Oleh:
Kelompok 4/Offering B
Hana Arifiana
Intan Permatasari
Lydia Bayu Fitriana
Nabilah Febrianti Hasan
Nova Yesika Gultom
(140341600865)
(140341605268)
(140341604708)
(140341601400)
(140341605196)
A. Topik
Transpirasi pada tumbuhan
B. Tujuan
Mahasiswa dapat mengukur kecepatan transpirasi dengan transpirometer
pada luasan daun
Mahasiswa dapat mengukur kecepatan tarnaspirasi dengan metode penimbangan langsung pada luasan daun
Mahasiswa mampu menganalisis faktor yang mempengaruhi kecepatan
transpirasi
C. Dasar Teori
Dalam aktivitas hidupnya, sejumlah besar air dikeluarkan oleh tumbuhan
dalam bentuk uap air ke atmosfir. Banyaknya air yang dikeluarkan oleh tumbuhan merupakan kejadian yang khas, meskipun terdapat perbedaan terjadi
antar spesies. Proses Transpirasi adalah proses kehilangan air karena penguapan melalui bagian dalam tubuh tanaman, yaitu air yang diserap oleh akar akar
tanaman, dipergunakan untuk membentuk jaringan tanaman dan kemudian
dilepaskan melalui daun ke atmosfir (Purba, 2011).Transpirasi dilakukan oleh
tumbuhan melalui stomata, kutikula dan lentisel. Sehubungan dengan transpirasi, organ tumbuhan yang paling utama dalam melaksanakan proses ini adalah daun, karena pada daun terdapat banyak stomata.
Transpirasi ini merupakan salah satu mekanisme pengaturan fisiologi pada
tumbuhan yang terkait dengan berbagai kondisi yang ada di tubuhnya dan
lingkungan sekitarnya. Transpirasi penting bagi tumbuhan karena berperan
dalam hal membantu meningkatkan laju angkutan air dan garam mineral,
mengatur suhu tubuh dan mengatur turgor optimum di dalam sel. Transpirasi
dimulai dengan penguapan air oleh sel-sel mesofil kerongga antar sel yang
ada dalam daun (Lakitan, 1993). Ada banyak langkah dimana perpindahan air
dan banyak faktor yang mempengaruhi pergerakannya. Besarnya uap air yang
ditranspirasikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: (1) Faktor dari
dalam tumbuhan berupa jumlah daun, luas daun, dan jumlah stomata dan (2)
Faktor luar seperti suhu, cahaya, kelembaban, dan angin (Salisbury dan Ross,
1992). Faktor internal adalah faktor berasal dari dalam tanaman sendiri misalnya jumlah daun, tebal tipisnya daun, berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya bulu di permukaan daun, luas daun, dan jumlah
E. Cara Kerja
a. Menghitung kecepatan transpirasi dengan transpirometer
Meletakkan pucuk tanaman pada transpirometer dengan benar, buat untuk 2
perlakuan
Mencatat perubahan laju gerakan air pada pipa kapiler transpirometer pada
masing-masing perlakuan setelah 1 jam
c. Data Pengamatan
Berat kertas = 100 cm = 1,46 gram
Volume awal transpirometer = 0,08 ml
Berat botol awal = 245 gram
No.
1.
Timbangan Langsung
I. berat 15 menit pertama= 237,5 gram
Selisih berat awal dan I adalah
245,0 - 237,5=7,5 gram
II. berat 15 menit kedua= 237,3 gram
Selisih berat I dan II adalah
237,5 - 237,3= 0,2 gram
III. berat 15 menit ketiga = 236,8 gram
Selisih berat II dan III adalah
237,3 - 236,8 = 0,5 gram
2.
3.
4.
5.
x=
7,5+ 0,2+0,5
=2,73
3
mg
mg
2
x cm
2,73
cm2
v transpirasi =
=
=3,34
L jam 0.818
jam
Transpirometer
I.Volume transpirometer 15 menit
pertama 0,11 ml
Selisih volume awal dan I adalah
0,11 - 0,08 = 0,03 ml
II. volume transpirometer 15 menit
kedua = 0,15 ml
Selisih volume I dan II adalah
0,15 - 0,11= 0.04 ml
s=
0,03+ 0,04
=0,035
2
mg
mg
2
s cm 0,035
cm2
v transpirasi =
=
=0,040
L jam 0,873
jam
d. Analisis Data
Dari praktikum yang telah dilakukan tentang trasnpirasi mendapatkan
perlakuan dengan cahaya matahari dengan media botol kaca dengan
transpirometer. Data yang diperoleh pada media botol kaca dengan
penimbangan langsung Berat 15 menit pertama = 237,5 gram. Selisih berat
awal dan I adalah 245,0-237,5 = 7,5 gram. Berat 15 menit kedua= 237,3 gram.
Selisih berat I dan II adalah 237,5- 237,3= 0,2 gram. Berat 15 menit ketiga =
236,8 gram. Selisih berat II dan III adalah 237,3-236,8 = 0,5 gram .
Penimbangan pada daun juga dilakukan beserta pola daun yang telah di
gambar pada kertas manila. Diperoleh data berat asli daun (a) = 2,83 gram dan
berat pola daun (b)= 3,46 gram. Untuk menghitung luas daun diperoleh data
sebagi berikut:
a 2,83
L= =
=0,818 cm2
b 3,46
Luas permukaan daun adalah 0,018 cm2, kemudian dihitung nilai rata-rata dari
perubahan berat botol sebagai berikut.
x=
7,5+ 0,2+0,5
=2,73
3
s=
0,03+ 0,04
=0,035
2
beserta
potnya
ditimbang.
Setelah
beberapa
waktu
yang
kedua sebesar 237,3 gram. Selisih berat 15 menit pertama dan 15 menit kedua
adalah 0,2 gram. Berat 15 menit ketiga adalah 236,8 gram dengan selisih berat 0,5
gram. Penurunan berat botol menandakan berkurangya air. Pada praktikum ini air
berfungsi sebagai pemberi turgor bagi sel adalah membantu sel dalam menjaga
bentuk daun dan membuka serta menutupnya stomata pada tanaman (Agustine,
2014). Pada ujung botol ditutup rapat menggunakan kapas yang dilapisi oleh
Vaseline, dalam hal ini Vaseline berfungsi sebagai pengisi celah yang ada pada
kapas agar air tidak menguap melalui celah-celah kapas. Hal ini ditujukan agar
pada praktikum ini didapatkan data yang akurat. Penimbangan pada daun juga
dilakukan beserta pola daun yang telah di gambar pada kertas manila. Kecepatan
transpirasi dihitung dengan menggunakan rumus (Tim Pengampu Fisiologi Tumbuhan, 2010):
V transpirasi=
X
L
mg / cm2/ Jam
Dimana X adalah selisih rata-rata berat botol + air + tanaman sebelum dan
sesudah percobaan. Sedangkan L merupakan luas total daun. Untuk luas total
daun dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Tim Pengampu Fisiologi Tumbuhan,
2010):
L=
a
b
Dimana a merupakan berat seluruh pola daun dan b menunjukkan berat potongan kertas.
Diperoleh data berat asli daun (a) sebesar 2,83 gram dan berat pola daun (b)
sebesar 3,46 gram. Untuk menghitung luas daun diperoleh data0,818
cm 2 dan
rata-rata penurunan berat botol adalah 2,73 gram. Dari data tersebut dihitung
kecepatan transpirasi daun acalipha sebesar 3,34 mg /cm2/ jam. Menurut pendapat
Dwijoseputro, 1989 faktor lingkungan yang mempengaruhi transpirasi, yaitu
1. Kelembaban
Gerakan uap air dari udara kedalam daun akan menurunkan laju neto dari air
yang hilang, dengan demikian eandainya faktor lain itu sama, transpirasi akan
menurun dengan meningkatnya kelembaban udara. Apabila stomata dalam
keadaan terbuka maka kecepatan difusidari uap air keluar tergantung pada
besarnya perbedaan tekanan uap air yang adadi dalam rongga-rongga antar sel
dengan tekanan uap air di atmosfer. Jika tekanan uap air di udara rendah, maka
kecepatan difusi dari uap air di daun keluar akan bertambah besar begitu pula
sebaliknya. Pada kelembaban udara relatif 50% perbedaan tekanan uap air
di daun dan atmosfer dua kali lebih besar darikelembaban relatif 70%.
2. Suhu
Kenaikan suhu dari 180-200 F cenderung untuk meningkatkan penguapan air
sebesar dua kali. Suhu daun di dalam naungan kurang lebih sama dengan suhu
udara, tetapi daun yang terkena sinar matahari mempunyai suhu 100-200 F
lebih tinggi dari pada suhu udara.
3. Cahaya
Cahaya mempengaruhi laju transpirasi melalui dua cara yaitu (1) sehelai daun
yang terkena sinar matahari langsung akan mengabsorbsi energi radiasi dan (2)
cahaya tidak selalu berbentuk cahaya langsung dapat pula mempengaruhi
transpirasi melalui pengaruhnya terhadap buka-tutupnya stomata dengan
mekanisme tertentu.
4. Angin
Angin cenderung untuk meningkatkan laju transpirasi baik didalam naungan
atau cahaya, melalui penyapuan uap air. Akan tetapi di bawah sinar matahari,
pengaruh angin terhadap penurunan suhu daun, dengan demikian terhadap
penurunan laju transpirasi, cenderung menjadi lebih penting daripada
pengaruhnya terhadap penyingkiran uap air.
5. Kandungan air tanah
Jika kandungan air tanah menurun, sebagai akibat penyerapan oleh akar,
gerakan airmelalui tanah ke dalam akar menjadi lebih lambat.
Sedangkan faktor internal yang mempengaruhi transpirasi, yaitu:
1. Penutupan stomata
Sebagian besar transpirasi terjadi melalui stomata karena kutikula relatif tidak
tembus air, dan hanya sedikit transpirasi yang terjadi apabila stomata tertutup.
Jika stomata terbuka lebih lebar, lebih banyak pula kehilangan air tetapi
peningkatan kehilangan air ini lebih sedikit untuk mesing-mesing satuan
penambahan lebar stomata Faktor utama yang mempengaruhi pembukaan dan
penutupan stomata dalam kondisi lapangan ialah tingkat cahaya dan
kelembapan.
2. Jumlah dan ukuran stomata
Genotipe dan lingkungan mempunyai pengaruh yang lebih sedikit terhadap
transpirasi total daripada pembukaan dan penutupan stomata.
3. Jumlah daun
Makin luas daerah permukaan daun, makin besar evapotranspirasi.
4. Penggulungan atau pelipatan daun
Jika banyak tanaman mempunyai mekanisme dalam daun
yang
oleh
tanaman
untuk
melakukan
setiap
proses
fotosintesis.
Dimana
s adalah
selisih
s
L
mg / cm2/ Jam
rata-rata
pengurangan
volume
air
pada
luas total daun dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Tim Pengampu Fisiologi
Tumbuhan, 2010):
L=
a
b
v transpirasi
v transpirasi
0,040 mg / cm2/ Jam. Menurut praktikan hal tersebut di karenakan telah terjadi
kesalahan saat melakukan praktikum dengan menggunakan transpirometer ketika
praktikan melakukan pengamatan menggunakan transpirometer praktikan hanya
bisa melakukan percobaan sebanyak 2 kali setiap 15 menit pengamatan.
Sedangkan untuk yang 15 menit ketiga, praktikan tidak bisa melanjutkan
praktikum dan mencatat datanya di karenakan air di transpirometer sudah
merembes keluar atau bocor. Jadi, perhitungan yang didapatkan oleh praktikan
kurang akurat.
f. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Transpirasi adalah hilangnya air dari tubuh tumbuhan dapat berupa cairan dan
uap atau gas. Proses keluarnya atau hilangnya air dari tubuh tumbuhan dapat
berbentuk gas ke udara di sekitar tumbuhan dinamakan transpirasi. Faktor-faktor
yang mempengaruhi ada 2 yaitu faktor luar dan dalam. Faktor dalam berupa besar
kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan
daun, dan bentuk serta lokasi stomata. Sedangkan faktor luar berupa sinar
matahari, temperatur, kelembaban udara, angin, serta keadaan air dalam tanah.
Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Luas permukaan daun dengan cahaya matahari adalah 0,818 cm2
2. Kecepatan transpirasi tanaman Acaliva dengan media cahaya matahari adalah
3,34 mg/cm2/jam
3. Luas permukaan daun dengan media transpirometer adalah 0,837 cm2
4. Kecepatan transpirasi tanaman Acaliva dengan media transpirometer adalah
0,040 mg/cm2/jam
Saran
Adapun saran yang dapat di cantumkan pada penulisan laporan ini adalah
kami selaku mahasiswa menyarankan agar praktikum diberikan waktu yang
panjang. Agar kami bisa mengamati dan melasanakan praktikum tersebut dengan
baik, meningkatkan tingkat ketelitian kerja di dalam melakukan suatu percobaan
agar hasil yang kita capai lebih maksimal, serta memperhatikan setiap arahan
dari dosen agar praktikum dapat berjalan dengan baik.
Daftar Pustaka
Agustine, Metty. 2014. Percobaan II Transpirasi. Makassar: Universitas
Hasanuddin
Darmawan, J dan Bharsjah, J. 1982. Dasar-Dasar Ilmu Fisiologi Tanaman.
Jakarta: Erlangga,.
Dwidjoseputro. 1989 . Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT Gramedia.
Gardner, dkk. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya, Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia
Lakitan, B.1993. Dasar-Dasar fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada
Lestari, E. G. 2006. Hubungan antara Kerapatan Stomata dengan Ketahanan pada
Somaklon Padi Gadjah mungkur, Towuti, dan IR 64. Biodiversitas hlm. 4448
Loveless, A. R., 1991. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Purba, J.H. 2011. Kebutuhan dan Cara Pemberian Air Irigasi Untuk Tanaman Padi
Sawah (Oryza Sativa L.). Jurnal Sains dan Teknologi, Vol. 3: hlm.146-151.
Salisbury F.B. dan Ross C.W. 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid III. Bandung:
Insitut Teknologi Bandung Press.
Sasmitamihardja, dkk. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan FMIPA ITB.
Siregar, Arbayah, 2003. Anatomi Tumbuhan. Bandung: ITB
Soedirokoesoemo, Wibisono. 1993. Materi Pokok Anatomi dan Fisiologi
Tumbuhan. Jakarta: Erlangga.
Tjitrosoepomo H.S.1998. Botani Umum. Yogyakarta: UGM Press.
Tim Pengampu Fisiologi Tumbuhan. 2010. Petunjuk Praktikum Fisiologi
Tumbuhan. Malang: FMIPA UM.
Wirakusumah, S. 2003. Dasar-dasar Ekologi Bagi Populasi dan
Komunitas.Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.