PENDAHULUAN
mengalami
kesulitan
dalam
mempelajari
suatu
materi,
F. Cek Kemampuan
a. Apa yang anda ketahui tentang tindakan pemasangan NGT ?
b. Sebutkan tujuan dari tindakan pemasangan NGT ?
c. Sebutkan indikasi dari tindakan pemasangan NGT ?
d. Sebutkan alat-alat yang diperlukan untuk pemasangan NGT ?
e. Bagaimana langkah-langkah dalam prosedur tindakan pemasangan
NGT ?
f. Jelaskan cara penghitungan kebutuhan kalori dan nutrisi dalam
keadaan istirahat dan sakit?
g. Bagaimana prosedur pemberian nutrisi via NGT ?
II.
PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
:
a. Definisi dari tindakan pemasangan NGT
b. Tujuan tindakan pemasangan NGT dengan
tepat.
c. Indikasi dari tindakan pemasangan NGT
d. Persiapan alat-alat yang diperlukan untuk
pemasangan NGT
e. Prosedur tindakan pemasangan NGT
f. Kebutuhan kalori dan nutrisi dalam keadaan
istirahat dan sakit
g. Prosedur pemberian nutrisi via NGT
K
Melaksanakan
tindakan
pemasangan
NGT
Mahasiswa dapat
mengidentifikasi
pelaksanakan
tindakan
pemasangan NGT
dan pemberian
nutrisi enteral
2x60
menit
pemasangan NGT
2. Tujuan tindakan
pemasangan NGT
4. Persiapan alat-alat yang
diperlukan untuk
pemasangan NGT
5. Prosedur tindakan
pemasangan NGT
6. Kebutuhan kalori dan
Ceramah
Curah
pendapat
Diskusi
LCD
Test formatif
Alimul,Azis
A.2006.Pengantar
Kebutuhan
Da
Manusia
Buku.1&2.Jakarta:
emba Medika
IqbaWahit & N
C.2008.Buku
A
Kebutuhan
Da
Manusia.Jakarta:E
Kusyati,Eri.2006.K
ampilan
Prosedur
Laboratorium.Jaka
:EGC
B. Kegiatan Belajar
1. Tujuan kegiatan pembelajaran
a. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi dari tindakan
pemasangan NGT dengan tepat.
b. Mahasiswa mampu menyebutkan tujuan dari tindakan
pemasangan NGT dengan tepat.
c. Mahasiswa mampu menyebutkan indikasi dari tindakan
pemasangan NGT dengan tepat.
d. Mahasiswa mampu menyebutkan dan mempersiapkan alat-alat
yang diperlukan untuk pemasangan NGT dengan benar.
e. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan tindakan pemasangan
NGT dengan benar.
f. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami kebutuhan
kalori dan nutrisi dalam keadaan istirahat dan sakit
g. Mahasiswa mampu mendemontrasikan pemberian nutrisi via
NGT secara benar
2.
Uraian materi
PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE
a.
lebih
mudah
dan
kurang
traumatis
bagi
pasien
aspirasi isi lambung dapat terjadi, tetapi hal ini dapat diminimalkan
ketika pasien kooperatif, posisi yang benar, dan cukup siap untuk
prosedur ini. Perlindungan jalan napas sangat penting pada pasien
koma atau tidak sadar. Selang Nasogastrik atau NG tube adalah suatu
selang yang dimasukkan melalui hidung sampai ke lambung. Sering
digunakan untuk memberi nutrisi dan obat-obatan kepada seseorang
yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan, dan obatobatan secara oral. Juga dapat digunakan untuk mengeluarkan isi
dari lambung dengan cara diaspirasi/ dialirkan.
b.
dan
mengalirkan
untuk
pasien
yang
sedang
c.
Indikasi
1. Pasien tidak sadar.
2. Pasien dengan masalah saluran cerna bagian atas (misal: stenosis
esofagus, tumor pada mulut, tumor pada faring atau tumor pada
esofagus).
3. Pasien dengan kesulitan menelan.
4. Pasien paska bedah pada mulut, faring atau esofagus.
Perhatian :
1. Riwayat masalah sinus atau nasal ( infeksi, sumbatan, polip dll )
2. Kesadaran
3. Refleks Vagal
4. Perdarahan karena prosedur yang agresif
5. Selang NGT masuk ke trakea
6. Diharapkan pasien telah menerima penjelasan yang cukup tentang
prosedur dan tujuan tindakan.
7. Pasien yang telah mengetahui dengan jelas segala sesuatu tentang
tindakan yang akan dilakukan pasien atau keluarga diharuskan
menandatangani informed consent
e.
f.
10
11
Pemasangan NGT
Insersi slang nasogastrik meliputi pemasangan slang plastik lunak
melalui nasofaring klien kedalam lambung. Slang mempunyai lumen
berongga yang memungkinkan baik pembuangan sekret gastrik dan
pemasukan cairan ke dalam lambung.
Pelaksanaan
harus
seorang
profesional
kesehatan
yang
Persiapan Pasien
1. Perkenalan diri dan mengucapkan salam
2. Anamnesis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien
3. Informed Consent, menerangkan hal-hal yang terkait dengan
- Arti dan tujuan pemasangan NGT
- Prakiraan lama pemasangan NGT, penggantian 5-7 hari
- Kemungkinan timbulnya rasa sakit/ tidak nyaman sewaktu insersi
(pemasukan)
- Meminta pasien untuk kooperatif
- Menyampaikan anjuran kepada pasien untuk melaporkan apabila:
Selang Naso Gastric tube terlepas
Fiksasi tidak kuat atau terlepas
- Menyampaikan larangan pada pasien untuk:
12
Peralatan
1. NGT (Feeding Tube) sesuai ukuran:
a. Dewasa : 16-18 Fr
b. Anak-anak : 9-10 Fr
c. Bayi : 6 Fr
2. 1 buah handuk kecil.
3. 1 buah perlak.
4. Jelly/lubricant.
5. Sarung tangan bersih.
6. Spuit 50 cc.
7. Plester atau hipafix.
8. Benang wol (bila ada).
9. Gunting.
10. Tongue Spatel.
11. Penlight atau senter.
12. Stetoskop.
13. Bengkok.
k.
1.
Langkah Pemasangan
2.
3.
d. Palpasi abdomen.
Cek kembali hasil kolaborasi dengan Dokter, kebutuhan pemasangan NGT
Menjelaskan prosedur dan tujuan pemasangan NGT serta hal-hal yang harus
4.
5.
6.
13
7.
b. Berdiri di samping klien, di sisi yang sama dengan lubang hidung yang
akan diinsersi dan dekatkan alat-alat.
c. Atur klien dalam posisi Fowler (kecuali ada kontraindikasi) dengan
meletakkan bantal di belakang kepala dan bahu.
d. Pasang perlak di atas bantal dan handuk di atas dada.
8.
xyphoideus.
9. Beri jelly pada selang yang akan dipasang.
10 a. Instruksikan klien agar kepala dalam posisi ekstensi lalu masukkan selang
dengan hati-hati melalui lubang hidung (klien mungkin merasa ingin
muntah).
b. Bila terasa ada tahanan masukkan selang sambil diputar (jangan
11
dipaksakan).
a. Bila sudah terasa melewati batas kerongkongan, minta klien untuk
membuka mulut dan lihat dengan bantuan tongue spatel dan senter apakah
selang melingkar di dalam kerongkongan atau mulut.
b. Bila selang melingkar di dalam kerongkongan atau mulut, maka tarik
kembali selang, anjurkan klien istirahat kemudian olesi selang dengan jelly
dan pasang pada lubang hidung yang lain dengan cara yang sama. (selang
diganti???).
c. Bila tidak, fleksikan kepala klien (sampai posisi kepala dan leher lurus)
kemudian masukkan selang sampai melewati nasofaring. Saat dimasukkan,
14
Pengertian
Suplai nutrisi setiap hari secara adekuat memegang peranan penting
untuk pasien kritis dan pasien yang dalam perawatan baik di Pusat
Pelayanan Primer (Puskesmas) maupun di Rumah Sakit pada umumnya .
Adapun tujuan dari pemberian nutrisi ini adalah untuk memelihara
kesehatan pasien dan untuk meningkatkan ketahanan tubuh terhadap
penyakit. Nutrisi dapat diberikan secara enteral ataupun parenteral. Nutrisi
enteral artinya pemberian nutrisi diberikan melalui jalur saluran
gastrointestinal, bisa per oral ataupun melalui pemasangan NGT
(Nasogastric tube) jika pemberian per oral mengalami gangguan. Namun,
apabila jalur enteral tidak adekuat ataupun tidak memungkinkan, maka
pemberian nutrisi pasien dapat dilakukan secara parenteral.
Jenis
nutrisi
yang
diberikan
tergantung
berdasarkan
cara
15
mengakibatkan
terjadinya
perubahan
perubahan
proses
dengan
pembedahan,
pemberian
nutrisi
enteral
harus
Kebutuhan Makronutrien:
16
c.
17
e.
18
g.
19
i.
Nama
Panenteral (KH 48,6%)
Ensure (KH 62,9%)
Peptisol (KH 80,6%)
Entrasol (KH 75,7%)
Proten(KH 67,7%)
Peptamen (KH 58,1%)
GlucernaSR (KH
61,7%)
Diabetasol (KH 71%)
Nefrisol (KH 71%)
Hepatosol(KH 88,7%)
Pemberian nutrisi enteral
Keuntungan:
- Merupakan alur fisiologis
kalori
1000
1000
1000
1000
1000
1000
1000
KH
436
540
672
672
521,6
500
528
lemak
462
318
162
216
248,4
360
327,6
Protein
30,6
35,3
55,9
28
47,2
30
50
1000
1000
1000
596
723,2
765
243
207
97
31
19,2
34,5
20
21
j.
umur
2,0-15 kg
hari
2-15 cc/jam
harus dicapai
15-55 cc/jam
16-30 kg
1cc/kg/jam
8-25 cc/ jam
1cc/ kg
8-16 cc/jam
45-90 cc/jam
(0,5-1 cc/kg/jam)
15-25 cc/jam
(0,5 cc/kg)
15-25 cc/ jam
70-130 cc/jam
(0,5cc/kg/jam)
25 cc/jam
(0,5 cc/kg)
25 cc/jam
90-150 cc/jam
30-50 kg
>50 kg
Persiapan alat
Langkah-langkah
1.
2
3
e. Palpasi abdomen.
Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien dan keluarga.
Mempersiapkan alat-alat dan mengatur posisinya di samping tempat tidur.
4
5
Mencuci tangan.
a. Berdiri di samping klien dan dekatkan alat-alat.
b. Atur klien dalam posisi Fowler (kecuali terdapat kontraindikasi) dengan
meletakkan bantal dibelakang kepala dan bahu.
c. Pasang perlak di atas bantal, tissue di atas dada dan bengkok di samping
22
klien.
6
a. Dengan spuit ambil residu lambung (atau buka penutup selang dan
biarkan residu mengalir dengan sendirinya), kemudian ukur dan buang.
b. Bila residu lambung >50 cc, warna residu kehitaman atau warna dan
bentuk residu lambung sama dengan warna makanan pada pemberian
sebelumnya, segera lapor pada Dokter.
c. Bila residu <50 cc, warna tidak kehitaman, lanjutkan dengan pemberian
makanan.
a. Letakkan ujung selang di atas kepala klien dan sambungkan ujung
selang dengan spuit 50 cc atau dengan corong.
b. Biarkan makanan masuk ke lambung secara lambat sesuai gaya
gravitasi.
c. Setelah selesai tutup kembali ujung selang.
Merapikan klien dan tempat tidur klien.
Membersihkan dan mengembalikan alat-alat pada tempat semula.
Mencuci tangan.
Dokumentasikan tindakan pada status klien.
8
9
10
11
.
3. Rangkuman
23
4. Tugas
Bentuklah kelompok dengan masing masing kelompok 10
mahasiswa.
Buat skenario kasus dan analisis kasusnya serta lakukan simulasi
pemberian pengobatan.
5.
Tes formatif
1.
b. lambung
c. ileum
d. duedonum
b. 9 Fr
c.10-12 Fr
d. 16-18 Fr
24
6. Kunci jawaban
1.
2.
3.
4.
5.
B
A
D
D
A
7. Lembar kerja
Setelah
mempelajari
modul
ini,
peserta
didik
harus
bisa
PANDUAN
PEMASANGAN NGT
NO.
1
KEGIATAN
PERSIAPAN ALAT
NGT (Feeding Tube) sesuai ukuran:
a. Dewasa : 16-18 Fr
b. Anak-anak : 9-10 Fr
c. Bayi : 6 Fr
1 buah handuk kecil.
1 buah perlak.
Jelly/lubricant.
Sarung tangan bersih.
Spuit 10 cc.
YA
TIDAK
25
3
4
5
6
7
8
10
11
12
26
15
16
17
18
14
X 100
Skor maksimal
KRITERIA PENILAIAN
Baik
:
sekali
Baik
:
Cukup
:
Kurang
:
85 100
75 81
60 74
< 56
III.
EVALUASI
A. Kognitif Skill
1. Pemasangan NGT adalah suatu teknik pemasangan selang menuju
organ
a. jejunum
b. lambung
c. ileum
d. duedonum
27
b. 9 Fr
c.10-12 Fr
d. 16-18 Fr
B. Psikomotor Skill
KETERAMPILAN: PEMBERIAN TINDAKAN PENGOBATAN
FORMAT BUKU BIMBINGAN DAN UJIAN KETERAMPILAN LABORATORIUM (LOG
BOOK)
HARI/TGL
PELAKSANAAN
PROSES PENCAPAIAN
KETERAMPILAN
DGN
MANDIRI
BIMBINGAN
(M)
(B)
KOMENTAR PEMBIMBING
TTD
PEMBIMBING
DAN CAP
28
C. Attitude Skill
FORMAT BUKU BIMBINGAN DAN UJIAN KETERAMPILAN LABORATORIUM (LOG
BOOK)
HARI/TGL
PELAKSANAAN
PROSES PENCAPAIAN
SIKAP
BAIK
KURANG BAIK
KOMENTAR PENGUJI
B
A
D
D
A
TTD
PEMBIMBING
DAN CAP