Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
HUKUM KETENAGAKERJAAN
Peranan Serikat Pekerja
Disusun Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Akhir akhir ini serikat pekerja sedang santer diperbincangkan, karena hampir
semua perusahaan memiliki serikat pekerja. Berdasarkan ketentuan umum pasal 1
Undang Undang Tenaga Kerja Tahun 2003 Nomor 17, Serikat Pekerja merupakan
organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja baik di perusahaan maupun di luar
perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab
guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja serta
meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
Oleh karena itu, penulis akan mencoba membahas Peranan Serikat Pekerja bagi
tenaga kerja. Agar lebih bisa memahami bagaimana peranan serikat pekerja dalam hal
meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarga serta solusi permasalahan yang
dihadapi oleh serikat pekerja.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari Serikat Pekerja?
2. Apa sajakah yang menjadi peran dan fungsi Serikat Kerja?
3. Apa yang menjadi tujuan dibentuknya Serikat Pekerja?
3. Bagaimana solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh Serikat Pekerja?
1.3 TUJUAN
Tujuan penyusunan makalah ini, antara lain :
1. Untuk mengetahui pengertian Serikat Pekerja.
2. Untuk memahami Peran dan Fungsi Serikat Pekerja bagi Tenaga Kerja.
3. Untuk mengetahui Tujuan dibentuknya Serikat Pekerja.
4. Untuk memahami solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh Serikat Pekerja.
BAB II
PEMBAHASAN
pengenalan peralatan dan metode baru. Perusahaan umumnya juga menolak pelanggaran batas
ke dalam wilayah pengambilan keputusan ini dengan mengklaim bahwa persoalan tersebut
merupakan hak prerogatif manajemen.
2.2 Fungsi dan Peran Serikat Pekerja
Serikat Pekerja adalah organisasi dalam dunia tenaga kerja di Indonesia. Jika pada jaman
penjajahan dan jaman orde baru kaum pekerja banyak mendapat tekanan dan pengawasan ketat
dari penguasa dalam hal berorganisasi, kini kaum pekerja menemukan kebebasan mereka dalam
era Reformasi. Kebebasan ini ditandai dengan mulai berdirinya berbagai macam serikat pekerja
di luar organisasi resmi bentukan pemerintah dulu seperti Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
(SPSI). Selain serikat pekerja umum, kini juga banyak bermunculan serikat pekerja yang lebih
spesifik seperti Serikat Pilot, Asosiasi Wartawan, Pekerja Metal, Pekerja Wanita, Pekerja
Profesional, dan lainnya. Hanya saja, keberadaan serikat atau asosiasi pekerja ini lebih banyak
berada pada tataran pegawai pabrik, buruh, dan sedikit pada tataran pegawai kantor. Padahal
keberadaan organisasi pekerja ini memiliki fungsi dan peran yang sangat penting, yaitu :
a. Wadah untuk memperjuangkan kepentingan pekerja
Melalui organisasi serikat pekerja, para pekerja memiliki tempat untuk memperjuangkan
keinginan mereka seperti, misalnya, kenaikan gaji, cuti, pemberian bonus tahunan, dana
pensiun, asuransi tenaga kerja, atau besaran pesangon. Keberadaan badan pekerja ini
memberikan kemampuan pada pekerja untuk melakukan tawar menawar yang lebih baik
dalam memperjuangkan kepentingan mereka sebagai pekerja sebuah perusahaan. Dengan
makin besarnya sebuah serikat pekerja, posisi pekerja dalam melakukan perundingan
dengan pihak perusahaan, pimpinan dan pemilik, juga menjadi lebih kuat. Tekanan yang
dilancarkan pekerja lewat SP akan menjadi suatu hal yang sulit untuk diremehkan oleh
para manajer dan pimpinan perusahaan. Tentunya, kepentingan pegawai
yang
diperjuangkan tidaklah sebatas urusan gaji, insentif atau cuti saja. Lewat SP, pekerja bisa
juga mempengaruhi perusahaan untuk memperbaiki mutu pekerjan pegawai lewat
peningkatan fasilitas perusahaan, contohnya, instalasi jaringan komputer di kantor, akses
internet di kantor bagi semua pegawai, pemberian asuransi kerja, perbaikan ruang kantor,
pembuatan kantin di lingkungan pabrik, pengaturan jam kerja normal serta jam kerja
lembur dan sebagainya.
b. Pelindung pekerja
Menjadi anggota, pekerja terlindungi dari tercabutnya hak hidupnya, dimana
menyediakan perlindungan akan pekerjaan . Serikat pekerja menjamin bahwa pekerja
tidak menjadi korban, dipermainkan, dilecehkan atau diberhentikan dari pekerjaannya
tanpa alasan yang jelas.
c. Menjamin kepentingan anggota serikat pekerja melalui Perjanjian Kerja Bersama
Serikat pekerja membantu anggotanya melalui perundingan PKB secara kolektif. Melalui
perundingan ini, serikat pekerja berjuang untuk kondisi pengupahan yang lebih baik,
kondisi dan syarat kerja yang lebih baik, dan kehidupan yang lebih baik bagi anggota dan
keluarganya. Dan melalui perjanjian tawar menawar kolektif akan banyak pekerja
menjadi anggota karena mereka melihat dan merasakan hal yang baik serta bermanfaat
menjadi anggota.
d.
efektif dalam menghadapi tekanan. Kerjasama dan solidaritas serikat pekerja adalah
kesempatan untuk pekerja dalam perwakilan kepentingan secara kolektif menjadi satu.
Serikat pekerja bisa bergabung dengan organisasi nasional ataupun internasional. Melalui
mereka kita akan bergabung bersama dengan jutaan pekerja diseluruh dunia yang
berjuang bagi kepentingan dan hak pekerja.
Serikat buruh memberikan kepada anggotanya hak hak yang secara hukum tidak dapat
diperoleh tanpa adanya serikat buruh. Hal ini, tentunya, mendorong peerusahaan yang
mempunyai serikat buruh untuk mempertimbangkan reaksi para pekerjanya terhadap banyak
keputusan yang diambilnya. Walaupun begitu, dalam beberapa kasus, perusahaan perusahaan
yang tidak memiliki serikat buruh, dan ingin tetap seperti itu, memberi pertimbangan dan
tunjangan tunjangan yang lebih kepada para pekerjanya. Sebagai akibatnya, sebuah
perusahaan yang mempunyai serikat buruh mungkin atau mungkin tidak mengeluarkan biaya
lebih daripada perusahaan yang tidak memiliki serikat buruh.
Serikat buruh membantu perusahaan melalui konsesi upah atau kerjasama dalam usaha
usaha bersama di pekerjaan, seperti program kerja kelompok atau Scanlon Plan, yang
memungkinkan perusahaan melakukan usaha usaha penyelamatan, terutama di masa masa
sulit, namun tetap menguntungkan dan kompetitif. Hal ini terjadi pada industry industry mobil,
baja, dan perusahaan penerbangan. Serikat buruh juga dapat membantu mengidentifikasi bahaya
bahaya dalam pekerjaan dan meningkatkan kualitas kehidupan kerja para pekerja.
Adanya larangan bagi pegawai pemerintah untuk mendirikan serikat pekerja atau
bergabung dengan serikat pekerja yang ada.
Konsep palsu tentang serikat pekerja yang mengakibatkan keragu raguan antar
pekerja sehubungan dengan serikat pekerja dan fungsi serta peranannya.
Anti serikat pekerja propaganda oleh pengusaha ataupun bahkan dari pemerintah
sendiri.
Masih banyak serikat pekerja yang hanya berdiri karena keinginan pemerintah
dan pengusaha sebagai maksud untuk melaksanakan konvensi ILO tentang
kebebasan berserikat dan berorganisasi.
Hal tersebut diatas mempunyai andil atau peranan dalam merendahkan makna menjadi
anggota serikat pekerja daripada manfaat yang akan diperoleh pekerja sendiri apabila menjadi
anggota suatu serikat pekerja. Disamping hal itu ada beberapa faktor internal atau ekternal yang
dapat mempengaruhi kondisi serikat pekerja, antara lain :
1. Permasalahan Internal
Secara keseluruhan permasalah internal timbul karena tindakan yang egois dari
para anggota dan pemimpinnya dimana mereka mempunyai nilai yang rendah
pada komitmen dan loyalitas akan idealisme serikat pekerja dan pencapaian
tujuan serikat pekerja itu sendiri. Permasalahan tersebut antara lain :
a. Rendahnya pengetahuan antar anggota dan pemimpin serikat pekerja
yang dipilih
Pemimpin serikat pekerja harus terlatih dan trampil dalam
mengatur organisasinya secara efektif, professional dan efisien.
Mereka harus terlatih dan trampil dalam: undang- undang hubungan
industrial, peraturan dan undang undang ketenagkerjaan, undang-
ILO,
Prosedur
perselisihan
perburuhan,
Prosedur
iuran yang didapat sangat kecil dan jenjang distribusi yang sangat
panjang atau bahkan tidak lancar. Masih banyak yang bergantung akan
bantuan dari manajemen/pengusaha ataupun bantuan dari organisasi
asing (donatur) baik untuk kegiatan yang spesifik bahkan untuk
kelangsungan hidup harian dari organisasi itu. Secara umum serikat
pekerja mempunyai kesulitan dalam menaikan iuran anggota atau
bahkan mengumpulkan iuran yang sangat kecil itu. Ada beberapa
serikat pekerja berpendapat bahwa bila iuran anggota dinaikkan
anggota akan keluar atau pindah ke serikat pekerja yang mempunyai
iuran lebih rendah. Anggota juga berpendapat bahwa mereka belum
bisa melihat manfaatnya dengan membayar iuran karena tidak ada
pelaporan yang jelas tentang keuangan serikat pekerja.
d. Anggota tidak menghadiri pertemuan organisasi
Kurangnya pengetahuan dan tidak tertanam dalam pikiran anggota
akan pentingnya pertemuan organisasi mengakibatkan mereka tidak
hadir dalam pertemuan. Hal tersebut bisa diatasi dengan menerbitkan
surat kabar, bulletin atau juga bisa dengan melalui seminar atau
workshop.
e. Anggota perempuan
Anggota perempuan juga menjadi tantangan dalam serikat pekerja,
mereka berpendapat bahwa serikat pekerja didominasi oleh laki-laki
dan tempat mereka hanya dirumah. Mereka tidak mudah untuk
mendapatkan kesempatan dalam berperan serta di setiap kegiatan
jauh
lebih
efisien
oleh
karena
meningkatnya
BAB IV
PENUTUP
4.1KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
a. Fungsi dan peran Serikat Pekerja antara lain : Wadah untuk memperjuangkan
kepentingan pekerja; perlindungan anggota; menjamin kepentingan anggota serikat
pekerja melalui Perjanjian Kerja Bersama; menangani keluh kesah anggota; tempat
bagi para anggotanya untuk meningkatkan kemampuan profesional; Menyelesaikan
perselisihan; sebagai suara pekerja; dan melakukan kerjasama dan menjalin
solidaritas dengan pekerja atau serikat pekerja lainnya baik secara nasional ataupun
internasional
b. Faktor internal yang dapat mempengaruhi kondisi serikat pekerja antara lain :
Rendahnya pengetahuan antar anggota dan pemimpin serikat pekerja yang dipilih;
kurangnya jumlah anggota; iuran anggota belum terlihat manfaatnya; anggota tidak
menghadiri pertemuan organisasi; dan serikat pekerja didominasi oleh laki-laki.
c. Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kondisi serikat pekerja antara lain :
anggapan negatif pemerintah; rendahnya kerjasama dan komunikasi pengusaha; dan
pandangan negatif masyarakat.
4.2 SARAN
Saran yang dapat penulis berikan untuk makalah ini adalah sebaiknya para
akademisi di bidang Hukum Perburuhan ikut serta dalam perkembangan serikat pekerja
yang ada di Indonesia sehingga memiliki anggota yang berkualitas dan dapat membantu
seluruh anggota untuk mencapai kesejahteraan dan mampu menggandeng golongan
pengusaha agar tercipta iklim kerjasama yang baik antara pekerja dan pengusaha.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Federasi_Serikat_Pekerja
http://ulielambry.wordpress.com