ANGGOTA KELOMPOK 7 :
ANDI HANDOKO
ESTER TIUR.R
IKA TRISNA LEVIA
IRMAWATI
MARTATILOVA. AMMEAR
MUHAMMAD RIZAL BASRI
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur, penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, atas limpahan rahmat dan rahmat-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Harapan saya sebagai penyusun adalah bahwa makalah ini bermanfaat
bagi kita semua dan dapat menambah wawasan atau keintelektualan kita tentang
berbagai hal yang ada di dunia ini.
Penulis menyadari, tanpa bantuan dari berbagai pihak, rasanya mustahil
dan sungguh terasa sangat berat untuk bisa menyelesaikan makalah ini. Karena
itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan
kepada semua pihak yang telah memberikan masukan dan kontribusinya kepada
saya dalam proses pembuatan makalah ini. Semoga kita semua dapat menarik
manfaat dari isi makalah ini.
Apabila dalam penyajian makalah saya ini terdapat kesalahan dan
kekurangan saya mohon maaf dan saya menunggu kritik dan saran dari pembaca
sehingga dapat memperbaiki kesalahan yang ada.
Palangkaraya,
September 2011
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Tujuan.......................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.2
D. Metode Penulisan......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Manusia dan Lingkungan........................................................3
B. Korelasi Antara Manusia dengan Lingkungan..........................................5
1. Pengertian Ekologi..............................................................................5
2. Lingkungan Hidup Manusia................................................................6
C. Pengaruh Manusia Pada Alam Lingkungan Hidupnya.............................7
D. Sumber Alam............................................................................................8
E. Permasalahan-Permasalahan yang Timbul.............................................10
F. IPTEK dan Kelestarian Hidup................................................................10
G. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan
Berkelanjutan..........................................................................................11
BAB III PENUTUP..............................................................................................17
A. Kesimpulan.............................................................................................17
B. Saran.......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Membahas tentang manusia berarti membahas tentang kehidupan sosial
dan budayanya, tentang tatanan nilai-nilai, peradaban, kebudayaan, lingkungan,
sumber alam, dan segala aspek yang menyangkut manusia dan lingkungannya
secara menyeluruh.
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran,
pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait dan
berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik
baik itu positif maupun negatif.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari
lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia
disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk
sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian
seseorang.
2. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan
terhadap mahasiswa tentang bagaimana:
3. Memahami pengertian manusia
4. Mengetahui kondisi lingkungan yang kondusif bagi manusia
5. Memberikan gambaran hubungan manusia dengan lingkungannya
6. Mencegah
dampak-dampak
negatif
dari
pengaruh
manusia
pada
lingkungannya
7. Menganalisis sumber daya alam terkait sebagai kebutuhan manusia dan
mengklarifikasinnya.
8. Tujuan Penulisan
Dalam penulisan makalah ini bertujuan untuk dapat memahami hubungan
manusia dan lingkungan hidup
9. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah manusia dan lingkungan ini tim penulis
menggunakan metode kajian pustaka dengan menggunakan media pustaka dan
berbagai sumber media elektronik yang dewasa ini berkembang dengan pesatnya.
BAB II
PEMBAHASAN
11.Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari
penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang terkait secara
timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama
manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari
lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan. Pengertian lain dari lingkungan adalah segala sesuatu
yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia
baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika
kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah,
bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga
berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada
disekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis,
gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada disekitar.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga
sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem
pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
sendiri.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru
muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar
terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup
dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antara
makhluk hidup dengan benda tidak hidup di tempat hidup atau lingkungannya.
Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi
dan botani yang menggambarkan bahwa ekologi mencoba memperkirakan dan
menggambarkan sebagian besar rantai makanan manusia.
Para ahli ekologi mempelajari perpindahan energi dan materi dari makhluk
hidup yang satu kepada makhluk hidup yang lain dalam lingkungannya serta
faktor-faktor yang menyebabkannya. Serta perubahan populasi atau spesies pada
waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya. Terjadi hubungan
antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Kini para ekolog (orang yang mempelajari ekologi)
berfokus kepada ekowilayah bumi dan riset perubahan iklim.
Terkadang ekologi dibandingkan dengan antropologi, sebab keduanya
menggunakan banyak metode untuk mempelajari suatu hal yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia. Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh
dan pikiran kita dipengaruhi lingkungan kita, sedangkan ekologi ialah tentang
bagaimana lingkungan kita dipengaruhi tubuh dan pikiran kita.
Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama
SDA yang tidak dapat diperbaharui;
Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan
pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang
batasnya;
Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk
menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat
sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah
yang mengandung humus;
14.Sumber Alam
Sumber alam dapat digolongkan ke dalam dua bagian yakni:
Sumber alam yang dapat diperbaharui (renewable resources) atau disebut pula
sumber-sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber alam ini adalah
semua makhluk hidup, hutan, hewan-hewan, dan tumbuhan-tumbuhan.
misalkan tumbuhan dapat berkembang biak dengan biji atau spora, dan hewanhewan menghasilkan keturunannya dengan telur atau melahirkan. Oleh karena itu
sumber daya alam tersebut dikatakan sebagai sumber daya alam yang masih dapat
diperbaharui. Lain halnya dengan sumber daya alam abiotik yang tidak dapat
memperbaharui dirinya. Bila sumber minyak, batu bara atau bahan-bahan lainnya
telah habis digunakan manusia, maka habislah bahan-bahan tambang tersebut.
Sumber alam biotik dapat
Peningkatan suhu,
mengalami bencana. Sementara itu, air hujan semakin asam sehingga merusak
lahan pertanian, hutan dan biota lainnya. Pada saat yang sama, para ahli
menemukan lubang pada lapisan ozon di sekitar antartika.
10
ii. Dampak
Perkembangan
dan
Penerapan
IPTEK,
serta
20.Upaya
Pelestarian
Lingkungan
Pembangunan Berkelanjutan
Hidup
Dalam
11
pelestarian
lingkungan
hidup.
Hal-hal
yang
dilakukan
12
d. Pada
tahun
1991,
pemerintah
membentuk
Badan
Pengendalian
penilaian
analisis
mengenai
dampak
lingkungan
(AMDAL).
e. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
13
b. Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme
bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung
beranekaragam gas, salah satunya oksigen.
Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran
menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi
kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk
menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya
yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia.
Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya
hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi
atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air,
sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran,
baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari
knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar
kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya
pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan
bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada
cerobong asap pabrik.
3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat
merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin
pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika,
adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan
lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang
berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar
ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet
14
c. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga
kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan
menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu
penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang
kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan
pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan
lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.
Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4) Menerapkan sistem tebangtanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan
mengenai pengelolaan hutan.
15
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan
untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi
kelangsungan hidup sejenisnya.
Manusia mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem
serta habitat manusia itu sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakankebijakan tentang hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi
lingkungan dan manusia itu sendiri.
Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan
bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini
memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan
manusia dengan lingkungan. Manusia memiliki tugas untuk menjaga lingkungan
demi menjaga kelansungan hidup manusia itu sendiri dimasa akan datang.
B. Saran
Manusia perlu mengambil kebijakan-kebijakan terhadap lingkungan
sebagai usaha untuk memperoleh efisiensi pemanfaatan sumber alam dan
lingkungan. Kita sebagai manusia wajib menyadari bahwa kita saling terkait
dengan lingkungan yang mengitari kita.
Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan
bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini
memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan
manusia dengan lingkungan.
17
DAFTAR PUSTAKA
(http://afand.abatasa.com/post/detail/2405/lingkungan-hidup-kerusakanlingkungan-pengertian-kerusakan-linkungan-dan-pelestarian-.htm)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia)
(http://www.facebook.com/grup/smasyamtala/note/peranan-manusia-dalamlingkungan-hidup)
(http://www.facebook.com/grup/smasyamtala/note/peranan-manusia-dalamlingkungan-hidup)
(http://kharistya.wordpress.com/2006/10/06/menyiapkan-perubahan-sikapmanusia-terhadap-lingkungan/)
18