaran lubang bor yang diamati
sesuai dengan data data yang diperoleh.
c. Cek kembali perumusan masalah
Yaitu dengan menyesuaikan data data yang diperoleh agar apa yang telah
didapat sesuai dengan yang dibutuhkan untuk masalah yang akan dipecahkan.
3. Pengambilan Data
Dalam penelitian ini pengambilan data diperoleh dari :
a. Perusahaan yang bersangkutan, baik melalui para karyawan secara lisan maupun
tulisan.
b. Instansi yang terkait
c. Perpustakaan, baik perpustakaan kampus UPN Veteran maupun perpustakaan
daerah.
4. Akuisisi Data
Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam pengolahan data, diantaranya :
a. Pengumpulan dan pengelompokan data
b. Menghitung jumlah data dengan metode statistik
5. Pengolahan Data