Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TENOSYNOVITIS DEQUERVAIN
Oleh:
Rivia Krishartanty
04084811416067
Pembimbing :
dr. Yenny Fitrizar
KATA PENGANTAR
Palembang,
September 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Judul ................................................................................................................................
Kata Pengantar ..............................................................................................................
Daftar Isi ............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Defenisi..................................................................................................................
2.2 Epidemiologi..........................................................................................................
2.3 Etiologi...................................................................................................................
2.4 Anatomi dan fisiologi..............................................................................................
2.5 Patofisiologi............................................................................................................
2.6 Diagnosis.................................................................................................................
2.7 Diagnosis Banding................................................................................................
2.8 Pengobatan............................................................................................................
2.9 Prognosis...............................................................................................................
BAB III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
De Quervains syndrome merupakan penyakit dengan nyeri pada daerah
prosesus stiloideus akibat inflamasi kronik pembungkus tendon otot abduktor
polisis longus dan ekstensor polisis brevis setinggi radius distal dan jepitan pada
kedua tendon tersebut. 4,5 De Quervains syndrome atau tenosinovitis stenosans ini
merupakan tendovaginitis kronik yang disertai penyempitan sarung tendon. Sering
juga ditemukan penebalan tendon. 5
Lokasi de Quervains syndrome ini adalah pada kompartemen dorsal pertama
pada pergelangan tangan. Kompartemen dorsal pertama pada pergelangan tangan
termasuk di dalamnya adalah tendon otot abduktor polisis longus (APL) dan
tendon otot ekstensor polisis brevis (EPB). Pasien dengan kondisi yang seperti ini
biasanya datang dengan nyeri pada aspek dorsolateral dari pergelangan tangannya
dengan nyeri yang berasal dari arah ibu jari dan / atau lengan bawah bagian
lateral. Kondisi seperti ini mempunyai respon yang baik terhadap penanganan non
bedah. 3
2.2 Epidemiologi
Angka kejadian di USA untuk penyakit ini relatif, terutama di antara
orang-orang yang menunjukkan aktivitas yang menggunakan tangan berulang-
2.
Penyebab yang pasti tidak diketahui, tetapi inflamasi tendon yang terjadi
berhubungan dengan gesekan yang berlebihan / berkepanjangan antara tendon dan
pembungkusnya, terjadi misalnya pada wanita yang pekerjaannya memeras kain.
4,7
Gambar 4. Tendon dari otot abduktor polisis longus dan otot ekstensor polisis
brevis.
Pergelangan tangan bagian dorsal yang terdiri dari otot-otot ekstensor dibungkus
oleh sebuah retinakulum ekstensor yang berjalan melalui tulang-tulang karpal.
Retinakulum ini terdiri dari jaringan fibrosa. Bagian medial dari retinakulum ini
melekat pada os pisiform dan os hamate sementara bagian lateralnya melekat pada
bagian distal dari os radius. Ada enam kompartemen jaringan fibrosa yang melalui
otot-otot ekstensor ini. Kompartemen ini dipisahkan satu sama lain oleh jaringan
fibrosa. Setiap kompartemen dibungkus oleh tendon sheath yang berisi cairan
sinovial dan semuanya dibungkus oleh retinakulum tadi. 8,9,10
8,9,10
10
11
Di antara kedua tendon ini berjalan cabang dari nervus radialis sebagai
sensoriknya sehingga jika terjadi stenosis pada kompartemen ini akan merangsang
terjadinya nyeri oleh iritasi pada nervus radialis. 8,9
2.5 Patofisiologi
Kompartemen dorsal pertama pada pergelangan tangan termasuk
pembungkus tendon yang menutupi tendon otot abduktor polisis longus dan
tendon otot ekstensor polisis brevis pada tepi lateral. Inflamasi pada daerah ini
umumnya terlihat pada pasien yang menggunakan tangan dan ibu jarinya untuk
kegiatan-kegiatan yang repetitif. Karena itu, de Quervains syndrome dapat terjadi
sebagai hasil dari mikrotrauma kumulatif (repetitif). 3,7
Pada trauma minor yang bersifat repetitif atau penggunaan berlebih pada
jari-jari tangan (overuse) menyebabkan malfungsi dari tendon sheath. Tendon
sheath yang memproduksi cairan sinovial mulai menurun produksi dan kualitas
cairannya. Akibatnya, pada penggunaan jari-jari selanjutnya terjadi pergesekan
otot dengan tendon sheath karena cairan sinovial yang berkurang tadi berfungsi
sebagai lubrikasi. Sehingga terjadi proliferasi jaringan ikat fibrosa yang tampak
sebagai inflamasi dari tendon sheath. Proliferasi ini menyebabkan pergerakan
tendon menjadi terbatas karena jaringan ikat ini memenuhi hampir seluruh tendon
sheath. Terjadilah stenosis atau penyempitan pada tendon sheath tersebut dan hal
ini akan mempengaruhi pergerakan dari kedua otot tadi. Pada kasus-kasus lanjut
akan terjadi perlengketan tendon dengan tendon sheath. Pergesekan otot-otot ini
merangsang nervus yang ada pada kedua otot tadi sehingga terjadi perangsangan
nyeri pada ibu jari bila digerakkan yang sering merupakan keluhan utama pada
penderita penyakit ini.
1,3,11
longus dan ekstensor polisis brevis menebal dan melewati puncak dari prosesus
stiloideus radius. 4,6,7
2.6 Diagnosis
Kelainan ini sering ditemukan pada wanita umur pertengahan. Gejala yang
timbul berupa nyeri bila menggunakan tangan dan menggerakkan kedua otot
12
tersebut yaitu bila menggerakkan ibu jari, khususnya tendon otot abduktor polisis
longus dan otot ekstensor polisis brevis. Perlu ditanyakan juga kepada pasien
riwayat terjadinya nyeri. Sebagian pasien akan mengungkapkan riwayat terjadinya
nyeri dengan trauma akut pada ibu jari mereka dan sebagian lainnya tidak
menyadari keluhan ini sampai terjadi nyeri yang lambat laun makin menghebat.
Untuk itu perlu ditanyakan kepada pasien apa pekerjaan mereka karena hal
tersebut akan memberikan kontribusi sebagai onset dari gejala tersebut khususnya
pada pekerjaan yang menggunakan jari-jari tangan. Riwayat penyakit lain seperti
pada rheumatoid arthritis dapat menyebabkan pula deformitas dan kesulitan
menggerakkan ibu jari. Pada kasus-kasus dini, nyeri ini belum disertai edema
yang tampak secara nyata (inspeksi), tapi pada kasus-kasus lanjut tampak edema
terutama pada sisi radial dari polluks. 3,10,11
Pada pemeriksaan fisik, terdapat nyeri tekan pada daerah prosesus
stiloideus radius, kadang-kadang dapat dilihat atau dapat teraba nodul akibat
penebalan pembungkus fibrosa pada sedikit proksimal prosesus stiloideus radius,
serta rasa nyeri pada adduksi pasif dari pergelangan tangan dan ibu jari. Bila
tangan dan seluruh jari-jari dilakukan deviasi ulnar, penderita merasa nyeri oleh
karena jepitan kedua tendo di atas dan disebut uji Finkelstein positif. 4,5,6,7
13
Gambar 10. Tes Finkelstein, si pemeriksa melakukan deviasi ulnar pasif pada
pergelangan tangan pasien
14
15
2.8 Pengobatan
Terapi de Quervain syndrome pada prisipnya adalah untuk mengurangi nyeri yang
diakibatkan oleh adanya inflamasi. Terapinya sendiri dibagi menjadi dua yakni
penatalaksanaan konservatif dan tindakan pembedahan. Tindakan pembedahan
sangat jarang dilakukan.11 Sedangkan untuk penatalaksanaan konservatif diuraikan
sebagai berikut:
1. Medikamentosa
Pemberian obat anti-inflamasi non-steroid sering diberikan kepada penderita
untuk mengurangi nyeri. Kadang juga diberikan injeksi kortikosteroid untuk
mengatasi inflamasi yang terjadi.3,5,
2.
Rehabilitasi Medik
16
17
18
3. Edukasi
1) Sebaiknya pergelangan tangan diistirahatkan untuk sementara waktu dan
penderita menghindari kegiatan seperi mencuci, menulis, dll yang dapat
memperberat kerja otot pergelangan tangan.
2) Penderita diedukasi untuk sering melakukan kompres dingin pada bagian
pergelangan tangan kanannya di rumah.
4. Intervensi bedah diperlukan jika terapi konservatif tidak efektif lagi terutama
pada kasus-kasus lanjut di mana telah terjadi perlengketan pada tendon sheath.
2.9 Prognosis
Prognosis penyakit ini umumnya baik. Pada kasus-kasus dini, biasanya
berespon dengan baik pada terapi konservatif. Sedangkan pada kasus-kasus lanjut
dan tidak memberikan respon yang baik dengan terapi konservatif, dilakukan
tindakan bedah untuk dekompresi pada kompartemen dorsal pertama dari
pergelangan tangan. Umumnya berlangsung dengan baik, morbiditas dapat terjadi
jika terjadi komplikasi pasca operasi misalnya adhesi tendo atau subluksasi volar
tendon.
3,10,11
aktivitas-aktivitas repetitif tertentu dari pergelangan tangan atau dari ibu jari
hingga pengobatan yang adekuat tercapai. 3
19
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Dari informasi yang telah didapatkan dapat diambil kesimpulan bahwa De
Quervain
Syndrome
menimbulkan
permasalahan
nyeri,
oedem,
spasme,
20
DAFTAR PUSTAKA
1. Polsdorfer,
R,
de
Quervains
Tenosynovitis,
available
at
at
http://www.whonamedit.com/doctor.cfm, 1994-2001.
3. Foye,
PM,
de
Quervains
Tenosynovitis,
at
available
at
http://www.gulfmd.com/deQuervainsdisease.grd.drt..
11. Natarajan, M, Wrist and Hand in Text Book of Orthopaedics, MN
Orthopaedic Hospital, Tamil Nadu, India, 1985. page : 163-6.
21