PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan mata kuliah Penelitian
Arsitektur
Disusun oleh:
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Wacana green construction perlahan tapi pasti mulai berhembus di dunia
konstruksi Indonesia. Namun masih banyak orang bertanya kenapa wacana hijau
begitu penting untuk melekat pada dunia konstruksi, kemudian apakah yang
dimaksud dengan green construction yang bila diterjemahkan secara bebas adalah
konstruksi hijau, implementasinya dan payung hukum yang menyertainya.
Sebuah data yang menarik muncul dari paper yang disampaikan oleh
Rosemary A. Colliver, bahwa dunia konstruksi pada negara maju seperti Amerika
Serikat menghasilkan limbah konstruksi sebesar 31.5 juta ton setiap tahunnya,
sedangkan operasional bangunan menyerap 40-45% tenaga listrik dunia, dimana
sebuah studi yang lain memperlihatkan 70% tenaga listrik diserap oleh
operasional bangunan di seluruh dunia, sungguh persentase yang cukup besar
bukan? Selain itu fakta yang lain menunjukkan konstruksi menggunakan dalam
jumlah besar kayu, asphalt, beton, baja, kaca, berbagai jenis metal dan banyak
material lain yang diambil dari alam yang limbahnya memberikan sumbangan
yang tidak sedikit pada pemanasan global dan perubahan iklim dunia dalam
bentuk emisi gas kaca. Operasional produk konstruksi ternyata juga memberikan
pengaruh besar pada perubahan keseimbangan ekosistem lingkungan yang
ditandai dengan berkurangnya area hijau, hilangnya daerah rambah satwa liar dan
tergerusnya populasi berbagai jenis tanaman. Perubahan-perubahan merugikan
tersebut masih ditambah dengan berubahnya siklus udara dan hidrologi yang
dipengaruhi oleh hilangnya area resapan air, dan area hijau. Sejumlah fakta
tersebut menunjukkan betapa pentingnya dunia konstruksi perlu meningkatkan
kepeduliannya pada wacana lingkungan hidup yang ditunjukkan lewat kampanye
green construction.
energi matahari, dan anti penggunaan plastik dalam gedung. Area baru ini
ditetapkan bebas asap rokok, hijau, dan hemat listrik, air dan kertas.
1.1
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian arsitektur ini mengacu pada rumusan masalah dan
adalah:
1.1.1
SISTEMATIKA PENULISAN
Berikut adalah sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
BAB I
Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat yang
didapat dari penelitian untuk pihak-pihak terkait serta sistematika penulisan.
BAB II :
Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi landasan teori dan konsep apa yang akan digunakan sebagai
referensi untuk melakukan penelitian, penelitian terdahulu yang digunakan
sebagai acuan dalam pembentukan hipotesis, kerangka pemikiran yang akan
menjelaskan mengenai garis besar penelitian ini, dan pengembangan hipotesis
yang digunakan di penelitian ini.
BAB III :
Metode Penelitian
Bab ini berisi variabel penelitian dan definisi operasional variabel, populasi dan
sampel dalam penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data yang
digunakan di penelitian.
BAB IV :
Bab ini berisi penggambaran objek penelitian, analisis data, dan interpretasi hasil
penelitian.
BAB V :
Penutup
Bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian, kelemahan di dalam
penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
LANDASAN TEORI
2.1.1
2.1.2
Melindungi
kesehatan
penghuni
dan
meningkatkan
produktivitas
karyawan
Ada konsep sejenis bernama bangunan alami yang biasanya berukuran lebih kecil
dan cenderung fokus pada penggunaanbahan alami yang tersedia di daerah
sekitarnya. Konsep yang lain yaitu desain berkelanjutan dan arsitektur hijau.
Keberlanjutan dapat diartikan sebagai memenuhi kebutuhan generasi saat ini
tanpa mengurangi kemampuan generasi masa depan memenuhi kebutuhan
mereka. Bangunan hijau tidak secara khusus menangani masalah pembaharuan
rumah yang sudah ada.
Laporan U.S. General Services Administration tahun 2009 menemukan 12
bangunan yang dirancang secara berkelanjutan membutuhkan biaya yang lebih
sedikit untuk beroperasi dan memiliki performa energi yang sangat baik. Selain
itu, penghuni lebih puas dengan keseluruhan bangunan ini dibandingkan dengan
di bangunan komersial biasa.
10
2.1.3
mengorbankan
kebutuhan
11
13