Mengenal dan memahami proses pembuatan gliserol sebagai produk pengolahan hilir
dari komoditi sawit
Disusun Oleh:
Kelompok 10
Tyagita Pratiwi
(131710101035)
(131710101053)
Wulan Suci W.
(131710101108)
1.1 Tujuan
Adapun beberapa tujuan dilakukannnya pendalaman tentang materi produk hilir
kelapa sawit antara lain :
1.
2.
3.
4.
sedikit terlarut dalam dietil eter, etil asetat, dan dioksan; serta tidak terlarut dalam
hidrokarbon (Knothe et al.,2005). Beberapa sifat fisik gliserol terdapat pada Tabel 1
Tabel 1. Sifat Fisik Gliserol
Sifat
Nilai
18,17
Titik Lebur (C)
290
Titik didih (C), 101,3 kPa
1,2620
Spesific gravity (25.25) (C)
63,4
Tegangan Permukaan (20C, Mn/M)
Konduktivitas thermal (W/(Mk))
0,28
H pembentukan (kJ/mol)
667,8
117
Titik nyala (C)
204
Titik api (C)
Sumber: Knothe et al., 2005
Pengembangan gliserol yang merupakan suatu produk samping industri
biodiesel sangat menjanjikan. Hal ini dikarenakan luasnya aplikasi gliserol pada
berbagai industri. Beberapa aplikasi gliserol dalam industri antara lain: sebagai
emulsifier, agen pelembut, plasticizer, dan stabilizeres krim; sebagai pelembab kulit,
pasta gigi, dan obat batuk; sebagai media pencegahan pada reaksi pembekuan sel
darah merah, sperma, kornea, dan jaringan lainnya; sebagai tinta printingdan bahan
aditif pada industri pelapis dan cat; sebagai bahan antibeku, sumber nutrisi dalam
proses fermentasi, dan bahan baku untuk nitrogliserin (Syarif, 2002).
2.3 Proses Pembuatan Gliserol
Gliserol terdapat dalam minyak dan lemak, berkombinasi dengan asam
palmitat, asam stearat, dan asam oleat dalam bentuk gliseril ester dari asam-asam ini
(tripalmitin, tri stearin, tri olein). Gliserol juga berkombinasi dengan gliserida
berbagai asam lemak pada minyak seperti minyak kelapa, minyak sawit, minyak biji
kapas, minyak kacang kedelai, dan minyak zaitun yang menghasilkan sejumlah besar
gliserol daripada yang didapatkan pada lemak seperti lemak babi. Dalam beberapa
jenis lemak dan minyak, gliserol berkombinasi parsial dengan asam-asam lainnya
misalnya dalam mentega dimana 5% dari total lemak adalah gliserol-tributirat atau
tributirin. Gliserol juga terdapat dalam kuning telur dan otak manusia dalam bentuk
asam fosfo-gliserat. Penelitian Pasteur juga telah menemukan keberadaan gliserol
sebagai komponen tetap diantara produk-produk fermentasi. Gliserol juga terjadi
secara alami seperti trigliserida pada seluruh sel hewan dan tumbuhan dalam bentuk
lipida seperti lesitin dan sepalin.
Proses produksi gliserol dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya:
3. Hidrolisa CPO menggunakan H2O yaitu dengan menghidrolisis CPO dengan H2O
merupakan metode yang umum dipakai untuk menghasilkan gliserol dan asam
lemak.
Proses hidrolisa minyak atau lemak ini masih menghasilkan gliserol yang
terkandung dalam air manis. Kandungan gliserol dalam air manis harus diuapkan
untuk mendapatkan gliserol yang murni. Proses pemurnian gliserol dilakukan dengan
tahapan tahapan berikut:
1. Pemurnian menggunkan sentrifuge
2. Evaporasi
3. Filtrasi
Sentifuse dilakukan dengan tujuan menghilangkan asam lemak bebas sisa dan
kotoran padat yang masih ada pada air, Pada proses recovery gliserol dari sweet
water dilakukan dengan menggunakan triple effect evaporator. Untuk menguapkan 1
kg air diperlukan 1,1 kg uap. Tekanan evaporator pertama 1 at, evaporator kedua 3
atm dan evaporator ketiga 5 atm.
Proses atau diagram alir pembuatan gliserol dapat dilihat pada gambar
dibawah berikut :
.
Crude Gliserin
Pre-Heater
Distilasi
Air
Gliserin +Air
Distilasi gliserin
Carbon aktif
Bleaching
Filtrasi
Gliserin
a.
b.
c.
d.
e.
2.
3.
4.
5.
6.
a. Campuran semen, sabun, detergen, aspal, keramik, pengolahan kayu dan kulit,
emulsifier, jangka, komponen patri.
2.5 Sasaran Pasar
Penggunaan gliserol sangat ber macam-macam, mulai dari untuk pangan,
kosmetik, pengolahan tembakau, semen, pelumas, dan banyak lainnya. Kegunaan ini
akan memberikan prosepek pasar yang sangat baik dari segi sektor industri besar
hingga industri farmasi.
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari artikel yang telah disusun, dapat disimpulkan bahwa:
1. Gliserol ialah suatu trihidroksi alkohol yang terdiri atas 3 atom karbon. Jadi
tiap atom karbon mempunyai gugus OH.
2. Proses produksi gliserol dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya
sapoonifikasi, penggunaan enzim lipase, dan Hidrolisa CPO menggunakan
H2O.
3. Beberapa aplikasi gliserol dalam industri antara lain: sebagai emulsifier, agen
pelembut, plasticizer, dan stabilizeres krim; sebagai pelembab kulit, pasta
gigi, dan obat batuk; sebagai media pencegahan pada reaksi pembekuan sel
darah merah, sperma, kornea, dan jaringan lainnya.
4. Penggunaan gliserol sangat ber macam-macam, mulai dari untuk pangan,
kosmetik, pengolahan tembakau, semen, pelumas, dan banyak lainnya.
Kegunaan ini akan memberikan prosepek pasar yang sangat baik dari segi
sektor industri besar hingga industri farmasi.
3.2 Saran
Ditinjau dari artikel yang dibuat,sebaiknya proses pembuatan produk hilir kelapa
sawit ini di sosialisasikan kepada masyarakat sehingga banyak yang mengetahui cara
pengolahanya
DAFTAR PUSTAKA
Karaosmanoglu, V.M., T.H.Mc Hugh, J.de Berrtos., D. Olson., J. Pan and J.M.Krocht
1996. Glicerol Content Effect On The Tensile Properties of Whey Protein
Sheet Formed by Twin-Scren Extrusion. California Dairy Research.
Kick othmer, N and S. Guilbert. 1996. Bio Packaging : Tecnology and Properties of
Edible Biodegradable Material of Agricultural Origin, Food Packaging a
Preservation. The AVI Publ. Inc., Westport, Connecticut.
Knothe, J. M., E. A. Baldwin and M. O. Nisperos-Cariedo. 2005. Edible Coatings
and Films To Improve Food Quality. Technomic Publ. Co. FC, LancasterBasel
Syarief, R., S. Koswara, Y. Haryadi, C.C. Andjaya dan M. Arpah. 2002. Praktikum
Teknologi Pengemasan Pangan. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi IPB,
Bogor.