PENDAHULUAN
Sistem Stomatognati meliputi beberapa subsistem dan melibatkan fungsi
fisik maupun psikologis serta merupakan peranan berbagai organ dan
jaringan. Semua organ/jaringan ini harus berfungsi dalam keadaan
keseimbangan (equilibrium theory). Apabila salah satu jaringan tidak
mendapat gaya yang seimbang maka terjadilah anomali (Moyers, 1966).
Salah satu kelainan dari sistem Stomatognati yang digolongkan ke dalam
kelainan pertumbuhan dan perkembangan adalah DISGNATI. Sebagai
batasannya dapat disebutkan bahwa disgnati adalah : Sindrom kelainan
pertumbuhan dan perkembangan dentoskeletal dimana hubungan rahang
beserta gigi antara rahang atas dan rahang bawah, dan/atau antara rahang
dengan tulang fasial, maupun jaringan lunak yang tidak seimbang secara
fungsional maupun estetik.
Kasus disgnati yang merupakan kelainan dentoskeletal yang ekstrim dan
sulit untuk dirawat dengan ortodonti saja harus dirawat secara kombinasi
antara orthodonti dan bedah orthodonti/orthognati.
BEDAH ORTHOGNATI didefinisikan sebagai perawatan kombinasi antara
perawatan dengan cara pembedahan dengan perawatan ortodontik dengan
tujuan untuk memperbaiki maloklusi (dental) dan kelainan fasial (skeletal)
yang disebabkan oleh kelainan yang parah dalam ukuran, bentuk, dan
hubungan antara kedua rahang dengan basis kranial. Perawatan ini juga
sering dilakukan untuk memperbaiki kelainan kongenital dan anomali yang
1
melalui
Bedah
Orthognati
dimaksudkan
untuk
mencapai
mencapai
hasil
perawatan
yang
maksimal
maka
harus
perawatan disgnati dilakukan oleh suatu tim yang terdiri dari SPESIALIS
ORTODONTI, BEDAH MULUT, PERIODONTI, PROSTODONTI DAN
PEDODONTI SERTA BEDAH PLASTIK DAN PSIKOLOG.
Seorang
SpKGA
sebaiknya
memantau
pertumbuhan
dan
Pada perawatan bedah ortognatik, hasil yang baik dapat dicapai bila
ahli ortodonti dan ahli bedah mulut bekerja sama.
Catatan medik memuat kesehatan umum dan gigi dan dilengkapi
dengan catatan medik ortodontik, model studi, panoramic dan foto lateral
sefalometri (jika diperlukan foto frontal) dan foto intra/ekstra oral
(Tuinzing, 1990; Bunyan, 1991).
Mandibular prognatism
F Laterognathic
KLASIFIKASI DAN RENCANA TERAPI BEDAH ORTHOGNATI
A.
Keluhan pasien dapat berupa : masalah dental saja seperti : gigi besar,
dental open bite/deepbite dan tidak didapatkan masalah rahang yang berat
baik relasi maupun fungsi. Masalah psikologis dapat ada ataupun tidak.
Umumnya bukan indikasi kuat untuk perawatan bedah.
Jenis pembedahan
genioplasti.
KEPUSTAKAAN
1. Epker, B.N.,Fish, L.C. 1986 : Dentofacial deformities. Vol. II,The C.V.
Mosby C., St Louis.
2. Garliener, Daniel., 1976 : Myofunctional Therapy. W.B. Saunders Co.,
Philadelpphia
3. Henderson, Derek , 1985 : Orthognathic Surgery. Wolfe Medical
Publications Ltd., London.
4. Moyers, Robert E., 1988 : Handbook of Orthodontics. 4 th ed., Year
Book Medical Publishers Inc., Chicago, London.
5. Proffit, W.R., White Jr., R.P., 1991. Surgical Orthodontic Treatment. The
C.V. Mosby Co., St. Louis.
6. Sarver, David M., 1998. Esthetic Orthodontics and Orthognathic
Surgery. The C.V. Mosby Co., St. Louis.
7. Tuinzing,D.B., Greebe R.B., et.al. 1993 : Surgical Orthodontics. VU
University Press, Amsterdam.
10