Anda di halaman 1dari 13

sumber:www.oseanografi.lipi.go.

id

Oseanologi dan Limnologi di Indonesia (2007) 33 : 441 453

ISSN 0125 9830

KADAR POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON (PAH)


DALAM AIR, SEDIMEN DAN SAMPEL BIOTA DI PERAIRAN
TELUK KLABAT-BANGKA
oleh
KHOZANAH MUNAWIR
Pusat Penelitian Oseanografi LIPI
Received 24 September 2007, Accepted 6 December 2007

ABSTRAK
Teluk Klabat terletak di Pulau Bangka bagian utara, merupakan lokasi utama nelayan
mencari ikan. Kualitas ikan tangkapan nelayan tidak terlepas dari kualitas air tempat hidupnya.
PAH adalah salah satu parameter kualitas lingkungan perairan. Penentuan kadar PAH dalam
air dan sedimen di perairan Teluk Klabat telah dilakukan pada bulan Maret dan Juli 2006.
Tujuan penelitian untuk mengetahui kadar PAH di perairan Teluk Klabat dan biota yang hidup
di dalamnya yang merupakan bagian dari data base inventarisasi PAH Perairan Indonesia.
Kadar PAH diukur dengan Gas Cromatografi Flame Ionisasi Detector (GC-FID)yang
dilengkapi dengan kolom kapiler HP1. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kadar PAH
total dalam air laut pada bulan Maret berkisar antara 0,375 44,486 ppb,dengan rata-rata 7,468
ppb, sedangkan pada bulan Juli antara 1,329 27,826 ppb, dengan rata-rata 15,200 ppb. Kadar
PAH total dalam sedimen pada bulan Maret berkisar antara 0,029 0,209 ppm, dengan rata-rata
sebesar 0,106 ppm sedang bulan Juli berkisar antara 1,002 -4,792 ppm, dengan rata-rata sebesar
1,928 ppm. Konsentrasi PAH dalam perairan Teluk Klabat sudah melebihi Baku Mutu Kualitas
Perairan yang dikeluarkan oleh Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup 2004. Hasil analisis
PAH pada beberapa biota juga dibahas.
Kata kunci : Polisiklik Aromatik Hidrokarbon(PAH), Teluk Klabat, Bangka.

ABSTRACT
POLYCYCLIC AROMATIK HYDROCARBONS (PAHs) CONCENTRATIONS IN
THE WATERS SEDIMENTS AND SOME SAMPLES BIOTA IN KLABAT BAY, BANGKA.
Klabat Bay is a Bay that location in the north part of Bangka Island, as a one of the main
locations that fisheries looking for fishes. Quality of the fishes that catch by fisheries,
depend on the water quality. PAH is one of parameters that used to evaluate water quality.
The observations of PAH concentrations in the waters and sediment of Klabat Bay were
carried out in March July 2006. The concentrations of PAH were determined by GCFID which equipped with HP1 capillary column. The results showed that the total PAH
concentrations in the waters in March were between 0.375 44.486 ppb, means 7.468

441

Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol. 33 (3), 2007

sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

KHOZANAH MUNAWIR

ppb and July between 1.329 27.826 ppb, means 15.200 ppb. The results indicated total
PAH concentratios in the sediments in March were between 0.029 - 0.209 ppm, means
0.106 ppm and July were between 1.002 4.792 ppm, means 1.928 ppm. PAH
concentrations in Klabat Bay waters and sediments were higher comparing with Water
Quality Standard by State Ministri of Live Environment. PAH concentrations of several
biota were also discussed.
Key words : Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH), Klabat Bay, Bangka.

PENDAHULUAN
Propinsi Bangka -Belitung merupakan salah satu propinsi di Indonesia penghasil
timah yang besar disamping lada. Tambang timah selain diambil dari daratan juga
diambil dari perairan laut. Kegiatan penambangan timah ini dilakukan oleh pemerintah,
swasta dan penduduk. Adanya kegiatan penambangan timah ini menyebabkan
terjadinya kerusakan lingkungan baik lingkungan darat maupun laut.
Perairan Teluk Klabat yang terletak di bagian utara Pulau Bangka adalah salah
satu lokasi tempat pengerukan timah yang dilakukan dengan menggunakan kapalkapal besar yang cukup modern. Dalam operasinya kapal kapal tersebut
menggunakan sejumlah besar bahan bakar (bensin dan solar) yang merupakan sumber
utama emisi yang akan menghasilkan PAH apabila pembakarannya tidak sempurna.
Sudah banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa PAH yang dihasilkan dari
kegiatan manusia dapat menyebabkan kanker dan efek mutagenik pada organisme
(ZAKARIA & MAHAT 2006).
Senyawa PAH (Polisiklik Aromatik Hidrokarbon) adalah senyawa organik
yang tersebar luas di alam, bentuknya terdiri dari beberapa rantai siklik aromatik dan
bersifat hidrofobik. Senyawa PAH mengandung dua atau lebih rantai benzena, berasal
dari pirolisis, pembakaran yang tidak sempurna (pembakaran hutan, buangan motor,
gunung berapi) dan proses pembakaran yang menggunakan suhu tinggi pada
pengolahan minyak bumi (NEFF 1979). Menurut NEFF (1979) proses pembakaran
sangat mempengaruhi jenis dan jumlah PAH yang dihasilkan.
Sumber PAH di alam adalah pembakaran fosil fuel (BLUMER 1961). Menurut
MAHER et al. (1979) dan BAGG et al.(1981) kepekatan tertinggi PAH diperoleh
dalam sedimen laut yang dekat dengan daerah perkotaan. Ini mungkin merupakan
pola umum karena PAH cenderung berkumpul dalam sedimen perairan yang dekat
dengan daerah perkotaan. Senyawa PAH mudah mengendap ke dasar perairan, dan
sangat beracun bagi organisme perairan. PAH yang terlarut dalam air, pada kadar
antara 0,1 hingga 0,5 ppm sudah dapat menyebabkan keracunan terhadap semua
larva biota perairan. Menurut UTHE (1991), senyawa PAH akan terakumulasi menjadi

442

Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol. 33 (3), 2007

sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

KADAR POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON (PAH) DALAM AIR


DI TELUK KLABAT

kadar yang tinggi dalam tubuh hewan tingkat rendah, karena senyawa ini sukar dicerna
dalam tubuhnya. Berkenaan dengan pengerukan timah yang menggunakan peralatan
mesin berbahan bakar minyak yang dilakukan di darat maupun di laut di wilayah
Teluk Klabat, Bangka dalam skala kecil maupun menengah, maka perlu penelitian
untuk mengetahui konsentrasi PAH di perairan ini.
BAHAN DAN METODE
Lokasi pengambilan contoh air dan sedimen dilakukan di perairan Teluk Klabat
Bangka, Propinsi Bangka- Belitung pada bulan Maret dan Juli 2006. Pengamatan
kadar PAH (Polisiklik Aromatik Hidrokarbon) dilakukan terhadap contoh air dan
sedimen. Contoh air laut diambil dengan ember stainlesstil dari 14 stasiun pengamatan,
yaitu: Stasiun 1, 2, 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 17 dan 18; sedangkan contoh
sedimen diambil dengan menggunakan grab MC Intyre sebanyak 15 stasiun yaitu
Stasiun: St 1, 2, 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13,15 ,16, 17 dan 18 (Gambar 1). Selain
itu beberapa contoh biota juga dianalisa kandungan PAH nya.
Contoh air laut permukaan sebanyak 2 liter, disimpan dalam botol kaca,
kemudian disimpan dalam kotak es (Ice box). Setelah sampai di laboratorium setempat
contoh segera disaring dengan kertas saring GFC (Glass Fiber type C) ukuran 0.45
mikron. Filtrat yang dihasilkan diekstrak dalam corong pisah dengan heksan pro
analisis sebanyak 3 kali masing-masing dengan volume 100, 50 dan 5 ml. Kadar
PAH diukur dengan alat kromatografi gas (GC-FID) Hewlett Packard (HP) 5890
seri II.
Proses selanjutnya dibersihkan dengan alumina WB 5 basic SIGMA dan
pemisahan fraksi non polar (F1) dan polar (F2) dengan silika Merck 7754. Metode
yang digunakan mengikuti metode yang dipakai oleh HOLDEN & MARSDEN
(1969), GREVE & GREVENSTUK (1975), DUINKER & HILLEBRAND (1978).
Hasil pengukuran dinyatakan dalam ppb untuk air dan ppm untuk lumpur.
Contoh lumpur yang telah diambil dimasukkan dalam botol kaca (botol kaca
sebelumnya dicuci dengan deterjen teepol dan dikeringkan pada suhu 200C). Dalam
keadaan dingin 4 C contoh tersebut dibawa ke Jakarta untuk dianalisis. Contoh
lumpur dikeringkan dalam oven 50C semalam, diekstraksi dengan diklorometan
selama 8 jam. Selanjutnya di cuci dengan bubuk alumina SIGMA WB 5 basic yang
dilakukan dengan melewatkan campuran 4 % dietil eter dan n-heksan. Kadar PAH
diukur dengan GC-FID yang dilengkapi dengan kolom kapiler (HP1). Panjang kolom
12 meter dan diameter 0,2 mm dan tebal film 0,33 um. Pemisahan senyawa PAH
dilakukan sebagai berikut: Suhu oven 60C lalu dinaikkan 280C dengan laju
peningkatan suhu 10C per menit, kemudian didiamkan selama 3 menit. Suhu detektor
300C dan suhu injektor 240C (ANONIMOUS 1989).

443

Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol. 33 (3), 2007

sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

KHOZANAH MUNAWIR

105.55
-1.45

-1.50

105.60

105.65

105.70

105.75

105.80

105.85

12
5
14
15

Tg. Pe
nyusu

11

-1.55
Pelawan
18

-1.60
Klabat Laut

17

Tg . M

-1.65

Semulut

S. Berok

16
S. A
nt a
n

S. Mangkobong

cu
S. Pa

10
8

ukam
S. R

-1.75

Belinyu

Basil

Tanah Merah

-1.70

g
an tu n

Padangalang

13
r

2
S. Layang

-1.80

1
S.

-1.85

k
go
La

P. B A N G K A
Klabat Laut

-1.90
105.55

105.60

105.65

105.70

105.75

105.80

105.85

Gambar 1. Peta lokasi stasiun pengambilan sampel penelitian di perairan Teluk Klabat,
pada bulan Maret dan Juli 2006.
Figure 1. Location of sampling station in Klabat Bay, March and July, 2006.

Oseanologi
444 dan Limnologi di Indonesia Vol. 33 (3), 2007

sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

KADAR POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON (PAH) DALAM AIR


DI TELUK KLABAT

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil pengukuran PAH dalam contoh air laut pada bulan Maret adalah 16 jenis
senyawa yaitu metill naftalena, asenaftilena, asenaftena, fluorena, fenantrena, antrasena,
fluorantena, pirena, benzo(a) antrasena, krisena, benzo (b) fluorantena, benzo (k)
fluorantena, benzo (a) pirena, Indeno (123-cd) pirena, benzo (ah) antrasena dan
benzo ( ghi) pirilena (Tabel 1a). Kadar totalnya berkisar antara 0,375 44,486 ppb
dengan rata-rata sebesar 7,468 ppb, terrendah terdapat pada Stasiun 2, hanya
ditemukan 1 jenis yaitu fluorantena sebesar 0,375 ppb sedangkan yang paling besar
diperoleh di Stasiun 9, terdiri dari 3 jenis yaitu flourantena 1,594 ppb, benzo(a)
antrasena 5,150 ppb dan benzo(k) fluorantena sebesar 37,742 ppb. Stasiun stasiun
yang hanya dapat ditemukan satu jenis saja dan jenis tersebut adalah fluorantena
selain Stasiun 2 adalah St. 3, 10, 11, 13, 16, 17, dan 18 , namun konsentrasinya
berbeda-beda. Jumlah jenis PAH di Stasiun 4 terdiri dari 3 jenis yaitu fluorantena
1,349 ppb, benzo-a-antrasena 5,676 ppb dan dibenzo-ah-antrasena sebesar 20,323
ppb. Tingginya kadar PAH dan banyaknya jenis PAH di Stasiun 9, ini diduga berkaitan
Tabel 1a. Kadar Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) dalam air (ppb) perairan Teluk
Klabat, Maret 2006.
Table 1a. Concentration of Polycyclic Aromatic Hidrocarbons (PAHs) in water (pbb) in
Klabat Bay waters, March 2006.

Note:
Nd = not detected

445

Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol. 33 (3), 2007

sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

KHOZANAH MUNAWIR

erat dengan banyaknya kapal-kapal besar yang sedang beroperasi dalam kegiatan
penambangan timah. ZAKARIA & MAHAT (2006) menyatakan bahwa bahan bakar
minyak yang digunakan oleh mesin sebagai alat transportasi dan proses industrialisasi
merupakan salah satu sumber kontaminasi PAH. Keadaan yang demikian ini terjadi
di Teluk Klabat karena dalam kegiatan eksplorasi timah menggunakan mesin-mesin
berbahan bakar minyak. ZAKARIA & MAHAT (2006) juga menyatakan bahwa
jenis PAH yang berada di suatu lingkungan berasal dan dibebaskan oleh aktivitas
manusia. Pada pengamatan bulan Juli 2006 kadar PAH total dalam air laut di 14
stasiun (Stasiun 1, 2, 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 17 dan 18) kadarnya bervariasi
antara 1,329 27,826 ppb dengan rata-rata sebesar 15,200 ppb (Tabel 1b). Kadar
tertinggi ditemukan pada Stasiun 10, dengan tiga jenis PAH yaitu krisena (1,474
ppb), benzo-a-pirena(17,153 pbb) dan dibenzo-ah-antrasena (9,199 ppb). Kadar
terendah ditemukan pada Stasiun 6 yang terdiri dari dua jenis PAH yaitu krisena
(0,253 ppb) dan benzo-a-pirena (1,176 ppb). Stasiun 1 walaupun hanya ditemukan
satu jenis PAH yaitu indeno(123-cd) pirena tetapi kadarnya 3,012 ppb. Sedangkan
dua jenis PAH yang sama, yaitu krisena, dibenzo-ah- antrasena terdapat pada Stasiun
4, 7, 9 dan 12 (Tabel 1b).
Tabel 1b. Kadar Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) dalam air (ppb) perairan
Teluk Klabat, Juli 2006.
Table 1b. Concentration of Polycyclic Aromatic Hidrocarbons (PAHs) in water (pbb) in
Klabat Bay, July 2006.
No.
PAH
1. MethylNaphthalene
2. Acenaphthylene
3. Acenaphthene
4. Fluorene
5. Phenanthrene
6. Anthracene
7. Fluoranthene
8. Pyrene
9. Benzo(a)
Anthracene
10. Chrysene
11. Benzo(b)Fluoran
Thene
12. Benzo(k)Fluoran
Thene
13. Benzo(a) Pyrene
14. Indeno(123-cd)
Pyrene
15. Benzo(ah)Anthra
Cene
16. Benzo(ghi)
Pyrylene
PAH total

St.1
Nd

St.2
Nd

St.3
Ttd

St. 4
Nd

St.6
Nd

St. 7
Nd

Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd

Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd

Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
1.678
Nd
Nd

Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd

Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd

Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd

St. 9 St. 10 St.11 St.12 St.13 St.16 St.17 St,18


Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd

Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd

Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd

Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd

Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd

Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd

Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd

Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
0.175
Nd

Nd
Nd

1.924 3.046 2.481 0.153 2.328 2.258 1.474 1.740 3.010 1.432 1.419 2.996 2.477
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd

Nd

0.670

Nd

Nd

Nd

Nd

Nd

3.012 Nd
Nd 2.514

Nd
Nd

Nd
Nd

1.176
Nd

Nd
Nd

Nd
Nd

Nd

Nd

17.153 6.053
Nd 0.567

Nd
Nd
Nd

Nd

Nd

Nd

0.332

5.425 4.778 Nd
Nd
Nd
Nd 2.206 1.740

Nd 12.310 1.732 18.722 Nd 11.836 14.227 9.199 8.761 18.100 8.201 6.843 17.294 12.939
Nd

Nd

Nd

Nd

Nd

Nd

Nd

Nd

Nd

Nd

Nd

Nd

Nd

Nd

3.012 17.418 4.778 21.203 1.329 14.166 16.485 27.826 17.211 21.110 15.058 13.040 22.496 17.663

Note :
Nd = Not detected

446

Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol. 33 (3), 2007

sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

KADAR POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON (PAH) DALAM AIR


DI TELUK KLABAT

Kadar PAH total dalam air laut pada bulan Maret umumnya lebih rendah jika
dibandingkan dengan bulan Juli, hal ini diduga selain sudah terjadi pengendapan juga
kontribusi bahan bakar minyak terhadap mesin-mesin yang mengolah timah pada
bulan Maret lebih rendah, namun demikian konsentrasi ini sudah lebih tinggi
dibandingkan dengan yang ditetapkan oleh Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup
2004, untuk keperluan hidup biota laut. NEVENKA et al. (2007) dalam penelitiannya
di perairan Teluk Rejeka, Kroasia mendapatkan kadar total dari 10 jenis PAH dalam
air laut berkisar di bawah batas ambang deteksi hingga 305 ng/l, lebih rendah
dibandingkan dengan yang diperoleh di Teluk Klabat.
Hasil pengukuran 16 jenis senyawa PAH di perairan Teluk Klabat dalam
sedimen pada bulan Maret di 15 stasiun (Stasiun 1, 2, 3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13,
15, 16, 17 dan 18) berkisar antara 0,029 0,209 ppm dengan rata-rata sebesar
0,106 ppm (Tabel 2a dan 2b). Kadar tertinggi ditemukan pada Stasiun 2, dengan
dua jenis PAH yaitu antrasena dan fluorantena masing-masing kadarnya adalah 0,104
ppb dan 0,105 ppb , terrendah adalah Stasiun 11. Jenis fourantena adalah jenis yang
diperoleh pada semua stasiun dengan konsentrasi yang berbeda-beda.

Tabel 2a. Kadar Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) dalam sedimen (ppm) perairan
Teluk Klabat, Maret 2006.
Table 2a. Concentration of Polycyclic Aromatic Hidrocarbons (PAHs) in sediment (ppm)
in Klabat Bay waters, March 2006.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

PAH
St.1 St.2
Methyl-Naphthalene
Nd
Nd
Acenaphthylene
Nd
Nd
Acenaphthene
Nd
Nd
Fluorene
Nd
Nd
Phenanthrene
Nd
Nd
Anthracene
Nd 0.104
Fluoranthene
0.092 0.105
Pyrene
Nd
Nd
Benzo(a) Anthracene
Nd
Nd
Chrysene
Nd
Nd
Benzo(b)Fluoranthene
Nd
Nd
Benzo(k)Fluoranthene
Nd
Nd
Benzo(a) Pyrene
Nd
Nd
Indeno(123-cd) Pyrene
Nd
Nd
Benzo(ah)Anthracene
Nd
Nd
Benzo(ghi) Pyrylene
Nd
Nd
PAH total
0.092 0.209

St.3 St. 4 St.6 St. 7 St. 9


Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
0.093 Nd
Nd
Nd
Nd
0.082 0.050 0.070 0.149 0.059
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
0.175 0.050 0.070 0.149 0.059

St. 10
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
0.061
0.022
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
0.083

Note:
Nd = not detected

447

Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol. 33 (3), 2007

sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

KHOZANAH MUNAWIR

Tabel 2b.

Kadar Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) dalam sedimen (ppm)


dan biota (ppb) perairan Teluk Klabat, Maret 2006.

Table 2b. Concentration of Polycyclic Aromatic Hidrocarbons (PAHs) in sediment


(ppm) and biota (ppb) in Klabat Bay waters, March 2006.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

PAH
St.11 St.12
Methyl-Naphthalene
Nd
Nd
Acenaphthylene
Nd
Nd
Acenaphthene
Nd
Nd
Fluorene
Nd
Nd
Phenanthrene
Nd
Nd
Anthracene
Nd
Nd
Fluoranthene
0.029 0.049
Pyrene
Nd
Nd
Benzo(a) Anthracene
Nd
Nd
Chrysene
Nd
Nd
Benzo(b)Fluoranthene
Nd
Nd
Benzo(k)Fluoranthene
Nd
Nd
Benzo(a) Pyrene
Nd
Nd
Indeno(123-cd) Pyrene Nd
Nd
Benzo(ah)Anthracene
Nd
Nd
Benzo(ghi) Pyrylene
Nd
Nd
PAH total
0.029 0.049

St.13 St. 15
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
0.052 Nd
0.122 0.108
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
0.174 0.108

St.16 St. 17
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
0.013 Nd
0.101 0.045
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
0.114 0.045

St.18
Ag
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
0.057 4.589
0.023
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
0.080 4.589

Note:
Nd = not detected
Ag =Anadara granosa

Hasil pengukuran 16 jenis senyawa PAH dalam sedimen pada bulan Juli
2006 berkisar antara 1,002 ppm 4,792 ppm dengan rata-rata sebesar 1,928 ppm
(Tabel 3a dan 3b). Bila dibandingkan dengan konsentrasi rata-rata bulan Maret,
pada bulan Juli jauh lebih tinggi. Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan bahwa
selang empat bulan sampling telah terjadi akumulasi PAH di permukaan sedimen.
Krisena adalah PAH yang diperoleh di semua stasiun, sedangkan jenis antrasena
hanya ditemukan di Stasiun 2, 3, 9, dan 12 dengan konsentrasi yang berbeda-beda.
Pirena hanya ditemukan di Stasiun 16, jenis benzo(a) pirena diperoleh di Stasiun 2,
4, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 15, 16,17, 18. Jenis indino (123-cd) pirena hanya di peroleh
pada Stasiun. 6 dan 12. Jenis benzo(ghi) pirilena ditemukan di Stasiun 13, 15, 16,
17,dan18 (Tabel 3b). NEVENKA et al.(2007) dalam penelitiannya di Teluk Rijeka,
Kroasia memperoleh konsentrasi total 10 PAH dalam sedimen berkisar antara 213
635 ug/Kg. Kondisi ini masih lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi total
PAH dalam sedimen pada bulan Maret maupun Juli di Teluk Klabat. Namun

448

Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol. 33 (3), 2007

sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

KADAR POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON (PAH) DALAM AIR


DI TELUK KLABAT

konsentrasi PAH di sedimen Teluk Klabat ini masih lebih rendah jika dibandingkan
dengan konsentrasi PAH pada sedimen di perairan Langet Estuarine (Malaysia)
(ZAKARIA & MAHAT 2006) konsentrasinya berkisar 322 1508 ppb, sedimen
di perairan Norwegia yang konsentrasinya 56,65 ppm (BJORST et al.1979) dan
Teluk Cheasepeake yaitu 170 ppm (HUGGETT et al. 1987). Konsentrasi PAH
sedimen di Teluk Klabat ini bila dibandingkan dengan yang diperoleh di sedimen
perairan Siak- Riau (0,013 1,309 ppm), yang letaknya bertolak belakang dengan
Teluk Klabat, lebih tinggi (RAZAK 1997).

Tabel 3a. Kadar Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) dalam sedimen (ppm) di
perairan Teluk Klabat, Juli 2006.
Table 3a. Concentration of Polycyclic Aromatic Hidrocarbons (PAHs) in sediment
(ppm) in Klabat Bay waters, July 2006.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

PAH
Methyl-Naphthalene
Acenaphthylene
Acenaphthene
Fluorene
Phenanthrene
Anthracene
Fluoranthene
Pyrene
Benzo(a)
Anthracene
10. Chrysene
11. Benzo(b)
Fluoranthene
12. Benzo(k)
Fluoranthene
13. Benzo(a) Pyrene
14. Indeno(123-cd)
Pyrene
15. Benzo(ah)
Anthracene
16. Benzo(ghi) Pyrylene
PAH total

St.1 St.2 St.3 St. 4 St.6 St. 7 St. 9 St. 10 St. 11 St. 12
Nd Nd
Nd Nd
Nd
Nd
Nd Nd
Nd
Nd
Nd Nd
Nd Nd
Nd
Nd
Nd Nd
Nd
Nd
Nd Nd
Nd Nd
Nd
Nd
Nd Nd
Nd
Nd
Nd Nd
Nd Nd
Nd
Nd
Nd Nd
Nd
Nd
Nd Nd
Nd Nd
Nd
Nd
Nd Nd
Nd
Nd
Nd 0.019 0.038 Nd
Nd
Nd 0.020 Nd
Nd 0.010
Nd Nd
Nd Nd
Nd
Nd
Nd Nd
Nd
Nd
Nd Nd
Nd Nd
Nd
Nd
Nd Nd
Nd
Nd
Nd Nd
Nd Nd
Nd
Nd
Nd Nd
Nd
Nd
0.24 0.200 0.277 0.107 0.106 0.181 0.394 0.182 0.140 0.163
8
Nd Nd
Nd Nd
Nd
Nd
Nd Nd
Nd
Nd
Nd

Nd

Nd

Nd

Nd

Nd

Nd

Nd

Nd

Nd

Nd 0.867 Nd 0.434 0.373 0.679 Nd 0.685 0.480 0.520


Nd Nd
Nd Nd 0.033 Nd
Nd Nd
Nd 0.053
1.71 1.251 1.659 0.561 0.546 1.001 2.286 1.006 0.685 0,745
2
Nd Nd
Nd Nd
Nd
Nd
Nd Nd
Nd
Nd
1.96 2.337 1.974 1.102 1.058 1.861 2.700 1.873 1.305 1.491
0

Note :
Nd = not detected

449

Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol. 33 (3), 2007

sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

KHOZANAH MUNAWIR

Tabel 3b. Kadar Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH) dalam sedimen (ppm) dan biota
(ppb) di perairan Teluk Klabat, Juli 2006.
Table 3b. Concentration of Polycyclic Aromatic Hidrocarbons (PAHs) in sediment (ppm)
and biota (ppb) in Klabat Bay waters, July 2006.
No
PAH
.
1. MethylNaphthalene
2. Acenaphthylene
3. Acenaphthene
4. Fluorene
5. Phenanthrene
6. Anthracene
7. Fluoranthene
8. Pyrene
9. Benzo(a)
Anthracene
10. Chrysene

St.13 St.15 St.16 St. 17 St.18 St. F

St. D

St. G

Nd

Nd

Nd

Nd

Nd

Nd

Nd

Nd

Nd

Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd

Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd

Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
0.025
Nd

Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd

Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd

Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd

Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd

Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd

Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd

0.435 0.096 0.209 0.169 0.10 81.939


5
11. Benzo(b)Fluoranth Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
ene
12. Benzo(k)Fluoranth Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
ene
13. Benzo(a) Pyrene 1.438 0.343 0.829 0.591 0.37 405.08
9
9
14. Indeno(123-cd)
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Nd
Pyrene
15. Benzo(ah)Anthrac 0.675 0.083 0.332 Nd
Nd
Nd
ene
16. Benzo(ghi)
2.224 0.500 1.305 0.944 0.55 408.56
Pyrylene
8
3
PAH total
4.792 1.002 2.700 1.704 1.04 895.59
2
1

Note :
Nd =
C =
D =
F =
G =

St. C

119.569 213.357 675.108


Nd

Nd

Nd

Nd

Nd

Nd

448.950 749.084 1854.294


Nd

Nd

Nd

Nd

Nd

448.355

732.135 1179.19 3392.884


3
1300.65 2141.63 6370.641
4
4

not detected
ikan tanda-tanda (Scolopsis sp.)
ikan manyung (Arius thalasinus)
ikan sebelah (Psettodes erumei)
siput gonggong (Strombus turturella).

Kadar tertinggi ditemukan di Stasiun 13, dengan empat jenis PAH yaitu krisena
(0,435 ppm), benzo-a-pirena (1,438 ppm), dibenzo-ah-antrasena (0,675 ppm) dan
benzo-ghi-pirilene(2,224 ppm). Kadar terendah ditemukan pada Stasiun 15 yang
terdiri dari empat jenis PAH yaitu krisena (0,096 ppm), benzo-a-pirena(0,343 ppm),
dibenzo-ah-antarasena (0,083 ppm) dan benzo-ghi-pirilena (0,500 ppm).

450

Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol. 33 (3), 2007

sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

KADAR POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON (PAH) DALAM AIR


DI TELUK KLABAT

Analisis kadar PAH pada biota di bulan Maret hanya dilakukan terhadap daging
kerang darah (Anadara granosa), karena hanya biota ini yang diperoleh pada saat
pengambilan sampel. Hasilnya adalah hanya ditemukan satu jenis PAH yaitu
fluorantena kadarnya sebesar 4,589 ppb (Tabel 2b), sedangkan pada bulan Juli 2006
biota yang dianalisis berbeda dengan biota yang dianalisis pada bulan Maret. Hal ini
disebabkan sampel biota yang diperoleh pada sampling bulan Juli adalah ikan tandatanda (Scolopsis sp.), ikan manyung (Arius thalasinus), ikan sebelah (Psettodes
erumei ) dan siput gonggong (Strombus turturella). Hasilnya PAH pada biota (ikan
sebelah, ikan tanda-tanda dan ikan manyung) ditemukan tiga jenis yaitu krisena,
benzo(a)pirena dan benzo(ghi) pirilena, sedangkan pada siput gonggong ditemukan
empat jenis PAH yaitu krisena, benzo(a) pirena, benzo(ah)antrasena dan benzo(ghi)
pirilena . Kadar total PAH dalam daging ikan sebelah sebesar 895,591 ppb, ikan
tanda-tanda sebesar 1300,654 ppb, ikan manyung sebesar 2141,634 dan siput
gonggong sebesar 6370,641 ppb. Secara keseluruhan kadar PAH dalam biota di
perairan Klabat termasuk dalam katagori tinggi, ini diduga berkaitan erat dengan
banyaknya kegiatan tambang timah yang berada di laut maupun darat. Nilai PAH
pada daging (berat basah) Mytilus galloprovincialis dilaporkan sebesar 49,2134
ng/g (NEVENKA et al. 2007).

KESIMPULAN DAN SARAN


Hasil analisis 16 jenis senyawa PAH dalam air, sedimen dan sampel biota di
perairan Teluk Klabat-Bangka yang dilakukan dalam bulan Maret dan Juli 2006
menunjukkan bahwa pada umumnya kadar PAH di air belum melebihi nilai ambang
batas baku mutu kualitas perairan (30 ppb) yang dikeluarkan oleh kantor Menteri
Negara Lingkungan Hidup 2004. Kecuali Stasiun 9 dimana kadar PAH di air mencapai
44,486 ppb. Hasil analisis senyawa PAH dalam sedimen di perairan Teluk Klabat ini
berkisar 0,029 4,792 ppm. Hasil analisis ini lebih rendah dibandingkan dengan
kadar PAH dalam sedimen di perairan Langet Estuarine (Malaysia), Norwegia dan
Teluk Cheasepeake. Namun lebih tinggi bila dibanding dengan kadar PAH dalam
sedimen di perairan Siak Riau dalam tahun 1997, yaitu sebesar 0,013 1,309 ppm.
Meskipun demikian disarankan untuk membatasi aktifitas penambangan timah di
lokasi-lokasi yang diperuntukkan sebagai daerah perikanan, karena ada indikasi
akumulasi PAH yang cukup tinggi pada sampel biota yang dianalisis, yaitu Andara
granosa 4,589 ppb; Scolopsis sp. 1300,654 ppb; Arius thalasinus 2141,634 ppb;
Psettodes erumei 895,591 ppb dan Strombus turturella 6370,641 ppb.

451

Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol. 33 (3), 2007

sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

KHOZANAH MUNAWIR

UCAPAN TERIMA KASIH


Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr Zainal Arifin selaku
koordinator Proyek DIPA, Penelitian Ekotoksikologi Logam Berat dan Pestisida di
Perairan Teluk Kelabat, Propinsi Bangka Belitung yang telah memberikan kesempatan
penulis untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
ANONIMOUS 1989. The determination of petroleum hydrocarbons in sediments
Intergovermental manual and guides 11. Ocenographic commission. Unesco:
94 pp.
ANONIMOUS 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.51 Tentang
Baku Mutu Air Laut untuk kehidupan Biota Laut: 11 hal.
BLUMER 1961.Polycyclic aromatic hydrocarbons in Norwegian Forest Soils: Impact
of long range atmospheric transport In: E. AOMOT; E. STEINNES and R.
SCHMID (eds.). Environ. Pollut. (92) 3: 275-280.
BJORST, A., J. KNUTZEN and J. SKEI 1979. Determination of polycyclic aromatic
hydrocarbons in sediments and mussels from Saudafjord, W. Norway, by glass
capillary gaschromatography. Sci. Total Environ. 13: 71-78.
BAGG. J., SMITH, J.D. and W.A. MAHER 1981. Distribusi of polycyclic aromatic
hydrokarbons in sediments from southeastern Australia. Aust.J Mar. Freshwater Res.32: 65-73.
DUINKER, J.C. and M.TH .J. HILLERBRAND 1978. Determination of selected
organochlorine seawater. In : K. GRASSHOFF, M. ERHARDT and K.
KREMLING (eds.) Methods of seawater analysis. Verlag Cheme. Weinheim
: 290-304.
GREVE, P.V. and W.B.F.GREVENSTUK 1975. A convenient small-scale cleanup method for extracts of fatty samples with basic alumina before GLC analysis
on organochlorine pesticide residues. Meded Faculty Landbouwwed. Gent
40 : 1115-1124.

452

Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol. 33 (3), 2007

sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

KADAR POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON (PAH) DALAM AIR


DI TELUK KLABAT

HOLDEN, A.V. and K. MARSDEN 1969. Single stage clean-up of animal tissue
extracts for organochlorine residue analysis. Jour. Chromatography 44 : 481492.
HUGGET, R.J., M.E. BENDER and M.A.UNGER 1987. Polynuclear aromatic
hydrocarbons in the Elizabeth River, Virginia. In: K. K. DICKSON; A.W.
MAKI. and W.A. BRUNGS (eds.) Fate and effects of sediment bound
chemicals in aquatic systems. Pergamon press, New York: 327-341.
RAZAK, H. 1997. Poliaromatik hidrokarbon (PAH) di perairan Sungai Siak, Riau.
Dalam: B. HENDARTO; S. A. HOEDOYO dan S. B. PRAYITNO (eds).
Prosiding Seminar Nasional Wilayah Pantai : Aspek manajemen dan
dinamika Biogeofisik: 462 - 474.
MAHER, W.A.; J. BAGG and D.J. SMITH 1979. Determination on polycyclic
aromatic hydrocarbons in marine sedimens using solvent extraction, thinlayer
chromatography and spectrofluorimetry. Int. J. Environ. Anal. Chem.7: 1 10.
NEFF, J.M .1979. Polycyclic aromatic hydrocarbon in the aquatic environment.
sources, Fates and biological effects. Applied Science Publishers. Essex.
UK: 1- 262.
NEVENKA, B., F. MAYA, P.VANDA 2007. Polycyclic aromatic hydrocarbons
and ecotoxicological characterization of seawater, sediment, and Mytilus
galloprovincialis from the Gulf of Rijeka, the Adriatic Sea, Croatia. Archives
of Environmental Contamination and Toxicology 52 (3): 379-387(9).
UTHE, J. F. 1991. Polycyclic aromatic hydrocarbon in the environment. Marine
Chemistry Division, Departement of Fisher and Oceans. Halifax. Canadian
chemical news : 25 27.
ZAKARIA, M.P. and A.A. MAHAT 2006. Distribution of polycyclic aromatic
hydrocarbon (PAHs) in sediments in the Langet Estuary. Coastal Marine
Science 30 (1): 387-395.

453

Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol. 33 (3), 2007

Anda mungkin juga menyukai