Prognosis Pada kasus fraktur, prognosisnya bergantung dari tingkat keparahan serta tata laksana dari tim medis terhadap pasien dengan
korban fraktur. Jika penanganannya cepat, maka prognosisnya akan lebih baik. Begitu juga sebaliknya. Sedangkan dari tingkat keparahan, jika
fraktur yang di alami ringan, maka proses penyembuhan akan berlangsung dengan cepat dengan prognosis yang baik. Tapi jikalau pada kasus yang
berat prognosisnya juga akan buruk.bahkan jikalau parah, tindakan yang dapat di ambil adalah cacat fisik hingga amputasi.Selain itu penderita dengan
usia yang lebih muda akan lebih bagus prognosisnya di banding penderita dengan usia lanjut.
(Sumber : Bresler,Michael Jay.2006. Manual Kedokteran Darurat Edisi 6. Pg.60. Jakarta :EGC)
Tahap pemeriksaan motorik
PEMERIKSAAN FUNGSI MOTORIK
1.PENDAHULUAN
Pemeriksaan fungsi motorik, meliputi :
1)Observasi
2)Penilaian terhadap ketangkasan gerakan volunter
3)Penilaian tonus otot
4)Pemeriksaan trofi otot
5)Pemeriksaan kekuatan ekstremitas
2.OBSERVASI
Dokter melakukan observasi terhadap pasien dengan gangguan motorik pada waktu
ia masuk ke kamar periksa. Apakah ia berjalan sendiri ? Apakah ia dipapah ? Bagaimana gaya berjalannya ?
Setiap gangguan somatomotorik yang ringan dapat diketahui dari observasi terhadap gerakan menutup/ membuka kancing baju, menggantungkan
pakaian,
melepaskan sandal, menaiki tempat periksa, merebahkan diri dan sebagainya. Bilamana pasien sudah berbaring di atas tempat periksa, simetri
tubuh pasien harus diperhatikan.
3.PENILAIAN TERHADAP KETANGKASAN GERAKAN VOLUNTER
Gerakan volunter yang dimaksud ialah gerakan pasien atas permintaan pemeriksa.
Penilaian ini bersifat umum, yaitu untuk mengetahui apakah pasien
masih dapat menekukkan lengannya di sendi siku, mengangkat lengan di sendi bahu, mengepal dan meluruskan jari-jari tangan, menekukkan di
sendi lutut dan panggul serta menggerakkan jari
-jari kakinya.
Teknik pemeriksaan:
a.Gerakan pada sendi bahu :
-Mintalah pasien untuk melakukan gerakan pada sendi bahu yang meliputi : abduksi
-Pemeriksa menggerakkan sendi siku secara pasif, yaitu fleksi dan ekstensi berulang -ulang dan merasakan adanya tahanan pada otot-otot di
lengan atas dan nilailah tahanan tersebut apakah normal, meningkat atau menurun.
-Jika tonus otot meningkat, maka pemeriksa mendapat kesulitan untuk memfleksikan dan mengekstensikan lengan. Jika tonus otot hilang, maka
pemeriksa tidak merasakan tahanan.
c.Memeriksa tonus otot pada lengan bawah :
-Pemeriksa menggerakkan tangan pasien secara pasif (pronasi-supinasi) dan merasakan adanya tahanan pada otot-otot di lengan bawah dan
nilailah tahanan tersebut apakah normal, meningkat atau menurun.
d.Memeriksa tonus otot pada tangan :
-Pemeriksa memfleksikan dan mengekstensikan jari-jari tangan pasien (menggenggam dan membuka)
dan merasakan adakah tahanan pada otot tangan, apakah normal, meningkat atau menurun.
e.Memeriksa tonus otot pada pinggul :
-Pemeriksa memfleksikan dan mengekstensikan kaki pasien pada articulatio coxae dan merasakan tahanan pada otot-otot pinggul, apakah normal,
meningkat atau menurun.
f. Memeriksa tonus otot pada paha :
-Pemeriksa memfleksikan dan mengekstensikan kaki pasien pada sendi lutut dan merasakan tahanan pada otot paha (m. quadriceps femoris),
apakah normal, meningkat atau menurun.
g.Memeriksa tonus otot pada betis :
-Pemeriksa melakukan dorsofleksi dan plantar-fleksi secara pasif pada kaki pasien dan merasakan adanya tahanan pada otot betis (m.
gastrocnemius), apakah normal, meningkat atau menurun.
h.Memeriksa tonus otot pada kaki :
-Pemeriksa memfleksikan dan mengekstensikan jari kaki pasien dan merasakan adanya tahanan pada otot kaki (dorsum dan plantar pedis), apakah
normal, meningkat atau menurun.
5.PEMERIKSAAN TROFI OTOT
Pemeriksaan trofi otot dapat dilakukan dengan inspeksi, palpasi dan pengukuran.
a.Inspeksi :
-Perhatikan bentuk dan ukuran otot, baik masing-masing atau sekelompok otot, adanya gerakan abnormal, adanya kontraktur dan deformitas.
-Perhatikan apakah otot tampak normal (eutrofi), membesar (hipertrofi) atau tampak
kecil (atrofi).
-Perkembangan otot ditentukan oleh faktor keturunan, profesi, cara hidup, gizi dan latihan/ olahraga.
-Bandingkan kanan dan kiri.
b.Pengukuran: Bila terdapat asimetri, maka pengukuran kelompok otot yang sama harus dilakukan,
meliputi panjang otot dan lingkaran otot. Patokan untuk mengukur lingkaran anggota gerak kedua sisi harus diambil menurut bangunan anggota
gerak yang sama, misalnya 10cm diatas olekranon.
c.Palpasi:
Otot yang normal akan terasa kenyal pada palpasi, otot yang mengalami kelumpuhan Lower Motor Neuron(LMN) akan lembek, kendor dan
konturnya hilang.Periksalah bentuk otot pada otot bahu, lengan atas, lengan bawah, tangan, pinggul, paha, betis dan kaki.
1. Baehr, M. dan M. Frotscher. Diagnosis Topik dan Neurologi DUUS, Anatomi Fisiologi Tanda Gejala. Jakarta: EGC. 2010
2. Bickley, Lynn; Szilagui, Peter (2007). E-Book Bates' Guide to Physical Examination and History Taking (9th ed.). Lippincott
Williams & Wilkins. ISBN 0-7818-6718-0
3. Hislop, Helen J. & Montgomery, Jaqueline with contributor Barbara Connelly. Daniels and Worthingham's muscle testing:
techniques of manual examination., 6th edition, 1995.
Motion
MCP
Flexion
Patient Position
The patient is sitting or supine with
forearm in supination. The wrist is in
neutral with the MCP joints fully
extended. The therapist stabilizes the
metacarpals just proximal to the MCP
joint, and applies resistance on the
palmer surface of the proximal row of
phalanges in the direction of MCP
extension while the patient flexes at the
MCP joint.
MCP
The patient's forearm is in pronation with
Extension the wrist in neutral. MP joints and IP joints
are in relaxed flexion posture. Therapist
stabilizes the wrist and places the index
finger of the resistance hand across the
dorsum of all proximal phalanges just
distal to the MCP joints. Give resistance
in the direction of flexion.
Start Position
End Position
PIP
The patient's forearm is in pronation with
Extension the wrist in neutral. The finger being
tested should be in slight extension at the
MCP joint. The patient's other fingers are
flexed against the table, except the test
finger. The therapist stabilizes the test
finger at the proximal phalanx. The
therapist applies resistance distal to PIP
joint in the direction of flexion, while the
patient extends the PIP joint.
DIP Flexion The patient's forearm is in supination with
the wrist in neutral, with the PIP joint in
extension. The therapist stabilizes the
middle phalanx by grasping it on either
side, and resistance is applied at the
distal phalanx in the direction of
extension while the patient actively flexes
the DIP joint.
DIP
The patient's forearm is in pronation with
Extension the wrist in neutral. The finger being
tested should be in slight extension at the
PIP joint. The patient's other fingers are
flexed against the table, except the test
finger. The therapist stabilizes the test
finger at the middle phalanx. The
therapist applies resistance distal to DIP
joint in the direction of flexion, while the
patient extends the DIP joint.
Finger
The patient's forearm is pronated with the
Abduction wrist in neutral. Fingers start in extension
and adduction. MCP joints are in neutral
while avoiding hyperextension. Therapist
supports wrist in neutral. The fingers of
the other hand are used to give
resistance on the distal phalanx, on the
radial side of one finger and the ulnar
side of the adjacent finger. The direction
of resistance is toward adduction while
patient actively abducts.
Finger
The patient's forearm is pronated, wrist in
Adduction neutral, and fingers extended and
abducted. The therapist supports the
wrist in neutral. The fingers of the other
hand are used to give resistance on the
distal phalanx, on the radial side of one
finger and the ulnar side of the adjacent
finger. The direction of resistance is
toward abduction while the patient
actively adducts.
TUMB
Motion
Patient Position
Start Position
Thumb
Patient sits with the wrist in neutral, and
Abduction thumb relaxed in adduction. Therapist
stabilizes metacarpals by maintaining
wrist in neutral in somewhat of a
handshake position. Resistance is
applied to the lateral aspect of proximal
phalanx in the direction of adduction.
Patient lifts thumb toward ceiling against
resistance.
Thumb
The patient sits with wrist in neutral, and
Adduction thumb relaxed and hanging down in
abduction. Therapist stabilizes
metacarpals by grasping the patient's
hand around the ulnar side. Resistance is
given on medial side of proximal phalanx
in the direction of abduction. Patient
adducts against resistance.
End Position
Elbow Extension
Forearm Supination
Forearm Pronation