ABSTRAK
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722 / MENKES / PER / IX / 88
dijelaskan bahwa Bahan Tambahan Pangan ( BTP ) adalah bahan yang biasanya tidak
digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan ingredien khas pangan,
mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang dengan sengaja ditambahkan kedalam
makanan untuk maksud tehnologi pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan,
pengepakan, pengemasan atau pengangkutan pangan untuk menghasilkan suatu
komponen atau mempengaruhi sifat khas pangan tersebut.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perilaku dengan
konsumsi makanan yang mengandung Formalin dan Boraks di Desa Yosowilangun
Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik.
Jenis penelitian merupakan penelitian observasional dengan pengumpulan data
secara crossectional. Termasuk penelitian survey analitik. Populasi penelitian ibu rumah
tangga di Rukun Warga IV Desa Yosowilangun Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik
dengan jumlah sampel 50 ibu rumah tangga. Subyek ditarik dari populasi dengan cara
proporsional sampling. Variabel terikat adalah konsumsi makanan yang mengandung
Formalin dan Boraks dan variabel bebas adalah faktor perilaku (pendidikan, pengetahuan,
pekerjaan, pengalaman hidup juga sosial budaya). Menggunakan teknis analisis deskriptif
analitik dengan uji Spiermen untuk mengetahui ada tidaknya responden yang
mengkonsumsi makanan yang mengandung formaldehyde and boraks.
Hasil data primer form kuesioner dengan analisis uji statistik Spiermen dengan
tingkat kepercayaan 95% didapatkan nilai p=0,008 (p>) artinya ada hubungan antara
frekuensi konsumsi makan responden yang mengandung formalin dan boraks dengan
pendidikan, pengetahuan, pengalaman hidup.
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah mempunyai hubungan yang bermakna
terhadap keberadaan Formalin dan Boraks dalam produk makanan dengan pendidikan,
pengetahuan, pengalaman hidup responden. Untuk itu perlu meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang Formalin dan Boraks di media massa dan pada kurikulum sekolah
dengan mengenalkan sifat fisik dan ciri Formalin dan Boraks dalam makanan sehingga
masyarakat tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung Formalin dan Boraks.
Kata kunci :