Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

SASARAN PROGRAM STRATEGI DOTS


1. PENDAHULUAN
Ada
189
negara
di
dunia
termasuk
Indonesia
telah
menandatangani kesepakatan pembangunan MDGs di tahun 2000,
komitmen plitik ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan
manusia dan pemberantasan kemiskinan, melalui 8 misi yang
diembannya.
1. Eradikcate extreme poverty and hunger
2. Achieve Unniversal primaty education
3. Promote gender equality and empower women
4. Reduce child Mortality
5. Improve Maternal Health
6. Combat HIV/Aids, malaria and other diseases
7. Encure Enviromental Sustainability
8. Global partnership for development
Dari 8 misi diatas, maka misi 4, misi 5 dan misi 6 menjadi sasaran
program yang terkait dengan standar akreditasi versi 2012.
2. LATAR BELAKANG
Menurut WHO (1999) Jumlah pasien tuburkulosis(TB) di Indonesia
sekitar 10 %. Jumlah pasien TB di dunia dan merupaka ke 3 terbanyak di
dunia setelah India dan Cina. Diperkirakan saat ini jumlah pasien TB di
Indonesia sekitar 5,8 % dari total jumlah pasien TB di dunia dan setiap
tahun terdapat 539.000 kasus baru. Insedens kasus TB BTA positif
sekitar 107/100.000 penduduk. Hasil riset kesehatan dasar(Riskesdar)
tahun 2007 menyatakan penyakit TB merupakan peneybab kematian
nomor 2 setelah penyakit stroke, baik diperkotaan maupun pedesaan.
Berdasarkan data statistic RS tahun 2007 TB menempati urutan
pertama dalam proporsi penyakit menular (27,8%), dan menempati
urutan ke 14 sebagai penyakit terbanyak di rawat inap, sedangkan
tahun 2008 menempati urutan ke 7 sebagai penyakit terbanyak di rawat
jalan.
Kondisi ini diperparah oleh kejadian HIV yang semakin meningkat
dan bertambahnya jumlah kasus kekebalan ganda kuman TB terhadap
OAT atau MDR-TB bahkan QDR-TB. Keadaan ini akan memicu epidemic
TB yang sulit dan terus menjadi masalah kesehatan masyarakat yang
sama.
Secara regional prevalensi TB-BTA positif di Indonesia dikelompokkan
dalam 3 wilayah, yaitu
1. Wilayah Sumatera
: 160/100.000 pddk
2. Wilayah Jawa & Bali
: 110/100.000 pddk
3. Wilayah Intim (Indonesia Timur)
: 210/100.000 pddk
Intervensi dengan strategi DOTS ke dalam pelayanan kesehatan di
RS dilakukan secara aktif sejak tahun 2000. Hasil survey prevalensi TB
tahun 2004 menunjukkan bahwa pola pencarian pengobatan pasien TB

ke RS ternyata cukup tinggi yaitu sekitar 60 % pasien TB ketika pertama


kali sakit mencari pengobatan ke RS, sedangkan sisanya ke Puskesmas
dan praktek swasta.
Pelaksanaan DOTS di RS mempunyai daya ungkit dalam
penemuan kasus (Case detection Rate : SDR), angka keberhasilan
pengobatan (Cure Rate) dan angka keberhasilan rujukan (success
referral rate).
Diharapkan bahwa dengan diterapkannya program MDGs DI RS ini
maka upaya pencapaian sasaran penurunan AKI, AKB, Combat HIV/Aids,
Malaria, Tuberkulosis dan penyakit lain dapat segera terwujud.
3. TUJUAN
a. Umum
Agar Rumah Sakit berkomitmen
program MDGs pada tahun 2015
* Penurunan angka kesakitan TB

terhadap

sasaran

pencapaian

b. Khusus
1. Penerapan strategi DOTS di RS dalam peningkatan angka :
Penemuan Kasus
Keberhasilan pengobatan
Keberhasilan rujukan

2.

KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1

Perencanaan

Pelaksanaan

Pelaporan

a. Membentuk Tim Kerja


- Pokja Str. DOTS
b. Menyusun TOR MDGs
a. Menyusun Kebijakan
b. Menyusun Pedoman/Panduan
Pelayanan
TB
dengan
strategi DOTS
c. Menyusun SPO
- Strategi DOTS
d. Fasilitasi dan peralatan untuk
sasaran Strategi DOTS
e. Sosialisasi
ketiga sasaran
program Strategi DOTS
a. Monev dan Pengendalian
Mutu
b. Pencatatan dan Pelaporan
c. Rencana tindaklanjut dan
rekomendasi.

3. METODE PELAKSANAAN
1. Membentuk Tim Pokja di RS dengan surat Keputusan Direktur RS
beserta lampiran personil dan uraian tugas

2. Melakukan pertemuan-pertemuan untuk


a. Menyusun TOR
b. Menyusun Kebijakan
c. Menyusun pedoman / panduan
d. Menyusun SPO
e. Sosialisasi semua dokumen yang telah dibuat untuk target program
3. Komitmen dengan jadwal monev
4. Membuat laporan hasil monev dan RTL
5. Melaksanakan kegaiatan adminstrasi dan pengelolaan program
MIDGs
6.

SASARAN
MDGs3

f. Rencana pelayanan DOTS : 100 %


g. Ada Program : 100 %
h. Ada Kebijakan terhadap pelayanan strategi DOTS di
RS : 100 %
i. Ada Tim Dots dan berfungsi : 100 %
j. Terlaksananya pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan tehnis : 80 %
k. Terlaksananya fungsi rujukan TB DOTS : 100 %

7. TIM SCHEDULE ( Terlampir )


8. MONITORING DAN EVALUASI
a.
Setiap 3 (Tiga) bulan akan dilakukan evaluasi program
b.
Sasaran evaluasi apa yang tercantum pada TOR
khususnya sasaran kegiatan
9. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Masing masing Pokja melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap
aktifitas didalam Pokja program MDGs. Hasil laporan dan
telaahan disampaikan kepada Ketua Akreditasi dengan
tembusan ke Direktur RS.

Anda mungkin juga menyukai