The five main islands are: Sumatra, which is about 473,606 sq.
km. in size; the most fertile and densely populated islands,
Java/Madura, 132,107 sq. km; Kalimantan, which comprises
two-thirds of the island of Borneo and measures 539,460 sq.
km; Sulawesi, 189,216 sq. km; and Irian Jaya, 421,981 sq. km,
which is part of the world's second largest island, New Guinea.
Indonesia's other islands are smaller in size.
Back to top
A number of islands are dotted with scenic lakes, like the Toba,
Maninjau and Singkarak lakes on Sumatra; the Tempe, Towuti,
Sidenreng, Poso, Limboto, Tondano, and Matana lakes on
Sulawesi; and the Paniai and Sentani lakes on Irian Jaya.
Back to Top
Back to Top
Back to Top
FLORA
Back to Top
Back to Top
Information provided by the Directorate of Foreign Information Services, Department of
Information, Republic of Indonesia.
Indonesia's Geografi
Indonesia adalah kepulauan terbesar di dunia. Terdiri dari lima pulau besar dan
sekitar 30 kelompok-kelompok kecil. Angka untuk jumlah total 17.508 pulau
adalah sesuai dengan Bahasa Indonesia Naval Hydro-Oceanographic kantor.
Kepulauan berada pada persimpangan antara dua samudera, Pasifik dan
Samudra Hindia, dan jembatan dua benua, Asia dan Australia. Posisi strategis
ini selalu dipengaruhi budaya, sosial, politik dan kehidupan ekonomi negara.
Wilayah Republik Indonesia membentang dari 6o08 'lintang utara untuk 11o15'
lintang selatan, dan dari 94o45 'to 141o05' Bujur Timur. Wilayah laut di
Indonesia adalah empat kali lebih besar daripada luas daratan, yaitu sekitar 1,9
juta km persegi. Wilayah laut sekitar 7,9 juta km persegi (termasuk zona
ekonomi eksklusif) dan merupakan sekitar 81% dari total luas negara.
Lima pulau utama: Sumatra, yaitu sekitar 473.606 km persegi. ukuran; yang
paling subur dan padat penduduk pulau Jawa / Madura, 132.107 km persegi,
Kalimantan, yang terdiri dari dua-pertiga dari pulau Kalimantan dan ukuran
539.460 km persegi, Sulawesi 189.216 km persegi, dan Irian Jaya, 421.981 sq
km, yang merupakan bagian dari dunia pulau terbesar kedua, New Guinea.
Pulau-pulau lainnya di Indonesia lebih kecil ukurannya.
Kepulauan ini dibagi menjadi tiga kelompok. Pulau Jawa, Sumatera dan
Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di antara, berbaring di Sunda Shelf yang
dimulai pada pantai-pantai Malaysia dan Indo Cina, di mana kedalaman laut
tidak melebihi 700 meter. Irian Jaya yang merupakan bagian dari pulau New
Guinea, dan Kepulauan Aru berbaring di Sahul Shelf, yang membentang ke
utara dari pantai Australia. Sini kedalaman laut mirip dengan Sunda Shelf.
ocated antara kedua rak adalah sekelompok pulau Nusa Tenggara, Maluku dan
Sulawesi, di mana kedalaman laut mencapai 15.000 kaki. Dataran pantai telah
dikembangkan di sekitar pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Irian Jaya.
Luas tanah umumnya ditutupi oleh hutan hujan tropis yang tebal, di mana tanah
subur terus-menerus diisi ulang oleh letusan gunung berapi seperti yang di
pulau Jawa.
Negara ini sebagian besar bergunung-gunung dengan sekitar 400 gunung
berapi, dimana 100 diantaranya aktif. Pegunungan yang lebih tinggi dari 9.000
kaki yang ditemukan di pulau Sumatera (Matius dan Gunung Leuser. Kerinci),
Jawa (Matius Gede, Mt. Tangkubanperahu, Mt. Ciremai, Mt. Kawi, Mt. Kelud,
Mt. Semeru dan Gunung. Raung), Sulawesi (Matius Lompobatang dan Mat.
Rantekombala), Bali (Matius Batur dan Gunung. Agung), Lombok (Matius
Rinjani) dan Sumbawa (Matius Tambora). Gunung tertinggi adalah terus-
menerus tertutup salju Mandala Top (15.300 kaki) di pegunungan Jaya Wijaya
Irian Jaya.
Banyak sungai-sungai mengalir di seluruh negeri. Mereka melayani sebagai
jalur transportasi yang berguna di pulau-pulau tertentu, misalnya, Musi,
Batanghari, Indragiri dan sungai-sungai Kampar di Sumatra; Kapuas, Barito,
Mahakam, dan sungai-sungai di Kalimantan rejang; dan Memberamo dan
sungai-sungai Digul di Irian Jaya. Di Jawa, sungai yang penting untuk
keperluan irigasi, yaitu Bengawan Solo, Citarum dan sungai Brantas.
Sejumlah pulau-pulau yang dihiasi dengan pemandangan danau, seperti Toba,
Maninjau dan danau Singkarak di Sumatra, di Tempe, Towuti, Sidenreng, Poso,
Limboto, Tondano, dan danau di Sulawesi Matana dan Paniai dan danau
Sentani di Irian Jaya.
Iklim dan cuaca di Indonesia dicirikan oleh dua musim tropis, yang bervariasi
dengan sirkulasi udara khatulistiwa (Walker sirkulasi) dan sirkulasi udara
meridian (yang Hardley sirkulasi). Perpindahan dari yang terakhir mengikuti
gerakan utara-selatan matahari dan kedudukan relatif dari bumi, khususnya dari
benua Asia dan Australia, dalam periode tertentu tahun ini. Faktor-faktor ini
berkontribusi terhadap perpindahan dan intensitas Antar-Zona Konvergensi
Tropis (ITCZ) yang merupakan khatulistiwa palung tekanan rendah yang
menghasilkan hujan. Dengan demikian, monsun barat dan timur, atau hujan dan
musim kering, merupakan fitur umum dari iklim tropis.
Seasons Utama
Perubahan iklim setiap enam bulan. Musim kemarau (Juni sampai September)
dipengaruhi oleh massa udara kontinental Australia, sedangkan musim hujan
(Desember sampai Maret) adalah hasil dari Asia dan Samudera Pasifik massa
udara. Yang udaranya mengandung uap yang mengendap dan menghasilkan
hujan di negara ini. Daerah memiliki hujan tropis hampir sepanjang tahun
melalui. Namun, iklim di Maluku Tengah adalah sebuah pengecualian. Musim
hujan dari bulan Juni hingga September dan musim kemarau dari bulan
Desember sampai Maret. Periode transisi antara dua musim adalah April-Mei
dan Oktober-November.
Temperatur dan Kelembaban
Karena banyaknya pulau dan pegunungan di negeri ini, suhu rata-rata dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
dataran pantai: 28oC
pedalaman dan daerah pegunungan: 26oC
daerah pegunungan yang lebih tinggi: 23oC, bervariasi dengan ketinggian.
Berada di zona tropis, Indonesia memiliki kelembaban relatif rata-rata antara
70% dan 90%, dengan minimal 73% dan maksimal 87%.
FLORA
Orang kaya flora unik Indonesia mencakup banyak jenis tanaman tropis yang
hidup dalam berbagai bentuk. Rafflesia arnoldi, yang hanya ditemukan di
Sumatra bagian-bagian tertentu, adalah bunga terbesar di dunia. Tanaman
parasit ini tumbuh di lianas tertentu tetapi tidak menghasilkan daun. Dari
daerah yang sama di Sumatera datang raksasa lain, Amorphophallus tatinum,
perbungaan terbesar dari jenisnya.
Perangkap serangga tanaman pitcher (Nepenthea spp) diwakili oleh spesies
yang berbeda di banyak wilayah barat Indonesia.
Banyak sekali anggrek spesies kaya, bervariasi dalam ukuran dari yang terbesar
dari semua anggrek, anggrek macan atau Grammatophyllum speciosum, yang
mungil dan berdaun Taeniophyllum jenis yang dapat dimakan dan diambil oleh
masyarakat setempat sebagai obat dan juga digunakan dalam kerajinan. Tanah
hutan kaya humus yang memungkinkan pertumbuhan lebat banyak jamur,
termasuk rambut kuda blight, spesies yang bercahaya, yang kotor jamur dan
jamur hitam.
Indonesia's flora juga berlimpah jenis kayu. Dipterocarp keluarga yang terkenal
dengan kayu (meranti), resin, minyak sayur dan tengkawang atau kacang illipe.
Ramin, yang berkualitas baik kayu untuk perabotan, diproduksi oleh pohon
Gonystylus. Cendana, kayu hitam, ulin dan Palem-bang kayu hasil hutan
berharga lainnya. Kayu jati ini merupakan produk buatan manusia hutan di
Jawa.
Karena flora begitu kaya banyak orang di Indonesia telah membuat hidup yang
baik sumber daya alam ini. Sekitar 6.000 spesies tanaman diketahui digunakan
secara langsung atau tidak langsung oleh rakyat. Contoh yang mencolok dalam
zaman modern ini adalah penggunaan tanaman dalam produksi jamu tradisional
atau "Jamu". Bunga sangat diperlukan dalam upacara, adat dan upacara
tradisional.
Merawat hewan dan tanaman di negeri ini, kelima November ditetapkan
sebagai nasional Hari Flora dan Fauna. Untuk mendorong masyarakat cinta
untuk fauna dan flora, reptil Komodo (Varanus komodoensis) telah ditetapkan
sebagai Hewan Nasional Indonesia, Liluk air tawar merah / arwana (Scleropage
formosus) sebagai Menakjubkan Hewan dan Elang terbang DKI (Javan Hawk
Eagle, Spizaetus bartelsi) sebagai Langka (terancam) spesies. Keputusan ini
melengkapi penunjukan sebelumnya nasional Indonesia bunga.
Seperti 1 Januari 1988, di Indonesia tiga zona waktu telah diubah sebagai
berikut:
a. Western Indonesia Standard Time equals GMT plus 7 jam (meridian 105oE),
meliputi seluruh provinsi di Sumatera dan Jawa, dan provinsi-provinsi Barat
dan Kalimantan Tengah.
b. Central Indonesia Standard Time equals GMT plus 8 jam (meridian 120oE),
mencakup provinsi-provinsi Timur dan Kalimantan Selatan, seluruh provinsi di
Sulawesi, dan provinsi-provinsi Bali, Barat dan Nusatenggara Timur dan Timor
Timur.
c. Eastern Indonesia Standard Time equals GMT ditambah 9 jam (meridian
135oE), mencakup provinsi Maluku dan Irian Jaya.
Informasi yang disediakan oleh Direktorat Layanan Informasi Luar Negeri,
Departemen Penerangan, Republik Indonesia.