Anda di halaman 1dari 5

D.

Pembahasan
Dalam praktikum kali ini mengenai organ-organ reproduksi, sebelumnya untuk
mempertahankan jenisnya maka, suatu organnisme akan melakukan perkembangbiakan.
Sistem yang berperan dalam perkembangbiakan hewan adalah sistem reproduksi. Sistem
reproduksi pada vertebrata adalah sistem reproduksi seksual. Secara umum sistem
reproduksi pada vertebrata terdiri atas kelenjar kelamin (gonad), saluran reproduksi, dan
kelenjar seks aksesori (pada mamalia). Hewan-hewan yang melakuakan vertilisasi secara
internal, yang jantan memiliki organ kopulatoris yang berfungsi untuk menyalurkan
sperma dari organisme jantan ke saluran reproduksi betina.
Organ utama penyusun sistem reproduksi adalah gonad. Pada hewan jantan,
gonadnya berupa testis sedangkan pada yang betina disebut ovarium. Gonad berfungsi
sebagai penghasil sel kelamin (sel gamet). Gamet jantan disebut spermatozoa sedang
yang betina sel telur (ovum).
Perbandingan Sistem Reproduksi pada Vertebrata
1. Amphibi
Sistem Genitalia Jantan
a. Testis berjumlah sepasang, berwarna putih kekuningan yang digantungkan oleh
mesorsium. Sebelah kaudal dijumpai korpus adiposum, terletak di bagian posterior
rongga abdomen.
b. Saluran reproduksi. Tubulus ginjal akan menjadi duktus aferen dan membawa
spermatozoa dari testis menuju duktus mesonefrus. Di dekat kloaka, duktus mesonefrus
pada beberapa spesies akan membesar membentuk vasikula seminalis (penyimpan
sperma sementara). Vesikula seminalis akan membesar hanya saat musim kawin saja.
Vasa aferen merupakan saluran-saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan ke
medial menuju ke bagian kranial ginjal. Duktus wolf keluar dari dorsolateral ginjal, ia
berjalan di sebelah lateral ginjal. Kloaka kadang-kadang masih jelas dijumpai.
Sistem Genitalia Betina
a. Ovarium berjumlah sepasang, pada sebelah kranialnya dijumpai jaringan lemak
bermwarna kuning (korpus adiposum). Baik ovarium maupum korpus adiposum berasal
dari plica gametalis, masing-masing gonalis, dan pars progonalis. Ovarium digantungkan
oleh mesovarium.
b. Saluran reproduksi, oviduk merupakan saluran yang berkelok-kelok. Oviduk
dimulai dengan bangunan yang mirip corong (infundibulum) dengan lubangnya yang
disebut oskum abdominal.oviduk di sebelah kaudal mengadakan pelebaran yang disebut
dutus mesonefrus. Dan akhirnya bermuara di kloaka. (Buku SH II, diktat asistensi
Anatomi Hewan).
2. Reptil
Sistem Genitalia Jantan
a. Testis berbentuk oval, relatif kecil, berwarna keputih-putihan, berjumlah
sepasang, dan terletak di dorsal rongga abdomen. Pada kadal dan ular, salah satu testis
terletak lebih ke depan dari pada yang lain. Testis akan membesar saat musim kawin.
b. Saluran reproduksi, duktus mesonefrus berfungsi sebagai saluran reproduksi, dan
saluran ini akan menuju kloaka. Sebagian duktus wolf dekat testis bergelung membentuk
epididimis. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen yang menghubungkan tubulus
seminiferus testis dengan epididimis. Duktus wolf bagian posterior menjadi duktus
deferen. Pada kebanyakan reptil, duktus deferen bersatu dengan ureter dan memasuki
kloaka melalui satu lubang, yaitu sinus urogenital yang pendek.
Sistem Genitalia Betina
a. Ovarium berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan bagian permukaannya
benjol-benjol. Letaknya tepat di bagian ventral kolumna vertebralis.
b. Saluran reproduksi, oviduk panjang dan bergelung. Bagian anterior terbuka ke
rongga selom sebagai ostium, sedang bagian posterior bermuara di kloaka. Dinding
bersifat glanduler, bagian anterior menghasilkan albumin yang berfungsi untuk
membungkus sel telur, kecuali pada ular dan kadal. Bagian posterior sebagai shell gland
akan menghasilkan cangkang kapur. (Buku SH II, diktat Asistensi Anatomi Hewan,
Zoologi).
3. Aves
Sistem Genitalia Jantan
a. Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin,
terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Pada musim kawin
ukurannya membesar. Di sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa.
b. Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan
epididimis. Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung
kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong
yang disebut glomere. Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi
membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori.duktus
eferen berhubungan dengan epididimisyang kecil kemudian menuju duktud deferen.
Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan ureter ketika masuk kloaka.
Sistem Genitalia Betina
a. Ovarium. Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang
kiri, dan terletak di bagian dorsal rongga abdomen.
b. Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya
panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi
beberapa bagian; bagian anterior adalah infundibulum yang punya bagian terbuka yang
mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di
posteriornya adalah magnum yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang
mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland untuk
menghasilkan cangkang kapur. (Buku SH II, diktat Asistensi Anatomi Hewan, Zoologi).
4. Mamalia
Sistem Genitalia Jantan
a. Testis berjumlah sepasang, bentuknya bulat telur dan terletak di dalam skrotum,
dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa, tunika albugenia. Ukuran testis tergantung pada
hewannya. Jika testis tidak turun ke skrotum disebut Cryptorchydism yang menyebabkan
sterilitas. Lintasan antara rongga abdomen dan rongga skrotum disebut saluran inguinal.
b. Saluran reproduksi. Tubulus mesonefrus berkembang menjadi duktus eferen
kemudian akan menuju epididimis. Epididimis terletak di sekeliling testis. Epididimis
anterior (kaput epididimis) lalu kea rah posteriorkorpuus dan kauds yang berbatasan
dengan duktus deferen. Duktus wolf menjadi epididimis, duktud deferen, dan vesikula
seminalis.
Sistem Genitalia Betina
a. Ovarium berjumlah sepasang, merupakan organ yang kompak, dan terletak di
dalam rongga pelvis.
b. Saluran reproduksi
Pada monotremata oviduk uviduk hanya sebelah kiri yang berasal dari duktus Muller.
Oviduk bagian posteriornya berdilatasi membentuk uterus yang mensekresikan bungkus
telur. Oviduk menuju ke sinis urogenital dan bermuara di kloaka. Pada mamalia yang lain
duktus Muller membentuk oviduk, uterus, dan vvagina. Bagian anterior oviduk (tuba
falopi) membentuk infundibulum yang terbuka kearah rongga selom.
Kelenjar seks asesori Jantan
Vesika Seminalis
Berupa sepasang kantong yang dindingnya berkelok-kelok, salurannya bermuara
setelah bagian ampuladuktus deferen. Sekretnya berfungsi sebagai sumber energi bagi
sperma serta menetralkan sifat asam vagina.
Kelenjar Prostat
Pada mamalia merupakan kelenjar tunggal, terletak di bagian inferior kantong
urin, mengelilingi uretra prostetik.
Organ Kopulatoris (Jantan)
1. Amphibi
Tidak memiliki organ kopulatoris jarena fertilisasinya terjadi secara eksternal.
2. Reptil
Semua reptil selain spenodon memilikiorgan kopulatoris, ular dan kadal
mempunyai hemi penis, sedangkan pada buaya penis.
3. Aves
Berupa penis yang serupa dengan penis pada kura-kura maupun buaya.
4. Mamalia
Pada monotremata mirip dengan yang terdapat pada kura-kura, sedangkan untuk
mamalia yang lebih tinggi, penis terletak di sebelah anterior skrotum.
Organ Reproduksi Interna (Betina)
Vulva pada primata terdapat dua lapisan kulit, yaitu labia minora yang terletak di
tepi vestibulumyang terbuka. Pada kera dan manusia terdapat labia mayora. Di bagian
dinding ventral dari vestibula terdapat klitoris yang homolog dengan penis. Di kedua sisi
vesti bulum terdapat kelenjar seks asesori yaitu kelenjar Bartholin.
Kelenjar Susu (Betina)
Kelenjar susu hanya terdapat pada mamalia. Kelenjar susu merupakan modifikasi
dari kelenjar keringat. Perkembangannya dikontrol oleh hormon estrogen dan
progesterone. Produksi susu dirangsang oleh hormon prolaktin, sedangkan pengeluaran
susu dirangsang oleh hormon oksitosin.
E. KESIMPULAN
Jenis reproduksi yang terjadi pada vertebrata adalah reproduksi seksual. System
reproduksi pada vertebrata secara umum terdiri atas kelenjar kelamin, saluran reproduksi
dan kelenjar seks asesori. Hewan yang melakuakan fertilisasi internal dilengkapi dengan
organ kopulatoris pada yang jantan.
Organ utama penyusun system reproduksi adalah gonad. Pada hewan jantan
gonadnya disebut testis, sedang pada hewan betina disebut ovarium. Pada mamlia jantan
dilengkapi dengan adanya kelenjar asesori yang menghasilkan cairan sebagai medium
sperma.sedang pada betina terdapat uterus, khusus pada mamlia terdapat 4 macam tipe
uterus:
o Dupleks; uterus kanan dan kiri terpisan dan bermuara secara terpisah ke vagina.
o Bipartil; uterus kanan dan kiri bersatu yang bermuara ke vagina dengan satui
lubang.
o Bikornuat; bagian uterus kana dan kiri labih banyak yang bersatu bermuara ke
vagina dengan satu lubang.
o Simpleks; semua uterus bersatu sehingga hanya memiliki badan uterus.
DAFTAR PUSTAKA
Novy Eurika.2009.Petunjuk Praktikum Embriologi Reproduksi Hewan.FKIP-Jurusan
Biologi UMJ
Pratiwi, DA.1996. Biologi 2. Jakarta. Erlangga
Radiopoero.1998. Zoologi. Jakarta. Erlangga
Tenzer, Amy. 2003. Petunjuk Praktikum Struktur Hewan II. Malang. Jurusan Biologi UM
Tenser, Amy. 2003. Bahan Ajar: Strutur Hewan II. Malang. Dirjen Dikti
Tim Asistensi. 1990. Diktat Asistensi Anatomi Hewan-Zoologi. Yogyakarta. Jurusan
Zoologi UGM

Anda mungkin juga menyukai