Fatmagussalim
D11109293
JURUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2013
KATA PENGANTAR
FATMAGUSSALIM
D11109293
BAB I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Baja merupakan salah satu bahan bangunan yang unsur utamanya terdiri dari besi.
Baja ditemukan ketika dilakukan penempaan dan pemanasan yang menyebabkan
tercampurnya besi dengan bahan karbon pada proses pembakaran, sehingga
membentuk baja yang mempunyai kekuatan yang lebih besar dari pada besi.
B. Permasalahan
1. Proses Pembuatan Baja
a.
Apakah yang dimaksud dengan baja?
b.
Bagaimanakah proses pembuatan baja dengan menggunakan metode Thomas?
c.
Bagaimanakah proses pembuatan baja dengan menggunakan metode Siemens?
2. Pengaruh fy dan fu pada Baja
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
a. Sebagai tugas dari dosen dari mata kuliah Strukutur Baja I
b. Agar kiranya makalah ini dapat dijadikan referensi oleh para pembaca
c. Agar kiranya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca
Baja merupakan salah satu bahan bangunan yang unsur utamanya terdiri dari besi.
Baja ditemukan ketika dilakukan penempaan dan pemanasan yang menyebabkan
tercampurnya besi dengan bahan karbon pada proses pembakaran, sehingga
membentuk baja yang mempunyai kekuatan yang lebih besar dari pada besi.
Bila dibandingkan dengan bahan konstruksi lainnya, baja lebih banyak memiliki
keunggulan-keunggulan yang tidak terdapat pada bahan-bahan konstruksi lain.
Disamping kekuatannya yang besar untuk menahan kekuatan tarik dan kekuatan tekan
tanpa membutuhkan banyak volume, baja juga mempunyai sifat-sifat lain yang
menguntungkan sehingga menjadikannya sebagai salah satu material yang umum
dipakai.
Sifat-sifat baja antara lain :
a. Kekuatan tinggi
Kekuatan baja bisa dinyatakan dengan kekuatan tegangan leleh fy atau
kekuatan tarik fu. Mengingat baja mempunyai kekuatan volume lebih tinggi
dibanding dengan bahan lain, hal ini memungkinkan perencanaan sebuah
konstruksi baja bisa mempunyai beban mati yang lebih kecil untuk bentang
yang lebih panjang, sehingga struktur lebih ringan dan efektif.
b. Kemudahan pemasangan
Komponen-komponen baja biasanya mempunyai bentuk standar serta
mudah diperoleh dimana saja, sehingga satu-satunya kegiatan yang dilakukan
dilapangan adalah pemasangan bagian-bagian yang telah disiapkan.
c. Keseragaman
Baja dibuat dalam kondisi yang sudah diatur (fabrikasi) sehingga
mutunya seragam.
Baja karbon adalah material logam yang terbentuk dari unsur utama Fe dan unsur
kedua yang berpengaruh pada sifatsifatnya adalah karbon, sedangkan unsur yang lain
berpengaruh menurut prosesentasenya. Baja karbon merupakan salah satu jenis logam
paduan besi karbon terpenting dengan prosentase berat karbon hingga 2,11%. Baja
karbon memiliki kadar C hingga 1.2% dengan Mn 0.30%-0.95%. Elemen-elemen
prosentase maksimum selain bajanya sebagai berikut: 0.60% Silicon, 0.60% Copper.
Fasa-fasa yang terbentuk pada baja karbon :
a. Ferit (alpha) : merupakan sel satuan (susunan atom-atom yang paling kecil dan
teratur) berupa Body Centered Cubic (BCC=kubus pusat badan), Ferit ini
mempunyai sifat : magnetis, agak ulet, agak kuat, dll.
b. Austenit : merupakan sel satuan yang berupa Face Centered Cubic (FCC =kubus
pusat muka), Austenit ini mempunyai sifat : Non magnetis, ulet, dll.
c. Sementid (besi karbida) : merupakan sel satuan yang berupa orthorombik,
Semented ini mempunyai sifat : keras dan getas.
d. Perlit : merupakan campuran fasa ferit dan sementid sehingga mempunyai sifat
Kuat.
e. Delta : merupakan sel satuan yang berupa Body Centered Cubic (BCC=kubus
pusat badan).
Fosfor dapat dihilangkan, tapi bila ada hanya sebagian fosfor yang dalam prakteknya
tidak menimbulkan gangguan.
dapur tinggi. Bahan tambahan akan bersenyawa dengan zat asam membentuk terak
yang menutup cairan tersebut sehingga melindungi cairan itu dari oksida lebih lanjut.
Setelah proses berjalan selama 6 jam, terak dikeluarkan dengan memiringkan
dapur tersebut dan kemudian baja cair dapat dicerat. Hasil akhir dari proses Martin
disebut baja Martin. Baja ini bermutu baik karena komposisinya dapat diatur dan
ditentukan dengan teliti pada proses yang berlangsung agak lama.
Lapisan dapur pada proses Martin dapat bersifat asam atau basa tergantung dari
besi kasarnya mengandung fosfor sedikit atau banyak. Proses Martin asam teradi
apabila mengolah besi kasar yang bersifat asam atau mengandung fosfor rendah dan
sebaliknya dikatakan proses Martin basa apabila muatannya bersifat basa dan
mengandung fosfor yang tinggi.
Keuntungan dari proses Martin disbanding proses Bessemer dan Thomas adalah
sebagai berikut :
a. Proses lebih lama sehingga dapat menghasilkan susunan yang lebih baik
dengan jalan percobaan-percobaan.
b. Unsur-unsur yang tidak dikehendaki dan kotoran-kotoran dapat dihindarkan
atau dibersihkan.
c. Penambahan besi bekas dan bahan tambahan lainnya pada akhir proses
menyebabkan susunannya dapat diatur sebaik-baiknya. Selain keuntungan di
atas dan karena udara pembakaran mengalir di atas cairan maka hasil akhir
akan sedikit mengandung zat asam dan zat lemas. Proses Martin basa biasanya
masih mengandung beberapa kotoran seperti zat asam, belerang, fosfor dan
sebagainya. Sedangkan pada proses Martin asam kadar kotoran-kotoran
tersebut lebih kecil.
Kekuatan baja bisa dinyatakan dengan kekuatan tegangan leleh fy atau kekuatan tarik
fu. Mengingat baja mempunyai kekuatan volume lebih tinggi dibanding dengan bahan lain,
hal ini memungkinkan perencanaan sebuah konstruksi baja bisa mempunyai beban mati
yang lebih kecil untuk bentang yang lebih panjang, sehingga struktur lebih ringan dan
efektif.
Sifat mekanis baja struktur yang digunakan dalam perencanaan harus memenuhi
persyaratan minimum pada tabel berikut :
Tegangan putus
Jenis Baja
Minimum fu
(Mpa)
Tegangan Leleh
Minimum fy
(Mpa)
Peregangan
Minimum
(%)
BJ 34
340
210
22
BJ 37
370
240
20
BJ 41
410
250
18
BJ 50
500
290
16
BJ 55
550
410
13
Tegangan Leleh
Tegangan leleh untuk perencanaan ( fy ) tidak boleh diambil melebihi nilai yang
diberikan pada tabel sifat mekanisme baja struktural. Sehingga pemanasan pada
baja sangatlah dihindari, hal ini dikarenakan apabila baja mengalami
pemanasan (terbakar) maka kemungkinan baja tersebut akan mengalami
penurunan kekuatan struktur baja sehingga mempengaruhi fungsi struktur baja
tersebut. Meskipun Beberapa metode telah dikembangkan untuk melindungi
elemen baja dari pengaruh kebakaran, di antaranya adalah encasement method
dimana bahan yang biasa digunakan adalah gypsum board. Penelitian ini
bertujuan untuk dapat mengetahui sifat-sifat mekanikal profil baja yang dilapisi
gypsum board pasca pengujian pembakaran.
Tegangan Putus
Tegangan putus untuk perencanaan ( fu ) tidak boleh diambil melebihi nilai
yang diberikan pada tabel sifat mekanisme baja struktural. Halini dikarenakan
semakin besar mutu suatu baja, maka sifat rentan untuk putusnya juga akan
semakin besar, tidak seperti baja dengan mutu yang lebih rendah, bila diberi
beban yang besar, maka kemungkinan baja tersebut hanya akan melendut.
Baja karbon adalah material logam yang terbentuk dari unsur utama Fe dan
unsur kedua yang berpengaruh pada sifatsifatnya adalah karbon, sedangkan
unsur yang lain berpengaruh menurut prosesentasenya. Baja karbon dapat
dibuat dengan beberapa proses yaitu proses konvertor, proses siemens martin,
proses basic oxygen furnace, proses dapur listrik, proses dapur kopel, dan
proses dapur cawan.
Secara umum, proses pembuatan baja karbon dimulai dengan proses ekstraksi
bijih besi. Proses reduksi umumnya terjadi di dalam tanur tiup (blast
furnace) di mana di dalamnya bijih besi (iron ore) dan batu gamping
(limestone) yang telah mengalami pemanggangan (sintering) diproses
bersama-sama dengan kokas (cokes) yang berasal dari batubara. Luaran utama
dari proses ini adalah lelehan besi mentah (molten pig iron) dengan
kandungan karbon yang cukup tinggi (4% C) beserta pengotor-pengotor lain
seperti silkon, mangan, sulfur, dan fosfor. Selanjutnya di dalam tungku
oksigen-basa (basic-oxygen furnace) besi mentah cair dicampur dengan 30%
besi tua (scrap) yang terlebih dahulu dimasukkan ke dalam tanur. Selanjutnya,
oksigen murni ditiupkan dari bagian atas ke dalam leburan, bereaksi dengan Fe
membentuk oksida besi FeO. Oksida besi atau FeO selanjutnya akan bereaksi
dengan karbon di dalam besi mentah sehingga diperoleh Fe dengan kadar
karbon lebih rendah dan gas karbon monoksida. Dari proses inilah kemudian
didapatkan baja karbon yang sesuai atau baik.
Daftar Pustaka
http://bahanteknikmesin.blogspot.com/2012/10/pengolahan-baja-dengan-dapursiemens.html?zx=65d4ec344dafb433
http://iqbalrbc.blogspot.com/2012/06/proses-thomas.html
http://www.gudangmateri.com/2011/01/proses-pembentukan-baja.html
http://shinqueena.wordpress.com/2009/06/07/baja-dan-proses-pembuatannya/
http://tsffarmasiunsoed2012.wordpress.com/2012/05/24/proses-pembuatan-bajakarbon/