DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
ADI SAPUTRA
FAUZI ISLAHUL
RIDHO ILHAM
NENCY MAHARANI
DWI PUJI
1. Pendahuluan
Kolam air deras merupakan kolam tempat pembesaran ikan yang airnya
mengalir secara terus menerus dalam jumlah tertentu, teknologi ini di adopsi
dari negeri sakura, Jepang (Tim Lantera, 2002).
Pembesaran ikan dengan kolam sistem ini pada prinsipnya memanfaatkan
aliran air yang relatif deras untuk meningkatkan daya dukung wadah guna
menunjang pertumbuhan ikan yang dipelihara. Banyak ikan air tawar yang
dapat dipelihara di kolam air deras, salah satunya adalah ikan Nila
(Oreochromis niloticus).
Karbondioksida (CO2)
Kadar karbondioksida yang dapat diterima oleh ikan ialah pada
kisaran
racun. Selain itu senyawa lain yang bersifat racun adalah amonia, kadar
amonia yang mampu ditolerir ikan adalah sebesar 0,1 ppm. Amonia
dihasilkan dari kotoranan eksresi ikan. Kepadatan populasi, kenaikan
suhu, dan hasil proses pembusukan sisa-sisa makanan didasar kolam
akan meningkatkan kadar amonia.
Derajat keasaman (pH)
pH air ideal untuk memelihara ikan berkisar 7,5-8,5. Namun pH
6,5-9 masih tergolong baik untuk memelihara ikan. Lebih kecil dari itu
ikan tidak mampu beradaptasi. Air yang yang terlalu basa dengan kadar
pH 11 akan bersifat racun bagi ikan.
Kekeruhan
Tingkat kekeruhan akan mempengaruhi kemampuan daya ikat air
terhadap oksigen. Semakin keruh air yang digunakan, ikan semakin
sulit bernafas karena kekurangan oksigen. Selain itu insang akan
tertutup oleh partikel-partikel lumpur, batas pandang ikan berkurang
dan nafsu makan berkurang. Sebagai patokan, tembus cahaya
minimum 40 cm. Untuk sumber air yang terlampau keruh disarankan
membuat bak penampungan di daerah hulu saluran, (Tim Lantera,
2002)
5. Debit air
Pembuatan kolam air deras harus memperhitungkan debit air yang
masuk ke lokasi karena debit air dapat membantu terbentuknya oksigen
terlarut dalam air. Jumlah debit yang optimum digunakan berkisar 50100 l/s.
Selain itu juga harus memperhatikan jarak antara mulut saluran
permukaan air dan permukaan kolam terlalutinggi dan dasar kolam
sebagai tempat jatuhnya air agar oksigen yang dibawa dapat pecah
dalam air bukan malah dipermukaan, (Tim Lantera, 2002).
Tabel 1. Jadwal pengamatan kualitas air pada budidaya kolam air deras.
Suhu
Kekeruhan
Pencemaran
Jadwal pengukuran
Terjadwal
Waktu pengukuran
2 kali sehari setiap hari
Pukul 06.30 dan 17.00
1 minggu sekali
Pukul 13.00
Pada
awal
pencarian
bahan kimia
NO Parameter
1
2
3
Debit air
sekali
1 minggu 2 kali
enjelasan
6.
P
antara air
dengan
udara
2. Oksigen terlarut
Pada dasarnya oksigen terlarut sangatlah penting dalam suatu
budidaya, namun pada kolam air deras oksigen terlarut sangat
dipengaruhi oleh dibit air yang masuk ke dalam kolam, sudah barang
pasti apabila pada kolam air deras debitnya sangat cepat, maka hal ini
3. pH
keseimbangan asam dan basa. Derajat keasaman suatu perairan,
baik tumbuhan maupun hewan sehingga sering dipakai sebagai
petunjuk untuk menyatakan baik atau buruknya suatu perairan (Odum,
1971 dalam Aludin, 2011).
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pH yaitu adalah
limbah yang mengandung asam-asam mineral bebas dan asam
karbonat. Keasaman tinggi (pH rendah) juga dapat disebabkan adanya
FeS2 dalam air akan membentuk H2SO4 dan ion Fe2+ (larut dalam
air) (manik, 2003 dalam Laporan Limnologi, 2011), serta kadar CO 2
dalam air.
Dengan beberapa faktor diatas penulis dapat menyimpulkan
bahwa pH tidaklah terlalu penting dalam budidaya di kolam air deras,
sebab kolam air deras adalah kolam yang debit airnya deras sehingga
mampu menjamin pergantian air setiap saat hingga menyeluruh.
4. Kekeruhan
Kekeruhan dalam kualitas air dipengaruhi oleh kandugan
partikel-partikel yang larut dalam air, kandungan bahan organik, dan
total padatan tersuspensi, sehingga kekeruhan sangat berperan penting
bagi kualitas air dikolam air deras karena dapat menghambat intensitas
cahaya matahari yang masuk ke dalam badan air, sehingga kandungan
bahan-bahan terlarut harus di cek saat pencarian sumber air dan juga
dilakukan pengontrolan secara berkala agar kualitas air tetap terjaga.
5. Pencemaran bahan kimia
Pencemaran bahan kimia sangat besar pengaruhnya jika kita
menggunakan
metode
budidaya
ini,
sebab
kolam
air
deras
REFRENSI
Lantera, Tim. Pembesaran Ikan Mas Dikolam Air Deras. Jakarta :
AgroMedia Pustaka, 2002.
Bernard, Sunaryo, Astuti dan Kurniawan, M.B. Budidaya dan Bisnis Ikan
Nila. Jakarta : AgroMedia Pustaka, 2010.
Laporan Limnoligo. Laporan Praktikum Limnologi. Malang : Universitas
Brawijaya, 2012.