Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM PEMISAHAN DAN PEMURNIAN 2

FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN PEMANASAN TIDAK LANGSUNG


Laporan ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Pemisahan Dan Pemurnian 2

Oleh
Kelompok III
3 - Teknik Kimia Produksi Bersih

Devian Rayanto (091424007)


Dinny Nurlaila (091424009)
Ghea Choerunnisa (091424011)
Yustus Juna Kembaren (091424031)
Tanggal Praktikum

: 19 September 2011

Tanggal Penyerahan Laporan

: 26 September 2011

Dosen Pembimbing

: Rispiandi, S.T, M.T

TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2011

PENGUAPAN LAPISAN TIPIS ( FALLING FILM EVAPORATOR )


DENGAN PEMANASAN LANGSUNG

I.

TUJUAN

Dapat mengoperasikan peralatan Falling Film Evaporator

Memilih temperatur dan tekanan optimum untuk digunakan pada umpan


tertentu

Menghitung koefisien keseluruhan perpindahan panas untuk Falling Film


Evaporator

Menghitung nilai steam ekonomi

Menghitung efisiensi () penggunaan Falling Film Evaporator

Menjelaskan sistem pengendalian tekanan pada alat Falling Film Evaporator

II. DASAR TEORI


Evaporator selanjutnya disebut penguap jenis lapis tipis tabung vertikal telah lama
digunakan misal pada produksi pupuk organic, proses desalinasi, industri kertas, dan bubur
kertas, industri bahan pangan dan bahan biologi dan lain-lain yang adalah untuk peningkatan
konsentrasi dengan penguapan pelarutnya yang umumnya air. Proses ini ini sering digunakan
untuk penguapan larutan kental, larutan sensitive akan panas, larutan yang mudah
terdekomposisi, dan penguapan perbedaan temperatur rendah.
Penguapan yang terjadi akan berada di bawah titik didih air atau pelarut lain dalam
kondisi curah. Penguapan akan memerlukan kalor yang lebih sedikit untuk umpan yang
memang sedikit karena umpan mengalir dalam bentuk lapisan tipis (film).
Tujuan

dari

setiap

proses

evaporasi

menaikkan

konsentrasi atau kadar kepekatan suatu larutan yang


terdiri dari zat terlarut yang tidak mudah menguap dari
zat

pelarutnya yang relatif mudah menguap. Penguapan


beberapa posisi pelarut tersebut akan memberikan
produk berupa larutan pekat dan kental, sedangkan hasil

kondensasi uap pelarutnya biasa dibuang langsung sebagai limbah, yang seharusnya diberi
perlakuan kimia jika pelarut tersebut berbahaya atau didaur ulang dan digunakan lagi sebagai
pelarut. Hal-hal ini yang membedakan proses penguapan (evaporasi) dengan pengeringan
(drying) atau penyulingan (destilasi) ataupun proses pemisahan (separasi) lainnya. Falling
Film Evaporator (FFE) adalah salah satu jenis alat proses penguapan yang diklasifikasikan
dalam kelas long tube vertical evaporator (LTVE) bersama-sama dengan climbing film
evaporator (CFE). Sedangkan berdasarkan tipe pemanasan dapat diklasifikasikan ke dalam
system pemanasan dipisahkan oleh dinding pertukaran panas yaitu antara lain jenis kolom
kalandria dan shell and tube.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat
Satu unit peralatan Falling Film Evaporator
Beaker glass
Ember
Termometer
Sarung tangan
Stopwatch
Bahan
Steam
Pewarna makanan

Gambar Alat

T7
m1
Tangki
umpan

T1
ms
FFE

T8
kondensat

T6

T14
md

kondensor

T10 m2
T12
T11 m3

tangki
produk

tangki
pengumpul
distilat

IV. LANGKAH KERJA

Pertama isi tabung umpan dengan air


yang diberi warna setelah itu nyalakan
alat dengan memutar saklar utama dan
tombol pompa.

Lakukan kalibrasi laju alir umpan pada


100, 150, 200, 250, 300 L/jam dan
dilakukan secara duplo

Buka aliran steam, aliran pendingin dan


aliran udara tekan.

Set tekanan pada 0.5 bar dan laju alir


proses pada 100, 150, 200, 250, dan 300
L/jam.

Lakukan pengukuran terhadap laju alir


massa distilat, steam dan suhu umpan
dan suhu steam pada setiap laju alir.

Setelah dilakukan pengukuran pada


tekanan 0.5 bar, lakukan langkah-langkah
sebelumnya untuk tekanan yang berbeda,
pada 1.0, 1.5 dan 2 bar.

V.

DATA PENGAMATAN
a. Kalibrasi laju alir

Pengambilan data pada tekanan bervariasi


P (bar)

0.1

0.2

Q
(lt/jam)
100

Ms
(kg/s)
1.06

150

0.53

118.9

112.8

34.8

77

200

0.42

122.9

142.5

49.2

78.5

250

0.42

124.3

115.6

57.5

81

300

0.32

126.5

117.8

69.6

83

100

0.34

131.2

121.5

70

90

150

0.28

132.6

123.8

70.4

92

200

0.26

133.8

124.6

72.7

93

250

0.26

133.8

124.8

76.9

94

300

0.2

135

125.2

80.3

94

T4 (C)

T8 (C)

T7 (C)

T11 (C)

110.5

100.7

28.6

69

VI.

PENGOLAHAN DATA
a. Kalibrasi Laju alir
Laju feed
(lt/h)
100

Kalibrasi I
(kg/min)
3.72

Kalibrasi II
(kg/min)
3.1

Rata-rata
(kg/min)
3.41

150

3.46

3.73

223.8

200

3.94

4.48

4.21

252.6

250

5.58

5.4

5.49

329.4

300

6.38

6.28

6.33

379.8

Laju (kg/h)
204.6

b. Perhitungan

Menghitung effisiensi panas pada FFE

= (Hv HL)
Menghitung koefisien perpindahan panas keseluruhan
A = 1 m2

P (bar)

0.1

0.2

Q (lt/h)

m (kg/h)

Cp

T7 (C)

T11
(C)

(kJ/kg)

Ms
(kg/h)

(P+1)
(kJ/kg)

Qs

A (m2)

Th 1
(C)

Th2 (C)

Tc1 (C)

Tc2 (C)

100

204.6

4.2

28.6

69

2259.5

63.6

1822

26712

0.1858818

102.3

102.3

28.6

69

150

223.8

4.2

34.8

77

2259.5

31.8

1822

20034

0.2788227

102.3

102.3

34.8

77

200

252.6

4.2

49.2

78.5

2259.5

25.2

1822

21168

0.3717637

102.3

102.3

49.2

78.5

250

329.4

4.2

57.5

81

2259.5

25.2

1822

26460

0.4647046

102.3

102.3

57.5

81

300

379.8

4.2

69.6

83

2259.5

19.2

1822

24192

0.5576455

102.3

102.3

69.6

83

100

204.6

4.2

70

90

2259.5

20.4

1804.7

8568

0.1858818

104.8

104.8

70

90

150

223.8

4.2

70.4

92

2259.5

16.8

1804.7

10584

0.2788227

104.8

104.8

70.4

92

200

252.6

4.2

72.7

93

2259.5

15.6

1804.7

13104

0.3717637

104.8

104.8

72.7

93

250

329.4

4.2

76.9

94

2259.5

15.6

1804.7

16380

0.4647046

104.8

104.8

76.9

94

300

379.8

4.2

80.3

94

2259.5

12

1804.7

15120

0.5576455

104.8

104.8

80.3

94

Tabel Hasil Perhitungan

VII.

DATA HASIL PERCOBAAN


P (bar)

0.5

0.75

(lt/jam)

100

(kg/jam)
204.6

0.1858818

525.27781

150

223.8

0.2788227

465.87274

200

252.6

0.3717637

579.76572

250

329.4

0.4647046

837.1505

300

379.8

0.5576455

951.91889

100

204.6

0.1858818

366.27782

150

223.8

0.2788227

484.41953

200

252.6

0.3717637

646.00572

250

329.4

0.4647046

909.11916

300

379.8

0.5576455

904.02939

LAMPIRAN
PERTANYAAN
a. Jelaskan perbedaan evaporasi dan distilasi?
Jawab : Dalam proses evaporasi, uap yang dihasilkan biasanya adalah
komponen tunggal dan walaupun uap tersebut masih berupa campuran,
biasanya dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha untuk memisahkannya
menjadi fraksi-fraksi. Dalam destilasi, uap yang dihasilkan masih memiliki
komponen

yang

lebih

dari

satu.

Biasanya, dalam proses evaporasi, zat cair pekat yang dihasilkan adalah
produk dari proses evaporasi dan uapnya dikondensasi untuk kemudian
dibuang. Tetapi bisa pula sebaliknya, air yang mengandung mineral seringkali
di-evaporasi untuk mendapatkan air yang bebas zat padat terlarut, misalnya
untuk air umpan boiler, air proses atau untuk dikonsumsi manusia. Cara seperti
ini disebut destilasi air (water distillation), tetapi dari segi teknik proses ini
adalah evaporasi.
b. Bidang bidang apa saja yang mengaplikasikan proses Falling Film
Evaporator?
Contoh aplikasi evaporasi antara lain :

Evaporasi pada produksi pupuk anorganik

Evaporasi pada proses desalinasi

Evaporasi pada Industri kertas dan bubur kertas

Industri pangan dan bahan alami atau larutan biologi

c. Jelaskan prinsip kerja alat FFE dengan pemanasan langsung?


Jawab : Umpan dimasukkan ke dalam tangki umpan dan disirkulasikan ke
bagian atas kolom

FFE dengan

menggunakan dosing pump. Untuk

memanaskan umpan yang masuk, digunakan steam yang dialirkan secara


counter current ke dalam FFE. Umpan mengalir ke dinding-dinding tube FFE
membentuk lapisan tipis (film). Karena adanya pemanasan oleh steam, maka
terjadilah proses penguapan pelarut yang memiliki volatilitas lebih besar
dibandingkan zat terlarutnya. Sehingga komponen yang keluar dari FFE
berupa larutan pekat dan uap pelarut yang kemudian dipisahkan melalui
separator. Dari separator ini dihasilkan produk bawah berupa larutan pekat
(produk utama evaporasi) dan produk atas berupa uap pelarut yang selanjutnya
dikondensasikan menjadi destilat.
d. Peralatan proses apa saja yang terlibat dalam peralatan FFE?
Jawab :

Kondensor berfungsi sebagai pendingin

Valve mengatur laju alir umpan maupun produk

e. Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi proses FFE?


Kinerja suatu evaporator ditentukan oleh beberapa faktor antara lain :

Konsumsi uap

Ekonomi uap atau ratio penguapan

Kadar kepekatan, konsentrasi produk, dan distilat atau kondensat dari


umpan

Persentase produk

Untuk tujuan teknik dan karakteristik evaporator yang perlu diperhatikan


yaitu :

Neraca massa dan neraca energi

Koefisien perpindahan panas

Effisiensi

f. Utilitas apa saja yang terlibat dalam peralatan tersebut?


Jawab :

Steam untuk memanaskan umpan

Air sebagai umpan

Listrik dan udara tekan untuk menyalakkan panel

DAFTAR PUSTAKA
Tim Pengajar Jurusan Teknik Kimia.1996. Panduan Praktikum Operasi Teknik Kimia
II.Bandung:Pusat pengembangan Pendidikan Politeknik
Geankoplis, Christi J. Transport Processes and Unit Operations : third edition.
1993, 1983, 1978. Prentice-Hall,Inc.
Reklaitis."Introduction to Material and Energy Balances"

Anda mungkin juga menyukai