Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Maternitas pada semester ganjil
Program Profesi Ners XXX Unpad
Disusun Oleh :
Devia Nurwenda Ellyana
Ati Garmawanti
Riska Darwati Tampubolon
Rima Anggreini Sucipto
Fitria Rachmi
Regina Masli Putri
Muli Dwi Cahayani
Amanda Mahendra Putri
Yunnisa Ramdhani
Rr. Herning Putri Ganiswari
Nabilah
Margaretha Lumban Gaol
Rina Rindania
Dwi Juwita Meiyola
Hilda Bidayatul Hidayah
220112150014
220112150017
220112150021
220112150023
220112150033
220112150035
220112150039
220112150050
220112150057
220112150066
220112150070
220112150078
220112150087
220112150090
220112150112
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan
: Perawatan Bayi Baru Lahir ( BBL )
Sub Pokok bahasan : Perawatan Tali Pusat
Sasaran
:
Waktu
: 10 Menit
Tempat
: Ruang VK RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
b.
c.
b.
c.
Interaksi
5 menit
Post interaksi
3 menit
Kegiatan Penyuluhan
Mengucapkan salam pembuka
Memperkenalkan diri
Menjelaskan maksud dan tujuan
Memberikan pengetahuan tentang
pentingnya perawatan tali pusat.
Memperagakan dan melatih teknik
perawatan tali pusat yang benar.
Mendorong pasien untuk
melakukan teknik secara mandiri.
Menggali pengalaman peserta
setelah dilakukan tindakan.
Memberikan masukan
Menyimpulkan hasil penyuluhan
Salam Penutup
Kegiatan Klien
Menjawab salam
Mendengarkan
Mendengarkan
Memperhatikan
Berdiskusi dengan
mahasiswa
(penyuluh)
Menceritakan
pengalaman
Memperhatikan
Memberi tanggapan
Menjawab salam
penutup
7. Evaluasi
Pertanyaan dan jawaban
a. Setelah yang kita diskusikan tadi, apa yang bapak/ibu ketahui tentang pentingnya
perawatan tali pusat ?
b.
Coba peragakan kembali apa yang sudah kita peragakan tadi ?
c.
Selain apa yang kita diskusikan tadi, apa bapak/ibu dapat melakukan perawatan di
rumah secara mandiri ?
8. Materi Penyuluhan
a. Pengertian Tali Pusat
Tali pusat atau umbilical cord adalah saluran kehidupan bagi janin
selama dalam kandungan, di katakan saluran kehidupan karena
saluran ini menyerupai zat-zat gizi dan oksigen janin dan semua
kebutuhan untuk hidup janin di penuhi.
b. Perawatan Tali Pusat
Perawatan tali pusat merupakan tindakan keperawatan yang
bertujuan merawat tali pusat pada bayi baru lahir agar terhindar
dari terjadinya infeksi dengan cara yang sangat sederhana yaitu
dengan membersihkan daerah sekitar tali pusat agar selalu bersih
dan kering dan selalu mencuci tangan dengan air bersih serta
menggunakan sabun sebelum merawat tali pusat.
c. Penyebab terjadinya infeksi pada tali pusat
Infeksi tali pusat adalah suatu penyakit toksemik akut yang
disebabkan
oleh
Clostridium
tetani.
Clostridium
tetani
terjadinya
infeksi
tali
dijaga
memandikan
di minggu
pertama
sebaiknya jangan
basahnya tali
pusat
Ibu
yang
berstatus
sosio-ekonomi
rendah
mungkin
nutrisinya buruk dan tempat tinggalnya padat serta tidak higienis. Bayi
kulit hitam lebih banyak mengalami infeksi dari pada bayi berkulit putih.
3) Faktor Neonatatal
a) Prematurius (berat badan bayi kurang dari 1500 gram)
Prematurius merupakan faktor resiko terjadinya infeksi. Umumnya
imunitas bayi kurang bulan lebih rendah dari pada bayi cukup bulan.
Transpor imunuglobulin melalui plasenta terutama terjadi pada paruh
terakhir trimester ketiga. Setelah lahir, konsentrasi imunoglobulin
serum terus menurun, menyebabkan hipigamaglobulinemia berat.
Imaturitas kulit juga melemahkan pertahanan kulit. Kerentanan
neonatus terhadap infeksi dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara
lain kulit dan selaput lendir yang tipis dan mudah rusak, kemampuan
fagositosis dan leukosit immunitas masih rendah.
b) Defisiensi imun
Neonatus bisa mengalami kekurangan IgG spesifik, khususnya
terhadap streptokokus atau Haemophilus influenza. IgG dan IgA tidak
melewati plasenta dan hampir tidak terdeteksi dalam darah tali
pusat. Dengan adanya hal tersebut, aktifitas lintasan komplemen
terlambat, dan C3 serta faktor B tidak diproduksi sebagai respon
terhadap lipopolisakarida. Kombinasi antara defisiensi imun dan
penurunan antibodi total dan spesifik, bersama dengan penurunan
fibronektin,
menyebabkan
sebagian
besar
penurunan
aktivitas
opsonisasi.
c) Laki-laki dan kehamilan kembar. Insidens infeksi pada bayi laki- laki
empat kali lebih besar dari pada bayi perempuan.
4) Faktor Lingkungan
a) Ada defisiensi imun bayi cenderung mudah sakit sehingga sering
memerlukan prosedur invasif, dan memerlukan waktu perawatan di
rumah sakit lebih lama. Penggunaan kateter vena/arteri maupun
kateter
nutrisi
parenteral
merupakan
tempat
masuk
bagi
tertentu,
seperti
steroid,
bisa
penghisap
lendir,
selang
endotrakhea,
infus,
selang
atau
serbuk-serbuk
yang
dipercaya
bisa
kemungkinan
penyakit
terjangkitnya
tetanus
tetanus
neonatorum ini
lebih
cepat
besar
biasanya
menyerang
bayi,
klem
Ujung
dari potongan
diberikan
krim
klorheksidin
untuk
mencegah infeksi pada tali pusat, dan tidak perlu dibalut dengan
kasa dan dapat hanya diberi pengikat tali pusat atau penjepit tali
pusat yang terbuat dari plastik .
Dalam keadaan normal,
tali
pusat
akan
lepas
dengan
sendirinya dalam waktu lima sampai tujuh hari. Tapi dalam beberapa
kasus bisa sampai dua minggu bahkan lebih lama. Selama belum
pupus, tali pusat harus dirawat dengan baik. Agar tali pusat tidak
infeksi, basah, bernanah, dan
lembut. Tidak peru di olesi dengan alkohol 70% atau betadine, karena
yodium yang dikandung betadine dapat masuk ke peredaran darah
bayi dan menyebabkan gangguan pertumbuhan kelenjar gondok.
Biarkan terbuka hingga kering, dapat dibungkus dengan kasa steril.
Jangan mengolesi tali pusat dengan ramuan atau menaburi bedak,
karena dapat menjadi media yang baik bagi tumbuhnya kuman,
termasuk kuman tetanus.
2) Penanganan
Infeksi pada bayi dapat merupakan penyakit yang berat dan
sangat sulit diobati. Jika tali pusat bayi terinfeksi oleh Staphylococcus
aereus, sebagai pengobatan lokal dapat diberikan salep yang
mengandung neomisin dan basitrasin. Selain itu juga dapat diberikan
terkena kotor atau basah). Alasan memakai kain kasa steril yang kering karena menutup
dengan kain kasa alkohol jika alkoholnya sudah menguap tinggal kain kasa basah yang
baik untuk pertumbuhan kuman.
Caranya: seperti membedong, yaitu membentuk segitiga. Jika tali pusat pendek, kasa
cukup dibuat simpul. Kalau ditutup dengan kasa cukup bagian atasnya saja. Pastikan
bagian pangkal terkena udara dengan leluasa.
5) Rapikan sisa peralatan dan buang sampahnya.
6) Cuci tangan Anda kembali sampai bersih.
Daftar Pustaka
Buku Pintar Ibu & Bayi, Panduan Lengkap Merawat Buah Hati & Menjadi Orang Tua
Cerdas. 2001. Gramedia.
www.who.int/country/idn/en
www.depkes.go.id/