II. ETIOLOGI
A. Fisiologis
1. Umur sel darah merah yang pendek
2. Penghancuran sel darah merah
3. Defisiensi atau penurunan aktifitas glukoronil transferase
4. Reabsorpsi enterohepatik bilirubin indirek
5. Hiperalimentasi atau pemberian intralipid
B. Patologis
1. Penyakit hemolitik seperti: inkompatibiliti rhesus
dan
ABO,
seperti
tertelan
darah
selama
proses
IV. PENATALAKSANAAN
A. Terapi sinar
B. Transfusi tukar
V. ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Perilaku
Lemah (kernikterik)
Gelisah (kernikterik)
Tangisan melengking (kernikterik)
2. Riwayat maternal dan keluarga
Orangtua/sibling dengan neonatal jaundice atau penyakit liver
Antenatal care
Ibu dengan diabetes mellitus
Infeksi
seperti:
toksoplasmosis,
sifilis,
hepatitis,
rubela,
cytomegalovirus dan herpes yang mungkin terinfeksi intrauterine
meningkat)
Penurunan berat badan sampai 5% dalam 24 jam karena intake kurang
7. Sistem integumen
Ikterik pada 24 jam pertama setelah lahir adalah patologik, setelah 24
jam pertama fisiologik dan setelah 1 minggu adalah breast feeding
jaundice.
Pucat, disebabkan oleh anemia yang terjadi bila ada hemolisis berat.
8. Sistem persarafan
Hipotonus
Tremor, tidak ada refleks moro dan refleks isap, kurangnya refleks otot
jika terjadi ensefalopati
Kejang, kaku otot dan ada opistotonus.
9. Sistem perkemihan
Warna urin pekat
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi injury internal: kern ikterik berhubungan dengan
peningkatan kadar bilirubin dalam darah
Tujuan:tidak terjadi injuri internal
Kriteria evaluasi:
Keadaan umum baik
Kesadaran composmentis
Tidak ada tangisan melengking
Tidak ada kejang subtle ataupun nyata
Kadar bilirubin total <12 mg/dl (fullterm)
Kadar bilirubin total <10 mg.dl (preterm)
Intervensi:
dan iritasi
Gunakan sabun yang lembut untuk membersihkan kulit, hindari cairan
bayi
Anjurkan orangtua untuk mengunjungi dan berpartisipasi dalam
perawatan bayinya
Lain-lain
5. Resiko yinggi injury (biokimia dan internal) berhubungan dengan efek
tindakan transfusi tukar
Tujuan: tidak terjadi injuri internal dan biokimia
Kriteria evaluasi:
transfusi tukar
Tidak ada tanda-tanda perforasi intestinal setelah transfusi tukar
Ada penurunan kadar bilirubin darah
Elektrolit dan gula darah dalam batas normal
Intervensi:
Sebelum tindakan transfusi tukar:
Informasikan pada orang tua tentang tindakan transfusi tukar
Siapkan informed consent
Siapkan peralatan untuk transfusi tukar
Kolaborasi dalam persiapan darah yang akan dipakai transfusi tukar
Bayi dipuasakan 3-4 jam sebelum dilakukan transfusi tukar
Kompres tali pusat dengan NaCl 0,9% steril, jika tali pusat belum
lepas
Cek golongan darah, jenis darah, nomor kantong, volume darah,
jika perlu
Restrain ke 4 (empat) ekstremitas bayi
Bantu dokter ketika akan memasang umbilikal kateter, jika perlu
Kolaborasi dalam pemeriksaan: darah rutin, trombosit, gula darah,
transfusi tukar
Observasi tanda-tanda reaksi alergi karena transfusi
indikasi
Dorong orangtua untuk memberi minum ASI/SF, menggendong dan
mengganti popok
Sediakan waktu untuk mendengarkan ekspresi perasaan orangtua
Lain-lain
7. Kurang pengetahuan pada orang tua berhubungan dengan kurang
pengalaman dalam merawat anak dengan hiperbilirubinemia
Tujuan: pengetahuan orang tua bertambah
Kriteria evaluasi:
Orangtua dapat menyebutkan fisiologi penyakit, kondisi dan
pengobatan bayinya
Orangtua berpartisipasi dalam merawat bayinya
penyakit bayinya
Orangtua dapat mengidentifikasi sumber-sumber/pusat kesehatan
Intervensi:
Berikan informasi yang jelas tentang fisiologi penyakit
Sadari pertanyaan-pertanyaan yang tidak sesuai sebagai tanda
ketidakmengertian keluarga
Libatkan orangtua dalam merawat bayinya
Diskusikan gejala dan tanda komplikasi penyakit, ulangi tanda dan