Disusun Oleh :
Kelompok 3 NERS Angkatan 12
Kala I
Diagnosis
Ibu sudah dalam persalinan kala I jika pembukaan serviks kurang dari 4 cm dan kontraksi
terjadi tertur minimal 2 kali dalam 10 menit selama 40 detik.
Penanganan
o Bantulah ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah ,ketakutan dan kesakitan
o Jika ibu tsb tampak kesakitan dukungan/asuhan yang dapat diberikan; lakukan perubahan
posisi,sarankan ia untuk berjalan , dll.
o Penolong tetap menjaga hak privasi ibu dalam persalinan
o
Menjelaskan kemajuan persalinan dan perugahan yang terjadi serta prosedur yang akan
dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaan
Membolehkan ibu untuk mandi dan membasuh sekitar kemaluannya setelah buang air
besar/.kecil.
o Ibu bersalin biasanya merasa panas dan banyak keringat atasi dengan cara : gunakan kipas
angina/AC,Kipas biasa dan menganjurkan ibu mandi sebelumnya.
o Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegah dehidrasi berikan cukup minum
o Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin
Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam sebaiknya dilakukan setiap 4 jam selama kala I pada persalinan dan
setelah selaput ketuban pecah. Gambarkan temuan-temuan yang ada pada partogram.
Pada setiap pemeriksaan dalam catatlah hal-hal sebagai berikut :
Dilatasi serviks
Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang kurang baik pada persalinan kala I :
Kontraksi yang tidak teratur dan tidak sering setelah fase laten
Kecepatan pembukaan serviks lebih lambat dari 1 cm perjam selama persalinan fase aktif
Jika didapati denyut jantung janin tidak normal ( kurang dari 100 atau lebih dari 180
denyut permenit ) curigai adanya gawat janin
Posisi atau presentasi selain aksiput anterior dengan verteks fleksi sempurna digolongkan
kedalam malposisi atau malpresentasi
Jika didapat kemajuan yang kurang baik atau adanya persalinan lama tangani penyebab
tersebut.
Jika denyut ibu meningkat mungkin ia sedang dalam keadaan dehidrasi atau kesakitan.
Pastikan hidrasi yang cukup melalui oral atau I.V. dan berikan anlgesia secukupnya.
Jika terdapat aseton didalam urin ibu curigai masukan nutrisi yang kurang segera berikan
dektrose I.V.
2. Kala II
Diagnosis
Persalinan kala II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan
pembukaan sudah lengkap atau kepala janin sudah tampak di vulva dengan diameter 5 6
cm.
Penanganan
o Memberikan dukungan terus-menerus kepada ibu dengan : mendampingi ibu agar merasa
nyaman,menawarkan minum, mengipasi dan meijat ibu
o Menjaga kebersihan diri
o Mengipasi dan masase untuk menambah kenyamanan bagi ibu
o Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan atau ketakutan ibu
o Mengatur posisi ibu
o Menjaga kandung kemih tetap kosong
Periksa DJJ pada saat kontraksi dan setelah setiap kontraksi untuk memastikan janin tidak
mengalami bradikardi ( < 120 )
Kemajuan persalinan dalam Kala II
Temuan berikut menunjukkan kemajuan yang cukup baik pada persalinan kala II:
o Jika tali pusat mengelilingi leher bayi dan terlihat longgar selipkan tali pusat melalui kepala
bayi
o Jika lilitan pusat terlalu ketat tali pusat diklem pada dua tempat kemudian digunting diantara
kedua klem tersebut sambil melindungi leher bayi.
Kelahiran Bahu dan anggota seluruhnya
Selipkan satu tangan anda ke bahu dan lengan bagian belakang bayi sambil menyangga
kepala dan selipkan satu tangan lainnya ke punggung bayi untuk mengeluarkan tubuh bayi
seluruhnya
Secara menyeluruh, keringkan bayi, bersihkan matanya dan nilai pernafasan bayi
Jika bayi menangis atau bernafas ( dada bayi terlihat naik turun paling sedikit 30x/m )
tinggalkan bayi tsb bersama ibunya
Jika bayi tidak bernafas dalam waktu 30 detik mintalah bantuan dan segera mulai
resusitasi bayi
Pastikan bahwa bayi tetap hangat dan memiliki kontak kulit dengan kulit dada siibu.
Bungkus dengan kain yang halus dan kering, tutup dengan selimut dan pastikan kepala
bayi terlindung dengan baik untuk menghindari hilangnya panas tubuh.
3. Kala III
Manajemen Aktif Kala III
Penanganan
Memberikan oksitosin untuk merangsang uetrus berkontraksi yang juga mempercepat
pelepasan plasenta :
Satu tangan diletakkan pada korpus uteri tepat diatas simpisis pubis. Selama kontraksi
tangan mendorong korpus uteri dengan gerakan dorso kranial kearah belakang dan kearah
kepala ibu.
Tangan yang satu memegang tali pusat dengan klem 5-6 cm didepan vulva.
Jaga tahanan ringan pada tali pusat dan tunggu adanya kontraksi kuat ( 2-3 menit )
Selama kontraksi lakukan tarikan terkendali pada tali pusat yang terus-menerus dalam
tegangan yang sama dengan tangan ke uterus.
Begitu plasenta terasa lepas, keluarkan dengan menggerakkan tangan atau klem pada tali
pusat mendekati plasenta lepas, keluarkan dengan gerakan ke bawah dan ke atas sesuai
dengan jalan lahir. Kedua tangan dapat memegang plasenta dan perlahan memutar plasenta
searah jarum jam untuk mengeluarkan selaput ketuban.
Segera setelah plasenta dan selaput ketubannya dikeluarkan masase fundus agar
menimbulkan kontraksi.
Jika menggunkan manajemen aktif dan plasenta belum juga lahir dalam waktu 15 menit
berikan oksitosin 10 unit Im. Dosis kedua dalam jarak waktu 15 menit dari pemberian
oksitosin dosis pertama.
Periksa wanita tsb secara seksama dan jahit semua robekan pada serviks atau vagina atau
perbaiki episotomi.
4.
Kala IV
Diagnosis
Dua jam pertama setelah persalinan merupakan waktu yang kritis bagi ibu dan bayi.
Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa sio ibu melahirkan bayi dari
perutnya dan bayi sedang menyesuaikan diri dari dalam perut ibu ke dunia luar.
Penanganan
Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-30 menit selama jam
kedua. Jika kontraksi tidak kuat masase uterus sampai menjadi keras. Apabila uterus
berkontraksi otot uterus akan menjepit pembuluh darah untuk menghentikan perdarahan .
Periksa tekanan darah,nadi,kantung kemih, dan perdarahan setiap 15 menit pada jam I dan
setiap 30 menit selama jam II
Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi. Tawarkan ibu makanan dan
minuman yang disukainya.
Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering
Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan bayi
Jika ibu perlu ke kamar mandi, ibu boleh bangun,pastikan ibu dibantu karena masih dalam
keadaan lemah atau pusing setelah persalinan.
KALA I
No Dx. Kep
Tujuan
Intervensi
Implementasi
1. Managemen
nyeri
Mengkaji
nyeri klien:
PQRST.
Nyeri b.d.
Fisiologis:
his dan
penurunan
kepala ke
panggul.
Kriteria:
Ibu mampu melakukan
pursed lip breathing.
Tidak mengejan sebelum
waktunya.
Lakukan
pengkajian nyeri
secara
komprehensif yang
meliputi lokasi,
karakteristik,
awitan, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas atau berat
dan faktor
presipitasi
Ekspresikan
penerimaan tentang
nyeri
Kurangi rasa
takut dengan
meluruskan setiap
misinformasi
2. Manajemen
lingkungan
Mengatur
lingkungan yang
nyaman:
Menyarankan
penunggu satu
orang bergantian,
membersihkan
tempat tidur ibu,
menjaga ibu
tetap kering.
Mengajarkan
ibu untuk
melakukan nafas
dalam ketika his
timbul.
Menganjurkan
ibu untuk
merubah posisi
tidur miringmiring.
Implementasikan Menganjurkan
tindakan untuk
ibu untuk tidak
kenyamanan fisik
mengejan
Anjurkan ke
keluarga intuk
mendampingi dan
melakukan massage
pada punggung atau
paha ibu
2
Resiko
infeksi b.d.
pemeriksaan
dalam
berulang.
1.
Kontrol
infeksi
Mengukur
tanda vital.
Kriteria:
Terapkan
pencegahan
universal
Berikan hygiene
yang baik.
Mencuci
tangan sebelum
dan sesudah
melakukan
tindakan
2.
Proteksi
infeksi
Monitor tanda
dan gejala infeksi
lokal/sistemik
Cuci tangan
sebelum dan
sesudah melakukan
tindakan.
Gunakan sarung
tangan steril dalam
tindakan
pemeriksaan dalam.
Menganjurkan
agar orang
terdekat saja
yang menunggui
Mengukur
tanda vital.
Mencuci
tangan sebelum
dan sesudah
melakukan
tindakan.
Menggunakan
sarung tangan
steril saat
melakukan
Pertahankan
pemeriksaan
kesterilan selama
melakukan tindakan dalam.
3.
Monitor
tanda vital
Pantau suhu
tubuh dan denyut
nadi tiap 8 jam
4.
Managemen
lingkungan
Jaga kebersihan
tempat tidur,
lingkungan
5.
Pendidikan
kesehatan
Berikan
penjelasan tentang
mengapa klien
menghadapi risiko
infeksi, tanda dan
gejala infeksi
6.
Administrasi
medikasi
Berikan
antibiotik sesuai
program
KALA II
No Dx. Kep
Tujuan
Intervensi
Implementasi
1. Managemen nyeri
Membantu
ibu mensupport
tungkai.
Nyeri b.d.
Fisiologis:
Proses
persalinan.
Kriteria:
Ibu mampu mengatur pola
nafas ketika meneran.
Kurangi rasa
takut dengan
meluruskan setiap
misinformasi
Berikan bantal
pada bawah
punggung dan Bantu
support kedua
tungkai ibu.
Bantu memimpin
pola nafas ibu.
Membantu
memimpin
meneran.
Menganjurksn
ibu untuk
merilekskan otot
dasar pelvis
Memberikan
dukungan pada
ibu dengan
memberikan
semangat.
Melibatkan
2. Manajemen
suami dalam
lingkungan
proses kelahiran
(menemani ibu).
Implementasikan Menganjurkan
tindakan untuk
ibu mengatur
kenyamanan fisik
nafasnya: selalu
seperti menciptakan mengambil nafas
suasana yang
dalam untuk
nyaman,
mengisi awal dan
meminimalkan
akhir kontraksi
stimulasi lingkungan dan keluarkan
perlahan-lahan,
3. Edukasi :
prosedur/perawatan mengejan
panjang dan
Demonstrasikan
kuat, ketika
pereda nyeri non
diminta menahan
invasif/ non
tidak mengejan
farmakologis :
dulu
massage,
menganjurkan
distraksi/imajinasi,
ibu untuk
relaksasi, pengaturan berusaha rileks
posisi yang nyaman. kepala bagian
belakang
Anjurkan ibu
bersandar.
mengatur pola
nafas :sebelum
meneran tarik dua
kali nafas dlm lalu
baru meneran,
ulangi lagi sampai
berakhirnya
kontraksi dan
berhenti meneran
Anjurkan pada
ibu untuk
konsentrasi saat
meneran
4.
Edukasi :
proses penyakit
Berikan
penjelasan tentang
penyebab timbulnya
nyeri
KALA III
No Dx Kep
Tujuan
Intervensi
Implementasi
Setelah tindakan 15
menit ibu mampu
beradaptasi dengan
nyerinya.
1. Managemen nyeri
Melakukan
monitor pelepasan
plasenta.
Kriteria:
Lakukan pemijatan
pada fundus uteri.
Nyeri b.d.
Fisiologis:
Involusi
uterus, luka
episiotomi.
Tampak tenang.
Menyatakan dapat
menahan nyeri.
Monitor pelepasan
plasenta.
Lakukan
perawatan/memperbaik
i perineum.
Anjurkan ibu untuk
menggunakan tehnik
nafas dalam untuk
mengurangi rasa nyeri
Memberitahu
ibu jenis kelamin
dan keadaan
bayinya.
Melakukan
masase fundus
uteri.
Melakukan
observasi
perineum.
Anjurkan
suami/keluarga untuk
menemani ibu.
Memimpin ibu
melakukan nafas
dalam.
2. Manajemen
lingkungan
Menganjurkan
keluarga untuk
menemani ibu.
Implementasikan
tindakan untuk
kenyamanan fisik
seperti menciptakan
suasana yang nyaman,
meminimalkan
stimulasi lingkungan
3. Edukasi :
prosedur/perawatan
Demonstrasikan
pereda nyeri non
invasif/ non
farmakologis :
massage,
distraksi/imajinasi,
relaksasi, pengaturan
posisi yang nyaman
Menganjurkan
suami untuk
melakukan
masase pada
putting ibu.
Mengatur suhu
ruangan
(menghidupkan
kipas angin) dan
membatasi
penunggu ibu.
Mengukur
tanda-tanda vital.
Risiko infeksi
b.d. Trauma
Kontrol infeksi
selama perawatan 3
7.
Infection control
Terapkan
Melakukan
toileting luka
KALA IV
No Dx Kep
Tujuan
Intervensi
Implementasi
Ibu mampu
melakukan
konservasi energi
stelah tindakan 6
jam. Kriteria:
1.
Mengukur tanda
vital.
Fatigue b.d.
Proses
persalinan.
Ibu menyatakan
lelah berkurang.
Ibu mampu
mengatur pola
istirahat-aktivitas.
Konservasi energi
Monitor tingkat
kelemahan ibu.
Monitor tanda-tanda
vital ibu.
Berikan periode
istirahat yang cukup.
Fasilitasi ibu untuk
istirahat.
Berikan
makanan/nutrisi pada
ibu.
Berikan tambahan
minuman peroral pada
ibu
Berikan suplai
oksigen yang cukup
bagi ibu.
Memonitor
tingkat kelemahan.
Membersihkan
ibu dan
mengembalikan ke
ruang istirahat.
Menganjurkan
ibu untuk mencona
istirahat.
Menganjurkan
ibu untuk makan
dan minum.
Menjaga
ketenangan
ruangan.
Menganjurkan
kepada ibu untuk
Ciptakan lingkungan tidak banyak
bergerak dulu.
yang tenang.
Batasi aktivitas ibu.
Libatkan keluarga
untuk memberikan
support.