Anda di halaman 1dari 6

1.

Konfigurasi Wenner
Konfigurasi Wenner ini adalah konfigurasi yang dikembangkan oleh seorang
kebangsaan Amerika bernama Wenner. Konfigurasi ini biasanya digunakan untuk Horizontal
profiling (Mapping) dengan hasil akhir hanya diperoleh profil secara horizontal (mendatar).
Dalam hal ini, elektrode arus dan elektrode potensial mempunyai jarak yang sama yaitu
C1P1= P1P2 = P2C2 = a. Jadi jarak antar elektrode arus adalah tiga kali jarak antar elektrode
potensial. Perlu diingat bahwa keempat elektrode dengan titik datum harus membentuk satu
garis.

Kelebihan:

Mampu mendeteksi adanya non homogenitas lapisan batuan pada permukaan.


Ketelitian pembacaan tegangan pada elektroda MN lebih baik dengan angka yang
relatif besar karena elektroda MN yang relatif dekat dengan elektroda AB.
Teknis lapangan mudah.
Pengolahan data yang mudah.
Sensitif pada perubahan lateral.
Kekurangan:

Pembacaan tegangan pada elektroda MN, lebih kecil, terutama ketika jarak AB jauh.
Tidak bisa mendeteksi homogenitas batuan didekat permukaan yang bisa berpengaruh
terhadap hasil perhitungan.
Harus dilakukan pada dataran yang luas.
Tahapan interpretasi perlu memperhatikan kondisi lokal daerah pengukuran.
Aplikasi:

Untuk menentukan struktur tanah bawah permukaan.


Untuk menentukan pergerakan tanah bawah permukaan.
Untuk menentukan patahan.
Untuk eksplorasi mineral.
Faktor geometri:

k=2a(pi)

2. Konfigurasi Schlumberger
Pada konfigurasi Schlumberger idealnya jarak MN dibuat sekecil-kecilnya, sehingga
jarak MN secara teoritis tidak berubah. Tetapi karena keterbatasan kepekaan alat ukur, maka
ketika jarak AB sudah relatif besar maka jarak MN hendaknya dirubah. Perubahan jarak MN
hendaknya tidak lebih besar dari 1/5 jarak AB.

Kelebihan:

Kemampuan untuk mendeteksi adanya non-homogenitas lapisan batuan pada


permukaan, yaitu dengan membandingkan nilai resistivitas semu ketika terjadi
perubahan jarak elektroda MN/2.
Mampu mendeteksi adanya non homogenitas lapisan batuan pada permukaan.
Teknis lapangan mudah.
Pengolahan data mudah.
Baik untuk studi regional.
Kekurangan:

pembacaan tegangan pada elektroda MN adalah lebih kecil terutama ketika jarak AB
yang relatif jauh, sehingga diperlukan alat ukur multimeter yang mempunyai
karakteristik high impedance dengan akurasi tinggi yaitu yang bisa mendisplay
tegangan minimal 4 digit atau 2 digit di belakang koma. Atau dengan cara lain
diperlukan peralatan pengirim arus yang mempunyai tegangan listrik DC yang sangat
tinggi.
Harus dilakukan pada dataran yang luas.
Kurang sensitif terhadap perubahan lateral.
Aplikasi:

Untuk menentukan tahanan jenis batubara.


Investigasi keberadaan air tanah.
Keberadaan batuan penyusun candi.

3. konfigurasi Dipole-Dipole
Selain konfigurasi Wenner dan Schlumberger, konfigurasi yang dapat digunakan
adalah Pole-pole, Pole-dipole dan Dipole-dipole. Pada konfigurasi Pole-pole, hanya
digunakan satu elektrode untuk arus dan satu elektrode untuk potensial. Sedangkan elektrode
yang lain ditempatkan pada sekitar lokasi penelitian dengan jarak minimum 20 kali spasi
terpanjang C1-P1 terhadap lintasan pengukuran. Sedangkan untuk konfigurasi Pole-dipole
digunakan satu elektrode arus dan dua elektrode potensial. Untuk elektrode arus C2
ditempatkan pada sekitar lokasi penelitian dengan jarak minimum 5 kali spasi terpanjang C1P1. Sehingga untuk penelitian skala laboratorium yang mungkin digunakan adalah
konfigurasi Dipole-dipole.
Pada konfigurasi Dipole-dipole, dua elektrode arus dan dua elektrode potensial
ditempatkan terpisah dengan jarak na, sedangkan spasi masing-masing elektrode a.
Pengukuran dilakukan dengan memindahkan elektrode potensial pada suatu penampang
dengan elektrode arus tetap, kemudian pemindahan elektrode arus pada spasi n berikutnya
diikuti oleh pemindahan elektrode potensial sepanjang lintasan seterusnya hingga pengukuran
elektrode arus pada titik terakhir di lintasan itu.

Kelebihan:

Kemampuan penetrasi yang lebih dalam sehingga mampu medeteksi batuan lebih
dalam.

Kekurangan:
Pengukuran medan listrik menjadi sulit pada jarak pengukuran yang cukup jauh.
Tidak praktis dibandingkan dengan konfigurasi Wenner dan Schlumberger.

Aplikasi:
Eksplorasi mineral-mineral sulfida
Bahan-bahan tambang yang relatif dangkal

4. Konfigurasi Pole-pole

Konfigurasi pole-pole merupakan salah satu geolistrik aktif yaitu metode yang dengan
menginjeksikan listrik kedalam bumi. Konfigurasi pole-pole merupakan konfigurasi
elektrode elementer dimana terdapat satu titik sumber arus dan satu titik ukur potensial.
Untuk itu salah satu eletrode arus (C2) dan elektrode potensial (P2) ditempatkan ditempat
yang cukup jauh relatif terhadap C1 Dan P1 sehingga pengaruhnya dapat diabaikan.

Kelebihan:

Hanya digunakan satu elektrode untuk arus dan satu elektrode untuk potensial.
Operasi lapangan yang mudah, yaitu hanya perlu memindahkan elektroda C1 dan P1
saja.
Kekurangan:
Kelemahan dari konfigurasi ini adalah bahwa karena jarak yang besar antara elekroda
P1 dan P2, yaitu bisa mengambil sejumlah besar noise telluric yang sangat dapat
menurunkan kualitas pengukuran.
Aplikasi:
Untuk survey arkeolog
Indentifikasi air tanah
Faktor Geometri:

5. Konfigurasi Pole-dipole

Konfigurasi pole-dipole terdiri dari 4 elktroda. Salah satu elektroda arus ditanam
pada jarak yang tak hingga, dimana jarak yang dipakai adaah 5 hingga 10 kali dari kedalaman
target pengukuran. Sedangkan elektroda arus yang lain ditanam disekitar dua buah elektroda
potensial. Geometri ini digunakan untuk mengurangi distorsi dari equipotensial di
permukaann.

Kelebihan:

digunakan satu elektrode arus dan dua elektrode potensial

Kekurangan:

Tidak praktis dibandingkan konfigurasi Wenner atau Schlumberger.

Aplikasi:

Penelusuran sistem sungai bawah tanah


Untuk menentukan resistivitas permukaan bawah tanah
Identifikasi air tanah

6. Konfigurasi Mase A La Misse

Pada metode ini, tekhnik yang digunakan adalah dengan menggunakan suatu
pasangan massa yang bersifat konduktif bawah permukaan itu sendiri sebagai satu elektroda
arus (C1), dan menghubungkannya secara langsung pada satu kutub (pole) dari sumber
voltase (P1). Elektroda arus kedua (C2) ditempatkan pada permukaan tanah pada jarak yang
cukup jauh dan dihubungkan dengan kutub voltase lainnya (P2). Tegangan antara sepasang
elektroda potensial diukur dengan koreksi tertentu untuk setiap potensial diri.

Kelebihan:

Digunakan untuk membatasi ruang yang luas untuk melihat gambaran yang lebih
efektif daripada menggunakan metode pemetaan lateral.
Tidak harus dilakukan pada dataran
Akurat pada estimasi pengukuran lateral

Kekurangan:

Teknis pengukuran sulit


Dimensi anomali sulit diestimasi

Aplikasi:

Digunakan untuk memetakan urat-urat mineral logam


Untuk bidang geoteknik
Untuk bidang arkeolog
digunakan dalam mengecek apakah mineral konduktif tertentu diisolasi oleh massa
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai