Oleh :
DENIK ANUGRAH LESTARI
NIM: 1320023
Kata Pengantar
Penulis
harus
dilakukan
segera
oleh
setiap
orang
yang
pertama
gawat
darurat
dapat
diklasifikasikan
sebagai
berikut
dan masyarakat berhak atas nilai nilai kesehatan serta mendapatkan pelayanan
kesehatan yang optimal dan paripurna.
1. LANDASAN HUKUM PELAYANAN GAWAT DARURAT
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)
2. ASPEK
ASPEK
HUKUM
DAN
PERLINDUNGAN
HUKUM
Izin
dan
akan
menyelamatkan
jiwanya
(Etika
dan
Hukum
atau
lingkungan
yang
menimbulkan
perasaan
yang
tidak
menyenangkan. Tanda dan gejala yang muncul adalah usaha keras menghindari
pikiran, perasaan atau perbincangan tentang peristiwa traumatis, menghindari
orang atau tempat yang mengingatkan peristiwa traumatis, sulit mengingat
kejadian traumatis, kehilangan minat melakukan hal-hal positif, merasa jauh
dari orang lain, sulit merasakan kesenangan, tidak punya harapan dan merasa
kehidupan terputus.
c. Waspada (hyperarousal symptom), mengalami peningkatan mekanisme
fisiologik tubuh pada saat tubuh istirahat. Tanda dan gejala yang muncul
seperti sulit tidur, tidur tetapi gelisah, mudah dan lekas marah dan meledakledak, sulit berkonsentrasi, selalu awas seakan bahaya mengincar, gelisah, tidak
tenang dan mudah terpicu/waspada.
Strategi Penanggulangan Dampak Psikososial Pada Bencana
Masalah psikososial pada korban bencana dapat dikelompokkan sesuai dengan
dampak bencana yang dialami yaitu:
1. Masyarakat yang selamat disertai orang yang dicintai juga selamat dan harta
bendapun selamat.
2. Masyarakat yang selamat tetapi harta benda rusak dan hancur; atau
masyarakat yang selamat tetapi kehilangan orang yang dicintai.
3. Masyarakat yang selamat disertai dengan kehilangan orang yang dicintai dan
kehilangan harta benda
Masyarakat yang kena dampak bencana umumnya tinggal di
pengungsian, namun ada juga yang mengungsi ke rumah keluarga (yang
mempunyai sistem pendukung sosial).
Untuk itu strategi penanggulangan atau pendekatan psikososial dibagi
sebagai berikut: kegiatan di tempat pengungsian, kegiatan di tempat barak
pengganti rumah, kegiatan di rumah atau kembali ke desa.
4. Keamanan.
Mengamankan penolong dan korban. Petugas keamanan mengatur semua
kegiatan dalam keadaan aman bagi petugas rescue, pemadaman api,
evakuasi, bahan berbahaya dll. Bila petugas keamanan melihat keadaan
berpotensi bahaya yang bisa membunuh penolong atau korban, ia punya
wewenang menghentikan atau merubah operasi untuk mecegah risiko
lebih lanjut.
Semua anggota Tim Tanggap Pertama dapat bekerja bersama secara cepat
dan efektif dibawah satu sistem komando yang digunakan dan dimengerti,
untuk menyelamatkan hidup, untuk meminimalkan risiko cedera serta
kerusakan.
I.
Prasarana dan sarana umum adalah jaringan infrastruktur dan fasilitas fisik yang
menunjang kegiatan kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat. Prasarana
umum atau jaringan infrastruktur fisik disini mencakup : jaringan jalan/
perhubungan, jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan komunikasi, jaringan
sanitasi dan limbah, dan jaringan irigasi/ pertanian.
Sarana umum atau fasilitas sosial dan umum mencakup : fasilitas kesehatan,
fasilitas perekonomian, fasilitas pendidikan, fasilitas perkantoran pemerintah, dan
fasilitas peribadatan.
3.
Yang menjadi target pemberian bantuan adalah masyarakat korban bencana yang
rumah/ lingkungannya mengalami kerusakan struktural hingga tingkat sedang
akibat bencana, dan masyarakat korban berkehendak untuk tetap tinggal di tempat
semula. Kerusakan tingkat sedang adalah kerusakan fisik bangunan sebagaimana
Pedoman Teknis (DepPU, 2006) dan/ atau kerusakan pada halaman dan/ atau
kerusakan pada utilitas, sehingga mengganggu penyelenggaraan fungsi huniannya.
Untuk bangunan rumah rusak berat atau roboh diarahkan untuk rekonstruksi.
Tidak termasuk sasaran pemberian bantuan rehabilitasi adalah rumah/ lingkungan
dalam kategori:
a. Pembangunan kembali (masuk dalam rekonstruksi)
b. Pemukiman kembali (resettlement dan relokasi)
c. Transmigrasi ke luar daerah bencana
4.
Pelayanan Kesehatan
6.
B.
Prinsip-Prinsip Pemulihan
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
DAFTAR PUSTAKA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2007
TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA
Efendi, F & Makfudli. 2009. Keperawatan kesehatan komunitas: Teori dan
praktik dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Turkanto.2006. Splinting & Bandaging. Kuliah Keperawatan Kritis. Surabaya:
PSIK Universitas Airlangga.