PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional
telah mewujudkan hasil yang positif diberbagai bidang yaitu kemajuan
ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi
terutama
dibidang
kesehatan
khususnya
kedokteran
dan
menderita
penyakit
yang
menyebabkan
ketidakmampuan
semakin
tinggi
pengetahuan
seseorang
semakin
baik
sangat
bersifat
kompleks
yang
saling
mempengaruhi
dan
mempunyai
kebutuhan harian dari para penghuni biasanya disediakan oleh pengurus panti
(Darmodjo & Martono, 1999). Sedangkan menurut Jhon (2008), panti werdha
adalah tempat dimana berkumpulnya orang orang lansia yang baik secara
sukarela ataupun diserahkan oleh pihak keluarga untuk diurus segala
keperluannya. Tempat ini ada yang dikelola oleh pemerintah dan ada yang
dikelola oleh swasta. Dirumah jompo para lansia akan menemukan banyak
teman sehingga diantara mereka saling membantu, saling memberikan
dukungan dan juga saling memberikan perhatian khususnya dalam pemenuhan
kebutuhan ADL.
B. Manfaat
Manfaat Mempertahankan Activity Of Daily Living (ADL) Pada
Lansia dapat dirasakan secara fisiologis, psikologis dan sosial.
1. Manfaat fisiologis
a.
Dampak langsung dapat membantu:
1) Mengatur kadar gula darah
2) Merangsang adrenalin dan noradrenalin
3) Peningkatan kualitas dan kuantitas tidur
b.
Dampak jangka panjang dapat meningkatkan:
1) Daya tahan aerobik/kardiovaskuler
2) Kekuatan otot rangka
3) Kelenturan
4) Keseimbangan dan koordinasi gerak sehingga dapat mencegah
terjadinya kecelakaan (jatuh)
5) Kelincahan gerak
2. Manfaat psikologis
a.
Dampak langsung dapat membantu:
1) Memberi perasaan santai
2) Mengurangi ketegangan dan kecemasan
3) Meningkatkan perasaan senang
b.
Dampak jangka panjang dapat meningkatkan:
1) Kesegaran jasmani dan rohani secara utuh
2) Kesehatan jiwa
3) Fungsi kognitif
4) Penampilan dan fungsi motoric
5) Keterampilan
3. Manfaat sosial
a.
Dampak langsung dapat membantu:
1) Pemberdayaan usia lanjut
b.
BAB II
TIJAUAN PUSTAKA
A. Lansia
1. Pengertian Lansia
Usia lanjut adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik,
yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai
mana di ketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia mempunyai
kemampuan reproduksi dan melahirkan anak. Ketika kondisi hidup
berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini, dan memasuki
selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi manusia yang normal,
siapa orangnya, tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap fase
hidupnya dan mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkunganya
( Darmojo, 2004).
2. Proses menua
Menurut Constantindes (1994) dalam Nugroho (2000) mengatakan
bahwa proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara
perlahanlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau
mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat
bertahan terhadap infeksi dan memperbaikinya kerusakan yang diderita.
Proses menua merupakan proses yang terus-menerus secara alamiah
dimulai sejak lahir dan setiap individu tidak sama cepatnya. Menua bukan
status penyakit tetapi merupakan proses berkurangnya daya tahan tubuh
dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun dari luar tubuh.
Dengan begitu manusia secara progresif akan kehilangan daya
tahan terhadap infeksi dan akan menumpuk makin banyak distorsi
metabolik dan stuktural yang disebut sebagai penyakit degeneratif seperti,
hipertensi, aterosklerosis, diabetes militus dan kanker yang akan
menyebabkan kita menghadapi akhir hidup dengan episode terminal yang
dramatik seperti strok, infark miokard, koma asidosis, metastasis kanker
dan sebagainya ( Martono & Darmojo,edisi ke-3 2004).
maksimal.
Jalan Kaki
Berjalan baik untuk meregangkan otot otot kaki dan bila jalannya makin
lama makin cepat, akan bermanfaat bagi daya tahan tubuh. Bila anda memilih
jenis ini sebaiknya dilakukan pada pagi hari antara pukul 5 6, dikala udara
masih bersih dan segar. Lokasi terbaik adalah daerah perkebunan atau pegunungan
c.
yang jauh dari asap kendaraan bermotor, pabrik yang menyebabkan polusi udara.
Berenang
Berenang akan melatih pergerakan seluruh tubuh. Latihan ini lebih baik
lagi untuk orang orang yang mengalami kelemahan otot atau kaku sendi, asalkan
d.
otot terkuat di daerah perut. Jika fleksor punggung ini digunakan, maka pinggul
terangkat ke depan dan otot-otot kecil pada punggung akan berkontraksi, sehingga
punggung kita akan melengkung. Jadi, latihan seperti ini akan menyebabkan
pemendekan otot punggung bagian bawah dan paha. Akhirnya menyebabkan
pinggul terangkat ke atas secara permanen dan lengkung lordosis menjadi lebih
banyak, sehingga menimbulkan masalah pada pinggang.
Tetapi bila kita membengkokkan lutut pada waktu latihan sit-up, otot-otot
fleksor panggul tidak bergerak. Dengan cara demikian, semua badan bertumpu
pada otot perut dan kecil kemungkinan terjadinya trauma pada pinggang bagian
bawah.
2. Meraih ibu jari kaki
Kadang-kadang untuk mengecilkan atau menguatkan perut diadakan latihan
meraih ibu jari kaki. Latihan-latihan ini selain tidak dapat mencaai ujuan, yaitu
mengecilkan perut, juga kurang baik karena dapat menyebabkan cedera.
Sebetulnya latihan-latihan meraih ibu jari kaki adalah latihan untuk menguatkan
otot-otot punggung bagian bawah.
Gerakan ini akan menyebabkan lutut menjadi hiperekstensi. Sebagai
konsekuensinya, tekanan yang cukup berat akan menimpa vertebra lumbalis yang
akhirnya menyebabkan keluhan-keluhan pada punggung bagian bawah. Kadangkadang hal ini dapat menyebabkan gangguan pada diskus invertebralis.
3. Mengangkat kaki
Mengangkat kaki pada posisi tidur terlentang sampai kaki terangkat 15 cm
dari lantai, kemudian ditahan beberapa saat selama mungkin. Latihan ini tidak
baik, karena dapat menyebabkan rasa sakit pada punggung bagian bawah (low
back pain) dan menyebabkan terjadinya lordosis yang dapat menyebabkan
gangguan pada punggung.
Bahaya yang ditimbulkan ialah otot-otot perut tidak cukup kuat untuk menahan
kaki setinggi 15 cm dari lantai dalam waktu yang cukup lama dan kaki tidak dapat
menahan punggung bagian bawah. Akibatnya terjadi rotasi pelvis ke depan. Rotasi
ini menyebabkan gangguan dari punggung bagian bawah.
4. Melengkungkan punggung
Gerakan hiperekstensi ini banyak dilakukan dengan tujuan meregangkan otot
perut agar otot perut menjadi lebih kuat. Hal ini kurang benar, karena dengan
f.
g.
h.
i.
j.
pertanyaan
Perhatikan tanda-tanda kelelahan (mengeluh, respons menjadi lambat,
makan
Interviewer (sikap perawat: perasaan, nilai, dan kepercayaan)
Mengetahui mitos-mitos seputar lansia
Menjelaskan tujuan wawancara
Menggunakan berbagai teknik untuk mengimbangi kebutuhan pengumpulan
d.
e.
f.
g.
h.
3.
a.
b.
c.
alamat, usia,
ataupun diagnosis
c.
Rencana Keperawatan
Perawat mengembangkan rencana pelayanan yang berhubungan dengan
lansia dan hal-hal lain yang berkaitan. Tujuan, prioritas, serta pendekatan
keperawatan yang digunakan dalam rencana perawatan termasuk didalamnya
kepentingan terapeutik, promotif, preventif, dan rehabilitatif.
Rencana keperawatan membantu klien memperoleh dan mempertahankan
kesehatan pada tingkatan yang paling tinggi, kesejahteraan dan kualitas hidup
dapat tercapai, demikian juga halnya untuk menjelang kematian secara damai.
Rencana dibuat untuk keberlangsungan pelayanan dalam waktu yang tak terbatas,
sesuai dengan respons atau kebutuhan klien.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun rencana keperawatan.
a.
Sesuaikan dengan tujuan yang spesifik di mana diarahkan pada pemenuhan
b.
c.
kebutuhan dasar.
Libatkan klien dan keluarga dalam perencanaan.
Kolaborasi dengan profesi kesehatan yang terkait.
d.
e.
f.
a.
b.
nama klien.
Menyediakan penerangan yang cukup: cahaya matahari, ventilasi rumah,
hindarkan dari cahaya yang silau, penerangan di kamar mandi, dapur, dan ruangan
e.
hindari
pakaian
yang
sempit,
i.
j.
k.
l.
empati.
Memelihara keselamatan: usahakan agar pagar tempat tidur (pengaman) tetap
dipasang, posisi tempat tidur yang rendah, kamar dan lantai tidak berantakan dan
licin, cukup penerangan, bantu untuk berdiri, serta berikan penyangga pada waktu
berdiri bila diperlukan.