Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Filtrasi merupakan pemisahan partikel zat padat dari fluida dengan jalan
melewatkan fluida melalui medium penyaring, dimana zat padat
tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
Beberapa cara pemisahan mekanik fisik dapat diklasifikasikan menjadi
sebagai berikut (Geankoplis,1993) :
1. Filtration
Pemisahan dapat dilakukan karena adanya media filtrasi seperti kain, kanvas,
pasir. Pemilihan media filtrasi didasarkan atas :
a. Jumlah padatan yang dipisahkan
b. Tipe padatan
c. Viskositas dari fluida
2. Settling and sedimentation
Pada settling and sedimantation, partikel dipisahkan dari fluida dengan adanya
perbedaan gaya gravitasi dan densitas dari partikel tersebut.
3. Centrifugal settling and sedimentation
Proses pemisahan partikel dari fluida karena adanya gaya sentrifugal pada
berbagai ukuran dan densitas fluida.
4. Centrifugal filtration
Proses pemisahan yang dilakukan dengan filtrasi tetapi gaya sentrifugal yang
digunakan menyebabkan perbedaan tekanan dapat diabaikan.
5. Mechanical size reduction and separation
Pemisahan dilakukan dengan cara mengubah diameter partikel, kemudian
dipisahkan dengan ayakan.
Operasi filtrasi dijalankan dengan dua cara yaitu :
1.
Filtrasi batch
Proses secara batch memerlukan waktu yang lebih lama dan memerlukan
biaya yang lebih mahal.
2.
Filtrasi kontinu
Proses filtrasi secara kontinu banyak diterapkan pada industri kimia. Analisis
operasi filtrasi ini dibagi dalam 3 tahap, yaitu :
a. Pembentukan cake
b. Pencucian cake untuk membuang larutan
2
melancarkan proses penyaringan atau meningkatkan laju filtrasi, filter aid juga
dapat dapat mempertinggi umur (life time) medium filter dan menghilangkan zat
warna dan bau yang terdapat dalam cairan.
digunakan dalam pengolahan air sebagai media filter adalah pasir-pasir kuarsa
dalam bentuk yang seragam. Kokas yang dihancurkan biasanya digunakan untuk
menyaring asam sulfur. Batu kapur biasanya digunakan untuk membersihkan
cairan organik baik dalam filtrasi maupun adsorbsi.
Hal yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahan-bongkahan
kasar (batu atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk
menahan materi-materi kecil yang ada di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda
ukurannya harus diletakkan dengan membentuk lapisan-lapisan sehingga dapat
bercampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama untuk menyediakan
pori-pori dan kemampuan yang maksimal.
b. Filter Pelat dan Bingkai
Filter tekanan biasanya tersusun dari pelat-pelat dan bingkai-bingkai. Pada
filter ini pelat-pelat dan bingkai-bingkai disusun secara bergantian dengan filter
kain dengan arah berkebalikan pada tiap pelat. Pemasangannya dilakukan secara
bersamaan sebagai kesatuan gaya mekanik (oleh sekrup / secara hidrolik).
Ada beberapa macam tipe bertekanan yang menggunakan pelat dan
bingkai. Yang paling sederhana mempunyai salah satu saluran tunggal mengenali
suspensi pada pencucian dan pembukaan tunggal pada setiap pelat untuk
mangalirkan cairan (pada pengiriman terbuka). Tipe yang lain mempunyai saluran
terpisah untuk membedakan suspensi dan air pencucian tetapi ada juga yang
menggunakan saluran terpisah untuk memisahkan suspensi dan air pencucian
(pada pengiriman tertutup). Saluran ini biasanya terdapat di pojok atau di tengah
atau tepat di tengah.
Umpan suspensi masuk malalui saluran yang terbentuk dari lubang-lubang
pada pojok kanan atas antara pelat dan bingkai. Dari saluran ini, suspensi masuk
ke bingkai menuju ruang di antara pelat-pelat. Tekanan pada suspensi diumpankan
pada proses penekanan untuk menghasilkan filtrat. Filtrat tersebut menuju ruangruang diantara kain dan pelat melalui kain-kain dari kedua sisi pelat ke keluaran
yang berupa klep atau menuju saluran kedua yang dibentuk oleh lubang-lubang
pada pojok lain dari pelat dan bingkai dengan keluaran yang didukung oleh pelatpelat tidak oleh bingkai. Baik keluaran melalui saluran atau melalui keran atau
klep dan pelat dilubangi atau dibuat dengan filtrat, memasuki keluaran melalui sisi
pelat.
Padatan dalam suspensi berakumulasi dalam kain pada sisi sebaliknya dari
pelat-pelat. Setelah beberapa waktu sebagian kecil ruang diantara pelat tersedia
untuk suspensi, dan umpan dimatikan. Jika cake dicuci, fluida pencuci di
dalamnya disalurkan ke dalam suspensi atau masukan campuran di balik suspensi,
masuk ke cake kurang lebih dari tengah bingkai, dan lewat menuju pelat pada
kedua sisi. Setelah cake dicuci, aliran ini terhenti, gaya yang menahan pelat
dilepaskan, pelat dan bingkai terbuka seketika, dan cake dihilangkan atau dibuang
ke dalam lubang di bawah penekan. Setelah pembuangan selesai, penekan ditutup
lagi dengan memberikan gaya mekanik untuk mengunci pelat dan bingkai
bersamaan, dan sebuah siklus baru filtrasi dimulai
Pencucian dapat dikeluarkan terpisah dari filtrat dengan menyediakan
kedua keluaran bawah melalui keran dan sebuah saluran terpisah pada pojok
lainnya dari pelat. Pencucian sederhana adalah ketika pencucian mengalir melalui
cake dengan jalan yang sama seperti filtrat. Ekspresi trhough washing atau
every other pelate washing membutuhkan penggunaan dua tipe pelat yang
berbeda. Pelat yang bukan pencuci (satu tombol) dan pelat pencuci (tiga tombol)
diisikan dalam penekan diantara bingkai (dua tombol). Umpan memasuki bingkai
seperti sebelumnya. Pencucian memasuki setiap pelat dan melewati dua cake pada
bingkai di kedua sisi pelat, meninggalkan keran pada pelat bukan pencuci (satu
tombol). Metode ini memerlukan klep yang tertutup pada pelat-pelat (tiga tombol)
ke dalam masukan pencuci.
Semuam tipe pelat ini dapat didesain untuk mengoperasikan pada
pengiriman tertutup dengan menyediakan saluran ketiga yang dibentuk oleh
lubang di sebelah pojok kanan bawah pelat dan bingkai. Empat saluran
memungkinkan untuk mengoperasikan dengan menggunakan pengiriman tertutup
dengan keluaran terpisah untuk filtrat dan pencucian. Umpan suspensi masuk ke
setiap bingkai melalui saluran kanan atas (tidak ada pembukaan dari saluran ini ke
pelat manapun). Filtrat meninggalkan setiap pelat menuju saluran kiri bawah
bingkai penuh dengan cake. Pencucian masuk melalui saluran kiri atas ke setiap
pelat menuju cake ganda di antara bingkai pada sisi lain pelat ini dan keluar
melalui saluran kanan bawah pada pelat pengganti (satu tombol). Selama
pencucian keran pada filtrat pada keluaran dan masukan pencucian tertutup.
Penekan pelat dan bingkai sangat luas digunakan khususnya ketika cake
sangat berharga dan ukurannya sangat kecil. Filter yang kontinyu menggantikan
penekan pelat dan bingkai untuk banyak operasi berskala besar.
c. Batch Leaf Filter
Filter daun mirip dengan filter pelat dan bingkai, di bagian dalamnya cake
disimpan pada setiap sisi daun dan filtrat mengalir keluar melalui saluran dari
saringan pembuangan air yang kasar pada daun di antara cake, daun-daun tersebut
dibenamkan ke dalam suspensi.
Filter daun berotasi (tipe Vallez) dimana cake lebih seragam. Filter Kelly
dalam posisi terbuka. Filter tertutup dan kran masukan terbuka sehingga suspensi
dapat masuk ke selongsong dengan udara yang dipindahkan dari ventilasi ke
selongsong atas bagian belakang. Ventilasi dapat tertutup atau dibiarkan terbuka
setelah selongsong penuh. Jika kran dibiarkan terbuka, maka kran akan membatasi
aliran berlebih dan akan mengembalikan umpan yang berlebih ke tangki
pengumpan sehingga dapat memberikan sirkulasi yang lebih baik antara filter
daun dan untuk menjaga partikel-partikel besar dari pengendapan filtrasi
dilanjutkan sampai ketebalan yang diinginkan tercapai atau filtrasi rata-rata turun
secara tajam.
Umpan didiamkan sebentar, saluran keluaran terbuka kemudian slurry
dialirkan. Tekanan udara rendah dialirkan ke dalam tangki untuk menambahkan
solution berlebih. Adanya perbedaan tekanan akan membantu menjaga cake di
dalam melawan filter kain. Setelah filter kosong, tutup dapat dibersihkan atau
dialiri udara berlebih untuk mengeringkan cake lebih dulu. Untuk kelebihan fluida
pencuci dikeringkan pada akhir pencucian dengan cara sama seperti pada
kelebihan slurry dan cake dialiri dengan udara. Tutup dibuka dan cake dibuang
bertekanan udara.
2.2.1 Filter Klarifikasi (Clarifying Filter)
Filter ini dikenal juga sebagai filter hamparan tebal (deep bed filter), karena
partikel-partikel zat padat diperangkap di dalam medium filter dan biasanya tidak
ada lapisan zaat padat yang terlihat dari permukaan medium. Filter ini biasanya
digunakan untuk memisahkan zat padat yang kuantitasnya kecil dan menghasilkan
gas yang bersih atau zat cair yang bening, seperti minuman. Klarifikasi berbeda
dengan penapisan karena pori medium filter ini jauh lebih besar dari diameter
partikel harus dipisahkan. Partikel-partikel itu ditangkap oleh gaya-gaya
permukaan dan dibuat tidak bisa bergerak di dalam saluran aliran, dan walaupun
mengakibatkan diameter efektif saluran itu menjadi lebih kecil, namun biasanya
tidak sampai menyebabkan saluran itu buntu.
melalui sisi tangkai, sedangkan filtrat lewat melalui daun dan keluar melalui
sistem pipa pembuangan.
Gambar 2.4 Filter Selongsong dan Daun (Sheel and Leaf Filter)
2.2.5 Filter Plat dan Bingkai (Plate and Frame Filter)
Filter ini terdiri dari plat dan bingkai yang terpasang dengan suatu medium
filter di atas sisi masing-masing plat itu. Plat tersebut mempunyai saluran yang
memotong plat tersebut sehingga filtrate cairan yang bersih dapat mengalir ke
bawah pada masing-masing plat tersebut. Slurry dipompakan ke dalam penekan
dan mengalir melalui saluran pipa ke dalam bingkai yang terbuka sehingga slurry
tersebut mengisi bingkai itu. Aliran filtrate mengalir melalui medium filter dan
partikel padat membentuk sebagai cake di bagian atas sisi bingkai kain itu. Filtrat
mengalir antara medium filter dan muka plat melalui saluran keluar. Proses filtrasi
berlangsung sampai bingkai tersebut diisi sepenuhnya denganpartikel padat.
Ketika bingkai itu telah diisi sampai penuh,maka bingkai dan plat tersebut
terpisah dan cake tersebut dibuang. Kemudian filter atau saringan itu dipasang
kembali dan proses filtrasi diulangi lagi.
10
pencucian, dan melepaskan cake yang ada di dalam siklus itu. Filtrat
meninggalkan melalui poros sumbu filter (saringan) itu. Katup yang otomatis itu
menyediakan saluran terpisah untuk
tekanan maksimum untuk vakum filter hanya 1 atm. Jika drum tersebut terisi
dalam sebuah sel, maka tekanan 1 atm tersebut dapat dipakai. Pada saat ini, proses
dengan kapasitas yang besar menggunakan filter kontiniu (continuous filter).
Keuntungan yang penting adalah saringannya kontiniu dan otomatis dan biaya
tenaga kerja secara relatif rendah. Walaupun, memerlukan biaya modal yang
relatif tinggi.
11
12
13
kertas. Kain sintetis seperti nilon, polipropilena, Saran dan Dacron juga sangat
tahan secara kimia.
2.4 Bahan Pendukung Filtrasi
Filtrasi zat padat yamg sangat halus, dapat membentuk ampas yang rapat
dan impermeabel (tak tembus fluida), yang dapat menyumbat medium filtrasi.
Untuk itu dilakukan penambahan bahan penolong filtrasi (filter aid), seperti tanah
diatom, silica, perlit, selulosa kayu yang dimurnikan, atau bahan-bahan padat
yang lain yang tidak bereaksi. Penambahan itu dilakukan terhadap bubur umpan
sebelum difiltrasi. Penambahan bahan pebolong filtrasi ini (filter aid) dapat
membantu memperlancar proses filtrasi serta mempertinggi umur dari medium
filter dan dapat menghilangkan zaat warna dan bau yang terdapat dalam cairan.
Cara lain dalam penggunaan bahan penolong filtrasi adalah dengan cara membuat
lapisan pendahuluan, yaitu mengendapkan suatu lapisan bahan penolong filtrasi
itu terlebih dahulu di atas medium filter sebelum melakukan filtrasi. Penggunaan
lapisan pendahuluan ini biasanya dapat mencegah pembuntuan medium filter dan
menghasilkan filtrat yang jernih.
2.5 Perlakuan Awal Sebelum Proses Filtrasi
Campuran tertentu seperti suspensi, padatan lumpur, atau larutan-larutan
tertentu (seperti produk bioproses) sulit difiltrasi langsung. Hal ini disebabkan
campuran tersebut merupakan fluida yang sangat non-newtonian, atau karena cake
yang terbentuk sangat compressible sehingga cake dapat terdeformasi menjadi
lapisan yang tidak permeabel. Karena itu, umpan yang memasuki peralatan filtrasi
harus dikondisikan dahulu seperti dengan pemanasan, koagulasi dan flokulasi,
ataupun adsorpsi pada filter cloth.
2.5.1 Pemanasan
Prose pemanasan adalah pretreatment umpan filter yang paling sederhana.
Proses ini umumnya terbatas oleh stabilitas termal cake. Pemanasan terkadang
efektif dalam pretreatment
14
karakteristik senyawa kimia menjadi bentuk tak stabil yang mudah difiltrasi.
Contohnya
pada
campuran
koloid,
pemanasan
dapat
mengakibatkan
15
16
Pola aliran dalam operasi membran ada dua, yaitu aliran cross-flow dan
aliran dead-end. Pada sistem cross-flow, aliran umpan mengalir melalui suatu
membran, dengan hanya sebagian saja yang melewati pori membran untuk
memproduksi permeat, sedangkan aliran pelarut atau cairan pembawa akan
melewati permukaan membran sehingga larutan, koloid dan padatan tersuspensi
yang tertahan oleh membran akan terus terbawa menjadi aliran balik
(Notodarmojo dkk., 2004).
Pada sistem dead end, seluruh dari fluida melewati membran (sebagai media
filter) dan partikel tertahan pada membran, dengan demikian fluida umpan
mengalir melalui tahanan membran dan tahanan penumpukan partikel pada
permukaan membran. Namun, pada kasus sistem aliran dead-end penyumbatan
(clogging) dan pembentukan cake pada membran lebih cepat terjadi dibandingkan
dengan sistem aliran cross-flow karena akumulasi partikel pada permukaan
membran akan tersapu (swept away) oleh kecepatan aliran umpan. Gambar 6.2
memperlihatkan kedua jenis aliran dalam membran tersebut.
Proses filtrasi banyak dipakai di industri pada pengolahan air, baik air
proses, air utilitas, maupun air limbah. Air industri ( khususnya air proses )
mempunyai spesifikasi yang tinggi karena nantinya dapat mempengaruhi produk
yang dihasilkan. Spesifikasi tersebut antara lain, rendah mineral, tidak beracun,
dan bebas dari mikroba. Air dengan spesifikasi tersebut bisa diperoleh dengan
menggunakan medium yang dapat memisahkan partikel-pertikel yang sangat kecil
ukurannya. Proses yang banyak dipilih adalah nanofiltrasi.
17
18
6.
7.
Kekurangan Nanofiltrasi
1. Biaya investasi awal cukup tinggi dan lebih mudah mengalami fouling
2. Perhitungan terhadap variabel yang mempengaruhi performansi membran
harus cermat
3. Tidak bisa memisahkan partikel solute dengan ukuran lebih kecil dari 1nm
19
BAB III
KESIMPULAN
Filtrasi merupakan pemisahan partikel zat padat dari fluida dengan jalan
melewatkan fluida melalui medium penyaring, dimana zat padat
tersebut
sehingga cake dapat terdeformasi menjadi lapisan yang tidak permeabel. Dan
penambahan filter aid di sebabkan zat padat yang akan di filter sangat halus dan
dapat membentuk ampas yang rapat dan impermeabel (tak-tembus fluida), yang
dapat menyumbat medium filtrasi. Untuk itu dilakukan penambahan bahan
penolong filtrasi (filter aid), seperti tanah diatom, silica, perlit, selulosa kayu yang
dimurnikan, atau bahan- bahan padat yang lain yang tidak bereaksi.
20
DAFTAR PUSTAKA
Geankoplis, C. J, 1983. Transport Process and Unit Operation, 2nd Edition
Mulder, M., 1996, Basic Principles of Membrane Technology, 2nd edition,
Kluwer Academic Publisher, Hetherland.
Murniza, 2011, Membran Industrial. Available at : http://www.blogger.com/share
post.g?
blogID=4861759674491703928&postID=365123566064765857&target=f
acebook, Diakses pada 29 April 2012
Notodarmojo, S., dkk., 2004, Pengolahan Limbah Cair Emulsi Minyak dengan
Proses Membran Ultrafiltrasi Dua-tahap Aliran Cross-Flow, Proc. ITB
Sains & Teknologi, 1(36.A), 45-62.
Tim Penyusum, 2010, Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II,
Departemen Teknik Kimia : Institut Teknologi Bandung 2010
Tim Penyusun, 2011, Penuntun Praktikum Laboratorium Teknik Kimia ,. Fakultas
Teknik : Universitas Riau 2011
Timoti, H., 2005, Aplikasi Teknologi Membran pada Pembuatan Virgin Coconut
Oil (VCO), PT. Nawapanca Adhi Cipta
21