Anda di halaman 1dari 3

1.

Proses penyembuhan luka


1.1 Penyembuhan Luka
Tubuh yang sehat mempunyai kemampuan alami untuk melindungi dan
memulihkan dirinya. Peningkatan aliran darah ke daerah yang rusak, membersihkan sel
dan benda asing dan perkembangan awal seluler bagian dari proses penyembuhan.
Proses penyembuhan terjadi secara normal tanpa bantuan, walaupun beberapa
bahan perawatan dapat membantu untuk mendukung proses penyembuhan. Sebagai
contoh, melindungi area yang luka bebas dari kotoran dengan menjaga kebersihan
membantu untuk meningkatkan penyembuhan jaringan (Taylor, 1997).
1. Prinsip Penyembuhan Luka
Ada beberapa prinsip dalam penyembuhan luka menurut Taylor (1997) yaitu:
a. Kemampuan tubuh untuk menangani trauma jaringan dipengaruhi oleh luasnya
kerusakan dan keadaan umum kesehatan tiap orang.
b. Respon tubuh pada luka lebih efektif jika nutrisi yang tepat tetap dijaga.
c. Respon tubuh secara sistemik pada trauma
d. Aliran darah ke dan dari jaringan yang luka
e. Keutuhan kulit dan mukosa membran disiapkan sebagai garis pertama untuk
mempertahankan diri dari mikroorganisme
f. Penyembuhan normal ditingkatkan ketika luka bebas dari benda asing tubuh
termasuk bakteri.
1.2 Tahapan penyembuhan luka
Tanpa memandang penyebab, tahapan penyembuhan luka terbagi atas :
Fase koagulasi : setelah luka terjadi, terjadi perdarahan pada daerah luka yang diikuti
dengan aktifasi kaskade pembekuan darah sehingga terbentuk klot hematoma. Proses
ini diikuti oleh proses selanjutnya yaitu fase inflamasi.
Fase inflamasi : Fase inflamasi mempunyai prioritas fungsional yaitu menggalakkan
hemostasis, menyingkirkan jaringan mati, dan mencegah infeksi oleh bakteri patogen
terutama bakteria. Pada fase ini platelet yang membentuk klot hematom mengalami

degranulasi, melepaskan faktor pertumbuhan seperti platelet derived growth factor


(PDGF) dan transforming growth factor (TGF), granulocyte colony stimulating
factor (G-CSF), C5a, TNF, IL-1 dan IL-8. Leukosit bermigrasi menuju daerah luka.
Terjadi deposit matriks fibrin yang mengawali proses penutupan luka. Proses ini
terjadi pada hari 2-4.
Fase proliperatif : Fase proliperatif terjadi dari hari ke 4-21 setelah trauma.
Keratinosit

disekitar

luka

mengalami

perubahan

fenotif.

Regresi

hubungan

desmosomal antara keratinosit pada membran basal menyebabkan sel keratin


bermigrasi kearah lateral. Keratinosit bergerak melalui interaksi dengan matriks
protein

ekstraselular

(fibronectin,vitronectin

dan

kolagen

tipe

I).

Faktor

proangiogenik dilepaskan oleh makrofag, vascular endothelial growth factor (VEGF)


sehingga terjadi neovaskularisasi dan pembentukan jaringan granulasi.
Fase remodeling : Remodeling merupakan fase yang paling lama pada proses
penyembuhan luka,terjadi pada hari ke 21-hingga 1 tahun. Terjadi kontraksi luka,
akibat pembentukan aktin myofibroblas dengan aktin mikrofilamen yang memberikan
kekuatan kontraksi pada penyembuhan luka. Pada fase ini terjadi juga remodeling
kolagen. Kolagen tipe III digantikan kolagen tipe I yang dimediasi matriks
metalloproteinase yang disekresi makrofag, fibroblas, dan sel endotel. Pada masa 3
minggu penyembuhan, luka telah mendapatkan kembali 20% kekuatan jaringan
normal (Hunt,2003; Mann ,dkk;2001, Ting,dkk;2008).

2. Kenapa wanita tersebut merasa sakit diseluruh badan


3. Penatalaksanaan pada kondisi bengkak dan luka
Penatalaksanaan Luka
Sebelum mulai :

Perhatikan keadaan umum

Cari kemungkinan cedera lain

Penanganan hari pertama :

Anestesi lokal / umum

Pembilasan luka (cairan garam faali)

Sterilisasi luka (yodium povidum 1 %, klorheksidin %, yodium 3 %, alkohol 70 %)

Luka dikelilingi dengan kain steril

Pembersihan luka ( debrideman )

Kotoran, benda asing, eksisi jaringan mati, eksisi pinggir kulit .

Hemostasis baik

Jahitan primer jika diharapkan penyembuhan primer

Biarkan luka terbuka jika diharapkan sanatio primer tertunda

Pemasangan pengalir ( drainage )

Pembalut

Amati luka pada hari kedua, ketiga atau keempat untuk mempertimbangkan :

Pemasangan penjahitan kulit primer tertunda jika ternyata tidak ada infeksi dan
ternyata timbul jaringan granulasi sehat di dasar luka untuk mencapai penyembuhan primer
tertunda

Biarkan luka terbuka jika ada infeksi atau jaringan granulasi yang tidak kelihatan
baik, selanjutnya

Tunggu epitelisasi permukaan luka dari pinggir ( penyembuhan sekunder

Anda mungkin juga menyukai