Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Filtrasi merupakan pemisahan partikel zat padat dari fluida dengan jalan
melewatkan fluida melalui medium penyaring, dimana zat padat

tersebut

tertahan. Operasi filtrasi dijalankan untuk memisahkan bahan-bahan sehingga


diperoleh bahan yang diinginkan berupa padatan atau cairan dan bahkan keduaduanya. Operasi filtrasi sangat diperlukan dalam industri kimia terutama industri
kimia yang menghasilkan campuran padat-cair. Namun, setiap industri
memerlukan jenis filter yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dari masingmasing industri bergantung dari bahan yang akan difiltasi.
Oleh karena banyaknya ragam bahan yang difiltrasi dan bermacam kondisi
operasi, maka jenis filter pun dapat dimodifikasi. Pada proses-proses pemisahan
yang sulit, proses filtrasi konvesional harus didukung dengan teknologi lain agar
filtrasi lebih praktis, cepat, dan kualitas produk tidak terdegradasi. Maka dari itu,
perlu pemahaman khusus terhadap jenis-jenis filter yang digunakan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi tugas yang diberikan Dosen Pengampu mata kuliah Mekanika
Fluida dan Partikel
2. Menjelaskan pengertian filtrasi
3. Memaparkan berbagai jenis filter beserta klasifikasinya
4. Menjelaskan kegunaan dari berbagai jenis filter

BAB II
PEMBAHASAN
Beberapa cara pemisahan mekanik fisik dapat diklasifikasikan menjadi
sebagai berikut (Geankoplis,1993) :
1. Filtration
Pemisahan dapat dilakukan karena adanya media filtrasi seperti kain, kanvas,
pasir. Pemilihan media filtrasi didasarkan atas :
a. Jumlah padatan yang dipisahkan
b. Tipe padatan
c. Viskositas dari fluida
2. Settling and sedimentation
Pada settling and sedimantation, partikel dipisahkan dari fluida dengan adanya
perbedaan gaya gravitasi dan densitas dari partikel tersebut.
3. Centrifugal settling and sedimentation
Proses pemisahan partikel dari fluida karena adanya gaya sentrifugal pada
berbagai ukuran dan densitas fluida.
4. Centrifugal filtration
Proses pemisahan yang dilakukan dengan filtrasi tetapi gaya sentrifugal yang
digunakan menyebabkan perbedaan tekanan dapat diabaikan.
5. Mechanical size reduction and separation
Pemisahan dilakukan dengan cara mengubah diameter partikel, kemudian
dipisahkan dengan ayakan.
Operasi filtrasi dijalankan dengan dua cara yaitu :
1.

Filtrasi batch
Proses secara batch memerlukan waktu yang lebih lama dan memerlukan
biaya yang lebih mahal.

2.

Filtrasi kontinu
Proses filtrasi secara kontinu banyak diterapkan pada industri kimia. Analisis
operasi filtrasi ini dibagi dalam 3 tahap, yaitu :
a. Pembentukan cake
b. Pencucian cake untuk membuang larutan
2

c. Pelepasan cake dari filter.


2.1 Pengertian Filtrasi
Filtrasi (penyaringan) adalah proses pemisahan partikel zat padat dari
fluida dengan jalan melewatkan fluida tersebut melalui suatu medium penyaring
atau septum (septum), dimana zat padat itu tertahan. Istilah medium penyaring
dapat dikatakan juga sebagai medium berpori (filter cloth). Dalam operasi filtrasi,
partikel-partikel padatan tersuspensi dalam cairan atau gas dihilangkan secara
fisika atau mekanis dengan cara melewatkannya melalui medium penyaringan
tersebut. Di dalam campuran zat cair, partikel-partikel padat tersuspensi dapat
berupa partikel yang sangat halus, partikel tegar (rigid) atau plastis, berbentuk
bulat atau beragam dan partikel agregat atau individual (diskrit).
Filter medium (medium penyaring) adalah bahan padat berpori yang
berfungsi menahan partikel-partikel padatan berukuran lebih besar dan
meloloskan partikel padat berukuran lebih kecil dari diameter porinya bersamasama dengan cairan. Beberapa filter medium yang sering digunakan antara lain
seperti nilon, dacron cloth, kawat baja (steel mesh) gulungan baja tahan karat
berbentuk koil, kain kasa dan lain-lain.
Dalam industri, filtrasi ini meliputi beragam operasi mulai dari penapisan
sederhana sampai separasi yang amat rumit. Fluidanya mungkin berupa zat cair
atau gas, arus yang berharga mungkin fluidanya, tetapi bisa pula zat padatnya,
atau bahkan kedua-duanya. Terkadang tidak ada diantara keduanya yang berharga,
seperti limbah padat yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang.
Dalam filtrasi industri, kandungan zat padat dapat mencapai jumlah yang sangat
tinggi. Kadang- kadang umpan itu dimodifikasi dengan sesuatu cara perlakuan
pendahuluan untuk meningkatkan laju filtrasi, misalnya dengan pemanasan,
rekristalisasi, atau dengan menambahkan bahan penolong filtrasi (filter aid),
seperti selulosa,

kapur giling, atau tanah diatomea. Selain dapat membantu

melancarkan proses penyaringan atau meningkatkan laju filtrasi, filter aid juga
dapat dapat mempertinggi umur (life time) medium filter dan menghilangkan zat
warna dan bau yang terdapat dalam cairan.

Fluida mengalir melalui medium filter oleh karena adanya perbedaan


tekanan yang melintas pada medium itu. Oleh karena itu, ada filter yang
beroperasi pada tekanan yang lebih tinggi dari tekanan atmosfer di sebelah hulu
medium filter, dan ada yang beroperasi dengan tekanan atmosfer di sebelah hulu
dan vakum di sebelah hilir. Tekanan di atas tekanan atmosfer dapat disebabkan
oleh gaya gravitasi yang bekerja pada suatu kolom zat cair, oleh pompa atau
blower, atau oleh gaya sentrifugal.
Kebanyakan filter industri adalah filter tekanan atau filter vakum. Alat itu
ada yang kontiniu dan ada pula yang tidak kontiniu, bergantung pada cara
mengeluarkan zat padatnya, stedi atau terputus-putus. Pada filter tak kontiniu,
aliran zat cair yang melalui piranti itu adalah kontiniu pada sebagian besar
siklusnya, tetapi aliran itu harus diputus-putuskan secara periodic guna
memungkinkan zat padat yang terkumpul itu dikeluarkan. Dalam filter kontiniu,
pengeluaran zat padat maupun zat cair berlangsung secara kontiniu tanpa terputus
selama alat itu beroperasi.
2.2 Jenis-jenis Filter
Berdasarkan gaya pendorong yang digunakan, dikenal bermacam-macam
filter yaitu gravity filters, plate and frame filter press dan continous rotary
vacuum filters.
a. Filter Gravitasi (Gravity Filter)
Merupakan tipe yang paling tua dan sederhana. Filter ini tersusun atas
tangki-tangki yang bagian bawahnya berlubang-lubang dan diisi dengan pasirpasir berpori dimana fluida mengalir secara laminer . Filter ini dugunakan untuk
proses fluida dengan kuantitas yang besar dan mengandung sedikit padatan.
Contohnya : pada pemurnian air. Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau
logam tetapi untuk pengolahan air biasa digunakan beton. Saluran dibagian bawah
yang berlubang mengarah pada filtrat, saluran itu dilengkapi dengan pintu atau
keran agar memungkinkan backwashing dari dasar pasir untuk menghilangkan
padatan-padatan yang terakumulasi. Bagian bawah yang berlubang tertutup oleh
batuan atau kerikil setinggi 1 ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir yang biasa

digunakan dalam pengolahan air sebagai media filter adalah pasir-pasir kuarsa
dalam bentuk yang seragam. Kokas yang dihancurkan biasanya digunakan untuk
menyaring asam sulfur. Batu kapur biasanya digunakan untuk membersihkan
cairan organik baik dalam filtrasi maupun adsorbsi.
Hal yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahan-bongkahan
kasar (batu atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk
menahan materi-materi kecil yang ada di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda
ukurannya harus diletakkan dengan membentuk lapisan-lapisan sehingga dapat
bercampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama untuk menyediakan
pori-pori dan kemampuan yang maksimal.
b. Filter Pelat dan Bingkai
Filter tekanan biasanya tersusun dari pelat-pelat dan bingkai-bingkai. Pada
filter ini pelat-pelat dan bingkai-bingkai disusun secara bergantian dengan filter
kain dengan arah berkebalikan pada tiap pelat. Pemasangannya dilakukan secara
bersamaan sebagai kesatuan gaya mekanik (oleh sekrup / secara hidrolik).
Ada beberapa macam tipe bertekanan yang menggunakan pelat dan
bingkai. Yang paling sederhana mempunyai salah satu saluran tunggal mengenali
suspensi pada pencucian dan pembukaan tunggal pada setiap pelat untuk
mangalirkan cairan (pada pengiriman terbuka). Tipe yang lain mempunyai saluran
terpisah untuk membedakan suspensi dan air pencucian tetapi ada juga yang
menggunakan saluran terpisah untuk memisahkan suspensi dan air pencucian
(pada pengiriman tertutup). Saluran ini biasanya terdapat di pojok atau di tengah
atau tepat di tengah.
Umpan suspensi masuk malalui saluran yang terbentuk dari lubang-lubang
pada pojok kanan atas antara pelat dan bingkai. Dari saluran ini, suspensi masuk
ke bingkai menuju ruang di antara pelat-pelat. Tekanan pada suspensi diumpankan
pada proses penekanan untuk menghasilkan filtrat. Filtrat tersebut menuju ruangruang diantara kain dan pelat melalui kain-kain dari kedua sisi pelat ke keluaran
yang berupa klep atau menuju saluran kedua yang dibentuk oleh lubang-lubang
pada pojok lain dari pelat dan bingkai dengan keluaran yang didukung oleh pelatpelat tidak oleh bingkai. Baik keluaran melalui saluran atau melalui keran atau

klep dan pelat dilubangi atau dibuat dengan filtrat, memasuki keluaran melalui sisi
pelat.
Padatan dalam suspensi berakumulasi dalam kain pada sisi sebaliknya dari
pelat-pelat. Setelah beberapa waktu sebagian kecil ruang diantara pelat tersedia
untuk suspensi, dan umpan dimatikan. Jika cake dicuci, fluida pencuci di
dalamnya disalurkan ke dalam suspensi atau masukan campuran di balik suspensi,
masuk ke cake kurang lebih dari tengah bingkai, dan lewat menuju pelat pada
kedua sisi. Setelah cake dicuci, aliran ini terhenti, gaya yang menahan pelat
dilepaskan, pelat dan bingkai terbuka seketika, dan cake dihilangkan atau dibuang
ke dalam lubang di bawah penekan. Setelah pembuangan selesai, penekan ditutup
lagi dengan memberikan gaya mekanik untuk mengunci pelat dan bingkai
bersamaan, dan sebuah siklus baru filtrasi dimulai
Pencucian dapat dikeluarkan terpisah dari filtrat dengan menyediakan
kedua keluaran bawah melalui keran dan sebuah saluran terpisah pada pojok
lainnya dari pelat. Pencucian sederhana adalah ketika pencucian mengalir melalui
cake dengan jalan yang sama seperti filtrat. Ekspresi trhough washing atau
every other pelate washing membutuhkan penggunaan dua tipe pelat yang
berbeda. Pelat yang bukan pencuci (satu tombol) dan pelat pencuci (tiga tombol)
diisikan dalam penekan diantara bingkai (dua tombol). Umpan memasuki bingkai
seperti sebelumnya. Pencucian memasuki setiap pelat dan melewati dua cake pada
bingkai di kedua sisi pelat, meninggalkan keran pada pelat bukan pencuci (satu
tombol). Metode ini memerlukan klep yang tertutup pada pelat-pelat (tiga tombol)
ke dalam masukan pencuci.
Semuam tipe pelat ini dapat didesain untuk mengoperasikan pada
pengiriman tertutup dengan menyediakan saluran ketiga yang dibentuk oleh
lubang di sebelah pojok kanan bawah pelat dan bingkai. Empat saluran
memungkinkan untuk mengoperasikan dengan menggunakan pengiriman tertutup
dengan keluaran terpisah untuk filtrat dan pencucian. Umpan suspensi masuk ke
setiap bingkai melalui saluran kanan atas (tidak ada pembukaan dari saluran ini ke
pelat manapun). Filtrat meninggalkan setiap pelat menuju saluran kiri bawah
bingkai penuh dengan cake. Pencucian masuk melalui saluran kiri atas ke setiap

pelat menuju cake ganda di antara bingkai pada sisi lain pelat ini dan keluar
melalui saluran kanan bawah pada pelat pengganti (satu tombol). Selama
pencucian keran pada filtrat pada keluaran dan masukan pencucian tertutup.
Penekan pelat dan bingkai sangat luas digunakan khususnya ketika cake
sangat berharga dan ukurannya sangat kecil. Filter yang kontinyu menggantikan
penekan pelat dan bingkai untuk banyak operasi berskala besar.
c. Batch Leaf Filter
Filter daun mirip dengan filter pelat dan bingkai, di bagian dalamnya cake
disimpan pada setiap sisi daun dan filtrat mengalir keluar melalui saluran dari
saringan pembuangan air yang kasar pada daun di antara cake, daun-daun tersebut
dibenamkan ke dalam suspensi.
Filter daun berotasi (tipe Vallez) dimana cake lebih seragam. Filter Kelly
dalam posisi terbuka. Filter tertutup dan kran masukan terbuka sehingga suspensi
dapat masuk ke selongsong dengan udara yang dipindahkan dari ventilasi ke
selongsong atas bagian belakang. Ventilasi dapat tertutup atau dibiarkan terbuka
setelah selongsong penuh. Jika kran dibiarkan terbuka, maka kran akan membatasi
aliran berlebih dan akan mengembalikan umpan yang berlebih ke tangki
pengumpan sehingga dapat memberikan sirkulasi yang lebih baik antara filter
daun dan untuk menjaga partikel-partikel besar dari pengendapan filtrasi
dilanjutkan sampai ketebalan yang diinginkan tercapai atau filtrasi rata-rata turun
secara tajam.
Umpan didiamkan sebentar, saluran keluaran terbuka kemudian slurry
dialirkan. Tekanan udara rendah dialirkan ke dalam tangki untuk menambahkan
solution berlebih. Adanya perbedaan tekanan akan membantu menjaga cake di
dalam melawan filter kain. Setelah filter kosong, tutup dapat dibersihkan atau
dialiri udara berlebih untuk mengeringkan cake lebih dulu. Untuk kelebihan fluida
pencuci dikeringkan pada akhir pencucian dengan cara sama seperti pada
kelebihan slurry dan cake dialiri dengan udara. Tutup dibuka dan cake dibuang
bertekanan udara.
2.2.1 Filter Klarifikasi (Clarifying Filter)

Filter ini dikenal juga sebagai filter hamparan tebal (deep bed filter), karena
partikel-partikel zat padat diperangkap di dalam medium filter dan biasanya tidak
ada lapisan zaat padat yang terlihat dari permukaan medium. Filter ini biasanya
digunakan untuk memisahkan zat padat yang kuantitasnya kecil dan menghasilkan
gas yang bersih atau zat cair yang bening, seperti minuman. Klarifikasi berbeda
dengan penapisan karena pori medium filter ini jauh lebih besar dari diameter
partikel harus dipisahkan. Partikel-partikel itu ditangkap oleh gaya-gaya
permukaan dan dibuat tidak bisa bergerak di dalam saluran aliran, dan walaupun
mengakibatkan diameter efektif saluran itu menjadi lebih kecil, namun biasanya
tidak sampai menyebabkan saluran itu buntu.

Gambar 2.1 Filter Jenis Klarifikasi


2.2.2 Filter Ampas (Cake Filter)
Filter ampas digunakan untuk memisahkan zat padat yang kuantitasnya
besar dalam bentuk ampas atau kristal ataupun Lumpur. Biasanya filter ini
diperlengkapi untuk pencucian zat padat dan untuk mengeluarkan sebanyakbanyaknya sisa zat cair dari zat padat itu sebelum zat padat itu dikeluarkan dari
filter. Medium filter pada filter ini relatif lebih tipis dibandingkan dengan yang
digunakan dalam medium filter klarifikasi. Pada awal filtrasi sebagian partikel
padat masuk ke dalam pori medium dan tidak dapat bergerak lagi, tetapi segera
setelah itu bahan itu terkumpul pada permukaan septum. Setelah periode
pendahuluan yang berlangsung beberapa saat itu, zat padat itulah yang melakukan
filtrasi, bukan septum lagi. Ampas itu terlihat mengumpul sampai ketebalan
tertentu pada permukaan itu dan harus sewaktu-waktu dikeluarkan.

Gambar 2.2 Filter Cake


2.2.3 Filter Kempa
Filter ini terdiri dari seperangkat lempengan (plate) yang dirancang untuk
memberikan sederetan ruang atau kompartemen dimana zat padat itu akan
mengumpul. Lempengan itu ditutup dengan medium filter, seperti kanvas. Bubur
umpan masuk ke dalam masing-masing komponen itu dengan tekanan. Cairannya
lewat melalui kanvas dan keluar melalui pipa pengeluar, dan meninggalkan ampas
(zat padat) basah di dalam ruang itu. Lempengan tersebbut ada yang berbentuk
bujur sangkar atau lingkaran, dan ada yang vertikal atau horizontal.

Gambar 2.3 Filter Kempa


2.2.4 Filter Selongsong dan Daun (Sheel and Leaf Filter)
Digunakan untuk penyaringan pada tekanan yang lebih tinggi daripada filter
di dalam filter plat dan bingkai, serta untuk menghemat tenaga manusia, atau
digunakan bila pencucian ampas harus lebih efektif, kita dapat menggunakan filter
selongsong dan daun (sheel and leaf filter). Dalam model tangki horizontal,
seperangkat daun disusun pada suatu rak yang dapat ditarik keluar. Pada waktu
operasi, daun-daun itu terletak di dalam selongsong yang tertutup. Umpan masuk

melalui sisi tangkai, sedangkan filtrat lewat melalui daun dan keluar melalui
sistem pipa pembuangan.

Gambar 2.4 Filter Selongsong dan Daun (Sheel and Leaf Filter)
2.2.5 Filter Plat dan Bingkai (Plate and Frame Filter)
Filter ini terdiri dari plat dan bingkai yang terpasang dengan suatu medium
filter di atas sisi masing-masing plat itu. Plat tersebut mempunyai saluran yang
memotong plat tersebut sehingga filtrate cairan yang bersih dapat mengalir ke
bawah pada masing-masing plat tersebut. Slurry dipompakan ke dalam penekan
dan mengalir melalui saluran pipa ke dalam bingkai yang terbuka sehingga slurry
tersebut mengisi bingkai itu. Aliran filtrate mengalir melalui medium filter dan
partikel padat membentuk sebagai cake di bagian atas sisi bingkai kain itu. Filtrat
mengalir antara medium filter dan muka plat melalui saluran keluar. Proses filtrasi
berlangsung sampai bingkai tersebut diisi sepenuhnya denganpartikel padat.
Ketika bingkai itu telah diisi sampai penuh,maka bingkai dan plat tersebut
terpisah dan cake tersebut dibuang. Kemudian filter atau saringan itu dipasang
kembali dan proses filtrasi diulangi lagi.

10

Gambar 2.5 Plate And Frame Filter


2.2.6 Continuous Rotary Vacuum Drum Filter
Penyaringan, pencucian, dan melepaskan cake merupakan suatu proses
yang kontiniu. Sebuah drum ditutupi dengan suatu medium filter yang cocok.
Drum tersebut berputar dan sebuah katup otomatis yang terdapat di tengah-tengah
drum itu beroperasi

untuk mengaktifkan proses penyaringan, pengeringan,

pencucian, dan melepaskan cake yang ada di dalam siklus itu. Filtrat
meninggalkan melalui poros sumbu filter (saringan) itu. Katup yang otomatis itu
menyediakan saluran terpisah untuk

filtrat dan mencuci cairan. Perbedaan

tekanan maksimum untuk vakum filter hanya 1 atm. Jika drum tersebut terisi
dalam sebuah sel, maka tekanan 1 atm tersebut dapat dipakai. Pada saat ini, proses
dengan kapasitas yang besar menggunakan filter kontiniu (continuous filter).
Keuntungan yang penting adalah saringannya kontiniu dan otomatis dan biaya
tenaga kerja secara relatif rendah. Walaupun, memerlukan biaya modal yang
relatif tinggi.

11

Gambar 2.6 Rotary Vacuum Filter


2.2.7 Continuous Rotary Disk Filter
Rotary disk vacum filter ini digunakan operasi dalam skala besar serta
proses kontinu. Media filter dapat berupa kain (cloth), kertas, media poros dan
lain-lain. Pemiliham media filter ini didasarkan atas kemampuan untuk
memisahkan padatan, memiliki kekuatan, inert terhadap bahan kimia dan juga dari
segi ekonominya
Filter ini terdiri dari cakram sepusat vertikal yang menjulang pada batang
pemutar horizontal. Prinsip operasi dari filter ini sama dengan prinsip operasi
rotary vacuum drum filter. Tiap-tiap cakram berongga dan dilapisi dengan kain
penyaring (medium filter) dan masuk ke dalam lumpur (slurry). Cake yang
terbentuk dicuci, dikeringkan, ketika cakram tersebut lebih tinggi separuh dari
putarannya. Proses pencucian lebih sedikit efisiensinya dibandingkan dengan tipe
drum berputar (rotating drum type).

Gambar 2.7 Continuous Rotary Disk Filter

12

2.2.8 Continuous Rotary Horizontal Filter


Filter ini merupakan sebuah filter vakum dengan permukaan filter gelang
yang berputar yang terbagi kepada beberapa sektor. Sebagai filter horizontal yang
berputar, filter ini secara berturut-turut menerima lumpur (slurry), dicuci,
dikeringkan. Efisiensi pencucian lebih bagus dibandingkan dengan filter cakram
berputar (rotary disk filter). Filter secara luas digunakan dalam ekstraksi bijibijian, pencucian pulp, dan proses yang berkapasitas besar lainnya.

Gambar 2.8 Continuous Rotary Horizontal Filter


2.3 Medium Filter
Suatu medium filter (septum) pada setiap filter harus memenuhi syaratsyarat, yaitu sebagai berikut :
1. Harus dapat menahan zat padat yang akan disaring, dan menghasilkan
filtrat yang cukup jernih.
2. Tidak mudah tersumbat.
3. Harus tahan secara kimia dan kuat secara fisik dalam kondisi proses.
4. harus memungkinkan penumpukan ampas, dan pengeluaran ampas secara
total dan bersih.
5. tidak boleh terlalu mahal.
Dalam filtrasi industri medium filter yang banyak digunakan ialah kain
kanvas, baik yang dengan anyaman kepar atau yang lain. Dalam hal ini terdapat
kanvas dengan berbagai bobot dan anyaman, masing-masing untuk penggunaan
tertentu. Untuk zat cair yang bersifat korosif digunakan medium filter yang lain,
seperti kain wol, tenunan logam monel atau baja tahan karat, tenunan gelas atau,

13

kertas. Kain sintetis seperti nilon, polipropilena, Saran dan Dacron juga sangat
tahan secara kimia.
2.4 Bahan Pendukung Filtrasi
Filtrasi zat padat yamg sangat halus, dapat membentuk ampas yang rapat
dan impermeabel (tak tembus fluida), yang dapat menyumbat medium filtrasi.
Untuk itu dilakukan penambahan bahan penolong filtrasi (filter aid), seperti tanah
diatom, silica, perlit, selulosa kayu yang dimurnikan, atau bahan-bahan padat
yang lain yang tidak bereaksi. Penambahan itu dilakukan terhadap bubur umpan
sebelum difiltrasi. Penambahan bahan pebolong filtrasi ini (filter aid) dapat
membantu memperlancar proses filtrasi serta mempertinggi umur dari medium
filter dan dapat menghilangkan zaat warna dan bau yang terdapat dalam cairan.
Cara lain dalam penggunaan bahan penolong filtrasi adalah dengan cara membuat
lapisan pendahuluan, yaitu mengendapkan suatu lapisan bahan penolong filtrasi
itu terlebih dahulu di atas medium filter sebelum melakukan filtrasi. Penggunaan
lapisan pendahuluan ini biasanya dapat mencegah pembuntuan medium filter dan
menghasilkan filtrat yang jernih.
2.5 Perlakuan Awal Sebelum Proses Filtrasi
Campuran tertentu seperti suspensi, padatan lumpur, atau larutan-larutan
tertentu (seperti produk bioproses) sulit difiltrasi langsung. Hal ini disebabkan
campuran tersebut merupakan fluida yang sangat non-newtonian, atau karena cake
yang terbentuk sangat compressible sehingga cake dapat terdeformasi menjadi
lapisan yang tidak permeabel. Karena itu, umpan yang memasuki peralatan filtrasi
harus dikondisikan dahulu seperti dengan pemanasan, koagulasi dan flokulasi,
ataupun adsorpsi pada filter cloth.
2.5.1 Pemanasan
Prose pemanasan adalah pretreatment umpan filter yang paling sederhana.
Proses ini umumnya terbatas oleh stabilitas termal cake. Pemanasan terkadang
efektif dalam pretreatment

umpan filter karena pemanasan dapat mengubah

14

karakteristik senyawa kimia menjadi bentuk tak stabil yang mudah difiltrasi.
Contohnya

pada

campuran

koloid,

pemanasan

dapat

mengakibatkan

ketidakstabilan koloid sehingga partikel koloid yang semula terdistribusi homogen


menjadi terganggu ikatan kimianya, terkoagulasi membentuk agregat, dan
mengendap sehingga mudah difiltrasi.
2.5.2 Koagulasi dan Flokulasi
Metoda kedua adalah penambahan elektrolit untuk mendukung terjadinya
koagulasi dan flokulasi. Bahan elektrolit yang biasa ditambahkan bervariasi dari
asam/basa sederhana sampai bahan polielektrolit sintetik. Elektrolit sederhana
menyebabkan terjadinya koagulasi-flokulasi dengan memilah-milah gaya tolak
menolak elektrostatik yang terjadi antara partikel kololid. Jika gaya tolak menolak
elektrostatik ini dikurangi, gaya tarik-menarik Londan-van der Walls akan
mendominasi. Akibatnya koloid akan terkoagulasi menjadi partikel yang lebih
besar, lebih padat (dense) dan lebih mudah difiltrasi. Asam dan basa akan
mengubah pH sehingga mengubah muatan partikel. Jika muatan berkurang,
partikel akan banyak terkoagulasi dan makin mudah difiltrasi. Jika muatan
bertambah, partikel yang terkoagulasi sedikit dan campuran makin susah difiltrasi.
Polielektrolit sintetik dapat mengurangi gaya tolak-menolak elektrostatik,
mengadsorbsi dan membuat partikel beragregasi, membentuk semacam jembatan
antar partikel-partikel tersebut. Dengan demikian partikel koloid akan membentuk
flok-flok yang besar, agregat yang tidak begitu padat tetapi mudah difilter.
Polielektrolit dapat berupa anionik, kationik, dan nonionik.
2.6 Membran Industrial
Proses pemisahan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam
kegiatan industri. Pemisahan bertujuan untuk menghasilkan produk yang lebih
murni, untuk memekatkan larutan ataupun untuk memperoleh bagian-bagian yang
dipisahkan. Umumnya, proses pemisahan memerlukan energi yang cukup besar
dalam operasinya. Energiyang digunakan ini berfungsi sebagai driving force pada
proses pemisahan.

15

Salah satu proses pemisahan adalah filtrasi. Filtrasi adalah proses


pemisahan padat-cair melalui sebuah medium dimana cairan dapat lewat atau
lolos, sedangkan padatannya akan tertahan pada media. Proses ini dibeda-bedakan
berdasarkan driving force dan jenis medium yang digunakan. Medium yang
sedang hangat-hangatnya digunakan adalah membran. Teknologi ini mulai dilirik
para ahli karena dapat memberikan hasil pemisahan yang memuaskan.
Membran yang dipakai dalam proses filtrasi mempunyai karakteristik yang
spesifik terhadap bahan yang akan dipisahkan, ukuran bahan dan produk yang
diinginkan. Proses membran dipilih karena dapat memisahkan zat-zat tertentu.
Operasi membran diartikan sebagai proses pemisahan dua atau lebih
komponen dari aliran fluida melalui suatu membran (Notodarmojo dkk., 2004).
Contoh operasi membran, yaitu mikrofiltrasi, ultrafiltrasi, nanofiltrasi, reverse
osmosis, dialisis dan Elektrodialisis.
Pada Gambar 6.1 dapat dilihat, bahwa membran memisahkan material atas
dasar bentuk dan ukuran molekul yang menahan komponen dari umpan yang
memiliki ukuran lebih besar dari pori-pori membran dan melewatkan komponen
dengan ukuran yang lebih kecil. Larutan yang terdiri atas komponen yang tertahan
disebut konsentrat atau retentate dan larutan yang terdiri atas komponen yang
terlewatkan (tidak tertahan) disebut permeate (Timoti, 2005).

Gambar 6.1 Prinsip Operasi Membran


(Sumber : Mulder, 1996)

16

Pola aliran dalam operasi membran ada dua, yaitu aliran cross-flow dan
aliran dead-end. Pada sistem cross-flow, aliran umpan mengalir melalui suatu
membran, dengan hanya sebagian saja yang melewati pori membran untuk
memproduksi permeat, sedangkan aliran pelarut atau cairan pembawa akan
melewati permukaan membran sehingga larutan, koloid dan padatan tersuspensi
yang tertahan oleh membran akan terus terbawa menjadi aliran balik
(Notodarmojo dkk., 2004).
Pada sistem dead end, seluruh dari fluida melewati membran (sebagai media
filter) dan partikel tertahan pada membran, dengan demikian fluida umpan
mengalir melalui tahanan membran dan tahanan penumpukan partikel pada
permukaan membran. Namun, pada kasus sistem aliran dead-end penyumbatan
(clogging) dan pembentukan cake pada membran lebih cepat terjadi dibandingkan
dengan sistem aliran cross-flow karena akumulasi partikel pada permukaan
membran akan tersapu (swept away) oleh kecepatan aliran umpan. Gambar 6.2
memperlihatkan kedua jenis aliran dalam membran tersebut.

Gambar 6.2 Aliran Dead end dan Crossflow


(Sumber : Timoti, 2005)

Proses filtrasi banyak dipakai di industri pada pengolahan air, baik air
proses, air utilitas, maupun air limbah. Air industri ( khususnya air proses )
mempunyai spesifikasi yang tinggi karena nantinya dapat mempengaruhi produk
yang dihasilkan. Spesifikasi tersebut antara lain, rendah mineral, tidak beracun,
dan bebas dari mikroba. Air dengan spesifikasi tersebut bisa diperoleh dengan
menggunakan medium yang dapat memisahkan partikel-pertikel yang sangat kecil
ukurannya. Proses yang banyak dipilih adalah nanofiltrasi.

17

Proses nanofiltrasi dipilih karena mempunyai beberapa keuntungan, antara


lain energi operasi yang cukup rendah dan dapat memisahkan sampai ukuran
nanometer. Selain itu, sudah banyak pengembang yang memproduksi membran
untuk proses nanofiltrasi. Instalasi yang mudah juga merupakan salah satu
keuntungan dari penggunaan nanofiltrasi.
Nanofiltrasi merupakan proses khusus yang dipilih ketika proses Reverse
Osmosis dan Ultra Filtrasi bukan merupakan pilihan yang tepat untuk operasi
separasi. Nanofiltrasi bisa digunakan untuk beberapa jenis pemisahan seperti
demineralisasi, penghilangan zat warna, dan desalinasi. Pada larutan yang terdiri
solute organik; suspended solid; dan ion polyvalen, permeate yang dihasilkan
mengandung ion monovalen dan berupa larutan organik dengan BM rendah
seperti alkohol.
Nanofiltrasi merupakan teknik yang ditemukan beberapa tahun yang lalu.
Sekarang, nanofiltrasi banyak diterapkan pada proses pemurnian air, seperti
pelunakan air, penghilangan warna, dan penghilangan mikropolutan.
Nanofiltrasi adalah proses yang menggunakan tekanan sebagai driving
force. Proses separasi didasarkan pada ukuran molekul. Membran yang digunakan
dalam proses nanofiltrasi memiliki retensi yang tidak terlalu besar terhadap garam
univalen.

Prinsip kerja nanofiltrasi


Nanofiltrasi merupakan proses yang terjadi akibat perbedaan tekanan
untuk memisahkan solute berukuran lebih besar dari larutan dengan menggunakan
membran semipermeable. Proses ini dilakukan dengan cara mengalirkan larutan
sepanjang permukaan membran dengan memanfaatkan beda tekanan. Filtrasi
membran aliran crossflow menggunakan laju alir yang besar untuk meningkatkan
laju permeate dan mengurangi kemungkinan terjadinya fouling. Partikel solute
yang terejeksi ( misal : garam terlarut ) terpisah bersama dengan arus aliran yang
keluar dan tidak terakumulasi di permukaan membrane.
Pori pada membrane nanofiltrasi tidak bisa diamati dengan menggunakan
mikroskop, walaupun begitu air masih bisa melewati membrane sedangkan garam
multivalent dan bahan organik dengan BM rendah akan terejeksi.

18

Sulit untuk memprediksi performansi dari membran nanofiltrasi, terutama


bila terdapat lebih dari tiga macam solute dalam larutan tersebut karena rejeksi
membrane dipengaruhi oleh ukuran, struktur, dan muatan dari komponen dalam
larutan. Akibatnya, proses piloting sangat direkomendasikan pada aplikasi
nanofiltrasi, apalagi bila hasil analisa air umpan tersedia secara lengkap.

Gambar 6.3 Nanofiltrasi


Kelebihan Nanofiltrasi
1.
2.
3.
4.
5.

Biaya operasi murah


Energi yang diperlukan rendah
Perawatan mudah
Efisiensi ruang
Jika ada salah satu modul yang rusak, dapat diperbaiki secara parsial

6.
7.

(tidak akan mempengaruhi kerja secara keseluruhan)


Ramah lingkungan
Mampu memisahkan partikel sampai ukuran nanometer

Kekurangan Nanofiltrasi
1. Biaya investasi awal cukup tinggi dan lebih mudah mengalami fouling
2. Perhitungan terhadap variabel yang mempengaruhi performansi membran
harus cermat
3. Tidak bisa memisahkan partikel solute dengan ukuran lebih kecil dari 1nm

19

BAB III
KESIMPULAN
Filtrasi merupakan pemisahan partikel zat padat dari fluida dengan jalan
melewatkan fluida melalui medium penyaring, dimana zat padat

tersebut

tertahan. Operasi filtrasi dijalankan untuk memisahkan bahan-bahan sehingga


diperoleh bahan yang diinginkan berupa padatan atau cairan dan bahkan keduaduanya.
Filter medium (medium penyaring) adalah bahan padat berpori yang
berfungsi menahan partikel-partikel padatan berukuran lebih besar dan
meloloskan partikel padat berukuran lebih kecil dari diameter porinya bersamasama dengan cairan.
Dalam filtrasi terkadang di butuhkan perlakuan pendahuluan seperti
pemanasan, pengadukan, koagulasi, flokolasi, dan penambahan filter aid. Hal ini
desibabkan campuran atau larutan yang akan di filter merupakan fluida yang
sangat non-newtonian, atau karena cake

yang terbentuk sangat compressible

sehingga cake dapat terdeformasi menjadi lapisan yang tidak permeabel. Dan
penambahan filter aid di sebabkan zat padat yang akan di filter sangat halus dan
dapat membentuk ampas yang rapat dan impermeabel (tak-tembus fluida), yang
dapat menyumbat medium filtrasi. Untuk itu dilakukan penambahan bahan
penolong filtrasi (filter aid), seperti tanah diatom, silica, perlit, selulosa kayu yang
dimurnikan, atau bahan- bahan padat yang lain yang tidak bereaksi.

20

DAFTAR PUSTAKA
Geankoplis, C. J, 1983. Transport Process and Unit Operation, 2nd Edition
Mulder, M., 1996, Basic Principles of Membrane Technology, 2nd edition,
Kluwer Academic Publisher, Hetherland.
Murniza, 2011, Membran Industrial. Available at : http://www.blogger.com/share
post.g?
blogID=4861759674491703928&postID=365123566064765857&target=f
acebook, Diakses pada 29 April 2012
Notodarmojo, S., dkk., 2004, Pengolahan Limbah Cair Emulsi Minyak dengan
Proses Membran Ultrafiltrasi Dua-tahap Aliran Cross-Flow, Proc. ITB
Sains & Teknologi, 1(36.A), 45-62.
Tim Penyusum, 2010, Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II,
Departemen Teknik Kimia : Institut Teknologi Bandung 2010
Tim Penyusun, 2011, Penuntun Praktikum Laboratorium Teknik Kimia ,. Fakultas
Teknik : Universitas Riau 2011
Timoti, H., 2005, Aplikasi Teknologi Membran pada Pembuatan Virgin Coconut
Oil (VCO), PT. Nawapanca Adhi Cipta

21

Anda mungkin juga menyukai