Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KASUS DOKTER INTERNSHIP

BRONKOPNEMONIA

Oleh:
dr. Rachmi Mirna Putrianti
Pembimbing:
dr. Prima

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN


RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBU
2014-2015

LEMBAR PENGESAHAN
BRONKOPNEMONIA
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas Dokter Internsip Indonesia 2015

Penyusun :

Rachmi Mirna Putrianti, dr

Telah Disetujui Oleh,

Pembimbing,

dr. Prima

BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO

BRONKOPNEMONIA
Pada hari senin tanggal 16 September 2015 Telah dipresentasikan portofolio oleh :
Nama Peserta

: dr. Rachmi Mirna Putrianti

Dengan Judul / Topik

: Hipertiroid

Nama Pendamping

: dr. Prima

Nama Wahana

: RSUD Syarifah Ambani Rato Ebu Bangkalan

No

Nama Peserta Presentasi

No.

1.

dr. Rachmi Mirna Putrianti

1.

2.

dr. Mega

2.

3.

dr. Alif

3.

4.

dr. Soleh

4.

5.

dr. Fries Dianella

5.

Tanda Tangan

Berita acara ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.

Pendamping

PORTOFOLIO BRONKOPNEMONIA

dr. Rachmi Mirna Putrianti

PORTOFOLIO 1

No. ID dan Nama Peserta : dr. Rachmi Mirna Putrianti


No. ID dan Nama Wahana : BANGKALAN
Topik : BRONKOPNEMONIA
Tanggal Kasus : 8 September 2015
Nama Pasien : An.R / 3th
No. RM : 86429
Tanggal Presentasi :
Pendamping : dr. Prima
Tempat presentasi : Ruang Pertemuan Komite Medik
Obyektif Presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Deskripsi
Tujuan
Bahan bahasan
Tinjauan Pustaka
Riset
Kasus
Cara membahas
Diskusi
Presentasi & diskusi
E-mail
Data Pasien
Nama : An.R
Nama Klinik :
Telp.
Data Utama untuk bahan diskusi
1. Diagnosis / Gambaran Klinis : (heteroanamnesa)
Keluhan Utama : Sesak

Bumil
Audit
Pos

No. Registrasi : 86429


Terdaftar sejak

Pasien datang dengan keluhan sesak sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak
kadang disertai dengan nyeri dada serta sakit tenggorokan dan muncul setiap selesai batuk. Pasien
mulai mengalami batuk sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit setelah makan jajanan jeli yang
dibeli di penjual keliling. Batuk grok-grok dan berdahak. Dahak pasien kental berwarna
kehijauan. Sesak dan batuk sering membuat pasien terbangun saat tidur malam. Pasien juga
mengalami panas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Menurut ibu, panas dirasa sangat
tinggi namun tidak diukur dengan alat pengukur suhu tubuh. Panas turun dengan obat penurun
panas yang dibeli di apotek.
Pasien tidak mengeluh mual, muntah, pusing, dan nyeri perut. Pasien tidak mengeluh
pilek. Tidak terdapat mengi mapun kejang. Tidak terdapat keluhan buang air besar maupun buang
air kecil.

1. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien sering batuk sebelum masuk rumah sakit. Batuk selalu dialami pasien setiap
makan jajanan yang dibelinya di pedagang keliling. Ibu selalu mengawasi pola makan pasien agar
tidak jajan sembarangan yang membuat pasien batuk-batuk. Batuk yang sering dialami pasien
sebelumnya selalu sembuh sendiri dalam waktu 4-5 hari tanpa obat. Batuk tersebut tidak seberat
batuk sekarang dan tidak disertai panas maupun sesak seperti keluhan batuk saat ini.
Pasien tidak pernah rawat inap di rumah sakit sebelumnya. Pasien tidak pernah mengalami sakit
lainnya dan tidak memiliki riwayat alergi.

2. Riwayat Pengobatan
Pasien mengkonsumsi obat penurun panas Sanmol sirup yang dibeli di apotek. Pasien telah
mengkonsumsi obat tersebut sejak panas mulai timbul 3 hari sebelum masuk rumah sakit
sebanyak 2-3 kali sehari 1 sendok teh. Panas turun setelah mengkonsumi obat.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang sakit serupa.
Riwayat penyakit ibu: Diabetes Melitus disangkal, Hipertensi disangkal. Ibu pernah
mengalami demam chikunguya pada waktu hamil pasien 7 bulan. Riwayat atopis
disangkal.
Riwayat penyakit ayah: Diabetes Melitus disangkal, Hipertensi disangkal, Riwayat
penyakit atopis disangkal.
4. Riwayat Kehamilan
ANC setiap bulan mulai bulan ketiga kehamilan. ANC dilakukan di bidan dan paktek
dokter umum. Pasien merupakaan anak ketiga, kehamilan ketiga, tidak terdapat riwayat
keguguran, hamil diluar kandungan, ataupun hamil anggur. Riwayat penyakit selama kehamilan,
demam (-), sesak (-), batuk (-), pilek (-), Hipertensi (-), DM (-), keputihan (-), ayang-ayangan (-),
perdarahan (-), trauma (-), pijat oyok (-), jamu (-), obat-obatan (-) demam chikunguya pada usia
kehamilan 7 bulan.
5. Riwayat Kelahiran
Pasien lahir secara spontan pada tanggal 27 April 2009, cukup bulan, langsung menangis, AS tidak
diketahui, BBL 3500 gram, panjang badan 50 cm, cukup bulan, ditolong oleh dokter di klinik

6. Riwayat Tumbuh Kembang


Riwayat Pertumbuhan
BB
PB/TB

Lahir
3500 gram
50 cm

6 bulan
Lupa
lupa

1 tahun
10 kg
lupa

2 tahun
lupa
lupa

3 tahun
11 kg
95 cm

Riwayat Perkembangan
Perkembangan
Motorik Kasar

Motorik Halus
Verbal
Sosial

Dapat mengangkat kepala umur 2bulan


Tengkurap umur 5 bulan
Duduk umur 6 bulan
Berjalan berpegangan umur 1 tahun
Berjalan sendiri umur 1,5 tahun
Anak sudah dapat melompat dan berdiri dengan 1 kaki
Mencoret-coret umur 1,5 tahun
Mengoceh umur 6 bulan
Anak sudah bicara kata-kata umur 1,5 tahun
Melambaikan tangan (Daag-Daag) dan kissbye umur 1

tahun
Anak belum dapat mengenakan pakaian lengkap secara
mandiri
Anak belum dapat mengambil makan sendiri tanpa
didampingi
7. Riwayat Imunisasi
Ibu tidak membawa kartu KMS. Kartu KMS dikumpulkan ke posyandu dan tidak pernah diambil.
Ibu mengatakan imunisasi anak lengkap karena ibu adalah seorang kader kesehatan di desa.
Imunisasi :
a. BCG
: 1 kali usia 2 bulan (ibu ingat saat anak diimunisasi
di lengan kanan atas)
b. Hepatitis B : 3 kali, saat lahir, yang selanjutnya ibu lupa
c. DPT
: ibu lupa, tapi ibu yakin sudah lengkap
d. Polio
: ibu lupa berapa kali, hanya ingat sejak lahir dan
yang terakhir umur 6 bulan
e. Campak
:1 kali
8. Riwayat Nutrisi
a. ASI : 0 6 bulan (ASI eksklusif)
7 bulan 2 tahun ASI dan MPASI
b. Susu Formula : mulai umur 2 tahun sampai sekarang, 2 kali sehari, pagi dan sore hari
masing-masing sebanyak 1 gelas 200cc. Susu formula yang diberikan adalah susu
Bendera, diminumkan dengan gelas.
c. Bubur : mulai usia 7 bulan sampai 12 bulan
d. Nasi tim : usia 12 bulan hingga 18 bulan
e. Makanan oang dewasa: mulai umur 18 bulan hingga sekarang (Sayur, daging, tahu
tempe, ikan, telur)
Ibu mengeluh pasien sulit makan sejak usia 1 tahun. Setiap kali waktu makan pasien harus dibujuk
dan biasanya hanya 3-4 sendok.
9. Status Sosio-Ekonomi
- Pasien merupakan anak terakhir dari 3 bersaudara
- Ayah pasien bekerja sebagai karyawan pabrik gula dengan gaji Rp.1.800.000,- Keluarga tidak memelihara hewan apapun di rumah dan tidak ada tetangga yang memiliki
I.

hewan peliharaan
Ayah tidak memiliki kebiasaan merokok
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Anak tampak sakit sedang, nafas spontan, sesak, sesekali batuk, rewel, kesan gizi kurang, GCS

456 Compos Mentis.

2. Tanda Vital
Heart Rate : 110 x/menit, regular, isi cukup
Respiratory Rate : 42 x/menit, adekuat
Suhu axila : 38,5C
3. Status Antopometri:
Berat Badan
Tinggi Badan
BB/PB
Berat Badan Ideal : 15 kg
(%) Berat Badan Ideal
Lingkar Kepala
Lingkar Lengan Atas
4. Kepala
Bentuk
Ukuran
Rambut
Mata

: 11 kg (<-3 SD s/d -2 SD)


: 95 cm (< -2 SD s/d mean)
: -3 SD s/d -2 SD
: 73,3%
: 48 cm (-1SD s/d mean)
: 15 cm (-1 SD s/d mean)

: Mesosefal, simetris
: Normosefal
: Hitam, lebat, tidak mudah dicabut
: conjungtiva anemis (-), sklera icteric (-), palpebral edema (-), mukosa cyanosis
(-)
Pupil Bulat Isokor (3mm/3mm), Reflek cahaya (+/+)

Telinga

: bentuk dan ukuran normal, sekret (-)

Hidung

: sekret (-), mimisan (-), hiperemis (-), pernafasan cuping hidung (+)

Mulut

: mukosa basah, gigi normal tidak ada caries, lidah normal, faring hiperemi (+),
tonsil hiperemi (-).

5. Leher
Simetris, edema (-), massa (-), pembesaran kelenjar limfe (-), trakea ditengah
6. Thoraks
Cor :
Inspeksi
: ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V MCL sinistra,
Perkusi
: Batas jantung kiri ICS V MCL Sinistra, Batas jantung kanan ICS 2-4
Auskultasi

parasternal Dekstra
: HR 110x/menit, S1 S2 tunggal, murmur (-),
gallop (-)

Pulmo:
Inspeksi
: Statis dan dinamis simetris, retraksi (+) subcostal
Palpasi : ekspansi dada simetris, menurun
Perkusi
: Redup di lapang paru kanan tengah-bawah dan kiri tengah-bawah
Auskultasi
: Suara nafas vesikuler meningkat di seluruh lapang
paru, Rhonki

7. Abdomen
Inspeksi
Auskultasi

+ +
Wheezing
+ +
+ +
Basah halus

- - - -

: Abdomen flat, jaringan parut (-), dilatasi vena (-)


: Bising usus (+) normal

Perkusi: timpani, shifting dullness (-), Meteorismus (-)


Palpasi : soefl, Massa (-)
Hepar dan lien tidak teraba
8. Ekstrimitas :
Akral Hangat, CRT < 2 detik
Anemic =|=, icteric =|=, edema =|=, cyanosis =|=
II.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Darah Lengkap


Hb
Eritrosit
Leukosit
Hematokrit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
RDW
LED

10.00 g/dL (11,4-15,1)


5.30 106L (4.0-5.0
21.28 103 L (4.7-11.3)
30.60 % (38-42)
461 103 L (142-424)
88.10 fL (80-93)
28.90 pg (27,31)
32.50 g% (32-36)
13.70 % (11.5-14.5)
19 mm/jam

HitungJenis :
Eosinofil
Basofil
Neutrofil
Limfosit
Monosit

0.1 % (0-4)
0.3 % (0-1)
76.2 % (51-67)
16.1 % (25-33)
7.1 % (2-5)

Kimia Darah
GDA
66 mg/dl (<200)
CRP Kuantitatif 2.02mg/dl (<0.3)
III.

Diagnosis Kerja
1. Bronkopneumonia
2. Gizi Kurang

IV.

Rencana Diagnosis
Foto Thorax AP

V.

Rencana terapi
- O2 Nasal canule 2 lpm
- IVFD D5 NS 500 cc/24 jam ~ 7 tpm makro
- IV Ampicilin 4x250 mg
- IV Chloramphenicol 4x125 mg
- P.o Paracetamol 4 x1 cth (120 mg~5ml) prn
- Diet nasi lunak 3x sehari
- Susu 3x 200 cc
- Nebulisasi PZ per 6 jam dan chest fisiotherapy

VI.

Rencana Monitoring
Tanda Vital (Laju pernapasan-RR, Temperatur axilla), sesak, distres napas (pernafasan cuping

hidung, retraksi dinding dada).


VII.
-

KIE
Ibu harus diberikan informasi bahwa penyakit pasien adalah suatu infeksi saluran
pernafasan bagian bawah. Infeksi ini disebabkan oleh suatu bakteri yang masuk ke saluran

pernafasan melalui udara maupun aspirasi dari saluran pencernaan.


Hasil Pembelajaran
1. Diagnosis BronkopnemoniA
2. Terapi Bronkopnemonia
3. Edukasi pada keluarga pasien tentang Bronkopnemonia
4. Motivasi keluarga pasien dengan penyakit Bronkopnemonia

SUBYEKTIF :
Keluhan Utama : Sesak
Pasien datang dengan keluhan sesak sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak
kadang disertai dengan nyeri dada serta sakit tenggorokan dan muncul setiap selesai batuk. Pasien
mulai mengalami batuk sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit setelah makan jajanan jeli yang
dibeli di penjual keliling. Batuk grok-grok dan berdahak. Dahak pasien kental berwarna
kehijauan. Sesak dan batuk sering membuat pasien terbangun saat tidur malam. Pasien juga
mengalami panas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Menurut ibu, panas dirasa sangat
tinggi namun tidak diukur dengan alat pengukur suhu tubuh. Panas turun dengan obat penurun
panas yang dibeli di apotek.
Pasien tidak mengeluh mual, muntah, pusing, dan nyeri perut. Pasien tidak mengeluh
pilek. Tidak terdapat mengi mapun kejang. Tidak terdapat keluhan buang air besar maupun buang
air kecil.
10. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sering batuk sebelum masuk rumah sakit. Batuk selalu dialami pasien setiap makan
jajanan yang dibelinya di pedagang keliling. Ibu selalu mengawasi pola makan pasien agar tidak
jajan sembarangan yang membuat pasien batuk-batuk. Batuk yang sering dialami pasien
sebelumnya selalu sembuh sendiri dalam waktu 4-5 hari tanpa obat. Batuk tersebut tidak seberat
batuk sekarang dan tidak disertai panas maupun sesak seperti keluhan batuk saat ini.
Pasien tidak pernah rawat inap di rumah sakit sebelumnya. Pasien tidak pernah mengalami sakit
lainnya dan tidak memiliki riwayat alergi.
11. Riwayat Pengobatan
Pasien mengkonsumsi obat penurun panas Sanmol sirup yang dibeli di apotek. Pasien telah
mengkonsumsi obat tersebut sejak panas mulai timbul 3 hari sebelum masuk rumah sakit
sebanyak 2-3 kali sehari 1 sendok teh. Panas turun setelah mengkonsumi obat.
12. Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada keluarga yang sakit serupa.


Riwayat penyakit ibu: Diabetes Melitus disangkal, Hipertensi disangkal. Ibu pernah
mengalami demam chikunguya pada waktu hamil pasien 7 bulan. Riwayat atopis
disangkal.
Riwayat penyakit ayah: Diabetes Melitus disangkal, Hipertensi disangkal, Riwayat
penyakit atopis disangkal.
13. Riwayat Kehamilan
ANC setiap bulan mulai bulan ketiga kehamilan. ANC dilakukan di bidan dan paktek
dokter umum. Pasien merupakaan anak ketiga, kehamilan ketiga, tidak terdapat riwayat
keguguran, hamil diluar kandungan, ataupun hamil anggur. Riwayat penyakit selama kehamilan,
demam (-), sesak (-), batuk (-), pilek (-), Hipertensi (-), DM (-), keputihan (-), ayang-ayangan (-),
perdarahan (-), trauma (-), pijat oyok (-), jamu (-), obat-obatan (-) demam chikunguya pada usia
kehamilan 7 bulan.
14. Riwayat Kelahiran
Pasien lahir secara spontan pada tanggal 27 April 2009, cukup bulan, langsung menangis, AS tidak
diketahui, BBL 3500 gram, panjang badan 50 cm, cukup bulan, ditolong oleh dokter di klinik

15. Riwayat Tumbuh Kembang


Riwayat Pertumbuhan
BB
PB/TB

Lahir
3500 gram
50 cm

6 bulan
Lupa
lupa

1 tahun
10 kg
lupa

2 tahun
lupa
lupa

3 tahun
11 kg
95 cm

Riwayat Perkembangan
Perkembangan
Motorik Kasar

Motorik Halus
Verbal
Sosial

Dapat mengangkat kepala umur 2bulan


Tengkurap umur 5 bulan
Duduk umur 6 bulan
Berjalan berpegangan umur 1 tahun
Berjalan sendiri umur 1,5 tahun
Anak sudah dapat melompat dan berdiri dengan 1 kaki
Mencoret-coret umur 1,5 tahun
Mengoceh umur 6 bulan
Anak sudah bicara kata-kata umur 1,5 tahun
Melambaikan tangan (Daag-Daag) dan kissbye umur 1
tahun
Anak belum dapat mengenakan pakaian lengkap secara
mandiri
Anak belum dapat mengambil makan sendiri tanpa
didampingi

16. Riwayat Imunisasi


Ibu tidak membawa kartu KMS. Kartu KMS dikumpulkan ke posyandu dan tidak pernah diambil.

Ibu mengatakan imunisasi anak lengkap karena ibu adalah seorang kader kesehatan di desa.
Imunisasi :
a. BCG
: 1 kali usia 2 bulan (ibu ingat saat anak diimunisasi
di lengan kanan atas)
b. Hepatitis B : 3 kali, saat lahir, yang selanjutnya ibu lupa
c. DPT
: ibu lupa, tapi ibu yakin sudah lengkap
d. Polio
: ibu lupa berapa kali, hanya ingat sejak lahir dan
yang terakhir umur 6 bulan
e. Campak
:1 kali
17. Riwayat Nutrisi
a. ASI : 0 6 bulan (ASI eksklusif)
7 bulan 2 tahun ASI dan MPASI
b. Susu Formula : mulai umur 2 tahun sampai sekarang, 2 kali sehari, pagi dan sore hari
masing-masing sebanyak 1 gelas 200cc. Susu formula yang diberikan adalah susu
Bendera, diminumkan dengan gelas.
c. Bubur : mulai usia 7 bulan sampai 12 bulan
d. Nasi tim : usia 12 bulan hingga 18 bulan
e. Makanan oang dewasa: mulai umur 18 bulan hingga sekarang (Sayur, daging, tahu
tempe, ikan, telur)
Ibu mengeluh pasien sulit makan sejak usia 1 tahun. Setiap kali waktu makan pasien harus dibujuk
dan biasanya hanya 3-4 sendok.
18. Status Sosio-Ekonomi
- Pasien merupakan anak terakhir dari 3 bersaudara
- Ayah pasien bekerja sebagai karyawan pabrik gula dengan gaji Rp.1.800.000,- Keluarga tidak memelihara hewan apapun di rumah dan tidak ada tetangga yang memiliki
hewan peliharaan
- Ayah tidak memiliki kebiasaan merokok
VIII. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Anak tampak sakit sedang, nafas spontan, sesak, sesekali batuk, rewel, kesan gizi kurang,
GCS 456 Compos Mentis.
2. Tanda Vital
Heart Rate : 110 x/menit, regular, isi cukup
Respiratory Rate : 42 x/menit, adekuat
Suhu axila : 38,5C
3. Status Antopometri:
Berat Badan
Tinggi Badan
BB/PB
Berat Badan Ideal : 15 kg
(%) Berat Badan Ideal
Lingkar Kepala

: 11 kg (<-3 SD s/d -2 SD)


: 95 cm (< -2 SD s/d mean)
: -3 SD s/d -2 SD
: 73,3%
: 48 cm (-1SD s/d mean)

Lingkar Lengan Atas


4. Kepala
Bentuk
Ukuran
Rambut
Mata

: 15 cm (-1 SD s/d mean)

: Mesosefal, simetris
: Normosefal
: Hitam, lebat, tidak mudah dicabut
: conjungtiva anemis (-), sklera icteric (-), palpebral edema (-), mukosa cyanosis
(-)
Pupil Bulat Isokor (3mm/3mm), Reflek cahaya (+/+)

Telinga

: bentuk dan ukuran normal, sekret (-)

Hidung

: sekret (-), mimisan (-), hiperemis (-), pernafasan cuping hidung (+)

Mulut

: mukosa basah, gigi normal tidak ada caries, lidah normal, faring hiperemi (+),
tonsil hiperemi (-).

5. Leher
Simetris, edema (-), massa (-), pembesaran kelenjar limfe (-), trakea ditengah
9. Thoraks
Cor :
Inspeksi
: ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V MCL sinistra,
Perkusi
: Batas jantung kiri ICS V MCL Sinistra, Batas jantung kanan ICS 2-4
Auskultasi
Pulmo:
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

parasternal Dekstra
: HR 110x/menit, S1 S2 tunggal, murmur (-),
gallop (-)
: Statis dan dinamis simetris, retraksi (+) subcostal
: ekspansi dada simetris, menurun
: Redup di lapang paru kanan tengah-bawah dan kiri tengah-bawah
: Suara nafas vesikuler meningkat di seluruh lapang
paru, Rhonki + +
Wheezing
- + +
- + +
- Basah halus

10. Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi

: Abdomen flat, jaringan parut (-), dilatasi vena (-)


: Bising usus (+) normal
: timpani, shifting dullness (-), Meteorismus (-)
: soefl, Massa (-)
Hepar dan lien tidak teraba

11. Ekstrimitas :
Akral Hangat, CRT < 2 detik
Anemic =|=, icteric =|=, edema =|=, cyanosis =|=
IX.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Darah Lengkap

Hb
Eritrosit
Leukosit
Hematokrit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
RDW
LED

10.00 g/dL (11,4-15,1)


5.30 106L (4.0-5.0
21.28 103 L (4.7-11.3)
30.60 % (38-42)
461 103 L (142-424)
88.10 fL (80-93)
28.90 pg (27,31)
32.50 g% (32-36)
13.70 % (11.5-14.5)
19 mm/jam

HitungJenis :
Eosinofil
Basofil
Neutrofil
Limfosit
Monosit

0.1 % (0-4)
0.3 % (0-1)
76.2 % (51-67)
16.1 % (25-33)
7.1 % (2-5)

Kimia Darah
GDA
66 mg/dl (<200)
CRP Kuantitatif 2.02mg/dl (<0.3)

X.

Diagnosis Kerja
1. Bronkopneumonia
2. Gizi Kurang

XI.

Rencana Diagnosis
Foto Thorax AP

XII.

Rencana terapi
- O2 Nasal canule 2 lpm
- IVFD D5 NS 500 cc/24 jam ~ 7 tpm makro
- IV Ampicilin 4x250 mg
- IV Chloramphenicol 4x125 mg
- P.o Paracetamol 4 x1 cth (120 mg~5ml) prn
- Diet nasi lunak 3x sehari
- Susu 3x 200 cc
- Nebulisasi PZ per 6 jam dan chest fisiotherapy

XIII.

Rencana Monitoring
Tanda Vital (Laju pernapasan-RR, Temperatur axilla), sesak, distres napas (pernafasan cuping
hidung, retraksi dinding dada).

XIV.

KIE
Ibu harus diberikan informasi bahwa penyakit pasien adalah suatu infeksi saluran
pernafasan bagian bawah. Infeksi ini disebabkan oleh suatu bakteri yang masuk ke saluran
pernafasan melalui udara maupun aspirasi dari saluran pencernaan.

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio

Subjektif
Sesak
Objektif
Dari pemeriksaan fisik, mendukung Bronkopnemonia

Demam
Malaise
Nafas cepat dan dangkal ( 50 80 )
Leukositosis
Foto thorak pneumonia lobar

Assessment
Pathofisiologi Bronkopnemonia
Bronchopneumonia selalu didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas yang disebabkan oleh
bakteri staphylococcus, Haemophillus influenzae atau karena aspirasi makanan dan minuman.Dari saluran
pernafasan kemudian sebagian kuman tersebut masukl ke saluran pernafasan bagian bawah dan
menyebabkan terjadinya infeksi kuman di tempat tersebut, sebagian lagi masuk ke pembuluh darah dan
menginfeksi saluran pernafasan dengan ganbaran sebagai berikut:
1. Infeksi saluran nafas bagian bawah menyebabkan tiga hal, yaitu dilatasi pembuluh darah alveoli,
peningkatan suhu, dan edema antara kapiler dan alveoli.
2. Ekspansi kuman melalui pembuluh darah kemudian masuk ke dalam saluran pencernaan dan
menginfeksinya mengakibatkan terjadinya peningkatan flora normal dalam usus, peristaltik meningkat
akibat usus mengalami malabsorbsi dan kemudian terjadilah diare yang beresiko terhadap gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit. (Soeparman, 1991)
PlanDiagnosis :
Foto Thorax AP
Rencana terapi
MRS
-

O2 Nasal canule 2 lpm


IVFD D5 NS 500 cc/24 jam ~ 7 tpm makro
IV Ampicilin 4x250 mg
IV Chloramphenicol 4x125 mg
P.o Paracetamol 4 x1 cth (120 mg~5ml) prn
Diet nasi lunak 3x sehari
Susu 3x 200 cc
Nebulisasi PZ per 6 jam dan chest fisiotherapy

Rencana Monitoring
Tanda Vital (Laju pernapasan-RR, Temperatur axilla), sesak, distres napas (pernafasan cuping hidung,

retraksi dinding dada).


KIE
Ibu harus diberikan informasi bahwa penyakit pasien adalah suatu infeksi saluran pernafasan bagian
bawah. Infeksi ini disebabkan oleh suatu bakteri yang masuk ke saluran pernafasan melalui udara maupun
aspirasi dari saluran pencernaan.

Bangkalan, 16 September 2015


Peserta

(dr. Rachmi Mirna Putrianti)

Pembimbing

(dr. Prima)

Anda mungkin juga menyukai