Anda di halaman 1dari 5

AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Aspek Keperilakuan pada Perencanaan Laba dan Penganggaran

OLEH:
1. Herry Dwiyanto Manukoa
2. Dewi Maharani Cahya Putri

( 1215351024 )
( 0215351149 )

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis


Universitas Udayana
2014

Aspek Keperilakuan pada Perencanaan Laba dan Penganggaran


Penyusunan anggaran adalah suatu tugas yang bersifat teknis. Kata-kata seperti keuangan, angka,
dan estimasi muncul ketika seseorang berpikir mengenai anggaran.
Pandangan Perilaku terhadap proses Penyusunan Anggaran
Ada 3 tahapan utama dalam proses penyusunan anggaran, yaitu:
1. Penetapan tujuan
2. Implementasi
3. Pengendalian dan evaluasi kinerja
Untuk menyusun suatu anggaran atau rencana laba, terdapat langkah-langkah tertentu yang perlu
diambil, yaitu :
1. Manajemen puncak harus memutuskan apa yang menjadi tujuan jangka pendek
perusahaan dan strategi mana yang akan digunakan untuk mencapainya.
2. Tujuan harus ditetapkan dan sumber daya di alokasikan
3. Suatu anggaran atau rencana lab yang komperhensif harus disusun, kemudian disetujui
oleh manajemen puncak. Setelah disetujui, anggaran harus dikomunikasikan kepada
penyelia dan karyaean yang kinerjanya dikendalikan
4. Anggaran digunakan untuk mengendalikan biaya dan menetukan bidang-bidang masalah
dalam organisasi tersebut dengan membandingkan hasil kinerja aktual dengan tujuan
yang telah dianggarkan secara periodik.
Tahap-tahap utama dalam proses penyusunan anggaran:
1. Tahap Penetapan Tujuan
Akitivitas perencanaan dimulai dengan menerjemahkan tujuan organisasi yang luas ke
dalam tujuan-tujuan aktivitas yang khusus. Untuk menyusun rencana yang realistis dan
menciptakan anggaran yang praktis, interaksi yang ekstensif diperlukan antara manajer
lini dan manajer staf organisasi. Kontroler dan direktur perencanaan memainkan peranan
kunci dalam proses manusia dari penyusunan anggaran ini.
2. Tahap Implementasi
Pada tahap implementasi, rencana formal tersebut digunakan untuk mengkomunikasikan
tujuan dan strategi organisasi, serta untuk memotivasi orang secara positif dalam
organisasi. Konsep ilmu keperilakuan utama yang memngaruhi tahap implementasi
adalah komunikasi, kerja sama, dan koordinasi.

3. Tahap Pengendalian dan Evaluasi Kinerja


1

Setelah anggaran diimplementasikan, maka anggaran tersebut berfungsi sebagai elemen


kunci dalam system pengendalian. Anggaran menjadi tolak ukur terhadap mana kinerja
aktual dibandingkan dan berfungsi sebagai suatu dasr untuk melakukan manajemen
berdasarkan pengecualian.
Relevansi Konsep Ilmu Keperilakuan dalam Lingkungan Perencanaan

Dampak dari Lingkungan Perencanaan


Lingkungan perencanaan mengacu pada struktur, proses, dan pola-pola interaksi dalam
penetapan kerja. Hal tersebut kadang kala disebut dengan budaya atau iklim organisasi.

Ukuran dan Struktur Organisasi


Ukuran dan strutur pada organisasi mempengaruhi prilaku manusia dan pola interaksi
dalam tahap penetapan tujuan, implementasi, dann pengendalian serta evaluasi terhadap
proses perencanaan.

Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan juga dapat mempengaruhi lingkungan perencanaan organisas. Teori
X dari McGregor menjelaskan gaya kepemimpinan yang otoriter dan dikendalikan secara
ketat, dimana kebutuhan efisiensi dan pengendalian mengharuskan pendekatan
manajerial tersebut untuk berurusan dengan bawahannya. Berbeda dengan Teori Y yang
dikemukakan oleh McCregor dan gaya kepemimpinan Likert mendorong tingkat
keterlibatan dan partisipasi karyawan dalam penentuan tujuan dan pengembilan
keputusan.

Stabilitas Lingkungan Organisasi


Faktor lingkungan eksternal juga mempengaruhi lingkungan perencanaan yang meliputi
iklim politik dan ekonomi, ketersediaan pasokan, struktur industri yang melayani
organisasi, hakikat persaingan, dll.

Konsep-konsep Keperilakuan yang Relevan dalam Proses Penyusunan Anggaran

Tahap Penetapan Tujuan


Tujuan Organisasi sangat dipengaruhi oleh tujuan dari anggota organisasi yang dominan,
yang secara kolektif mempunyai kendali yang mencukupi atas sumber daya organisasi
untuk membuat komitmen atasnya kea rah tertentu atau untuk menahanya dari yang lain.
Tujuan organisasi ditentukan melalui negosiasi .

Keselarasan Tujuan
Masalah utama yang dijumpai dala, tahap penetapan tujuan adalah mencapai suatu
tingkat keselarasan tujuan atau kompatibilitas yang mungkin diantara tujuan-tujuan
organisasi, subunit-subunitnya (divisi atau departemen), dan anggota-anggotanya yang
berpartisipasi. Keselarasan tujuan atau kompatibilitas akan terjadi ketika individu
memandang bahwa kebutuhan pribadinya dapat dipenuhi dengan mencapai tujuan
organisasi. Keselarasan antara tujuan organisasi dan pribadi juga dapat ditingkatkan
dengan menjelaskan kepada karyawan alas an atas mana tujuan organisasi didasarkan.
Jika keselarasan tujuan tidak ditetapkan, maka berbagai masalah dapat berkembang.
Manajer dan subunit yang berbeda mungkin berkerja untuk tujuan yang saling barsaing,
semangat persaingan dapat menggantikan semangat untuk bekerja sama, atau perasaan
putus asa dapat menyerap ke dalam tingkatan manajerial.

Partisipasi
Partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau
lebih pihak dimana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap
mereka yang membuatnya. Dengan kata lain, pekerja dan manajer tingkat bawah
memiliki suara dalam proses manajemen.

Manfaat Partisipasi
Salah satu manfaat dari partisipasi yang berhasil adalah bahwa partisipan menjadi terlibat
secara emosi dan bukan dalam pekerjaan mereka. Pada dasarnya partisipasi dapat
meningkatkan moral dan mendorong insiatif yang lebih besar pada semua tingkatan
manajemen.

Tahap Implementasi
Setelah
tujuan
organisasi
ditetapkan,
maka
direktur
perencanaan
mengkonsolidasikaannya ke dalam anggaran formal yang komprehensif. Cetak biru untuk
tindakan ditingkat perusahaan ini kemudian disetujui oleh dewan direksi, komisaris.
Anggaran tersebut kemudian diimplementasikan melalui komunikasi kepada karyawan
kunci dalam organisasi.

Pengomunikasian Anggaran
Kontroler atau direktur perencanaan bertanggung jawab untuk mengimplementasikan
anggaran. Hal ini dicapai dengan cara mengkomunikasikan sasaran operasional yang
disetujui kepada orang-orang tingkat organisasi yang lebih rendah. Hal ini disebut juga
sebagai menjual anggaran kebawah.

Kerjasama dan Koordinasi


Implementasi anggaran yang berhasil membutuhkan kerja sama dari orang-orang dengan
beraneka ragam ketrampilan dan bakat. Koordinasi adalah seni menggabungkan secara
efektif seluruh sumber daya organisasi. Dari sudut pandang keprilakuan, hal ini berarti
menggabungkan bakat dan kekuatan dari setiap partisipan organisasi dan membuatnya
berjuang untuk mencapai tujuan yang sama.

Tahap Pengendalian dan Evaluasi Kinerja


Tujuan yang dianggarkan jarang dicapai tanpa memantau kemajuan karyawan
secara kontinyu terhadap pencapaian tuuan mereka. Dalam tahap
pengendalian dan evaluasi kinerja, kinerja aktual dibandingkan dengan
standar yang dianggarkan guna menentukan bidang-bidang permasalahan
dalam organisasi tersebut dan menyarankan tindakan yang sesuai untuk
memperbaiki kinerja yang dibawah standar.

Laporan-laporan Kinerja
Untuk mempertahankan kendali atas biaya dan menjaga agar karyawan termotivasi ke
arah pencapaian sasaran,laporan kinerja sebaiknya disusun dan didistribusikan paling
tidak secara bulanan. Pentingnya komunikasi berkala atas hasil kinerja telah berulang kali
ditunjukkan dalma studi empiris. Penerbitan laoran kinerja secara berkala dan tepat waktu
akan mempengaruhi dan mendorong pada moral karyawan.

Anda mungkin juga menyukai