Disusun oleh:
1. Derryl Tri Jaya (061340411682)
2. Erlangga Pangestu (061340411685)
3. Feraliza Widanti (061340411686)
4. Juriwon (06134041)
5. Meilani Kharlia Putri (06134041)
6. Nita Saraswati (06134041)
7. Seppy Fajriani (06134041)
Kelas : 1EGD
I.
II.
TUJUAN
1 Buah
2. Jangka sorong
1 Buah
3. Termometer
1 Buah
b) Bahan:
1. Tabung Reaksi
III.
3 Buah
2. Gelas Kimia
3 Buah
3. Bola-bola Kecil
1 Buah
1 Buah
5. Kotak Pensil
1 Buah
1 Buah
7. Pipa Berongga
1 Buah
IV.
DASAR TEORI
Gambar 3 - Skala utama suatu alat ukur dengan NST = 0.25 satuan
Nonius
Pada gambar dibawah ii, hasil pembacaan tanpa nonius adalah 17 satuan dan dengan
nonius adalah 16.5 + 4 x 0.1 = 17.4 satuan, karena skala nonius yang berimpit dengan skala
utama adalah skala ke-4 atau N1=4
Kesalahan Rentang
Pada pengukuran berulang, ketidakpastian dituliskan idak lagi seperti pada
pengukuran tunggal. Kesalahan Rentang merupakan salah satu cara untuk menyatakan
ketidakpastian pada pengukuran berulang. Cara untuk melakukannya adalah sebagai berikut:
Kumpulkan sejumlah hasil pengukuran variable x. Misalnya n buah, yaitu x1, x2, x3,
xn
Cari nilai rata-ratanya yaitu x-bar
Tentukan x-mak dan x-min dari kumpulan data x tersebut dan ketidakpastiannya dapat
dituliskan
x = (xmax xmin)/2
x = x-bar x
Standar Deviasi
Bila dalam pengamatan dilakukan n kali pengukuran dari besaran x dan terkumpul
data x1, x2, x3, xn, maka rata-rata dari besaran ini adalah:
Kesalahan dari nilai rata-rata ini terhadap nilai sebenarnya besaran x (yang tidak
mungkin kita ketahui nilai benarnya x0) dinyatakan oleh standar deviasi.
Standar deviasi diberikan oleh persamaan diatas, sehingga kita hanya dapat
menyatakan bahwa nilai benar dari besaran x terletak dalam selang (x ) sampai (x + ).
Dan untuk penulisan hasil pengukurannya adalah x = x
Ketidakpastian Relatif
Ketidakpastian Relatif adalah ketidakpastian yang dibandingkan dengan hasil
pengukuran. Hubungan hasil pengukurun terhadap KTP (ketidakpastian) yaitu:
KTP relatif = x/x
Apabila menggunakan KTP relatif maka hasil pengukuran dilaporkan sebagai
X = x (KTP relatif x 100%)
2. Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur panjang benda yang memiliki ukuran
maksimum sekitar 2,50 cm, benda yang akan diukur panjangnya dijepit diantara bagian A dan
B. Untuk menggerakkan bagian B anda harus memutar sekrup bagian C. Pada mikrometer
sekrup dalam 0,5 mm pada skala utama terbagi atas 50 skala putar, dan pada setiap
penunjukan tidak selalu terdapat skala utama yang berimpit dengan skala putar.
V.
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Siapkanlah terlebih dahulu smua alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Siapkanlah pula alat tulis yang akan digunakan untuk mencatat setiap hasil
percobaan yang telah dilalakukan.
(-)Untuk pengukuran tunggal dan berulang dengan menggunakan alat ukur penggaris plastik
dan jangka sorong,
1. Letakkan semua alat dan bahan diatas meja kerja.
2. Buatlah 2 buah format table untuk masing-masing pengukuran yang akan dilakukan
( pengukuran tunggal dan pengukuran berulang )
3. Ukurlah bahan-bahan yang hendak diukur satu persatu (untuk pengukuran tunggal)
4. Tuliskan hasil percobaan pada table pengukuran tunggal.
5. Ukurlah bahan yang akan diukur satu persatu secara berulang oleh masing-masing
anggota kelompok ( untuk pengukuran berluang )
6. Tuliskan kembali hasil pengukuran yang telah dilakukan pada table pengukuran
berulang.
7. Sisihkan alat dan bahan yang telah digunakan agar dapat melakukan pengukuran
berikutnya dengan alat dan bahan yang berbeda.
VI.
a. Pengukuran Tunggal
1. Pengukuran tunggal menggunakan penggaris plastic.
No
Nama Benda
Ukuran
Kotak Pensil
19,1 cm
13,7 cm
Kotak Kayu
25,6 cm
Nama Benda
Ukuran
Bola-bola Kecil
20,0 cm
26,7 cm
Ukuran/Suhu
Air Panas
610C
Air Kran
320C
Air Dingin
360C
b. Pengukuran Berulang.
1. Pengukuran dengan menggunakan penggaris plastic
No
Percobaan
I
II
III
IV
VI
VII
Kotak Pensil
19,2
19,2
19,1
19,0
19,0
19,0
19,0
Kotak Mikrometer
13,8
13,7
13,7
13,8
13,8
13,5
13,8
Kotak Kayu
25,5
25,6
25,6
25,5
25,5
25,6
25,6
Percobaan
I
II
III
IV
VI
VII
Pipa
26,5
26,6
26,6
26,5
27,0
26,7
27,0
Bola-bola Kecil
20,0
20,1
20,0
20,0
20,0
20,4
20,0
VI
VII
VII.
Percobaan
I
II
III
IV
Air Hangat
380C
360C
360C
350C
350C
340C
340C
Air Kran
320C
310C
320C
320C
320C
320C
310C
Air Dingin
310C
320C
320C
330C
320C
310C
320C
PERHITUNGAN
I.
VIII.
ANALISIS PERCOBAAN
Percobaan pengukuran panjang,diameter dan suhu menggunakan alat-alat ukur
dasar seperti penggaris plastic,jangka sorong dan juga thermometer. Percobaan ini
bertujuan untuk menentukan ketidakpastian tunggal dan berulang pada pengukuran.
Dari hasil pengamatan didapat bahwa pangukuran tunggal untuk kotak pensil ,
kotak micrometer skrup dengan mnggunakan penggaris plastic secara berurutan
adalah 19,3 cm ,13,7 cm, 25,6 cm. untuk bola besi, diameter luar pipa berurutan
adalah 20,0 cm , 26,7 cm , menggunakan jangka sorong .unttuk suhu air panas,air
dingin dan juga air kran berturut-turut adalah 610C,360C dan 320C.
Untuk pengukuran berulang ketidakpastian relatifnya pada penggaris plastic
berturut-turut adalah sebagai berikut : 20,07 0,2 mm dan 26,70,25 mm. Pada
thermometer 36,50C20C, 31,50C10C dan 310C0,50C.
Dalam suatu percobaan kita harus berusaha mempelajari caranya ,kita harus
mempunyai data kuantitatif atas percobaan yang telah kita lakukan . setiap
pengukuran pasti memunculkan sebuah ketidakpastian pengukuran yaitu perbedaan
antara dua hasil pengukuran .
Ketidakpastian juga disebut kesalahan,karena menujukkan perbedaan antara
nilai ukur dan nilai sebenarnya. Factor penyebab nya yaitu kesa;ahan bersistem ,
ksalahan acak, skala terkecil dan kesalahan kalibrasi, titk nol , paralaks,fluktuasi
pegas serta adanya kemungkinan gesekkan.
IX.
KESIMPULAN
X.
DAFTAR PUSAKA
Buku penuntun praktikum fisika terapan politeknik negeri sriwijaya
ervinaseptiani.blogspot.com
ifd.fmipa.itb.ac.id
sesaat-fajarzg.blogspot.com
alvinburhani.wordpress.com
LAMPIRAN
c.
Gambar Alat :
1. Penggaris
3. Thermometer
2. Jangka Sorong
d. Gambar Bahan
1. Gelas Kimia
2. Bola besi
4. Pipa berongga