Oleh:
Asri Puji Lestari
NIM 0910720024
Kelompok 3
LAPORAN PENDAHULUAN
ANSIETAS
1. Pengertian
Ansietas adalah perasaan was-was, kuatir, atau tidak nyaman seakan-akan terjadi sesuatu
yang dirasakan sebagai ancaman
2. Tanda dan Gejala
Respons fisik yang mungkin ditemukan:
a. Sering napas pendek
f. Gelisah
g. Berkeringat
c. Mulut kering
h. Tremor
d. Anoreksia
i. Sakit kepala
e. Diare/konstipasi
j. Sulit tidur
Respons Kognitif
a. Lapang persepsi menyempit
b. Tidak mampu menerima rangsang luar
c. Berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya
Respons Perilaku dan Emosi
a. Gerakan tersentak-sentak
b. Bicara berlebihan dan cepat
c. Perasaan tidak aman
3. Intervensi Generalis
Individu
a. Tujuan
1) Pasien mampu mengenal ansietas
2) Pasien mampu mengatasi ansietas melalui tehnik relaksasi
3) Pasien mampu memperagakan dan menggunakan tehnik relaksasi untuk mengatasi
ansietas
b. Tindakan Keperawatan
1) Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman
dan nyaman saat berinteraksi.
Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Berjabat tangan
perasaan tentang citra tubuhnya dan harapan terhadap citra tubuhnya saat ini.
2) Diskusikan potensi bagian tubuh yang lain.
3) Bantu pasien untuk meningkatkan fungsi bagian tubuh yang terganggu.
4) Ajarkan pasien meningkatkan citra tubuh dengan cara :
a) Gunakan protese, wig, kosmetik atau yang lainnya sesegera mungkin, gunakan pakaian
yang baru
b) Motivasi pasien untuk melihat bagian yang hilang secara bertahap.
c) Bantu pasien menyentuh bagian tersebut.
d) Motivasi pasien untuk melakukan aktifitas yang mengarah pada pembentukan tubuh yang
ideal
5) Lakukan interaksi secara bertahap dengan cara :
a) Susun jadwal kegiatan sehari-hari
b) Dorong melakukan aktifitas sehari-hari & terlibat dalam aktifitas dalam keluarga dan sosial
c)Dorong untuk mengunjungi teman/orang lain yang berarti/mempunyai peran penting
baginya.
d) Beri pujian terhadap keberhasilan pasien melakukan interaksi
Keluarga, a. Tujuan:
1) Keluarga dapat mengenal masalah gangguan citra tubuh
2) Keluarga mengetahui cara mengatasi masalah gangguan citra tubuh
3) Keluarga mampu merawat pasien gangguan citra tubuh
4) Keluarga mampu mengevaluasi kemampuan pasien dan memberikan pujian atas
keberhasilannnya.
b. Tindakan Keperawatan
1) Jelaskan dengan keluarga tentang gangguan citra tubuh yang terjadi pada pasien
2) Jelaskan kepada keluarga cara mengatasi masalah gangguan citra tubuh.
3) Ajarkan kepada keluarga cara merawat pasien :
a) menyediakan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pasien dirumah
b) memfasilitasi interaksi dirumah
c) melaksanakan kegiatan dirumah dan sosial.
d) memberikan pujian atas kegiatan yang telah dilakukan pasien
4) Ajarkan kepada keluarga untuk mengevaluasi perkembangan kemampuan pasien seperti
pasien mampu menyentuh dan melihat anggota tubuh yang terganggu, melakukan aktifitas
dirumah dan dimasyarakat tanpa hambatan
5) Beri pujian yang realistis terhadap keberhasilan keluarga
6) TAK : stimulasi persepsi HDR
4. Intervensi Spesialis
a. Terapi Individu : terapi CBT, terapi kognitif
b. Terapi Keluarga : family system therapy, terapi komunikasi
4. Intervensi Spesialis
a. Terapi individu dapat dilakukan : terapi kognitif. terapi aktivitas
b. Terapi keluarga : Terapi komunikasi, Famili psikoedukasi
c. Terapi Kelompok : Supportif terapi
d. Terapi Komunitas : Multisistemik terapi
DAFTAR PUSTAKA
1. Potter, Patricia A. and Perry, Anee G. (1985). Fundamentals of Nursing concept,
process, and practice. St. Louis : The C.V. Mosby Company
2. Spesialis Jiwa FIK 2005-2007 dan tim pengajar spesialis jiwa (2008). Draft Standar
3. Asuhan Keperawatan Program Spesialis Jiwa. Jakarta : Progaram Magister
Keperawatan Jiwa FIK UI
4. Stolte, K. (2004), Diagnosa Keperawatan Sejahtera. Jakarta: EGC