BRONKOPNEMONIA
Oleh:
dr. Rachmi Mirna Putrianti
Pembimbing:
dr. Prima
LEMBAR PENGESAHAN
BRONKOPNEMONIA
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas Dokter Internsip Indonesia 2015
Penyusun :
Pembimbing,
dr. Prima
BRONKOPNEMONIA
Pada hari senin tanggal 16 September 2015 Telah dipresentasikan portofolio oleh :
Nama Peserta
: Hipertiroid
Nama Pendamping
: dr. Prima
Nama Wahana
No
No.
1.
1.
2.
dr. Mega
2.
3.
dr. Alif
3.
4.
dr. Soleh
4.
5.
5.
Tanda Tangan
Pendamping
PORTOFOLIO BRONKOPNEMONIA
PORTOFOLIO 1
Bumil
Audit
Pos
Pasien datang dengan keluhan sesak sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak
kadang disertai dengan nyeri dada serta sakit tenggorokan dan muncul setiap selesai batuk. Pasien
mulai mengalami batuk sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit setelah makan jajanan jeli yang
dibeli di penjual keliling. Batuk grok-grok dan berdahak. Dahak pasien kental berwarna
kehijauan. Sesak dan batuk sering membuat pasien terbangun saat tidur malam. Pasien juga
mengalami panas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Menurut ibu, panas dirasa sangat
tinggi namun tidak diukur dengan alat pengukur suhu tubuh. Panas turun dengan obat penurun
panas yang dibeli di apotek.
Pasien tidak mengeluh mual, muntah, pusing, dan nyeri perut. Pasien tidak mengeluh
pilek. Tidak terdapat mengi mapun kejang. Tidak terdapat keluhan buang air besar maupun buang
air kecil.
2. Riwayat Pengobatan
Pasien mengkonsumsi obat penurun panas Sanmol sirup yang dibeli di apotek. Pasien telah
mengkonsumsi obat tersebut sejak panas mulai timbul 3 hari sebelum masuk rumah sakit
sebanyak 2-3 kali sehari 1 sendok teh. Panas turun setelah mengkonsumi obat.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang sakit serupa.
Riwayat penyakit ibu: Diabetes Melitus disangkal, Hipertensi disangkal. Ibu pernah
mengalami demam chikunguya pada waktu hamil pasien 7 bulan. Riwayat atopis
disangkal.
Riwayat penyakit ayah: Diabetes Melitus disangkal, Hipertensi disangkal, Riwayat
penyakit atopis disangkal.
4. Riwayat Kehamilan
ANC setiap bulan mulai bulan ketiga kehamilan. ANC dilakukan di bidan dan paktek
dokter umum. Pasien merupakaan anak ketiga, kehamilan ketiga, tidak terdapat riwayat
keguguran, hamil diluar kandungan, ataupun hamil anggur. Riwayat penyakit selama kehamilan,
demam (-), sesak (-), batuk (-), pilek (-), Hipertensi (-), DM (-), keputihan (-), ayang-ayangan (-),
perdarahan (-), trauma (-), pijat oyok (-), jamu (-), obat-obatan (-) demam chikunguya pada usia
kehamilan 7 bulan.
5. Riwayat Kelahiran
Pasien lahir secara spontan pada tanggal 27 April 2009, cukup bulan, langsung menangis, AS tidak
diketahui, BBL 3500 gram, panjang badan 50 cm, cukup bulan, ditolong oleh dokter di klinik
Lahir
3500 gram
50 cm
6 bulan
Lupa
lupa
1 tahun
10 kg
lupa
2 tahun
lupa
lupa
3 tahun
11 kg
95 cm
Riwayat Perkembangan
Perkembangan
Motorik Kasar
Motorik Halus
Verbal
Sosial
tahun
Anak belum dapat mengenakan pakaian lengkap secara
mandiri
Anak belum dapat mengambil makan sendiri tanpa
didampingi
7. Riwayat Imunisasi
Ibu tidak membawa kartu KMS. Kartu KMS dikumpulkan ke posyandu dan tidak pernah diambil.
Ibu mengatakan imunisasi anak lengkap karena ibu adalah seorang kader kesehatan di desa.
Imunisasi :
a. BCG
: 1 kali usia 2 bulan (ibu ingat saat anak diimunisasi
di lengan kanan atas)
b. Hepatitis B : 3 kali, saat lahir, yang selanjutnya ibu lupa
c. DPT
: ibu lupa, tapi ibu yakin sudah lengkap
d. Polio
: ibu lupa berapa kali, hanya ingat sejak lahir dan
yang terakhir umur 6 bulan
e. Campak
:1 kali
8. Riwayat Nutrisi
a. ASI : 0 6 bulan (ASI eksklusif)
7 bulan 2 tahun ASI dan MPASI
b. Susu Formula : mulai umur 2 tahun sampai sekarang, 2 kali sehari, pagi dan sore hari
masing-masing sebanyak 1 gelas 200cc. Susu formula yang diberikan adalah susu
Bendera, diminumkan dengan gelas.
c. Bubur : mulai usia 7 bulan sampai 12 bulan
d. Nasi tim : usia 12 bulan hingga 18 bulan
e. Makanan oang dewasa: mulai umur 18 bulan hingga sekarang (Sayur, daging, tahu
tempe, ikan, telur)
Ibu mengeluh pasien sulit makan sejak usia 1 tahun. Setiap kali waktu makan pasien harus dibujuk
dan biasanya hanya 3-4 sendok.
9. Status Sosio-Ekonomi
- Pasien merupakan anak terakhir dari 3 bersaudara
- Ayah pasien bekerja sebagai karyawan pabrik gula dengan gaji Rp.1.800.000,- Keluarga tidak memelihara hewan apapun di rumah dan tidak ada tetangga yang memiliki
I.
hewan peliharaan
Ayah tidak memiliki kebiasaan merokok
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Anak tampak sakit sedang, nafas spontan, sesak, sesekali batuk, rewel, kesan gizi kurang, GCS
2. Tanda Vital
Heart Rate : 110 x/menit, regular, isi cukup
Respiratory Rate : 42 x/menit, adekuat
Suhu axila : 38,5C
3. Status Antopometri:
Berat Badan
Tinggi Badan
BB/PB
Berat Badan Ideal : 15 kg
(%) Berat Badan Ideal
Lingkar Kepala
Lingkar Lengan Atas
4. Kepala
Bentuk
Ukuran
Rambut
Mata
: Mesosefal, simetris
: Normosefal
: Hitam, lebat, tidak mudah dicabut
: conjungtiva anemis (-), sklera icteric (-), palpebral edema (-), mukosa cyanosis
(-)
Pupil Bulat Isokor (3mm/3mm), Reflek cahaya (+/+)
Telinga
Hidung
: sekret (-), mimisan (-), hiperemis (-), pernafasan cuping hidung (+)
Mulut
: mukosa basah, gigi normal tidak ada caries, lidah normal, faring hiperemi (+),
tonsil hiperemi (-).
5. Leher
Simetris, edema (-), massa (-), pembesaran kelenjar limfe (-), trakea ditengah
6. Thoraks
Cor :
Inspeksi
: ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V MCL sinistra,
Perkusi
: Batas jantung kiri ICS V MCL Sinistra, Batas jantung kanan ICS 2-4
Auskultasi
parasternal Dekstra
: HR 110x/menit, S1 S2 tunggal, murmur (-),
gallop (-)
Pulmo:
Inspeksi
: Statis dan dinamis simetris, retraksi (+) subcostal
Palpasi : ekspansi dada simetris, menurun
Perkusi
: Redup di lapang paru kanan tengah-bawah dan kiri tengah-bawah
Auskultasi
: Suara nafas vesikuler meningkat di seluruh lapang
paru, Rhonki
7. Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
+ +
Wheezing
+ +
+ +
Basah halus
- - - -
Pemeriksaan Penunjang
HitungJenis :
Eosinofil
Basofil
Neutrofil
Limfosit
Monosit
0.1 % (0-4)
0.3 % (0-1)
76.2 % (51-67)
16.1 % (25-33)
7.1 % (2-5)
Kimia Darah
GDA
66 mg/dl (<200)
CRP Kuantitatif 2.02mg/dl (<0.3)
III.
Diagnosis Kerja
1. Bronkopneumonia
2. Gizi Kurang
IV.
Rencana Diagnosis
Foto Thorax AP
V.
Rencana terapi
- O2 Nasal canule 2 lpm
- IVFD D5 NS 500 cc/24 jam ~ 7 tpm makro
- IV Ampicilin 4x250 mg
- IV Chloramphenicol 4x125 mg
- P.o Paracetamol 4 x1 cth (120 mg~5ml) prn
- Diet nasi lunak 3x sehari
- Susu 3x 200 cc
- Nebulisasi PZ per 6 jam dan chest fisiotherapy
VI.
Rencana Monitoring
Tanda Vital (Laju pernapasan-RR, Temperatur axilla), sesak, distres napas (pernafasan cuping
KIE
Ibu harus diberikan informasi bahwa penyakit pasien adalah suatu infeksi saluran
pernafasan bagian bawah. Infeksi ini disebabkan oleh suatu bakteri yang masuk ke saluran
SUBYEKTIF :
Keluhan Utama : Sesak
Pasien datang dengan keluhan sesak sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Sesak
kadang disertai dengan nyeri dada serta sakit tenggorokan dan muncul setiap selesai batuk. Pasien
mulai mengalami batuk sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit setelah makan jajanan jeli yang
dibeli di penjual keliling. Batuk grok-grok dan berdahak. Dahak pasien kental berwarna
kehijauan. Sesak dan batuk sering membuat pasien terbangun saat tidur malam. Pasien juga
mengalami panas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Menurut ibu, panas dirasa sangat
tinggi namun tidak diukur dengan alat pengukur suhu tubuh. Panas turun dengan obat penurun
panas yang dibeli di apotek.
Pasien tidak mengeluh mual, muntah, pusing, dan nyeri perut. Pasien tidak mengeluh
pilek. Tidak terdapat mengi mapun kejang. Tidak terdapat keluhan buang air besar maupun buang
air kecil.
10. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sering batuk sebelum masuk rumah sakit. Batuk selalu dialami pasien setiap makan
jajanan yang dibelinya di pedagang keliling. Ibu selalu mengawasi pola makan pasien agar tidak
jajan sembarangan yang membuat pasien batuk-batuk. Batuk yang sering dialami pasien
sebelumnya selalu sembuh sendiri dalam waktu 4-5 hari tanpa obat. Batuk tersebut tidak seberat
batuk sekarang dan tidak disertai panas maupun sesak seperti keluhan batuk saat ini.
Pasien tidak pernah rawat inap di rumah sakit sebelumnya. Pasien tidak pernah mengalami sakit
lainnya dan tidak memiliki riwayat alergi.
11. Riwayat Pengobatan
Pasien mengkonsumsi obat penurun panas Sanmol sirup yang dibeli di apotek. Pasien telah
mengkonsumsi obat tersebut sejak panas mulai timbul 3 hari sebelum masuk rumah sakit
sebanyak 2-3 kali sehari 1 sendok teh. Panas turun setelah mengkonsumi obat.
12. Riwayat Penyakit Keluarga
Lahir
3500 gram
50 cm
6 bulan
Lupa
lupa
1 tahun
10 kg
lupa
2 tahun
lupa
lupa
3 tahun
11 kg
95 cm
Riwayat Perkembangan
Perkembangan
Motorik Kasar
Motorik Halus
Verbal
Sosial
Ibu mengatakan imunisasi anak lengkap karena ibu adalah seorang kader kesehatan di desa.
Imunisasi :
a. BCG
: 1 kali usia 2 bulan (ibu ingat saat anak diimunisasi
di lengan kanan atas)
b. Hepatitis B : 3 kali, saat lahir, yang selanjutnya ibu lupa
c. DPT
: ibu lupa, tapi ibu yakin sudah lengkap
d. Polio
: ibu lupa berapa kali, hanya ingat sejak lahir dan
yang terakhir umur 6 bulan
e. Campak
:1 kali
17. Riwayat Nutrisi
a. ASI : 0 6 bulan (ASI eksklusif)
7 bulan 2 tahun ASI dan MPASI
b. Susu Formula : mulai umur 2 tahun sampai sekarang, 2 kali sehari, pagi dan sore hari
masing-masing sebanyak 1 gelas 200cc. Susu formula yang diberikan adalah susu
Bendera, diminumkan dengan gelas.
c. Bubur : mulai usia 7 bulan sampai 12 bulan
d. Nasi tim : usia 12 bulan hingga 18 bulan
e. Makanan oang dewasa: mulai umur 18 bulan hingga sekarang (Sayur, daging, tahu
tempe, ikan, telur)
Ibu mengeluh pasien sulit makan sejak usia 1 tahun. Setiap kali waktu makan pasien harus dibujuk
dan biasanya hanya 3-4 sendok.
18. Status Sosio-Ekonomi
- Pasien merupakan anak terakhir dari 3 bersaudara
- Ayah pasien bekerja sebagai karyawan pabrik gula dengan gaji Rp.1.800.000,- Keluarga tidak memelihara hewan apapun di rumah dan tidak ada tetangga yang memiliki
hewan peliharaan
- Ayah tidak memiliki kebiasaan merokok
VIII. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Anak tampak sakit sedang, nafas spontan, sesak, sesekali batuk, rewel, kesan gizi kurang,
GCS 456 Compos Mentis.
2. Tanda Vital
Heart Rate : 110 x/menit, regular, isi cukup
Respiratory Rate : 42 x/menit, adekuat
Suhu axila : 38,5C
3. Status Antopometri:
Berat Badan
Tinggi Badan
BB/PB
Berat Badan Ideal : 15 kg
(%) Berat Badan Ideal
Lingkar Kepala
: Mesosefal, simetris
: Normosefal
: Hitam, lebat, tidak mudah dicabut
: conjungtiva anemis (-), sklera icteric (-), palpebral edema (-), mukosa cyanosis
(-)
Pupil Bulat Isokor (3mm/3mm), Reflek cahaya (+/+)
Telinga
Hidung
: sekret (-), mimisan (-), hiperemis (-), pernafasan cuping hidung (+)
Mulut
: mukosa basah, gigi normal tidak ada caries, lidah normal, faring hiperemi (+),
tonsil hiperemi (-).
5. Leher
Simetris, edema (-), massa (-), pembesaran kelenjar limfe (-), trakea ditengah
9. Thoraks
Cor :
Inspeksi
: ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V MCL sinistra,
Perkusi
: Batas jantung kiri ICS V MCL Sinistra, Batas jantung kanan ICS 2-4
Auskultasi
Pulmo:
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
parasternal Dekstra
: HR 110x/menit, S1 S2 tunggal, murmur (-),
gallop (-)
: Statis dan dinamis simetris, retraksi (+) subcostal
: ekspansi dada simetris, menurun
: Redup di lapang paru kanan tengah-bawah dan kiri tengah-bawah
: Suara nafas vesikuler meningkat di seluruh lapang
paru, Rhonki + +
Wheezing
- + +
- + +
- Basah halus
10. Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
11. Ekstrimitas :
Akral Hangat, CRT < 2 detik
Anemic =|=, icteric =|=, edema =|=, cyanosis =|=
IX.
Pemeriksaan Penunjang
Hb
Eritrosit
Leukosit
Hematokrit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
RDW
LED
HitungJenis :
Eosinofil
Basofil
Neutrofil
Limfosit
Monosit
0.1 % (0-4)
0.3 % (0-1)
76.2 % (51-67)
16.1 % (25-33)
7.1 % (2-5)
Kimia Darah
GDA
66 mg/dl (<200)
CRP Kuantitatif 2.02mg/dl (<0.3)
X.
Diagnosis Kerja
1. Bronkopneumonia
2. Gizi Kurang
XI.
Rencana Diagnosis
Foto Thorax AP
XII.
Rencana terapi
- O2 Nasal canule 2 lpm
- IVFD D5 NS 500 cc/24 jam ~ 7 tpm makro
- IV Ampicilin 4x250 mg
- IV Chloramphenicol 4x125 mg
- P.o Paracetamol 4 x1 cth (120 mg~5ml) prn
- Diet nasi lunak 3x sehari
- Susu 3x 200 cc
- Nebulisasi PZ per 6 jam dan chest fisiotherapy
XIII.
Rencana Monitoring
Tanda Vital (Laju pernapasan-RR, Temperatur axilla), sesak, distres napas (pernafasan cuping
hidung, retraksi dinding dada).
XIV.
KIE
Ibu harus diberikan informasi bahwa penyakit pasien adalah suatu infeksi saluran
pernafasan bagian bawah. Infeksi ini disebabkan oleh suatu bakteri yang masuk ke saluran
pernafasan melalui udara maupun aspirasi dari saluran pencernaan.
Subjektif
Sesak
Objektif
Dari pemeriksaan fisik, mendukung Bronkopnemonia
Demam
Malaise
Nafas cepat dan dangkal ( 50 80 )
Leukositosis
Foto thorak pneumonia lobar
Assessment
Pathofisiologi Bronkopnemonia
Bronchopneumonia selalu didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas yang disebabkan oleh
bakteri staphylococcus, Haemophillus influenzae atau karena aspirasi makanan dan minuman.Dari saluran
pernafasan kemudian sebagian kuman tersebut masukl ke saluran pernafasan bagian bawah dan
menyebabkan terjadinya infeksi kuman di tempat tersebut, sebagian lagi masuk ke pembuluh darah dan
menginfeksi saluran pernafasan dengan ganbaran sebagai berikut:
1. Infeksi saluran nafas bagian bawah menyebabkan tiga hal, yaitu dilatasi pembuluh darah alveoli,
peningkatan suhu, dan edema antara kapiler dan alveoli.
2. Ekspansi kuman melalui pembuluh darah kemudian masuk ke dalam saluran pencernaan dan
menginfeksinya mengakibatkan terjadinya peningkatan flora normal dalam usus, peristaltik meningkat
akibat usus mengalami malabsorbsi dan kemudian terjadilah diare yang beresiko terhadap gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit. (Soeparman, 1991)
PlanDiagnosis :
Foto Thorax AP
Rencana terapi
MRS
-
Rencana Monitoring
Tanda Vital (Laju pernapasan-RR, Temperatur axilla), sesak, distres napas (pernafasan cuping hidung,
Pembimbing
(dr. Prima)