PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Telur merupakan bahan pangan dari ternak unggas yang memiliki sumber protein
hewani yang tingi dan memiliki rasa yang lezat. Dalam perkembangannya, telah banyak
dilakukan teknik pengolahan telur untuk meningkatkan daya tahan dan dan meningkatkan
nilai ekonomi dari telur. Sesuai dengan sifat dasarnya, telur mempunyai sifat mudah rusak
(perishable) seperti halnya produk-produk pertanian yang lain. Ada beberapa kerusakan telur
yang menyebabkan kualitas telur menurun antara lain pecahnya cangkang telur, kehilangan
gas CO2, tumbuhnya mikroorganisme dan pengenceran isi telur (Shofiyanto, dkk, 2008).
Selain telur bahan hasil ternak yang lain yang juga memiliki banyak manfaat yaitu
susu. Susu sapi merupakan bahan pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, yang
dewasa ini sebagian besar dimanfaatkan sebagai bahan pangan, baik diminum dalam keadaan
segar maupun diolah menjadi produk tertentu. Susu merupakan bahan pangan yang tersusun
oleh zat-zat makanan dengan proporsi seimbang. Susu sangat peka terhadap cemaran kuman
serta mudah menjadi rusak atau busuk. Kerusakan susu akibat kontaminasi kuman dapat
membahayakan konsumen karena dapat terjadi penularan penyakit misalnya Brucellosis.
Proses pencemaran dapat terjadi pada berbagai kesempatan antara lain, saat susu diperah,
penyimpanan, transportasi dari kandang ke cooling unit, penanganan ditempat penampungan
hingga pengangkutan melalui truk tanki, sampai pada industri pengolahan susu kembali
dilakukan pengujian.
Kedua produk hasil pertanian tersebut memiliki kesamaan sifat yaitu
mudah rusak. Oleh karena itu diadakannya praktikum ini adalah untuk
mengetahui kualitas susu dan telur melalui beberapa pengamatan
terhadap sifat fisik maupun kimia telur dan susu.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
1. Mengamati karakteristik brbagai jenis susu seperti warna, kekentalan,aroma, dan
citarasa.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Berbagai Jenis Susu
2.1.1 Susu Segar
Susu adalah cairan berwarna putih disekresikan oleh kelenjar mammae (ambing) pada
binatang mamalia betina, untuk bahan makanan dan sumber gizi bagi anaknya. Susu
digunakan untuk pertumbuhan anak yang baru lahir dan dimanfaatkan bagi manusia sebagai
bahan makanan yang baik untuk diminum dalam keadaan segar, maupun setelah menjadi
produk olahan susu (Julmiaty, 2002). Susu merupakan suatu campuran yang kompleks, terdiri
dari lemak, karbohidrat, protein dan banyak senyawa karbon lainnya serta garam-garam
anorganik yang terlarut atau terdispersi dalam air (Marliyati at al, 1992). Menurut Folley
(1973), susu mengandung berbagai zat gizi seperti air, protein, lemak, laktosa, mineral dan
vitamin
Susu segar mempunyai sifat amfoter, artinya dapat bersifat asam dan basa sekaligus.
Jika diberi kertas lakmus biru, maka warnanya akan menjadi merah, sebaliknya jika diberi
kertas lakmus merah warnanya akan berubah menjadi biru. Potensi ion hidrogen (pH) susu
segar terletak antara 6,5-6,7. Sebagian besar asam yang ada dalam susu adalah asam laktat.
Meskipun demikian, keasaman susu dapat disebabkan oleh berbagai senyawa yang bersifat
asam seperti senyawa-senyawa fosfat kompleks, asam sitrat, asam-asam amino, dan
karbondioksida yang larut dalam susu. Berat jenis susu bervariasi antara 1,026 dan 1,032
pada suhu 20oC, pH susu segar berada antara 6,6-6,7. Penggumpalan susu merupakan sifat
yang paling khas yang diakibatkan kegiatan enzim atau penambahan asam. Semakin tinggi
pH maka akan semakin basa, begitu pula sebaliknya jika pH rendah, maka media yang
bersifat asam akan menyebabkan semakin stabil makanan tersebut. Makanan yang memiliki
daya tahan tinggi biasanya mencapai pH lebih rendah dari 4,5 (Mohammad, 2008).
2.1.2 Susu Kental Manis
Badan Standardisasi Nasional (1998) menyatakan bahwa susu kental manis(SKM)
adalah produk olahan susu berbentuk cairan kental yang diperoleh denganmenghilangkan
atau menguapkan sebagian air dari susu segar atau hasil rekonstitusisusu bubuk berlemak
penuh, atau hasil rekombinasi susu bubuk tanpa lemak denganlemak susu atau lemak nabati,
yang telah ditambah gula, dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan
bahan tambahan makanan lain yang diizinkan.Susu kental manis dapat diklasifikasikan
menjadi dua macam, yaitu susu kentalmanis tanpa ganda rasa dan susu kental manis dengan
ganda rasa (BadanStandardisasi Nasional, 1998).
Badan Pengawas Obat dan Makanan (2006) mendefinisikan susu kentalmanis sebagai
produk susu berbentuk cairan kental yang diperoleh dengan menghilangkan sebagian air dari
campuran susu dan gula hingga mencapai tingkatkepekatan tertentu, atau merupakan hasil
rekonstitusi susu bubuk dengan penambahan gula, dengan atau tanpa penambahan bahan lain.
Susu kental manis bukan produk steril, tetapi pengawetnya tergantung pada kandungan gula
yang tinggi (Newstead et al,. 2005) ketersediaan air bebas yang rendah dan kandungan gula
yang tinggi mencegah pertumbuhan mikroorganisme (Walstra et al,. 2006)
yang
dapat
diisolasi
dari
sari
atau
batang
nanas,
dan
merupakan
glukoprotein. Aktivitas bromelin dalam buah yang muda lebih tinggi dibanding buah yang
tua (Winarno, 1995).
Susu mengandung protein berupa kasein yang dapat mengalami penggumpalan.
Penggumpalan susu dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan asam atau
enzim proteolitik, dan dipercepat dengan pemanasan. Bahan penggumpal yang sering
digunakan adalah larutan asam cuka, sedangkan bahan penggumpal alami yang berasal dari
ekstrak buah nanas masih jarang digunakan, padahal bahan penggumpal sangat berpengaruh
terhadap sifat-sifat dan kualitas susu (Sutrisno, 2003).
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2006. Kategori Pangan: Susu Fermentasi. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional Indonesia. 1998. Standarisasi Susu Segar. Badan Standarisasi
Nasional (BSN), Jakarta
Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H. fleet, dan M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan.Penerjemah :
Hari Purnomo dan Adiono. Penerbit Universitas Indonesia(UI- Press): Jakarta.
Folley, R. C., D. C. Bath., F. N. Dickinson and H. A. Tucker. 1973. Dairy Cattle Principles,
Practicals, Problems, and Porfits. 3th. Ed. McGraw Hill Book Company. New York.