Nama
NPM
260110130013
Nilai
TTD
( Sani ) ( Casuarina )
I.
Tujuan
1. Mengamati morfologi bakteri yang sukar diwarnai oleh pewarnapewarna sederhana, dengan menggunakan prosedur pewarnaan
negatif. Memahami setiap langkah dan reaksi-reaksi kimia yang
terjadi dalam prosedur tersebut.
2. Mengamati
kapsul
bakteri
dengan
menggunakan
prosedur
Prinsip
1. Pewarnaan negative atau Pewarnaan tidak langsung merupakan
teknik pewarnaan yang hanya mewarnai latar belakang kaca objek,
dan tidak mewarnai sel bakteri.
2. Tolak menolak muatan
Pada keadaan pH mendekati netral, dinding bakteri cenderung
bermuatan negative, sehingga jika diberikan zat warna asam yang
sama-sama bermuatan negative, akan terjadi tolak menolak muatan
pada zat warna dan dinding sel bakteri.
3. Kapsul atau lapisan lendir merupakan Struktur tambahan penyusun
sel bakteri, yang merupakan lapisan yang berada di luar dinding sel
bakteri, yang jika lapisan ini tebal disebut kapsul, namun jika
lapisan ini tipis disebut lapisan lendir. Pada lapisan ini
mengandung polisakarida dan air.
III.
Teori Dasar
Bakteri merupakan organisme prokariot. Umumnya ukuran bakteri
sangat kecil,
digunakan
dalam
pewarnaan
ini
seperti
Pseudomon
Staphilococcus
sp.
Polipeptida
misalnya: Bacillus
jenis
2006).
Pneumonia dapat terjadi akibat menghirup bakteri yang ada di udara.
Selain itu dapat juga disebarkan melalui darah yang berasal dari tempat
lain misalnya luka, dan perpindahan langsung bakteri dari infeksi di
dekat paru-paru. Jika melalui saluran nafas, bibit penyakit yang masuk
akan dilawan oleh berbagai macam sistem pertahanan yang dimiliki
oleh tubuh kita. Yang dimaksud dengan sistem pertahanan tubuh,
misalnya struktur kulit, proses batuk, hingga sel-sel pembunuh yang
berada dalam darah maupun cairan limfe kita (sistem antibodi)
(Dewi Elfidasari,Nita Noriko,dkk,2013).
IV.
Air Fuksin
Alkohol 70 %
Aquadest
Tinta Cina
Minyak Emersi
4.2. Alat :
No.
Nama Alat
1.
Bak pewarna
2.
Botol semprot
3.
Kaca preparat
4.
Kapas
5.
Kertas saring
Gambar Alat
V.
6.
Mikroskop
7.
Pembakar spiritus
8.
Pipet tetes
9.
Ose
10.
Rak tabung
11.
Tabung reaksi
Prosedur
1. Pewarnaan negative
Disediakan 2 kaca obyek yang bersih. Dilelakkan satu ose suspensi
bakteri dan satu tetes cina (1:1) di dekat ujung kanan kaca obyek
pertama.Dicampurkan
keduanya dengan
menggunakan kaca
imersi
pada
preparat,
lalu
diperiksa
di
bawah
VI.
Data Pengamatan
NO.
1.
Perlakuan
Hasil
Pewarnaan negative :
Diambil
satu
suspense
ose
bakteri,
kemudian
diletakan
pada
bagian
ujung
kanan
kaca
objek,
dicampurkan
2.
Pewarnaan Kapsul :
Ditetesi minyak emersi.
Diambil
satu
suspense
ose
bakteri,
kemudian
diletakan
pada
bagian
ujung
kanan
kaca
objek,
dicampurkan
menit,
keringkan
VII.
Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan teknis aseptis, hal ini bertujuan untuk
mencegah atau meminimaliskan adanya kontaminasi mikroorganisme
baik pada sampel atau praktikan sendiri. Teknik aseptik merupakan
metode pertama yang dipelajari oleh orang-orang yang berkecimpung
dalam bidang Mikrobiologi. Pada prinsipnya teknik aseptik adalah
usaha menghindarkan setiap kontak antara kultur murni (pure
culture), medium steril dan semua wadah steril serta permukaan meja
kerja,
dengan
mikroorganisme
kontaminan/kompetitor
untuk
mencegah
terjadinya
kontaminasi
oleh
mikroorganisme
pada proses ini akan terjadi gaya tolak menolak dari dinding sel yang
bermuatan negative dengan tinta cina. Hal tersebut dapat terjadi karena
pewarna yang digunakan adalah pewarna asam dan memiliki
komponen kromoforikyang bermuatan negatif, yang juga dimiliki oleh
sitoplasma bakteri. Sehingga pewarna tidak dapat menembus atau
berpenetrasi ke dalam sel bakteri karena negatif charge pada
permukaan sel bakteri. Pada pewarnaan negatif ini, sel bakteri terlihat
transparan (tembus pandang) (Lay, B. W,1994).
Kemudian diteteskan dengan minyak emersi pada kaca preparat
Hal ini dikarenakan, cahaya yang datang dibiaskan melalui 2 medium
yang berbeda, yaitu udara dan kaca. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu
bahan yang mampu membiaskan cahaya dari medium udara dan
medium kaca dengan pembiasan yang mendekati garis normal. Bahan
yang mampu membiaskan cahaya dari medium udara dan medium
kaca dengan pembiasan yang mendekati garis normal adalah minyak
emersi. Selain itu, minyak imersi juga mempunyai indeks bias yang
mendekati atau identik dengan kaca (Kusnadi. 2014).
Setelah ditambahkan minyak emersi dilakukan pengamatan dengan
menggunakan mikroskop pada perbesaran 10 x 10 dan 10 x 100,
berdasarkan hasil praktikum kebanyakan sampel yang dapat terlihat
pada perbesaran 10 x 100, hal ini dikarenakan oleh banyak factor
seperti ketidak mampuan praktikan dalam menggunakan mikroskop,
adanya pembutan olesan sampel yang terlalu tipis sehingga bakteri
yang terkandung dalam sampel tidak dapat terlihat secara jelas dalm
perbesaran 10 x 10.
Pada hasil praktikumnya diperoleh hasil dimana sel bakteri berwarna
transparan dengan berlatar belakang warna hitam, hal ini sesuai dengan
literature.
Pada percobaan selanjutnya dilakukan pewarnaan kapsul, yang dimana
kapsul merupakan lapisan polimer yang terletak di luar dinding sel
yang berfungsi dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya.
menghambat
terjadinya
pencantelan
bakteriofag,
bersifat
dapat
menyebabkan
pneumonia
bacterial.
8.2 Saran
Dalam proses pratikum harus ditingkatkan ketelitian dan kecermatan
praktikan agar diperoleh hasil pengamatan yang maksimal dan sesuai
dengan tujuan praktikum
DAFTAR PUSTAKA
Anna Rahmawati. 2013. Pewarnaan bakteri berkapsul. Tersedia online di :
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/anna-rakhmawati-ssimsi/ppm2013-praktik-layanan-praktikum.pdf [ Diakses pada 23-03-2015].
Arnia dan Efrida Warganegara. 2013. Identifikasi Kontaminasi Bakteri Coliform
Pada Daging Sapi Segar Yang Dijual Di Pasar Sekitar Kota Bandar
Lampung.Universitas Lampung. Vol. ISSN 2337-3776. Tersedia online di :
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/39/38
[ Diakses pada 23-03-2015].
Dewi Elfidasari,Nita Noriko,dkk. 2013.Deteksi Bakteri Klebsiella pneumonia
pada Beberapa jenis Rokok Konsumsi Masyarakat. Universitas Al Azhar
Indonesia . Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI,
Vol. 2, No. 1. . Tersedia online di :
http://jurnal.uai.ac.id/index.php/SST/article/download/97/pdf_12 [ Diakses pada
23-03-2015].
Djaenuri dan Iskandar. 2006. ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KLEBSIELLA
PNEUMONIAE DARI KELINCI DAN MARMOT. Balai Besar Penelitian
Veteriner. Tersedia online di :
http://balitnak.litbang.pertanian.go.id/index.php?option=com_phocadownload&v
iew=category&id=70:3&download=1245:3&start=40&Itemid=1 [ Diakses pada
23-03-2015].
Elisa. 2014 Teknis Aseptis. Tersedia online di :
http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/26222/305ef68a209e3fa6c70cc447e
84ca3db
Joko Susilo, dan Teguh R. Sartono. 2002. Deteksi Bakteri Klebsiella Pneumoniae
Pada Sputum Dengan Metode Imunositokimia Menggunakan Anti Outer
Membrane Protein Berat Molekul 40 Kda Klebsiella Pneumoniae Sebagai
Antibodi.
PPDS
Paru
FK
Unibraw.
Tersedia
online
Sumarnohttp://jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/article/download/233/225
[ Diakses pada 23-03-2015].
Kusnadi. 2014. Identifikasi bakteri. Tersedia online di:
di
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031
KUSNADI/BUKU_COMMON_TEXT_MIKROBIOLOGI,_Kusnadi,dkk/ientifikasi
_bakteri.pdf [diakses pad 16-03-2015 ].
Lay, B. W. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta: PT. Raga Grafindo
Persada.
Pearce Evelyn. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Yuliani Sri,
penerjemah; Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Terjemahan dari: Anatomy
and Physiology for Nurses.
Rahayu. 2014. Pewarnaan negative. Tersedia online di :
http://eprints.undip.ac.id/43761/3/DEWIAYU_G2A009195_BAB2KTI.pdf
[ Diakses pada 23-03-2015].
Syahrurachman, dkk. 1994. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi.
Jakarta: UI Press.
Wara pertiwi, Teguh R.Sartono,dkk. 2013. Sensitivitas dan Spesifisitas metode
Dot Blot menggunakan Antigen Outer Membrane Protein Klebsiella pneumoniae
yang Direspon Secretory-Immunoglobulin A Sputum Penderita Terinfeksi
Klebsiella pneumoniae . tersedia online di :
http://jurnalrespirologi.org/jurnal/Juli09/JRI%20Malang%20drWaraOK%20revisi%20lagi.pdf [ Diakses pada 23-03-2015].