Hari/tanggal
Analisis Organoleptik
PJ Dosen
Asisten
UJI DESKRIPSI
Kelompok 3 / B P1
Imam Husnu
J3E114051
J3E114018
Widyana Murti
J3E114066
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Tujuan praktikum kali ini adalah memperkenalkan dan sekaligus menjadi
ajang berlatih bagai mahasiswa tentang tata cara penyelenggaraan uji Desjriptif dan
analisis respon ujinya. Disamping itu, sebagai ajang latihan terus meneru mengenal
sifat iderawi berbeagai cntoh uji [produk pangan].
METODELOGI
suhu refrigerator
suhu ruang
Kode 315
Kode 235
Suhu kamar
Kode berbeda
Kode 689
Grafik 1. Spider Web Atribut Mutu Uji Deskripsi Sari Buah jeruk merk Sunkist
aroma buah
suhu refrigerator
terdapat endapan
suhu inkubator
suhu ruangan
materi melayang
aroma asam
Pembahasan
Uji deskripsi digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik sensori yang
penting pada suatu produk dan memberikan informasi mengenai derajat atau
intensitas
karakteristik
tersebut
(Susiwi
2009).
Uji
ini
dapat
membantu
pada suhu kamar memiliki warna yang paling cerah. Disusul sari buah yang disimpan
di suhu refrigerator dan yang tergelap adalah yang disimpan di suhu incubator. Sari
buah jeruk merek Sunkist memiliki warna cokelat lebih gelap apabila disimpan
pada suhu incubator yaitu 55oC karena mengandung sukrosa pada label
komposisinya. Apabila suatu produk yang mengandung gula lalu dipanaskan akan
mengalami reaksi pencokelatan non enzimatis atau disebut karamelisasi yang
menyebabkan produk tersebut berwarna cokelat. Oleh karena itu, sari buah jeruk
yang disimpan di incubator akan terjadi reaksi karamelisasi pada sukrosa.
Bila suatu larutan sukrosa diuapkan maka konsentrasinya akan meningkat,
demikian juga titik didihnya. Pada proses karamelisasi mula-mula setiap molekul
sukrosa dipecah menjadi sebuah molekul glukosa dan sebuah fruktosan (Fruktosa
yang kekurangan satu molekul air). Suhu yang tinggi mampu mengeluarkan sebuah
molekul air dari setiap molekul gula sehingga terjadilah glukosan, suatu molekul
yang analog dengan fruktosan. Proses pemecahan dan dehidrasi diikuti dengan
polimerisasi, dan beberapa jenis asam timbul dalam campuran tersebut (Anonim
2006).
Endapan
Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari
larutan. Endapan dapat berupa kristal dan koloid. Endapan terbentuk jika larutan
menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan (Amborowati 2009).
Pada praktikum ini, dilakukan uji deskripsi endapan terhadap contoh uji sari
buah jeruk yang disimpan pada suhu yang berbeda-beda (suhu refrigerator, suhu
ruang, dan suhu 55oC. Panelis disediakan 3 contoh uji sari buah jeruk dengan kode
315 (suhu refrigerator), 689 (suhu ruang), dan 235 (suhu incubator 55oC). Panelis
diminta untuk mendiskripsikan endapan yang terdapat pada ketiga contoh uji yang
disimpan pada suhu yang berbeda. Pendeskripsian pada ketiga contoh uji sari buah
jeruk dengan cara memberikan tanda V untuk contoh uji 315, tanda X untuk
contoh uji 689, dan tanda O untuk contoh uji 235 pada skala garis yang tersedia di
form uji.
Hasil penilaian pada tabel 1 dari 26 panelis, penilaian endapan sari buah jeruk
Sunkist untuk contoh uji 315 diperoleh jumlah penilaian 64 dengan rata-rata
penilaian 2.46. Penilaian endapan sari buah jeruk untuk contoh uji 689 diperoleh
jumlah penilaian 49 dengan rata-rata penilaian 1.88 dan penilaian endapan sari buah
jeruk untuk contoh uji 235 diperoleh jumlah penilaian 95 dengan rata-rata penilaian
3.65. Hal ini menunjukkan bahwa contoh uji kode 235 yang disimpan pada suhu 55 oC
memiliki jumlah endapan yang paling banyak
Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang
bersangkutan. Kelarutan akan semakin meingkat dengan kenaikan suhu. Jika suhu
diperbesar maka tingkat kelarutan endapan akan semakin tinggi. Sebaliknya, apabila
suhu diperkecil maka tingkat kelarutan endapan akan kecil (Amborowati 2009).
Dengan meingkatknya suhu, pembentukan endapan akan berkurang. Hal ini
disebabkan banyak endapan yang berada pada larutannya (Anonim 2009).
Namun menurut data pada tabel 1 terjadi hal sebaliknya, jumlah endapan pada
contoh uji sari buah jeruk Sunkist semakin banyak pada suhu penyimpanan yang
semakin tinggi. Hal ini dimungkinkan endapan yang terdapat pada sari buah adalah
bulir bulir jeruk yang rusak akibat proses pemasan yang tidak seharusnya terjadi, atau
dimungkinkan kesalahan panelis dalam membedakan ada tidaknya enapan karna
kekeruhan warna sari buah jeruk yang dapat membiaskan.
Aroma Asam
Pada praktikum ini, dilakukan uji deskripsi aroma asam terhadap contoh uji
sari buah jeruk yang disimpan pada suhu yang berbeda-beda (suhu refrigerator, suhu
ruang, dan suhu 55oC). Panelis disediakan 3 contoh uji sari buah jeruk dengan kode
315 (suhu refrigerator), 689 (suhu ruang), dan 235 (suhu incubator 55oC). Panelis
diminta untuk mendiskripsikan aroma asam yang terdapat pada ketiga contoh uji
yang disimpan pada suhu yang berbeda. Pendeskripsian pada ketiga contoh uji sari
buah jeruk dengan cara memberikan tanda V untuk contoh uji 315, tanda X untuk
contoh uji 689, dan tanda O untuk contoh uji 235 pada skala garis yang tersedia di
form uji.
Hasil penilaian pada tabel 1 dari 26 panelis, penilaian aroma asam sari buah
jeruk Sunkist untuk contoh uji 315 diperoleh jumlah penilaian 143 dengan rata-rata
penilaian 5.50. Penilaian aroma asam sari buah jeruk untuk contoh uji 689 diperoleh
jumlah penilaian 125 dengan rata-rata penilaian 4.81 dan penilaian aroma asam sari
buah jeruk untuk contoh uji 235 diperoleh jumlah penilaian 134 dengan rata-rata
penilaian 5.15. Hal ini menunjukkan bahwa contoh uji kode 315 yang disimpan pada
suhu refrigerator memiliki aroma asam yang paling menyengat. Aroma asam pada
sari buah jeruk merk Sunkist berasal dari asam sitrat yang ditambahkan. Asam
sitrat merupakan asam organik yang secara alami ada pada buah dan sayuran yang
memiliki fungsi untuk memberikan rasa asam serta sebagai pengawet alami (Winarno
2008). Menurut Satuhu (2004) bahwa sari buah yang telah dipanaskan akan
menghasilkan rasa yang segar dan mempunyai aroma yang khas.
Aroma asam yang kuat ini berasal dari komposisi yang terdapat pada bahan
yang mengandung asam sitrat. Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang
ditemukan pada daun dan buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini
merupakan bahan pengawet yang baik dan alami, yang dapat digunakan sebagai
penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Asam sitrat digunakan
untuk meningkatkan aroma dan sari buah. Asam sitrat biasa ditambahkan dalam sari
buah hingga pH mencapai 4,5 (Lydia 2010).
Materi Melayang
Pada praktikum ini, dilakukan uji deskripsi materi melayang terhadap contoh
uji sari buah jeruk yang disimpan pada suhu yang berbeda-beda (suhu refrigerator,
suhu ruang, dan suhu 55oC. Panelis disediakan 3 contoh uji sari buah jeruk dengan
kode 315 (suhu refrigerator), 689 (suhu ruang), dan 235 (suhu 55oC). Panelis diminta
untuk mendiskripsikan materi melayang yang terdapat pada ketiga contoh uji yang
disimpan pada suhu yang berbeda. Pendeskripsian pada ketiga contoh uji sari buah
jeruk dengan cara memberikan tanda V untuk contoh uji 315, tanda X untuk
contoh uji 689, dan tanda O untuk contoh uji 235 pada skala garis yang tersedia di
form uji.
Hasil penilaian pada tabel 1 dari 26 panelis, penilaian materi melayang sari
buah jeruk Sunkist untuk contoh uji 315 diperoleh jumlah penilaian 61 dengan ratarata penilaian 2,35. Penilaian materi melayang sari buah jeruk untuk contoh uji 689
diperoleh jumlah penilaian 40 dengan rata-rata penilaian 1,54 dan penilaian materi
melayang sari buah jeruk untuk contoh uji 235 diperoleh jumlah penilaian 96 dengan
rata-rata penilaian 3.69.Hal ini menunjukkan bahwa contoh uji kode 235 yang
disimpan pada incubator suhu 55oC memiliki jumlah materi melayang terbanyak.
Kekeruhan pada minuman sari buah disebabkan oleh adanya senyawa protein,
pektin dan tannin yang terdispersi koloid di dalam minuman tersebut. Sari buah ini
tidak melalui proses penyaringan sehingga didapatkan jaringan beserta cairan sari
buahnya. Contohnya: sari buah jeruk, (Florentin 2010). Hal ini dikarenakan pada
suhu tinggi, protein akan terdenaturasi dan senyawa pektin pada buah akan menjadi
lunak dan hancur (Winarno 2008)
Aroma Buah
Pada praktikum ini, dilakukan uji deskripsi aroma buah terhadap contoh uji
sari buah jeruk yang dsimpan pada suhu yang berbeda-beda (suhu refrigerator, suhu
ruang, dan suhu 55oC. Panelis disediakan 3 contoh uji sari buah jeruk dengan kode
315 (suhu refrigerator), 689 (suhu ruang), dan 235 (incubator suhu 55oC). Panelis
diminta untuk mendiskripsikan aroma buah yang terdapat pada ketiga contoh uji yang
disimpan pada suhu yang berbeda. Pendeskripsian pada ketiga contoh uji sari buah
jeruk dengan cara memberikan tanda V untuk contoh uji 315, tanda X untuk
contoh uji 689, dan tanda O untuk contoh uji 235 pada skala garis yang tersedia di
form uji.
Hasil penilaian pada tabel 1 dari 26 panelis, penilaian aroma buah sari buah
jeruk Sunkist untuk contoh uji 315 diperoleh jumlah penilaian 132 dengan rata-rata
penilaian 5,08. Penilaian aroma buah sari buah jeruk untuk contoh uji 689 diperoleh
jumlah penilaian 119 dengan rata-rata penilaian 4,58 dan penilaian aroma buah sari
buah jeruk untuk contoh uji 235 diperoleh jumlah penilaian 160 dengan rata-rata
penilaian 6,15. Hal ini menunjukkan bahwa contoh uji kode 160 yang disimpan pada
incubator suhu 55oC memiliki aroma buah yang paling kuat.
Sari buah yang disimpan pada suhu tinggi menyebabkan aroma pada sari buah
menguap sehingga menghasilkan aroma yang lebih menyengat. Sari buah yang telah
dipanaskan akan menghasilkan rasa yang segar dan mempunyai aroma yang khas
(Satuhu 2004).
DAFTAR PUSTAKA
Amborowati T. 2009. Pengendapan dan gravimetri. Pekanbaru: Fakuktas Matematika
dan ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pekanbaru. http://www.scribd.com
[25 Mei 2015]
Anonim.
2006.
Pengujian
organoleptik
dalam
http://www.ebookpangan.com [25 Mei 2015]
Anonim.
2009.
Faktor-faktor
yang
http://kimiaanalisa.web.id [25 Mei 2015]
industri
mempengaruhi
pengendapan.
pangan.