Sumardyono, M.Pd.
A. PENDAHULUAN
Aritmetika dimulai dari perhitungan bilangan asli yang masih sederhana. Kemudian
berkembang dengan menggunakan bilangan cacah dan bilangan bulat. Pada saat pengerjaan
hitung menggunakan bilangan bulat, ada saatnya kita berhadapan dengan suatu bentuk yang
tidak dapat dipahami dengan mudah. Misalnya bentuk pembagian 1/0. Apakah ini suatu
bilangan (tertentu) ataukah bukan bilangan. Dapat ditunjukkan bahwa bentuk pembagian
dengan nol di atas merupakan bentuk yang tidak terdefinisi (undefined).
Andaikan ada bilangan k sedemikian hingga 1/0 = k maka berdasarkan definisi pembagian
sebagai invers dari perkalian, bentuk tersebut ekuivalen dengan 1 = 0.k . Tetapi segera kita
dapatkan bahwa ekspresi matematika yang terakhir tidaklah benar karena setiap bilangan jika
dikali nol maka hasilnya nol. Jadi, tidak mungkin ada bilangan k tersebut. Dengan demikian
kita tidak mungkin mendefinisikan suatu bilangan yang ekuivalen dengan bentuk 1/0.
Di samping bentuk yang tak terdefinisi di atas, di dalam aritmetika kita menjumpai bentukbentuk yang juga tidak ekuivalen dengan bilangan (tertentu), tetapi bukan karena tidak ada
hasilnya namun terlalu banyak hasilnya. Oleh karena yang namanya bilangan itu harus
tunggal atau harus jelas titiknya pada garis bilangan, maka bentuk yang demikian bukan
bilangan. Bentuk tersebut dikenal dengan nama bentuk tak-tentu (indeterminate form).
a
=
0
a
=
0
a =
untuk sembarang a 0
0 = 0
Perhatikan bahwa di dalam kalkulus, pembagian nol secara limit didefinisikan bernilai
tak-hingga. Lebih tepatnya, limit 1/x untuk x mendekati nol adalah tak-hingga,
sebaliknya limit 1/x untuk x mendekati atau menuju tak-hingga adalah nol. Jadi,
sesungguhnya semua ekspresi di atas hanya berlaku di dalam konteks limit.
Ada 7 bentuk yang termasuk bentuk tak-tentu dalam kalkulus, yaitu 0/0, /, 0., , 00,
0, dan 1. Berikut pembahasan dua bentuk tak-tentu di bawah ini.
Jika fungsi f(x) berbentuk fungsi rasional, maka jika dimungkinkan hilangkan faktor
sekutu pembuat nol-nya.
Contoh 1. lim
x 2
f(x) =
lim
x 2
x2 4
x2
x2 4
di mana f(2) memiliki bentuk tak-tentu 0/0.
x2
( x 2)( x + 2)
x2 4
= lim
= lim ( x + 2) = 2 + 2 = 4
x
2
x 2
( x 2)
x2
Perhatikan bahwa kita dapat mencoret faktor (x 2) karena faktor tsb tidak
nol.
Untuk mendapatkan faktor sekutu bisa dilakukan dengan berbagai cara: pemfaktoran
biasa, mengganti variabel (substitusi), mengalikan penyebut dan pembilang dengan
suatu konjugat yang bersesuaian, dan lain-lain.
Berikut contoh bila menggunakan substitusi variabel.
Substitusi x 2 = y maka x 2 = y 0
x2 4 = (y + 2)2 4 = y2 + 4y
lim
x 2
y2 + 4y
x2 4
= lim
= lim y + 4 = 4
y 0
y 0
y
x2
Catatan.
o Teorema L`Hospital tetap berlaku bila kita mengganti x a dengan x
a+ (limit kanan), x a (limit kiri), x , atau x .
o Untuk kasus di mana f(a) = g(a) = 0, f(x) dan g(x) kontinu serta dan g(x) 0
maka Teorema L`Hospital mudah dibuktikan sebagai berikut.
f ( x)
f ( a )
lim
=
=
xa g ( x )
g ( a )
= lim
x a
f ( x) f (a )
f ( x) f (a )
xa
xa
xa
= lim
x a g ( x) g ( a )
g ( x) g (a )
lim
x a
xa
xa
lim
f ( x) f (a )
f ( x)
= lim
x
a
g ( x) g (a )
g ( x)
Contoh 2. lim
x 2
x2 4
x2
dan (x2)
x 2
differensiabel
dan
d
( x 2) 0
dx
L`Hospital diperoleh
d 2
( x 4)
x2 4
2x
lim
= lim dx
= 2.2 = 4. (ada limitnya)
= lim
x 2 x 2
x 2 d
x 2 1
( x 2)
dx
ln x
Contoh 3. lim
x 1 x 1
Karena bukan bentuk fungsi rasional (penyebut bukan polinomial) maka cara
pertama tidak dapat diterapkan.
Cek: lim ln x = 0, lim x 1 = 0, jadi berbentuk 0/0. Lalu, karena kedua
x 1
x 1
1
ln x
= lim x = 1 (ada limitnya)
x 1 x1 1
2. Bentuk Tak-Tentu /
Pengertian
d
( x 1) = 1 0 maka diperoleh
dx
Bentuk /
(bilangan).
juga tidak bernilai 1, karena bentuk tersebut tidak memiliki nilai tunggal
/ = 1 1. =
/ = 23 23. =
/ = 3 3. =
/ = . =
Secara formal, disebut bentuk tak-tentu karena ada beberapa fungsi yang nilai fungsinya /
tetapi nilai limitnya tidak tunggal; ada yang limitnya bilangan real, tak-hingga, negatif takhingga, atau limitnya tidak ada.
Ekspresi matematika yang dapat bernilai / dapat disusun kembali hingga memiliki bentuk
f ( x)
0/0. Jika kita berhadapan dengan ekspresi
yang untuk nilai x tertentu memiliki bentuk
g ( x)
1
g ( x)
f ( x)
0/0.
Bentuk-bentuk tak-tentu lainnya, pada dasarnya merupakan bentuk tak-tentu karena dapat
diubah menjadi bentuk tak-tentu 0/0 atau pun /.
E. PENUTUP
Pemahaman akan konsep bentuk tak-tentu merupakan salah satu faktor penting dalam
memahami kalkulus, oleh karena konsep bentuk tak-tentu merupakan salah satu konsep
esensial dalam kalkulus, terutama pada konsep limit. Dengan paparan dalam artikel ini,
mudah-mudahan dapat memberikan wawasan kepada guru mengenai bentuk tak-tentu dan
mengatasi kemungkinan miskonsepsi yang terjadi pada bentuk tak-tentu.
Saeed Al-Hajjar. 2008. Indeterminate Forms And Their Behaviours. Dalam WSEAS
TRANSACTIONS on MATHEMATICS. Issue 11, Volume 7, November 2008.
Wikipedia, 2012. Indeterminate Form. dalam
http://en.wikipedia.org/wiki/Indeterminate_form
Weisstein, Eric W. "Indeterminate." From MathWorld--A Wolfram Web Resource.
http://mathworld.wolfram.com/Indeterminate.html