Flavonoid
2.2.1
maupun farmakologis. Beberapa aktivitas biologis yang diketahui hingga saat ini adalah:
sebagai anti-inflamasi, antibakteri, antialergi, antioksidan, dan antikarsinogen. Fungsi
biologis dari flavonoid akan meningkat bila diabsorpsi, antara lain sintesis protein,
diferensiasi dan proliferasi sel, serta angiogenesis (Sabir, 2003). Flavonoid memberikan
pengaruh besar pada efek anti-inflamasi dengan menghambat jalur komplemen klasik dan
alternatif dengan penghambatan ktivitas fungsional C3. Flavonoid dapat mengurangi efek
sitokin yang dihasilkan oleh makrofag dan sitokin reseptor yang secara umum akibatnya
tampak pada penekanan rasa sakit dan kerusakan jaringan (Ernawati, 2001).
Senyawa flavonoid dalam bentuk aglikon pada usus diabsorpsi bersama-sam asam
empedu dan melalui epitel masuk dalam peredaran darah. Melalui vena portal, sebagian besar
flavonoid akan menuju ke hati yang merupakan organ utama tempat metabolisme flavonoid
selain dinding usus besar dan ginjal. Metabolit flavonoid misalnya 3,5- dihidroksilfenilasetat
dan 3-hidroksifenilasetat ditemukan pada urin. Hal ini dapat dikatakan bahwa tidak ada
residu flavonoid yang terakumulasi di dalam tubuh. Oleh sebab itu, toksisitas flavonoid
sangat rendah. Namun, senyawa ini dapat berperan sebagai mutagen dan menghambat enzimenzim tertentu yang penting untuk metabolisme hormon apabila dikonsumsi secara
berlebihan (dosis tinggi). Oleh karenanya para peneliti merekomendasikan dosis maksimal
untuk orang dewasa adalah 1 g/hari (Sabir, 2003).
2.2.3
Komponen minyak atsiri Ocimum sanctum terdiri dari pinen, pinen, sabinen, mirsen,
limonen, 1,8 sineol, Z--osimen, E--osimen, E-sabinenhidrat, E--bergamoten, -kariofilen,
E--farnesen, -humulen, metilkavikol, -terpineol, germakaran-D, -bisabolen, -bisabolen,
eugenol (62%), metileugenol, -bisabolol, eukaliptol, estragol, borneol, osimen, geraniol,
anetol, 10-kadinol, -terpinol, kamfora, 3-oktanon, safrol, seskuitujen, linalool.
Minyak atsiri dan ekstrak etanol daun kemangi mampu menghambat pertumbuhan bakteri
seperti : Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Proteus vulgaris, Pseudomonas aeruginosa,
Bacillus cereus, Pseudomonas fluoroscens, Streptococcus alfa, Bacilus subtilis,
Mycobacterium tuberculosis, Klebsilla, Proteus, Salmonella typhii, Shigella, Vibrio cholera,
Neisseria gonorrhea, dan jamur Aspergillus flavus, Candida albicans, Rhizopus stolinifera,
dan Penicillium digitatum (Pfrebuseenivasan S, dkk, 2006). Eugenol dan flavonoid yang larut
dalam air (orientin dan vicenin) mempunyai efek antioksidan, membersihkan radikal bebas
dan mencegah pertumbuhan dan mencegah penyebaran kanker dengan cara memblok suplai
oksigen dan nutrient (Siddique YH, dkk, 2007).
Flavonoid merupakan salah satu contoh golongn metabolit sekunder disamping
golongan lain seperti alkaloid, steroid, isoprenoid, dan lain-lain yang mempunyai berbagai
jenis bioaktivitas. Kegunaannya untuk pengobatan cenderung meningkat selaras dengan