Anda di halaman 1dari 5

Retensio Urine

A. Definisi
Retensio urine adalah kesulitan berkemih atau miksi karena kegagalan
mengeluarkan urine dari kandung kemih atau akibat ketidakmampuan untuk
mengosongkan kandung kemih sehingga menyebabkan distensi kandung kemih atau
keadaan ketika seseorang mengalami pengosongan kandung kemih yang tidak
lengkap.
B. Anatomi Vesika Urinaria (bladder)

Vesika urinaria (bladder) disebut juga kandung kemih terdiri atas 2 bagian yaitu
daerah fundus dan leher kandung kemih. Bagian leher kandung kemih disebut juga
uretra posterior karena berhubungan dengan uretra. Mukosa kandung kemih dilapisi
oleh epitel transisional yang mengandung ujung-ujung saraf sensorik. Dibawahnya
terdapat lapisan submukosa yang sebagian besar tersusun dari jaringan ikat dan

jaringan elastin. Otot polos kandung kemih adalah otot detrusor yang terdiri dari
lapisan otot longitudinal pada lapisan luar dan dalam sedangkan otot sirkuler pada
bagian tengahnya.
Otot detrusor melanjutkan perjalanannya ke arah uretra membentuk suatu pipa
yang disebut bladder neck. Kandung kemih berbentuk oblik untuk menghindari urine
kembali ke atas. Uretra pada pria memiliki panjang 18-20 cm. Sfingter uretra
dibentuk oleh serat-serat otot lurik. Perannya adalah untuk menahan upaya berkemih
sementara waktu atau segera menghentikan proses berkemih bila dikehendaki.
C. Fisiologi Fungsi Berkemih
Secara fisiologis, kandung kemih dapat menimbulkan rangsangan pada saraf
apabila volume urine pada kandung kemih 250-450ml (dewasa) dan 200-250
(anak-anak). Secara normal, urine orang dewasa diproduksi oleh ginjalsecara terus
menerus pada kecepatan 120 ml/jam (1200ml/hari) atau 25% dari curah jantung.
Volume urine normalminimal adalah 0,5-1 ml/kgBB/jam, produksi dikatakan
abnormal atau jumlah sedikit diproduksi ginjal (oliguria) adalah sekitar 100-500
ml/hari.
Fisiologi fungsi berkemih juga tergantung pada status dehidrasi individual.
Untuk rata-rata individu dewasa dengan aktivitas ringan, National Research Council
Amerika Serikat merekomendasikan kebutuhan air sebanyak 1ml/kkal kebutuhan
energi orang dewasa. Kebutuhan energi orang dewasa sekitar 2000 kkal, sehingga
normalnya perlu intake 2000 ml air per hari.
Kandung kemih selain organ penampung urine juga berfungsi mengatur
pengeluarannya. Proses berkemih dimulai dari tekanan intramural otot detrusor,
dimana stimulasi ini diterima oleh stretch reseptor pada kandung kemih sehingga
timbul impuls dari medulla spinalis sakralis 2-4 yang akan diteruskan ke pusat
refleks berkemih di korteks serebri lobus frontalis pada area detrusor piramidal.
Penelitian terakhir menyatakan bahwa kontrol terpenting berasal dari daerah yang
disebut Pontine Micturition Centre. Sistem ini ditunjang oleh sistem refleks sakralis
yang disebut Sacralis Micturition Centre. Jika jalur persarafan antara pusat berkemih
pontin dan sakralis dalam keadaan baik, maka proses berkemih akan berjalan dengan

baik juga.
Selain saraf otonom dan somatik, proses berkemih fisiologis juga dipengaruhi
oleh rasa tenang dan rasa takut nyeri. Perasaan ini melibatkan emosi yang diatur oleh
sistem limbik pada sistem saraf pusat.
D. Etiologi
Berdasarkan penyebab lokasi retensi urine dibedakan atas :
1. Supravesikal
Berupa kerusakan pada pusat miksi di medulla spinalis S2-4 dan Th 1-L1.
Kerusakan terjadi pada saraf simpatis dan parasimpatis baik sebagian atau
seluruhnya, misalnya pada operasi miles dan mesenterasi pelvis, kelainan
medulla spinalis, misalnya meningokel, tabes dorsalis, atau spasmus sfingter
yang ditandai dengan rasa sakit yang hebat.
2. Vesikal
Berupa kelemahan otot detrusor karena lama teregang, misalnya atonia pada
pasien DM atau penyakit neurologis, divertikel yang besar.
3. Infravesikal
Berupa pembesaran prostat, kekakuan leher vesika, striktur oleh batu kecil
atau tumor pada leher vesika urinaria, kelainan uretra, trauma.
E. Patofisiologi
Pada retensio urine penderita tidak dapat miksi, buli-buli penuh disertai rasa
sakit yang hebat di daerah suprapubik dan hasrat ingin miksi yang hebat disertai
mengejan. Dari semua faktor di atas menyebabkan urine mengalir lambat kemudian
terjadi poliuria karena pengosongan kandung kemih tidak efisien. Selanjutnya terjadi
distensi bladder dan distensi abdomen.

F. Tanda dan Gejala


1. Diawali dengan urine mengalir lambat
2. Kemudian terjadi poliuria yang makin lama makin parah karena pengosongan
yang tidak efisien
3. Terjadi distensi abdomen akibat dilatasi kandung kemih
4. Terasa ada tekanan, kadang terasa nyeri dan merasa ingin BAK
5. Pada retensio berat bisa mencapai 2000-3000 ml.
G. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik yang dapar dilakukan pada kasus Retensio Urine adalah
pemeriksaan specimen urine. Pada pemeriksaan ini diambil hasil dari :
1. Pengambilan: steril, random, midstream.
2. Penagambilan umum: pH, BJ, Kultur, Protein, Glukosa, Hb, Keton, Nitrit.

3. Sistoskopy
4. IVP.
H. Penatalaksanaan
1. Kateterisasi urethra.
2. Drainage suprapubik.
3. Pungsi vesika urinaria
I.Komplikasi
1. Urolitiasis atau nefrolitiasis
2. Pielonefritis
3. Hydronefrosis
4. Pendarahan
5. Ekstravasasi urine

Anda mungkin juga menyukai