Hari/Tgl
Dosen
Asisten
J3E114053
Dania Syamsunita
J3E214099
Meidina Hutamy
J3E214138
Resta Purnama
J3E414139
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Selain merupakan sumber gizi bagi manusia, bahan makanan juga
BAB II
METODOLOGI
2.1. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu mikroskop,
inkubator suhu 20-22oC, bunsen, jarum ose, gelas objek, pinset, pisau, pipet 1
ml steril, batang pengoles steril,cawan petri steril, beker glass, korek api, dan
tissue/lap. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu ikan segar, hati
ayam, larutan pengencer steril 8 ml dan 9 ml, media VRBA, dan media PCA.
2.2. Diagram Alir
Sampel (hati ayam) ditimbang sebanyak 10 gram dengan kondisi aseptik
(dekat dengan api).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
Tabel 1. Hasil Pemupukan pada media VRBA dengan sampel hati ayam
Tingkat
Jumlah Koloni
Gambar
Pengenceran
10-1
a. Cawan 1 :
a.
TBUD
b. Cawan 2 :
TBUD
10-2
a. Cawan 1 :
b.
a.
155
b. Cawan 2 :
141
b.
10-3
a. Cawan 1 : 28
b. Cawan 2 : 39
a.
b.
10-4
a. Cawan 1 : 8
b. Cawan 2 : 6
a.
b.
3.2. Pembahasan
Hati merupakan organ utama tubuh bagian dalam hewan. Senyawa
beracun lebih banyak ditemui pada hati, dibandingkan dengan bagian tubuh lain.
Sebab, hati merupakan tempat untuk menetralkan racun di dalam sistem
pencernaan tubuh. Bila ingin mengonsumsi hati, sebaiknya dicuci berulang kali
hingga bersih dan direbus sampai matang, baru diolah. Ini penting untuk
mengurangi kemungkinan bahaya. Hati ayam yang masih bagus atau belum
mengalami kerusakan memiliki ciri-ciri berwarna merah agak kecokelatan,
lembut, dan mudah hancur. Pada praktikum ini dilakukan uji mikrobiologi pada
sampel kerang, daging ayam, hati ayam, dan ikan. Metode yang digunakan yaitu
metode swab, celup dan ekstraksi. Namun, dalam laporan ini hanya membahas
sampel
hati
ayam.
Sampel-sampel
tersebut diencerkan
sampai
tingkat
pengenceran 10-4, dan dilakukan pemupukan pada media VRBA dan PCA pada
tingkat pengenceran 10-1, 10-2, 10-3, dan 10-4 masing-masing duplo. Kemudian
dilakukan perhitungan cawan.
Penghitungan jumlah sel dapat dilakukan dengan beberapa cara, di
antaranya metode hitungan cawan (Total Plate Count), hitungan mikroskopis
langsung (Direct Count) dan penghitung Coulter. Cara lain penentuan jumlah sel
adalah dengan menyaring sampel dengan saringan membran kemudian daringan
tersebut diinkubasi pada permukaan media yang sesuai. Koloni-koloni yang
terbentuk berasal dari satu sel tunggal yang dapat hidup. Penentuan massa sel
dapat dilakukan dengan beberapa metode. Cara yang paling umum adalah dengan
menggunakan nilai kekeruhan suspensi sel. Cara lain dengan mengukur berat
kering sel atau filamen sampel dalam suatu volume tertentu. Penentuan dengan
cara ini dilakukan dengan lebih dahulu mengendapkan sampel diikuti dengan
pencucian, pengeringan dan penimbangan berat (Anonima, 2011).
Prinsip dari metode hitungan cawan adalah menumbuhkan sel mikroba
yang masih hidup pada media agar, sehingga sel mikroba tersebut akan
berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dengan mata
tanpa menggunakan mikroskop (Fardiaz, 1993). Metode hitungan cawan dapat
dibedakan atas dua cara yaitu metode tuang dan metode permukaan.
Pada prinsipnya dalam metode tuang, sejumlah sampel dari pengenceran
yang dikehendaki dimasukkan ke dalam cawan petri, kemudian ditambah agar cair
steril yang sudah didinginkan (47-50C) dan digoyangkan supaya sampelnya
menyebar secara merata. Sedangkan pada pemupukan dengan metode permukaan,
terlebih dahulu dibuat agar cawan kemudian sampel yang telah diencerkan dipipet
pada permukaan agar tersebut. Kemudian diratakan dengan batang gelas
melengkung yang steril. Perhitungan jumlah koloni akan lebih mudah dan cepat
jika pengenceran dilakukan secara desimal. Semakin tinggi jumlah mikroba yang
BAB IV
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Fardiaz, S.1992. Mikrobiologi Pangan I. Jakarta (ID) : Gramedia Pustaka Utama
Hartanto, AK. 2012. Laporan-Uji-Mikro-Daging-Ikan. [diunduh pada 2015 Okt 1]
Tersedia pada : https://id.scribd.com/doc/138437754/Laporan-
Uji-
Mikro-Daging-Ikan
Anonim. 2008. Media pertumbuhan mikroorganisme. [diunduh pada 2015 Okt 6]
Tersedia pada http://dunia-mikro.blogspot.co.id/2008/08/mediapertumbuhan-mikroorganisme.html